Di dunia futuristik yang dipenuhi konflik dan ambisi, *Meraa*, seorang putri terbuang dari pencipta permainan DGP, berjuang menemukan jati dirinya. Dibuang ke bumi sejak kecil demi keselamatannya, ia tumbuh dalam kesepian—hingga takdir membawanya kembali ke panggung utama kehidupan.
Setelah melalui pengkhianatan, kesedihan, dan kehancuran, Meraa bangkit sebagai pemimpin Kota Kiryu, wilayah yang dulu menjadi ladang eksperimen keji. Dalam perjalanannya, ia tak hanya memulihkan kota, tapi juga menghadapi bayang-bayang masa lalu: rival yang haus kekuasaan, rahasia tentang asal-usulnya, dan kekuatan luar biasa yang mulai terbangkit dalam dirinya.
Saat matanya terbuka sebagai sang *Dewi*, Meraa harus memilih—menjadi simbol harapan bagi dunia, atau alat ambisi mereka yang ingin menjadikannya boneka ilahi.
_“Majesty”_ adalah kisah tentang luka, harapan, dan kebangkitan seorang wanita yang ditakdirkan membawa cahaya dalam dunia yang nyaris tenggelam oleh kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meraa shuellyin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 16 pecahan terakhir kegelapan
Disaat penyerangan besar besaran yang dilakukan oleh prajurit organisasi aurea umbra
tiba tiba saja kiryu mengalami gempa aneh
hingga membuat para warga berlari ketakutan untuk menyelamatkan diri
Hingga akhir nya Mera yang sudah mulai murka dengan kekacauan yang terjadi akibat penyerangan oleh pasukan aurea umbra
terpaksa menggunakan kekuatan dewinya untuk memusnahkan mereka semua
hingga akhir nya para prajurit yang dikirim oleh aure umbra semuanya musnah dalam sekejap
namun meskipun begitu gempa besar terus terjadi hingga ia mendapatkan laporan dari liara jika pusat gempa berada dibawah tanah kota kiryu
"nona meraa berdasarkan hasil penelitian ku pusat gempa berada dibawah tanah kota kiryu"
"ucap liara sambil berteriak diatas reruntuhan
"souka..."
"ucap meraa sambil menggenggam Impresza arrow nya"
Ia lalu membuka portal dan memasuki portal untuk memasuki area bawah tanah kota kiryu"
Sesampainya disana ia mulai mencari sumber gempa tersebut
namun ia mulai merasakan adanya gangguan dalam aliran kekuatan nya
Ia lalu mulai fokus mencari sumber gempa itu tanpa memperdulikan apapun
namun saat berada ditengah perjalanan tiba tiba saja ia menemukan simbol aneh yang menyala disebuah batu tua ia lalu perlahan mendekat ketempat batu tersebut
dan kemudian menyentuh nya secara perlahan
Dan saat meraa menyentuh batu itu tiba tiba saja gempa yang mengguncang kiryu seketika berhenti
Mera lalu mulai merasa jika ini adalah ulah dari organisasi gelap itu
dan kemudian ia kembali mencari mereka karena ia yakin mereka belum pergi jauh
dan benar saja mereka sudah menemukan salah satu pecahan batu kristal kuno untuk keperluan ritual mereka
Saat mereka ingin melakukan ritual untuk menyatukan Batu pertama...
meraa datang dan langsung menembakkan anak panah ke arah mereka tanpa henti
hingga membuat ritual mereka gagal
"dengan ini tuan akan bangkit dengan cepat"
"ucap kaelios"
"jangan harap aku diam saja"
"ucap meraa sambil menembak anak panah ke arah mereka dan membuat ritual mereka akhirnya gagal"
"Mera... akhirnya kita bertemu lagi...aku harap kau telah membuat keputusan untuk menerima permintaan kami dan mereset ulang dunia"
"ucap kaelios "
"jadi kau ingin memanfaatkan ku?heh sayang sekali aku tidak selemah Dewi pencipta yang lain"
"ucap mera sambil memutar driver nya"
"kau seperti nya agak keras kepala ya"
"ucap kaelios sambil memasang driver nya dan mulai memutarkan nya "
"henshin"
seketika Mera berubah menjadi Kamen rider Impresza
"henshin"
dan kemudian kaelios berubah menjadi Kamen rider abysioss"
Pertarungan sengit pun terjadi dibawah tanah dimana Mera berkali kali melepas Kan anak panah ke arah kaelios kemudian kaelios membalasnya dengan panah yang nyaris sama namun versi gelap
hingga akhirnya pertarungan berakhir seri dan keduanya sama sama terpental
dan kemudian meraa melancarkan serangan terakhir nya begitu juga kaelios yang mengeluarkan serangan terakhir dari anak panahnya
hingga akhirnya kedua kekuatan itu saling beradu
hingga akhirnya cahaya dari panah Mera dan panah kegelapan milik kaelios saling beradu dan membuat ledakan besar yang membuat mereka berdua terpental
dan kembali ke wujud manusia mereka
Meraa akhirnya terjatuh dan tubuhnya melemah sementara kaelios tumbang
"hah mungkin kali ini kau menang Mera tapi ini tidak akan berlangsung lama"
"ucap kaelios sebelum akhirnya menghilang menjadi serpihan cahaya hitam"
"huh aku rasa ada yang tidak beres dengan hal ini"
"ucap meraa sambil mencoba bangkit"
Ia lalu melihat serpihan batu permata pertama yang sempat ingin diambil kaelios
saat ia ingin mengambil nya tiba tiba saja sosok bertopeng hitam lainnya melepaskan tembakan ke arah Mera beruntung nya Mera sempat menghindar meskipun gagal mengambil batu permata itu
"hah omoshiroi"
ucap meraa"
"ini belum selesai..."
"ucap sosok itu sebelum akhirnya menghilang"
Sementara itu akhirnya kota kiryu mulai kembali normal namun dari kejauhan para kelompok organisasi aurea umbra mengawasi dari jauh seolah sudah tidak sabar dengan keinginan mereka
> *to be continued...