"kamu pembunuh"
"kamu pembawa keburukan bagi kehidupanku"
"seharusnya kamu tidak pernah lahir"
Sabrina harus menanggung semua perkataan dan perlakuan buruk dari ayah kandungnyan yang sangat membencinya. Hingga akhirnya Sabrina di buang oleh ayah kandungnya sendiri.
Semua kesedihan Sabrina berakhir saat Bibi adik dari ibunya mengajaknya tinggal bersama keluarga besar ibu Sabrina di kota Solo.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cacasakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep.16
“Sudah sholat kamu mbak?” tanya Cakra
“Belum pa, mau bersih-bersih dulu. Jani ke kamar dulu ya ma , pah” kata Anjani melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya.
Setelah selesai sholat isya, eliana pamit ke rumah Anjani pada Helena.
“Mamiii,” sapa Eliana.
“Kenapa sayang?”
“ Elia bobok di rumah Jani ya.” Kata Eliana.
“Ya udah sana, jangan bikin repot tante Wulan dan oma Cakra ya”
“iya mom”
Eliana melangkahkan kakinya menuju ke rumah Anjani, dia berpapasan dengan Candra Wiguna yang baru kembali dari musholla bersama Adrian, Raka, Wibisana dan Bima.
“Assalamualaikum, loh mau kemana nih cucu opa yang cantik?” kata Candra, Eliana menyalami dan mencium tangan Candra, Adrian, Wibisana, Raka dan Bima.
“waalaikum salam opa, elia mau nginap di rumah Anjani. Ada suatu hal yang mau Elia dan Jani bahas”
“ ya udah jangan sampe begadang ya” kata Adrian
“Beres pa, assalamualaikum” pamit Eliana
“Waalaikum salam” mereka serempak menjawab salam Eliana.
Bima menatap adiknya yang menyeberang menuju rumah Anjani
“Enak ya jadi Elia, bisa ketemuan terus sama Jani” kata Bima pada diri sendiri yang di dengar oleh Raka dan Wibisana
“Kenapa? Lu juga mau gabung ama mereka?” tanya Wibisana.
Tanpa sadar Bima menganggukkan kepalanya.
“ya udah, ganti tu celana lu ama daster, rambut lu panjangin sekalian operasi tu dada lu. Bakalan bisa deh gabung ama mereka” kata Wibisana membuat Raka tertawa terpingkal-pingkal.
“Breng**k lu” kata Bima tersenyum.
Mereka bertiga lalu duduk di ruang keluarga bersama dengan Candra , Adrian dan Helena.
“Pi, tadi ada telepon dari teman papi yang di Jerman” kata Helena.
“siapa mi?” tanya Adrian.
“Namanya kalo nggak salah James... James Harmilthon” kata Aileen.
“Ooo mr. James, apa katanya mi?” Tanya Adrian lagi.
“Katanya dia ingin merekomendasikan dokter terbaik untuk mengisi Dokter bedah di Arbecio Medical”
Arbecio Medical Hospital, rumah sakit swasta terbesar dan terlengkap di Indonesia. Rumah sakit yang di kelola Adrian dengan di bantu Wibisana keponakannya.
“benarkah? Apa mr. James menyebutkan namanya?” tanya Adrian kembali.
“Kalo tidak salah namanya sama dengan nama keponakan Wulan. Dr. Sabrina, Cuma mami lupa nanya nama panjang pi” kata Helena.
“sebentar akan papi coba hubungi mr. James sekarang” kata Adrian, melangkah menuju kamarnya untuk mengambil ponselnya.
“kalo begitu Raka istirahat dulu opa, mam” pamit Raka.
“Bima juga, opa ,ma. Mat malam” kata Bima. Dia menaiki anak tangga menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Raka.
Adrian menghubungi sahabatnya yang berada di Jerman.
“hello, mr james. sorry I bothered you, my wife told me earlier when you called me (halo, tuan james. maaf aku mengganggumu, tadi istriku memberitahuku jika anda menelepon ku)”
“true sir adrian, sorry i called you during prayers. I want to recommend my students. he is a student with a good title, she also comes from Indonesia (benar tuan adrian, maaf saya menelepon anda saat sholat. saya ingin merekomendasikan murid saya. dia mahasiswa dengan predikat baik, dia juga berasal dari Indonesia)”
“if she is your student he must be a smart student, but how do you know if Arbecio Medical requires a surgeon? ( jika dia murid anda pastinya dia murid yang pintar, tapi dari mana anda mengetahui jika arbecio medical membutuhkan dokter bedah?)”
“This student of mine saw a job opening at Abercio Medical, then asked me if I could recommend it. (murid saya ini melihat lowongan pekerjaan di Abercio Medical, lalu bertanya pada saya apakah bisa merekomendasikannya)”
Adrian baru mengingat jika pihak staff rumah sakitnya sudah memasang iklan lowongan job untuk dokter bedah di Arbecio Medical. Hal itu juga sudah di sampaikan oleh Wibisana padanya.
“Actually I still want to keep my student from working here, she is very talented. but she still wants to return to Indonesia (sebenarnya saya masih ingin menahan murid saya untuk tetap bekerja di sini, dia sangat bertalenta. tapi dia tetap berkeinginan kembali pulang ke Indonesia)” kata Mr. James
“It is a fortune for me to receive such talented students from you. by the way what's her name? (suatu keberuntungan bagi saya bisa menerima murid yang bertalenta dari anda. ngomong-ngomong siapakah namanya?)”
“her name is Sabrina Zalfa Adiwijaya, only a few months from now she has finished her Masters education in Germany. she is very smart, talented and hardworking (namanya Sabrina Zalfa Adiwijaya, hanya beberapa bulan lagi dia sudah menyelesaikan pendidikan S2 nya di Jerman. dia sangat pintar, bertalenta dan pekerja keras)”
“if you recommend me will not hesitate anymore. when she returned to Indonesia, the door to Arbecio Medical opened for her (jika anda yang merekomendasikan saya tidak akan ragu lagi. saat diakembali ke indonesia, pintu Arbecio Medical terbuka untuknya)”
“thank you Mr Adrian, I really appreciate it. I will give her this good news.( terima kasih tuan Adrian, saya sangat menghargainya. saya akan memberi kabar baik ini padanya.)”
“It should be me who thanked Mr. James. thanks to you I got a talented doctor (seharusnya saya yang mengucapkan terima kasih tuan James. berkat anda saya mendapatkan dokter yang bertalenta)”
“OK, I guess it's so late in there. sorry for disturbing your rest, Mr. Adrian. convey my greetings to your family, good night (baiklah, saya rasa di sana sudah begitu malam. maaf sudah mengganggu istirahat anda tuan Adrian. sampaikan salam saya pada keluarga anda, selamat malam)”
“Good Night for you to mr. James( selamat malam juga untukmu tuan James)”
Adrian mengakhiri sambungan teleponnya dengan temannya tuan James. Dia lalu kembali ke ruang keluarga dimana Helena, Candra dan Wibisana sedang mengobrol.
“Gimana pi?” tanya Helena.
“alhamdulillah mi, Arbecio Medical secepatnya akan kedatangan Dokter bertalenta. Dia murid dari tuan James namanya Sabrina Zalfa Adiwijaya” Kata Adrian.
“Wah kebetulan sekali, Adiwijaya itu kan nama keluarganya pak Cakra tetangga kita pi. Jangan-jangan dia keponakan wulan” kata Helena.
“Yang benar Tan?” tanya Wibisana
“kurang tau juga tante, Wibi. Soalnya tante Cuma tau nama depannya Sabrina, tapi kalo kepanjangannya sih Tante nggak tau” kata Helena.
“ kapan dia akan mulai bekerja di Arbecio Adrian?” tanya Candra.
“ kata tuan james, dalam waktu dekat ini dia sudah menyelesaikan pendidikan S2nya, pa. Baru dia akan kembali ke Indonesia” jelas Adrian.
“Mami semakin penasaran pi. Besok mami coba tanya sama Wulan, jika dia memang ponakan wulan, dia pasti senang” kata Helena senang.
Di Kamar Anjani, Asmirah dan Eliana sedang tidur-tiduran sambil memikirkan rencana untuk membantu Raka keluar dari masalahnya.
“Hmmmm menurut Mirah sih, lebih baik nanya sama oppa Raka kriteria cewek yang dia suka” ide Asmirah.
“Apa harus? Kita kan cari cewek yang mau di jadiin cewek pura-pura, bukan cari pasangan buat kak Raka” kata Eliana.
“hmmm” mereka bertiga kembali berpikir.
*************
terus dukung Author
dengan cara like, vote dan tipnya.....😊😊😊
jangan lupa juga kasih rate nya ya....😊😊😊
( Π_Π )
makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗
