NovelToon NovelToon
Ocean, Rain At The Midnight

Ocean, Rain At The Midnight

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Dark Romance
Popularitas:564
Nilai: 5
Nama Author: Yulyanee

Katanya satu yang hilang dapat diganti dengan seribu yang datang. Tapi jika yang hilang adalah ibu, siapa yang mampu menggantikannya?
Meskipun begitu, aku memiliki seseorang yang mendampingiku. Merekapun menyayangiku tanpa syarat. Namun sayangnya, mereka malah saling memperebutkan aku. Hal inilah yang membuatku ditempatkan pada situasi yang sulit untuk memilih salah satu diantara mereka. Aku harus memilih antara menetap dengan kakak tiriku yang sejak kecil menemaniku ataukah pergi bersama kekasihku yang sangat aku cintai. Keputusan akhir yang kuambil adalah memilih untuk menetap. Tapi takdir punya rencana lain, ia malah mendatangkan kembali orang baru ke hidupku. Aku kembali di tempatkan di situasi yang sama yaitu dipaksa untuk memilih lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulyanee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Tidak Menyukainya

Di sepanjang perjalanan ke rumahnya, Seriya tertidur lelap di mobilnya Ergi. Setelah sampai pun Ergi awalnya tidak tega untuk membangunkan seriya yang tampak nyaman tidur di dalam mobilnya.

Gerbang tinggi rumahnya seriya langsung terbuka sesaat mobilnya Ergi mendekat, membiarkan Ergi untuk melewatinya. Ergi sebelumnya memang memberitahu Erwin kalau dirinya sedang bersama seriya. itulah alasan kenapa Erwin menyambut kedatangan Ergi di depan pintu masuk utama.

"Seriya, ayo bangun dulu.Kau bisa melanjutkannya di kamarmu." bisik Ergi sambil menggoyang-goyangkan seriya pelan. Tidurnya Seriya mulai terusik oleh gerakan tangan Ergi yang menepuk-nepuk pipinya pelan sambil sesekali mencubit pipinya.

Seriya perlahan membuka matanya lalu mengerjap beberapa kali. Sebelum bangkit dari duduknya, Seriya tampak termenung sebentar untuk mengumpulkan nyawa. Ergi yang menyaksikan itu pun hanya tertawa geli karena kelucuan seriya. Ergi rasanya ingin waktu terhenti saja di sini.

"Sayangku Seriya, kamu tidur di mobil? Tuan muda, Seriya tidak merepotkan anda kan?" tanya Erwin sedikit khawatir.

Erwin kemudian melanjutkan, "Izinkan saya mengantarkan putriku ke kamarnya dulu. Saya akan menyuruh Sanjaya untuk menemani anda selagi saya mengantar Seriya."

Erwin melenggang pergi mengantarkan Seriya yang tampak masih linglung setelah kedatangan Sanjaya. Hubungan antara Sanjaya dan Ergi awalnya baik-baik saja tapi Ergi merasakan adanya perubahan sikap yang signifikan dari Sanjaya setelah dirinya menjalin hubungan yang cukup dekat dengan Seriya. Seolah-olah sebuah kesalahan kalau Ergi menjalin hubungan asmara dengan adiknya. Walaupun Sanjaya terkadang masih memiliki sedikit sopan santun di beberapa kondisi.

"Kau sekarang sepertinya mulai tidak menyukaiku ya Sanjaya," Sanjaya langsung menjawab, "Saya sudah tidak menyukai anda sejak dulu."

Ergi yang mendengar itu bergumam, "kurang ajar."

Sanjaya membawa Ergi untuk menunggu di ruang tamu dan Sanjaya juga ikut menunggu di sana atas perintah Erwin. Tidak ada diantara mereka yang mengeluarkan suara sedikitpun, hanya ada keheningan yang mengelilingi seisi ruangan. Saling bertautan mata saja mereka tidak sudi. Apalagi kalau harus sampai mengobrol berdua.

Keheningan akhirnya pecah setelah kedatangan Erwin, "Saya mohon maaf tuan muda karena telah membuat anda menunggu. Saya sudah mendengarnya dari tuan besar baru-baru ini. saya berharap kedepannya kita bisa dapat lebih akur lagi."

Sanjaya mengernyit mendengar apa yang dilontarkan ayahnya, "Apa yang dikatakan tuan besar? Sepertinya aku melewatkan sesuatu."

Ergi melirik Sanjaya tajam setelah melihat reaksinya yang mencurigakan, "Ini seperti apa yang ada di dalam pikiranmu," potong Ergi.

"Kau berpacaran dengan Seriya?"

"Dengan adikmu!"

Sanjaya langsung bangkit dari duduknya setelah Ergi mengatakan itu. Ergi tersenyum sinis ke arahnya Sanjaya yang bereaksi berlebihan terhadap hubungan antara dirinya dan seriya. Erwin dan Sanjaya sempat beradu mulut di hadapan Ergi yang hanya duduk menyaksikan perdebatan ayah dan anak itu. Pada dasarnya Sanjaya menentang keras hubungan Ergi dengan seriya. Ia bahkan tidak memberi satu alasan pun kenapa ia menentang hubungan ini.

Sanjaya akhirnya menjadi pihak yang kalah dan ia langsung meninggalkan ruangan dalam keadaan marah. Apa yang dilakukan erwin? Dia hanya memohon-mohon untuk ampunan dari Ergi atas semua perkataan dan perilaku sanjaya yang menyinggung dirinya.

"Saya minta maaf atas nama Sanjaya tuan muda. Sanjaya bisa seperti itu karena ia sangat menyayangi adiknya. Tindakannya barusan sepertinya hanya salah paham. Maafkan lah Sanjaya tuan, ia mengira anda sebagai ancaman. Dia pasti hanya mengkhawatirkan adiknya."

"Kau berpindah kewarganegaraan kan?"

"Iya?"

"Kau pasti tinggal di sana juga. Lalu di rumah ini, apakah hanya dihuni oleh Seriya dan Sanjaya?"

Erwin sedikit ragu untuk menjawab tapi akhirnya ia membuka mulutnya untuk bersuara, "Tentu saja saya tinggal di sana dan menetap di sana juga. Tapi tenang saja tuan muda, saya akan selalu siap untuk kembali ke sini jika itu menyangkut tuan besar dan anda tuan muda kapanpun itu.

Ergi mengangkat sebelah alisnya setelah mendengar celotehan Erwin. Ergi sebenarnya bukan mempermasalahkan itu, yang jadi masalahnya adalah Erwin meninggalkan Seriya bersama dengan kakak laki-lakinya yang mencurigakan itu. Ergi mulai khawatir setelah mengetahui fakta bahwa Erwin tidak ada diantara mereka.

"Bolehkah aku sering berkunjung ke sini meskipun kau tidak berada di sini?" pinta Ergi.

Dengan senang hati tentunya Erwin akan memberikan izin itu dengan mudahnya, "Anda tidak perlu izin dari saya. selama seriya nyaman dengan itu, silahkan saja tuan muda."

"Kau memang ayah mertua terbaik Adhikari."

"Saya tersanjung dengan itu menantu."

Setelah lama berbincang dengan Erwin di ruang tamu, Ergi berniat untuk pergi untuk melihat Seriya di kamarnya. Ergi menggunakan tata kramanya untuk mengetuk dulu pintu kamarnya seriya. Ergi pun mendapat balasan dari seriya, "Masuklah."

Mendengar itu dengan senang hati Ergi membuka pintu yang memang tidak terkunci, "Ku kira kau sudah tidur."

"Lantas kenapa kau mengetuk pintu kamarku alih-alih untuk pulang saja," timpal Seriya.

Ergi tersenyum sambil perlahan mendekati seriya yang tengah duduk di atas ranjangnya sambil membaca buku. "Aku memang akan pulang. Sebelum itu aku hanya ingin melihatmu lebih dulu sebelum pergi," Sambil mengelus puncak kepalanya Seriya.

Tanpa mengatakan apapun lagi Ergi membalikkan tubuhnya kemudian melenggang pergi keluar dari kamar.

"Mengesalkan sekali dia akhir-akhir ini. Jika terus seperti ini bisa-bisa aku akan terjatuh ke dalam perangkapnya."

Setelah lelah menggerutu, seriya memutuskan untuk langsung tidur saja. Seriya tidur dengan nyenyak karena matanya sudah kelelahan karena banyak membaca buku hari ini.

Di Pagi harinya seriya bangun di jam biasa ia selalu terbangun. Hal pertama yang ia selalu lakukan adalah mengambil hpnya yang tersimpan di nakas, saat membuka hpnya ada 1 notifikasi yang menarik perhatiannya yang tertulis, "Berpakaianlah yang cantik! Aku akan menjemputmu pukul 8 pagi."

"Kemana dia akan membawaku? Dia benar-benar melakukan sesuatu dengan semaunya saja," gerutu Seriya.

Anehnya, Seriya malah menuruti apa yang diperintahkan oleh Ergi tanpa membantah sedikitpun. Seriya tidak pernah menolak apapun yang dilakukan oleh Ergi selama ini. Ia memang tidak bisa mengatakan, "Tidak!" pada Ergi.

Benar saja, Ergi datang tepat pada pukul 08.00 pagi dengan pakaian kasualnya. Kepergian Ergi dan Seriya berbarengan dengan kepergian Erwin yang akan kembali ke Ukraina. Erwin juga mengucapkan sedikit salam perpisahan kepada keduanya. Setelah Erwin berangkat, barulah sepasang sejoli itu juga pergi berangkat.

kepergian Ergi dan Seriya ternyata disaksikan oleh Sanjaya di balkon kamarnya yang menghadap ke gerbang masuk. Sanjaya tidak punya niat untuk turun ke bawah agar bisa mendapatkan salam perpisahan juga dari sang ayah.

"Dia sangat menyebalkan. Dia pura-pura tidak melihatku. Padahal mataku dan miliknya sempat bertemu tadi. Tapi mungkinkah Seriya juga melihatku? Sepertinya tidak."

1
Yulyanee
Terima kasih yaa untuk supportnya(*^-^)
Nami/Namiko
Thor, jangan diam aja, kasih kabar kalo ada kendala, kami akan terus menunggu!
(^~^)Ara~Ara_sempai
Buat yang belum baca, jangan nyesel ketinggalan! 👍🏻
Kaworu Nagisa
Mantap tenan!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!