NovelToon NovelToon
Ditikung Kaka Tiri Dipinang Pengusaha

Ditikung Kaka Tiri Dipinang Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / CEO
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nur silawati

Alina terpaku saat melihat janur kuning disebuah gedung nama Kaka sepupu atau kaka tirinya terpajang dipapan janur kuning.
wanita mana yang tidak sakit hati dikhianati oleh Kaka tiri..Dan calon suaminya.
Ira Kaka tiri atu sepupu Alina.adalah anak bawan ibu tirinya,ayahnya Alina menikahi Hamidah ibunya Ira setelah satu tahun ibunya Alina menikah.
Hamidah adalah adik kandung Halimah yang kebetulan seorang janda. keluarga meminta Subandi ayah Alina turun ranjang.semua dilakukan demi anak-anak mereka.
" astaghfirullah..! sejak kapan Mas Ardi dan Ira pacaran?? kenapa begitu tega mayakiti ku."
kakinya kaku seperti tertanam ditanah tidak bisa digerakkan saat melihat papan nama itu...Wita sang sahabat menenangkan hati Alina.
" tarik nafas dan beristighfar, tenang kan hatimu." ucap Wita.
ikuti kisahnya dinovel yang berjudul.
ditikung Kaka tiri dipinang pengusaha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur silawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 berkunjung ke butik sahabat.

Sore hari, pulang kerja Alina mampir ke butik Juwita. Sudah berapa hari ini,  mereka tidak bertemu..

Mereka sibuk dengan urusan masing-masing, Lina ingin bercerita tentang pria misterius yaitu Muhammad Evan..

Alina,masih nyaman dengan sebutan Pria misterius.Memang seperti itu, Evan sangat misterius, tiba-tiba dia datang, dan menghilang begitu saja.. Terkadang Evan membuat Alina melambung hingga  langit ketujuh, setelah itu dihempaskan ke permukaan bumi..

Tidak ada kabar tiba-tiba mengirim kopi untuk satu office, setelah itu menghilang entah ke mana.semesterius itu kah Muhammad Evan??

"Assalamualaikum Wita, gue mampir kebutik lu ya? Lu ada di sana kan?"tanya Alina,Wita yang sedang  live di aplikasi hitam, ia tidak menyadari ada pesan masuk.. Adminnya memberitahu ada pesan dari Alina, kebetulan handphone Wita Admin yang pegang..

"Waalaikumsalam, kak Wita sedang live. Kakak langsung saja ke butik. kak Wita ada di butik sampai malam."jawab Santi.

Setelah mendapat jawaban dari asisten Wita, dan jam telah menunjukkan angka 16:00 sore.. saatnya pulang, Lina yang sudah beres-beres dari jam 16.00 kurang, komputer sudah ia matikan, meja sudah ia rapihkan..Lina meninggalkan ruangan itu menuju parkiran, dimana motornya diparkirkan, setelah bel pulang berbunyi..

"Apa aku mampir ke kopi masa lalu dulu ya? Untuk membeli kopi satu lagi untuk santi? Masa iya hanya Wita yang aku kasih kopi."gumam Alina, setelah semua kopi dibagikan oleh Diana ke semua staf office, Ternyata sisa satu cup,Diana kembalikan kepada Alina, karena itu haknya Alina.. dan Alina ingin memberikan untuk Wita sahabatnya, sekaligus bercerita tentang sejarahnya kopi Masa lalu itu. Yang ia dapatkan dari pria yang telah membuat hari-harinya gelisah tak menentu.

"Satu kopi gula aren ya Mas.."ucap  Wita pada barista, saat ini ia sudah berada di kafe kopi masa lalu..

"Take away kakak.? apa minum di sini?"tanya si barista. Sambil menatap Alina yang sudah duduk di salah satu kursi di kafe itu.

"Take away."jawab Alina singkat, Alina menghela napas panjang, tangannya mengetuk-ngetuk meja, sesekali dia melihat ke arah barista.. kesabarannya harus diuji, karena antrian yang begitu panjang.. orderan ojol sangat banyak..

Sudah 10 menit lebih, tapi belum juga orderan Alina dikerjakan oleh barista.. kesabarannya memang benar-benar teruji hari ini..

"5 menit lagi tidak dibikin gue tinggal! Yang terpenting gue sudah bayar.. Makan waktu banget , tidak bisa kah diselipkan satu cup saja untuk gue."batin Alina dalam hati, ketukan tangannya di meja semakin kencang. Kesabarannya yang hanya setipis tisu dibagi tujuh. Benar-benar memang sedang diuji. 1 2 3 4 5."Alena bangkit dari tempat duduknya, ia hendak meninggalkan kafe tersebut. Tiba-tiba namanya dipanggil.

"Orderan atas nama kakak Alina."ucap sang barista. Tanpa senyuman, ia menghampiri barista dan mengambil kopi yang ia pesan.

"Oke thank you."ucap Lina lalu pergi..

Setelah berkendaraan 20 menit. Lina sampai di depan butik milik Juwita.ia parkirkan motornya, lalu.Mengunci ganda.. ia masuk ke dalam butik, dan kebetulan sekali Wita sudah selesai Live di aplikasi musik.

"Assalamualaikum."ucap Lina.

"Waalaikumsalam, Lin masuk.. baru balik kerja? Tumben sore? Biasanya di atas jam 18.00."tanya Wita, lalu ia menyodorkan teh hangat untuk sahabatnya itu..Lina juga menyodorkan goodie bag yang berisikan kopi Masa lalu.Ia Berikan pada Wita.

" Tumben Lu beli kopi?"tanya Wita sambil menghisap kopi dingin itu dengan sedotan.

"Lu, pertanyaannya tumben tumben terus! Heran gue."protes Alina.

"Hehehe, sensi amat Bu? Lagi PMS ya? Karena gue kenal lu, dan lu sahabat gue dari orok, jadi gue tahu kebiasaan lu termasuk dengan kopi ini, bukan lu banget.ucap Wita, Lina mengaguk. ia membenarkan apa yang dikatakan sahabatnya. Dia tidak pernah beli kopi  karena dia tidak pernah menyukai kopi. Jika minum kopi asam lambungnya melambung tinggi Alina  sangat trauma ia sempat dirawat  rumah sakit gara-gara minum kopi.

"Sejarahnya panjang, mengenai kopi itu!! Minum saja dulu, nanti gue cerita satunya lagi buat Santi."ucap Alina.

"It's oke Ibu Alina thank you kopinya.. gue suka, mulailah lu bercerita.. Ada kabar dari Mas Evan?"tanya Wita penuh selidik.

Alina menarik nafas panjang, ia tidak habis pikir, kenapa hatinya bisa gundah gulana seperti itu.. Alina tidak suka dengan perasaan ini.

"Itu kopi dari Mas Evan, laki-laki misterius itu. Memang tidak pernah memberi kabar tiba-tiba gue dapat kiriman kopi untuk satu office dari mas Evan.Gue bingung sama tuh cowok, kok dia tahu ya jumlah staff di kantor Padahal gue tidak pernah bercerita apa-apa saat bertemu tiga  minggu lalu. Dan anehnya lagi ya Wit, hati gue gelisah banget Wit jantung gue deg-degan, dan berpacu lebih cepat.. Entahlah sulit untuk mengungkapkannya dengan kata-kata."Alina mulai curhat..

"Gue tidak suka dengan perasaan ini, gue harus gimana ya? Pokoknya gue harus melupakan pria itu. Demi kenyamanan hati gue dan ketenangan jiwa gue,terlalu cepat gue mempunyai perasaan kepada laki-laki yang baru gue kenal. Menurut Lu bagaimana Wit?"tanya Alina, Wita menatap lengkap sahabatnya.Ia paham apa yang dirasakan oleh sahabatnya.

"Tidak perlu dihilangkan rasa itu, nikmatin saja rasanya.. Alhamdulillah masih diberi rasa gelisah,  atau rasa deg-degan dan gundah gulana.Lu tidak perlu menghindari,nikmatin saja tapi jangan bikin berlebihan, lu jangan terlalu fokus dengan apa yang  lu rasakan. Bikin santai saja.Gue yakin mas Evan juga memiliki perasaan yang Sama.. buktinya lu sedang memikirkan dia dan sedang gelisah-gelisah, tiba-tiba dapat kiriman kopi dari orang yang sedang lu pikirin... Itu Artinya dia juga sedang memikirkan lu.Di dunia ini tidak ada yang namanya suatu kebetulan Alina.Semua yang terjadi hari ini sama lu, atas kehendak Allah subhanahu wa ta'ala.. Jadi lu patut bersyukur. Kepada pemberi rasa." ucap Wita panjang kali lebar.

Mendengar siraman rohani dari sahabatnya Juwita hati Alina jadi tenteram dan adem ayem.. kenapa ia bisa melupakan untuk bersyukur atas nikmat yang di anugerahkan sang pencipta kepadanya..

"Terima kasih Wita kamu memang yang terbaik. Gue akan menikmati dan mensyukuri rasa yang ada. "Sahut Lina dan tersenyum manis.

"Rame butik loe hari ini Wit?"Lina menatap Wita

"Alhamdulillah usaha tidak menghianati hasil hehehe.. by the way bagaimana kabarnya pengantin baru itu? Apa betah Mbak Ira tinggal di rumah mertuanya?"tanya Wita.

"Gue rasa sih tidak betah, tapi dia tidak punya pilihan lain,kalau mau lebih aman mereka ngontrak rumah sendiri. lu tahu kan? Mba Ira meditnya seperti apa? Ia tidak akan mau mengeluarkan uangnya buat kenyamanan hidupnya sendiri. Padahal uangnya ada gue juga heran manusia kok bisa semedit itu." jawab Alina

1
Nur Hafidah
semangat alina buktikan kamu memang bisa dibanggakan
Nur Hafidah
semoga berjodah ya alina sama evan
Nur Hafidah
mundur saja zahra,cari yang lain yang direstui oleh semua keluarganya
Nur Hafidah
Berarati alina orang kaya ding ya,ai arsi matanya sliwer keknya,malah nikahin si ira
Nur Hafidah
semoga berjodoh ya evan
Nur Hafidah
hamidah tidak rahu malu
Sella Rahmantoni
semoga suka dengan ceritanya, dan semoga menjadi inspirasi untuk para pembaca.
Sella Rahmantoni
selamat membaca semoga suka dengan ceritanya🙏
Nur Hafidah
jangan-jangan itu jodoh lina
Sella Rahmantoni: Terima kasih sudah membaca ceritaku kakak
total 1 replies
pEyt
Aku jadi bisa melupakan masalah sehari-hari setelah baca cerita ini, terima kasih author!
Sella Rahmantoni: terima kasih sudah membaca kaka
total 1 replies
Anrai Dela Cruz
Buat gak bisa berhenti baca!
Sella Rahmantoni: terima kasih kaka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!