wanita dengan dendamnya dan pria dengan rahasia kelam.
"huhuhuh, sungguh sial saya bertemu dengan wanita seperti kamu," ucapnya seraya menutup wajahnya sambil menangis.
wanita yang tidur bersamanya menatapnya dengan tak percaya,"bapak serius nangis, pak, yang harus nangis itu saya, kan bapak ambil keperawanan saya,"ujarnya tak percaya apa yang di lihatnya.
"kan kamu yang memaksa saya tidur bersama kamu, saya sudah menjaga punya saya, agar tetap suci, tapi dalam semalam kamu mengambil kesucian saya, huhuhuhu,"omelnya panjang lebar seraya menangis, dan tidur membelakangi wanita yang syok melihat reaksinya.
" tapi bapak suka kan, buktinya ngak tidur semalam,"ucapnya, membuat pria yang membelakanginya itu, sedang menahan malu dengan wajah memerah."lagian sok nolak cinta saya, jadinya kan perjaka bapak saya ambil aja,"lanjutnya dengan senyuman bangga, berhasil mengambil keperjakaan pria yang menolaknya.
"saya tidak akan bertanggung jawab," ucapnya membuat wanita di sampingnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hajar balik.
keesokan harinya badan Bima terasa pegal, ia melihat Athera sudah tidak ada di kasur, Athera bangun sangat pagi, ia berniat membuat sarapan.
kedatangan Bima tidak ketahui oleh Athera yang asik masak.
Bima menumpu pipinya dengan tangannya, ia melihat Athera yang begitu telaten memasak, wajah Athera dari samping begitu cantik, pemandangan yang indah, ia tanpa sadar mengingat kejadian semalam begitu hangat.
sudut bibirnya tertarik, tatapannya menatap puja Athera tanpa sadar.
"Awwwssshh!" tangan Athera teriris pisau saat memotong wortel, Bima dengan cepat memeriksa tangan Athera, ia segera membawanya ke keran air, Athera hanya melihat Bima yang tampak khawatir.
"sini biar saya yang potong," ujarnya mengambil alih pisau, "eh bentar saya ambilin obat dulu," ia mengambil obat dan mengobati jari Athera yang teriris, Athera tersenyum tanpa sadar.
"kenapa lihatin gitu, terpesona ya?" godanya menaikkan alisnya.
"ngak kok, biasa aja, gantengan juga papa, ya ngak pa!" katanya pada papa Danu yang selesai lari pagi.
"iya dong, kan papa Pabriknya,"ujarnya dengan tertawa pelan.
"mama mana pa?" tanya Bima.
"mamamu masih di kamar," jawabnya sambil menyeruput kopinya.
Bima melihat jam yang nempel di dinding, "jam segini mama kok belum bangun, biasanya mama yang paling pagi," gumam Bima, dan yang di omongin datang dengan kantung mata hitam.
"pagi ma!" sapa Athera.
"pagi sayang,"sahutnya dengan suara serak.
"mama sakit?" tanya Athera duduk du dekat mertuanya.
"ngak kok, mama kecapean aja," jawabnya seraya tersenyum.
"papa habis_" Bima menaikkan turunkan kedua alisnya pada sang papa, papanya hanya terkekeh sedangkan mama Bella cemberut.
"papa habis apa emang Mas?" tanya Athera.
"habis lakuin apa yang kita lakuin semalam," jawabnya membuat mama Bella malu.
"udah-udah, ngak usah di bahas, bik sarapan nya mana?" tanya mama Bella.
2 pelayan membawa lauk pauk yang akan di makan.
setelah semua tersaji mereka makan dengan nikmat, "Mas Athera masak ini buat mas, cobain yah," katanya menyodorkan masakannya oseng kangkung dan toge, campur tahu yang di potong dadu.
"kelihatannya enak Bima, cobain," kata papa Danu.
Bima mencobanya dan ia hanya mengangguk pelan, "gimana Mas!" serunya menunggu komentar Bima tentang masakannya.
"hmm enak, enak banget," pujinya tapi wajahnya biasa saja.
"enak, tapi kok muka Mas biasa aja," katanya dengan nada sedih.
"emang harus gimana mukanya?" tanya Bima.
"ngak-ngak gimana-gimana," katanya lanjut makan.
mama Bella dan papa Danu saling tatap, Athera berdiri, "mau kemana sayang?" tanya mama Bella.
"mau ambil jus wortel Athera ma," jawabnya dan pergi ke dapur.
Melihat Athera pergi, mama bella duduk di kursi Athera,ia mencubit pinggang anaknya, "a-aassh," ringisnya.
"kamu itu ya, jadi suami romantis dikit kek, dibela-belain bangun pagi buat bikinin kamu sarapan, tapi respon kamu cuman hmm enak, enak ngak gitu caranya," omel mama Bella berbisik.
Mama Bella melihat Athera datang dengan jus wortel, ia kembali ke tempat duduknya, "sayang cuman bikin satu?" tanya mama Bella.
"sebenarnya dua ma, cuman mas Bima kayaknya ngak suka jus wortel,"katanya, mama Bella memberi isyarat.
Bima menggeleng, ia memang tidak menyukai jus wortel, tapi kalau dibikin lauk mungkin ia akan suka, "kamu ambilin yah, Bima pasti minum," ujar mama Bella, sedangkan Bima wajahnya sudah memelas.
Athera menoleh ke arah Bima,Bima seketika memasang wajah biasa, "ambilin," satu kata, tapi mampu membuat Athera tersenyum.
"iya udah saya ambilin yah," ujarnya dan tak lama ia memberikan jus wortel pada Bima, Bima mengambilnya dengan menelan ludahnya.
"minum dong mas," kata Athera menumpu dagunya dengan tangannya.
Bima melirik kedua orang tuanya yang mengangguk cepat seperti mengatakan ayo cepat minum! .
Bima meminumnya meski beberapa kali ingin memuntahkannya, tiga tegukan langsung habis, matanya merah dan berair.
"mas suka?"tanya Athera,ingin sekali Bima mengatakan Tidak! tapi apalah daya ia harus menyenangkan istrinya di depan orang tuanya.
" iya suka banget!"katanya tersenyum.
"oh ya, Athera kamu bakalan nginep lagi ngak?" tanya mama Bella ia juga menatap Bima.
Athera menoleh ke Bima, "Hmm Athera terserah mas Bima aja sih," katanya kembali menatap mertuanya.
"ngak bisa ma, soalnya besok Athera harus kuliah, dan aku juga banyak kerjaan, dari sini ke kampus jaraknya jauh, jadi kita mau langsung pulang aja sekarang," katanya, membuat bibir mama Bella manyun.
"mama harus ngerti mereka butuh waktu berdua, mereka kan pengantin baru, siapa tahu bulan depan, kita bisa punya cucu," katanya kegirangan.
mama Bella tersenyum dan tertawa, "iya-iya, ngak papa kalian ngak nginep lagi, yang penting mama tunggu kabar baiknya,"ujarnya mengelus lengan menantunya.
Selesai sarapan Bima dan Athera pamit, mama Bella memeluk erat Athera tak ingin melepasnya," ma udah dong,"kata papa Danu melepas pelukan istrinya dari Athera.
Mereka pergi meninggalkan rumah keluarga sundraka.
Selama perjalanan Bima tak henti-hentinya tersenyum, membuat Athera merasa aneh.
"kenapa sih, ada kabar baik yah mas, kok senyum-senyum terus," ujarnya memainkan Handphone nya.
Bima membuka 2 kancing kemejanya menampilkan dada bidangnya, Athera merasa heran, "lihat ini," ujarnya, Athera melihatnya.
tapi reaksinya biasa saja, "Mas rajin banget olahraga raga nya," katanya biasa saja, kembali memainkan Handphonenya.
"kamu ngak lihat nih," tunjuknya pada tanda merah-merah di dadanya.
"lihat," katanya menatap Bima dengan mengerjapkan matanya, dan detik kemudian dia menutup mulutnya seraya melototkan mata, "Mas, kamu pikir saya yang kasih tanda bercak merah itu," katanya dengan sedikit ngegas.
"iya, memang siapa lagi,"katanya menaik turunkan alisnya dengan senyuman nakal.
"mana ada kiss mark bikinnya gitu, itu sih digigit nyamuk bentol-bentol," katanya dengan cepat.
Bima melihat tanda itu kembali, ia menyentuhnya, "ngak kok_"ia segera menutup dadanya.
"Mas emang mau coba," godanya menaik turunkan alisnya. dan kembali melihat ke depan, dimana ada truk berwarna hitam yang di tutupi terpal biru jarak mobil mereka sekitar 21 meter.
"giliran saya maju kamu mundur,"ejeknya mengingat kejadian semalam.
seketika wajah Athera memerah karena malu, tapi ia fokus ke depan ke truck hitam, matanya memicing, " Mas itu tangan ngak sih?"tanyanya
Bima pun juga melihat ke arah sana, "ngak kelihatan, mas ngak pakai kacamata soalnya," jawabnya berusaha mempertajam penglihatannya.
"ya udah cepetan mas biar jelas," ujarnya, Bima pun mengikuti truck itu, ia berusaha agar semakin dekat.
Bima melakukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dan mereka hampir melihat jelas tangan yang keluar dari pintu truck itu.
Tinggal sedikit lagi..., "MAAAAASSS!"
wah-wah kenapa nih, apakah Bima dan Athera kecelakaan? atau ada sesuatu yang mengejutkan?
mohon dukungannya readers dengan komentar,like, vote dan bintang limanya🙏 🤗
