Camelia mengulurkan tangannya untuk Raisa, ketika mereka masih kecil. Camelia meminta orang tuanya mengadopsi Raisa, menjadi kakaknya, karena Raisa sudah menjadi yatim piatu akibat kehilangan kedua orang tuanya dalam sebuah kecelakaan.
Sayangnya setelah dewasa, keduanya jatuh cinta pada pria yang sama. Raisa yang merasa iri dengki pada Camelia yang mendapatkan segalanya. Bahkan tega meracuni kedua orang tua Camelia, juga Camelia. Bahkan membakar rumahnya.
Setelah itu, Raisa melakukan operasi plastik persis seperti wajah Camelia. Rayyan yang baru kembali dari luar negeri, membawa Camelia palsu ke rumahnya, menikahinya.
Tanpa dia tahu, Camelia yang asli tengah berjuang antara hidup dan mati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Pertemuan Pertama dengan Rayyan
Dan tak lama kemudian, pembawa acara benar-benar memanggil Rayyan. Karena pihak sekolah memang ingin memberikan motivasi kepada para pelajar yang sudah lulus tahun ini ataupun yang masih berada di sekolah juga pada siswa baru, bahwa ketekunan, kerajinan dan usaha seseorang itu tidak akan pernah tidak membuahkan hasil yang maksimal.
Pihak sekolah, ingin memberikan contoh kepada para siswa bahwa ada seorang senior atau bisa disebut dengan alumni dari sekolah ini yang menjadi seseorang yang sangat terkenal bahkan menjadi pengusaha nomor satu di kota ini. Masih muda, berbakat. Begitu nama Rayyan Danuwirya di panggil. Tepuk tangan riuh terdengar.
Rayyan mulai berpidato, pria itu menyebutkan bagaimana awal mula dia masuk sekolah itu sampai dia memiliki motivasi untuk menjadi seorang pelajar nomor 1 untuk membanggakan kedua orang tuanya dan membanggakan sekolahnya. Banyak hal baik yang dia sampaikan. Semua orang terlihat memperhatikan dengan baik. Karena memang pria itu dan keluarganya sangat berpengaruh di kota ini. Cukup lama, hingga pada akhirnya Rayyan mengakhiri pidatonya.
Saat itu, pembawa acara juga menyebutkan bahwa ada seorang donatur yang memang sangat besar sumbangsihnya kepada yayasan sekolah ini bukan hanya materi saja, tapi dia juga memberikan banyak sekali fasilitas dan kemudahan untuk sekolah dan juga asrama. Pembawa acara mengatakan bahwa putrinya didaulat untuk memberikan bunga, sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada Rayyan yang sudah memberikan beberapa menit kata-kata motivasinya untuk seluruh siswa yang ada di ruangan besar ini.
"Tuan Keanu Wiraatmadja, terimakasih banyak..."
Mendengar nama ayahnya disebutkan, Raisa terlihat sangat senang. Teman-teman di sebelahnya bahkan sudah sangat excited, mereka berpikir bahwa Raisa lah yang nantinya akan memberikan bunga kepada Rayyan.
"Raisa, akhirnya mimpimu terwujud. Selamat ya!"
"Crush mu di depan mata! ayo Raisa!"
"Cepat maju Raisa!"
Raisa sudah berdiri, dia apakah sudah melangkah beberapa langkah meninggalkan teman-temannya yang ada di belakang panggung. Dia nyaris menyingkap tirai dan memperlihatkan dirinya.
"Nona Camelia Wiraatmadja, dia adalah putri bungsu tuan Keanu Wiraatmadja dan juga nyonya Vania Wiraatmadja. Dipersilahkan pada nona Camelia!" kata pembawa acara yang langsung menghentikan langkah Raisa.
Dan bukan hanya membuat langkah Raisa berhenti. Tapi juga membuat gadis itu mematung di tempatnya. Tangannya yang tadinya memegang tirai panggung, yang ingin menyingkap tirai panggung. Tangan itu meremass dengan kuat tirai panggung itu.
Meski dia berada di belakang panggung, dia bisa melihat semua yang terjadi di atas panggung dari sisi dan sudut pandang di mana dia berada. Dia melihat lagi-lagi Camelia, dengan gaun biru mudanya itu membawa sebuah buket bunga dan berjalan ke arah panggung, dimana bahkan Rayyan juga terlihat tersenyum melihat Camelia.
"Ternyata adik kamu!"
"Eh kok dia sih?"
"Iya, dia kan bukan siswa yang sekolah di sini! kok malah dia yang kasih bunga?"
Dan semua kata-kata yang diucapkan oleh teman-teman Raisa itu semakin membuat dada Raisa bergemuruh. Rasanya sangat tidak adil memang. Bagaimana bisa, Camelia yang notabene memang bukan siswa dari sekolah ini memberikan bunga kepada Rayyan.
Pandangan mata Raisa, pada akhirnya beralih dari yang tadi menatap ke arah Rayyan dan Camelia. Ke arah Keanu dan Vania yang memang berada di barisan penonton bersama dengan para pengurus yayasan.
'Kalian! selama 11 tahun aku sudah berpura-pura baik di hadapan kalian. Tapi, kalian tetap saja membela Camelia, tetap saja lebih sayang pada Camelia. Aku benci kalian semua!' batin Raisa yang dari tatapan matanya saja ke arah Vania dan Keanu, memang bisa menunjukkan bahwa gadis itu memang benar-benar memiliki kebencian yang begitu dalam kepada keduanya.
Padahal, selama ini keduanya telah mengurusnya seperti anak sendiri. Mencukupi semua kebutuhannya, bahkan tanpa sepengetahuan Raisa. Keanu dan Vania juga sudah, menyiapkan masa depan yang sangat cerah untuk Raisa. Mereka bahkan sudah menyiapkan tabungan dan beberapa aset penting untuk anak yang bahkan bukan anak kandung mereka sendiri itu. Namun di mata Raisa, dia tetap merasa bahwa orang tuanya hanya mengutamakan Camelia.
Sementara bara dendam semakin membara di hati Raisa. Justru bunga-bunga cinta sepertinya sudah tumbuh di hati Rayyan.
"Jadi, namamu Camelia atau Caca?" tanya Rayyan yang tidak segera menerima uluran bunga dari Camelia.
Camelia menatap ke arah Rayyan.
"Camelia" jawabnya pelan.
Rayyan tersenyum pada Camelia.
"Kelas berapa?" tanya pria itu yang lagi-lagi membuat Camelia bingung. Kenapa pria di depannya itu tidak segera menerima uluran bunga buket darinya itu.
"12" jawabnya jujur.
"Di sini? Kenapa aku tidak pernah melihatmu?" tanya Rayyan lagi.
Camelia yang memang tidak paham maksud pria di depannya itu menoleh ke arah ayahnya.
"Bukan, di Monalisa School" jawab Camelia.
Rayyan meraih buket bunga itu. Tapi dia menyelipkan kartu namanya di tangan Camelia.
Tepuk tangan segera bergemuruh ketika buket bunga itu sudah berpindah dari Camelia ke Rayyan.
Sementara Camelia, yang merasa di tengahnya ada sesuatu. Segera melihatnya. Dan itu adalah kartu nama, dengan nomor pribadi. Camelia yang merasa canggung segera turun dari panggung menuju ke arah tempat duduk kedua orang tuanya berada.
"Sayang, kerja bagus!" puji Keanu.
"Putri ibu, sangat berani" tambah Vania yang emang terlihat sangat bangga sekali karena Putri mereka, keduanya sangat hebat. Yang satu memberikan penampilan yang sangat memukau dan yang satu lagi berani memberikan bunga kepada seseorang motivator hebat seperti Rayyan Danuwirya.
Camelia menoleh lagi ke arah Rayyan. Dan pria itu bahkan masih melihat ke arahnya dengan tatapan yang sama. Membuat Caca merinding.
***
Bersambung...
m...
sulit berpaling dari pesona Camelia 🤭
hatinya Raisa kotor sekali ya, minta di Rinso sepertinya biar bersih tanpa noda 🤣🤣🤭🤭
kok jadi kayak gitu anaknya 🤭