NovelToon NovelToon
Dermaga Jingga

Dermaga Jingga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Romansa / Fantasi Wanita / Kekasih misterius
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rumachi

"Untukmu, seluruh waktuku. Dariku untuk menantimu"

____________________________

Yumi tak pernah mengira dirinya akan menjalin kasih dengan lelaki yang bahkan tak dikenalnya. Lelaki aneh, yang seakan tau segalanya tentang dia.

Berulang kali Yumi berusaha kabur, menjauh, bertindak tak semestinya agar lelaki itu merasa ilfeel dan meminta putus, tapi justru lelaki itu semakin melabelinya sebagai miliknya!

Aneh. Hampir tak masuk logika.

Apa alasan dibalik hubungan yang terbentuk dengan cara ekstrim ini?

Dan akankah Yumi berhasil membuat lelaki itu pergi?

Atau akankah dirinya terjebak selamanya dihubungan yang tak nyaman bersama lelaki asing itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumachi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sahabat vs Pacar (?)

...• Bab 15 •...

...»»——⍟——««...

..."Bagi dunia mungkin kamu hanyalah seseorang. Tap, bagi seseorang kamu bisa menjadi dunianya"...

...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...

Yumi memutar-mutar totebag seperti baling-baling. Gadis itu jengah menunggu lama di depan rumahnya. Hari ini, Dermaga menelponnya ingin berangkat bersama ke kampus, tapi sudah hampir setengah jam gadis itu menunggu, lelaki itu belum juga muncul.

"Tau gini gue bareng bang Duta aja!" kesal Yumi sembari terus memutar-mutar totebag nya.

Tetangga samping rumah Yumi hanya bisa menggeleng ampun melihat tingkah gadis itu. Mungkin jika ia memutar totebag nya lebih cepat lagi dia sungguh akan terbang.

Totebag lusuh Yumi yang malang...

Tak lama terdengar suara motor mendekat, membuat gadis itu berhenti melakukan aksinya. Mulutnya membentuk mulut bebek menatap sosok yang akhirnya datang juga menjemputnya.

"Maaf... lama ya?" ujar Dermaga begitu motornya terhenti di depan Yumi.

"MENURUT LO?!!" Yumi memekik, ia menghentakkan kakinya kesal. Kedua tangannya mengepal seperti ingin meninju lelaki didepanya ini.

Dermaga membuka helmnya, membuat rambutnya sedikit acak-acakkan, ia merapikan sebentar melalui kaca spion. Dan turun dari motornya.

Yumi tersikap menatap itu, semakin dilihat ternyata lelaki ini tampan juga. Rambut acak-acakkan sekalipun itu membuatnya terlihat semakin manly. Tapi mata Yumi memicing saat melihat sudut mata Dermaga sedikit membiru.

"Maaf, tadi ada urusan dulu sebentar"

Tangan Yumi mengangkat bergerak tanpa sadar menyentuh sudut mata Maga yang lebam, "Ini kenapa?"

"Gak kenapa-kenapa"

"Tapi bonyok"

Dermaga meraih tangan Yumi yang berada di wajahnya, menurunkannya perlahan dan menangkupnya kedalam rengkuhan telapaknya yang besar. Ia menatap dengan senyum tipis yang terulas.

"Lo mulai perduli sama gue ya?"

Yumi mengedip, alis nya bertaut, "Enggak juga. Gue orangnya emang suka kepo"

"Gue suka padahal"

"Apanya?"

"Ya itu. Lo khawatirin. Suka liatnya"

Yumi mendengus, ia mengalihkan pandangan nya kebawah. Walau begitu, sedikit ada getaran di jantungnya. Seperti sesuatu yang perlahan-lahan akan pecah jika terus membesar.

"U-udah ayo berangkat"

"Tunggu. Gue mau kasih tau sesuatu"

"Ha.. apa?"

Lelaki itu membungkuk badanya, menelisik wajah Yumi yang sangat polos dan bersih. Maga sedikit tersenyum melihat semburat merah merona dari kedua pipi gembul gadis ini. Lucu sekali.

"Lo ikut gue ya besok jam 7 malem"

"Kemana? Ke tempat Karin?"

Dermaga menggeleng pelan, "Muara Kafe, deket kampus"

"Untuk apa?"

"Rayain acara ulangtahun"

"Siapa yang ulang tahun?"

Lelaki itu menegakkan kembali tubuhnya, setelah merasa puas memandangi wajah kekasihnya itu, ia tersenyum kecil dan mengambil helm milik Yumi yang tergantung di stang motornya.

"Gue" jawabnya sembari memakaikan helm pada Yumi.

"Ah~ ulangtahun lo ya... sama siapa aja acaranya?"

"Temen-temen aja. Jadi, lo harus ikut"

"Itu... "

"Harus ikut. Gak ada penolakan" Maga dengan cepat memotong ucapan Yumi.

Gadis itu menarik sudut bibirnya jengah, "Kalo nolak emang kenapa?"

"Lo kan pacar gue. Masa gak dateng"

"Ya.. andai.. andai gak bisa gimana?"

Dermaga menghela napas pelan, ia mencubit bibi gembung Yumi yang sudah terbungkus helm, "Gak ada andai, harus bisa. Cause you’re what matters most, okey? "

"Gak paham lagi gue"

"Bagus"

...**✿❀ ❀✿**...

...**✿❀ ❀✿**...

...**✿❀ ❀✿**...

Lidya mencari sosok kunti bogel kesayangannya ke seluruh kepenjuru kelas. Ia mendecak sebal saat tak berhasil menemukannya. Gadis itu menelponnya berkali-kali tapi juga tak dijawab oleh si empunya telpon.

"Hoii~~sobat!!"

Lidya tersentak saat sebuah tangan menepuk bahunya dari arah belakang, ia langsung memeluk sosok yang baru saja mengejutkan nya.

"Yumi!!!! Gue udah nyariin lo tau dari tadi, lo kok siang banget sih berangkat nya"

Yumi mendesah kecil, ini semua kan gara-gara Dermaga yang lama menjemputnya. Untung saja dirinya tidak telat masuk kelas.

"Sekangen itu ya lo sama gue sampe menanti kedatangan gue banget?"

"Iya! Karena ada satu hal penting yang harus lo tau!"

"APAAN TUH?!" pekik Yumi sembari mengedipkan satu matanya selama beberapa saat.

Lidya menarik napas dalam, menghembuskannya dan menatap Yumi antusias, "Gue.... diajak jalan.... sama Kak Celvin!!!"

Mata Yumi ikut mendelik, mulutnya ternganga lebar, kakinya menghentak-hentak kecil menunjukkan antusiasnya, "Demi bulu ketekku? Sungguhan?!!! Not kidding?"

Lidya mengangguk keras, bibirnya tak berhenti mengulas senyum lebar.

"Akhirnya!!! Kecentilan lo dilirik juga Lid!" Yumi bertepuk tangan semangat.

Lidya membusungkan dadanya bangga. Kak Celvin adalah senior dua tingkat diatas mereka yang sudah Lidya kagumi sejam awal masuk ke jurusan ini.

Dia jatuh cinta pada pandangan pertama saat Celvin terduduk di samping nya yang penasaran ingin melihat bentuk langsung belimbing wuluh si penyebab kebisingan terjadi saat sedang makan siang di masa ospek.

Ketampanan lelaki itu, suara khas nya yang berat, wibawanya sebagai wakil ketua jurusan yang lembut dan hangat mampu membawa Lidya ke dalam butterfly era lagi.

Sejak saat itu perempuan itu terus menebar kecentilannya. Siapa sangka akhirnya kini Lidya berhasil mendapat lampu hijau pertama.

"Jadi, lo harus temenin gue ya Mi"

"Hah kenapa? Mana ada date pertama bawa temen?"

"Kak Celvin juga bawa temen! Soalnya kita sama-sama gugup kalo pergi berdua" Lidya menautkan jarinya canggung.

"Please, Mi... temenin yah.. please... lo bogel kesayangan gue satu-satunya" rengek Lidya yang terus menggoyang-goyang kedua bahu Yumi.

Yumi mendecak, ia memutar bola matanya jengah, meski malas tapi dia tak mungkin menolak permintaan temannya ini. Bagaimana pun dia selalu ada untuknya saat Yumi membutuhkan.

"Iya-iya. Kapan janjiannya?"

Lidya sumringah, ia menarik tangannya dari bahu Yumi, "Besok malem!! Gue jemput deh, lo pokoknya anteng aja"

Yumi mengangguk pelan sebagi persetujuan, sampai akhirnya.....

"What?!!!!!...... besok malem ini?"

"Iya, besok banget ini"

"Jam berapa?"

"Heum.. sebenarnya janjiannya jam 8 malem sih, tapi karena besok malam minggu untuk menghindari macet kita otw jam 7, okey?"

Yumi menganga, kenapa bisa pas sekali. Ah~ bagaimana ini? Mana yang harus ia dulukan?

"Itu.. gue baru aja dapet ajakan dari Maga buat dateng besok jam 7 ke Muara Kafe buat rayain ulangtahun nya"

Kilatan semangat Lidya meredup, pandanganya menurun sayu, "Yah... jadi, lo gak bisa ya nemenin gue, Mi? Kalo gitu gue bilang Kak Celvin aja deh, kalo next time lagi aja. Gue gak sangguo nemuin sendirian"

Yumi tertegun, hatinya terbagi menjadi dua. Disisi lain, ia sangat ingin menemani sahabatnya ini terlebih ini moment yang sudah di nantinya. Tapi, di sisi lain ia juga sudah menerima undangan Maga. Apalagi, lelaki itu sudah mengatakan untuk tidak menerima penolakan.

Ya ampun andai Yumi bisa membelah diri. Dia pasti akan melakukan nya demi menyelesaikan masalah ini.

Jika dipikir lagi sih, mungkin Dermaga bisa sedikit mengerti jika ia menceritakan yang sesungguhnya? Lagipula, ulangtahun ada setiap tahun kan. Masih ada tahun berikutnya yang bisa dirayakan bersama. Sedangkan kesempatan untuk Lidya ini.. bisa lewat begitu saja jika tidak diterima.

"Jangan deh Lid. Kesempatan ini gak tau kan bisa dateng lagi apa enggak. Nanti gue bilang ke Maga aja deh, kalo gue gak bisa dateng. Lagian, di acaranya juga udah banyak temen-temenya yang lain kok"

"Yumi.... serius?" lirih Lidya tak enak.

"Iya, lagian kan lo sahabat gue. Harusnya Maga ngerti juga kan, kalo kepentingan sahabat itu lebih penting"

Lidya mengerucutkan bibirnya terharu, ia memeluk Yumi erat.

"Makasi banyak-banyak bogel ku~~"

...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...

...• TBC •...

1
kalea rizuky
bnernyum putus aja maga nya goblokkkkk
kalea rizuky
awas aja si ulet berulah putusin aja mi klo kaga ttep goblok
kalea rizuky
putus aja g tau diri dia yg maksa pacaran dia yg sok
kalea rizuky
putus aja yuk males gue ma cwek menye Thor bkin Yumi. tegas dono
Rumachi: sabar ya^^ mungkin singa ditubuh yumi masi bobo:))
total 1 replies
kalea rizuky
dih cmburu lo aja dket2 uler kayak karin
Rumachi: cowok emg suka ga pekaaak
total 1 replies
kalea rizuky
maga maga di tinggal Yumi. tau rasa lo
kalea rizuky
maga jd g tau diri skg. putusin aja yum
kalea rizuky
ulet bulu gatel
kalea rizuky
lanjut thor
Rumachi
udah kecintaan bgt soalnya🤣
kalea rizuky
aneh tp lu suka kn bang maga/Curse//Curse/
pikacuw
Kebayang bangett lagi komuknya wkwk. Kocak Thor🤣 smngat updateny yaa/Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!