Riana yang berumur 17 tahun kelas 3 sma terpaksa harus menerima permintaan sang bunda untuk menikah muda. dengan erlangga laki-laki mengebalkan sekaligus rivalnya.
Erlangga yang terlihat cuek dan tidak peduli pada riana, justru menyimpan rasa cinta sangat besar hingga menjadi obsesi yang sangat gila.
mampukah riana menghadapi sikap Erlangga yang posesif dan manja itu?
dibalik pernikahan mereka ada sebuah masalah besar sedang menanti riana. mampu kah erlangga melindungi riana? atau justru sebaliknya.
kalo suka mampir yah gays😉
maaf kalo jelek soalnya karya pertama_<
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri'minyonggi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32.bertengkar
3 hari kemudian.
Riana terus mendiamkan erlangga padahal ini sudah sedikit lebih lama dari biasanya.
Ternyata rasa sakit yang riana rasakan membuatnya kecewa sepenuhnya pada erlangga.
Bahkan erlangga selalu meminta maaf padanya. justru membuat riana tambah kesal.
Saking kesalnya riana selalu berpikir untuk kabur jauh. agar hidupnya lebih santai tanpa kehadiran erlangga.
Pagi-pagi sekali erlangga sengaja sudah membuat sarapan untuk riana. Agar tidak sakit.
Namun niatnya itu membuat riana semakin jengkel saja, apalagi melihat wajah erlangga terkadang riana selalu lepas kendali.
"sayang ayo sarapan dulu." panggil erlangga.
Riana dengan malas berjalan kemeja makan, dia melihat banyak makanan yang dihidangkan sang suami tapi semua itu membuat dia merasakan perasaan aneh dalam dirinya.
Mencium semua makanan yang sudah dihidangkan erlangga, sedikit membuatnya jijik.
Tanpa banyak bicara riana langsung memakan buah apel yang sudah ada disana.
"loh nyonya kenapa gak makan? Mau ganti menu makanan lagi? Ini kesukaan kamu loh silahkan cobain." erlangga langsung menaruh makanan dipiring riana.
Riana yang sedang makan santai. Memakan apel pun langsung merasa enek, karna bau nya sangat kuat.
"gak usah sok perhatian!" riana langsung melemparkan piring kelantai
Terlihat ada rasa kecewa di wajah erlangga padahal dia sudah sengaja masak, untuk istri kecilnya itu. namun makannya malah dilemparkan kelantai.
Padahal jika tidak ingin memakannya, tinggal bilang saja tidak perlu melakukan hal seperti itu.
"riana, erlangga. Ada apa ini?" kaget bobby yang baru sampai langsung masuk kedalam.
"bukan urusan lo!" ketus riana menatap tajam bobby.
Begitu sampai didalam bobby kaget melihat erlangga yang sedang berjongkok memungut pecahan piring bahkan makanan yang berserakan di lantai.
"i..itu er lo gak apa?" kikuk bobby.
"aman lah." jawab erlangga tersenyum.
Ada rasa iba melihat erlangga seperti itu padahal bobby kira masalah mereka sudah terselesaikan dengan lancar tapi ini sepertinya tidak baik.
"BOBBY." teriak riana dari luar.
"i...iya bentar." jawab bobby.
"udah sana keluar nanti ngamuk." ucap erlangga, sehingga bobby langsung keluar.
_ _ _ _ _
BRAAAKKKKK
Suara tendangan keras menggema di dalam ruangan yang sangat cantik, berhiaskan tanaman buah bahkan sayuran berjejer sangat rapih.
yah siapa lagi jika bukan riana. Entah kenapa akhir-akhir ini dirinya selalu senang menendang pintu, apalagi suaranya sangat nyaring.
"tidak sopan." kesal salah satu seorang pria yang seumuran dengan ayah mertua nya.
riana tidak menanggapi ucapan pria itu. Sedangkan bobby hanya bisa melongo mengikuti riana dari belakang.
"KAKEKKK" teriak riana memanggil pria paruh baya. Yang sedang bertaman.
Mendengar teriakan ada yang memanggilnya pria paruh baya itu pun langsung menaruh semua perlatan dan kini berjalan menghampiri riana.
"AIGO CUCU KESAYANGANKU INI AKHIRNYA KESINI." seruan sang kakek langsung berteriak mendekati riana dan bobby.
Senyuman terukir di wajah riana ketika kakeknya sehat bugar. Apalagi sekarang sedang berkebun dengan santai.
Riana langsung memeluk kakeknya dengan erat, rasa rindu yang sangat besar karna mereka sudah lama tidak bertemu.
Bahkan sudah lama, hampir 3 tahun mereka tidak bertemu, apalagi riana sangat sibuk sekali. Sehingga mereka jarang bertemu.
Kecupan hangat dari sang kakek di keningnya membuat riana sangat bahagia.
"aiyo sayangku ini akhirnya pulang." bahagia kakek
"kek itu loh om fatan nyebelin masa aku dibilang gak punya sopan santun." adu riana.
"udah biarin maklum aja bujangan tua." kekeh kakek.
"dasar kakek sama cucu menyebalkan gak liat apa aku segede gini." rutuk bobby kesal.
"om denger yah, apa yang kamu bilang. Dasar keponakan nakal." sahut om fatan dari depan.
"Fatan gak boleh gitu sama keponakan sendiri, udah sana masak buat cucu kakek yang cantik ini." ujar sang kakek.
"hmmm." pasrah fatan langsung pergi kedapur.
"ikut om dari pada disini gak enak banget."
bobby langsung menyusul.
Kakek adit terkekeh melihat bobby yang sedang merajuk karna merasa di abaikan.
mereka berdua pun berjalan menuju Gazebo tempat yang riana sukai dari dulu, pemandangan yang sangat bagus, tempatnya sangat asri karna selalu di urus kakek adit. Sehingga sangat rapih dan punya ciri khas nya sendiri.
kakek dan om fatan adalah keluarga dari ibu riana. Dulu saat ibunya melahikan riana, mengalami pendarahan hebat sehingga tidak dapat terselamatkan.
Dan ayah riana dulu sangat mencintai ibunya, dia langsung terpukul, saat sang istri meninggal dunia. sehingga jatuh dalam keterpurukan mendalam.
Di saat seperti itu, kakak dan istrinya dari keluarga sang ayah mengajukan diri untuk mengurus riana.
Dengan dalih karna masih kecil pasti sangat membutuhkan kasih sayang dari ibu. Walau pun, kakak iparnya bukan ibu kandungnya tapi dia berjanji akan selalu menyayangi dan mencintai riana seperti anak kandungnya sendiri.
Namu itu semua adalah awal dari kehancuran hidup riana , yang selalu dibayang-bayangi ketakutan.
Dulu bobby meminta tolong pada sang ayah untuk menyelamatkan riana tapi karna dirinya sedang berada diluar negeri jadi terpaksa menelpon ayah riana sehingga dia yang datang.
Dan berakhir meregang nyawa untuk melindungi buah hati yang selama ini dia rindukan.
"makanan sudah sampai." om fatan membawa makanan yang riana sukai.
"makasih tapi maaf aku lagi gak selera makan." tolak riana.
"loh padahal om buatin dengan penuh cinta kok kamu tega sih." om fatan langsung berpura-pura nangis.
"udah kalo cucu kakek gak mau makan yaudah jangan dipaksa kan." lerai kakek.
"nih aku udah duga sih makanya sengaja bikin salad buah." bobby langsung memberikan salad buah berukuran kecil pada riana.
"makasih by." senyum riana langsung menyantap makanan yang diberikan bobby.
Fatan hanya bisa menghela nafas, ternyata masakannya tidak dilirik oleh riana.
"gimana pernikahan kamu sama erlangga." tanya om fatan langsung duduk.
"mereka baik kok om." jawab bobby.
"diam kamu. Yangg saya tanyain bukan kamu tapi riana." kesal om rafan.
"yaudah sih gak usah marah dasar jomblo abadi." cicit bobby.
"hei kalian berdua itu kebiasaan selalu saja berantem kalo bertemu." kakek langsung ikut bicara.
"riana cucu kakek yang sangat cantik gimana penikahan kamu selama ini? Apa erlangga sering kasar sama kamu atau di berani marah sama kamu?" tanya kakek dika.
"gak sih. Cuman kok malas aja sekarang liat wajah dia bawaan nya kesal, pengen mutilasi." santai riana.
"heh! Gak boleh gitu sama. Suami dosa." kompak bobby dan fatan berbicara.
"emang apa yang sudah erlangga lakukan sayang sampai kamu marah begitu?" tanya kembali kakek adit.
"aku liat dia sama perempuan lain kek mana mereka mesra banget." sedih riana langsung menunduk.
"yaudah sekarang riana istirahat dulu dikamar nanti kakek suruh mimi kesini setelah selesai dari rumah sakit." lembut sang kakek.
Tanpa banyak bicara riana langsung pergi meninggalkan ketiga pria beda generasi itu.
"suruh erlangga menghadap kakek segera." perintah kakek adit.
"baik kek."
"saya permisi dulu mau jemput mira dirumah sakit." pamit fatan langsung pergi.
"kok aku curiga sama om fatan yah kek, dia selama ini jomblo tapi kenapa lengket banget sama anak angkat kakek." bisik bobby.
"jodoh gak adan yang tau." timpal kakek.
"oh yah kek, tadi waktu aku jemput riana. aku kasian loh liat erlangga yang lain memungut makanan yang dilemparkan riana kelantai, mana dia pasrah aja lagi." bisik kembali bobby.
kakek adit pun kini mengerti dengan apa yang sekarang terjadi. Ternyata mereka berdua sedang bertengkar.