Christian Edward, seorang yatim piatu yang baru saja menginjak usia 18 tahun, dia harus keluar dari panti asuhan tempat ia di besarkan dengan bekal Rp 10 juta. Dia bukan anak biasa; di balik sikapnya yang pendiam, tersimpan kejeniusan, kemandirian, dan hati yang tulus. Saat harapannya mulai tampak menipis, sebuah sistem misterius bernama 'Hidup Sempurna' terbangun, dan menawarkannya kekuatan untuk melipatgandakan setiap uang yang dibelanjakan.
Namun, Edward tidak terbuai oleh kekayaan instan. Baginya, sistem adalah alat, bukan tujuan. Dengan integritas yang tinggi dan kecerdasan di atas rata-rata, dia menggunakan kemampuan barunya secara strategis untuk membangun fondasi hidup yang kokoh, bukan hanya pamer kekayaan. Di tengah kehidupan barunya di SMA elit, dia harus menavigasi persahabatan dan persaingan.sambil tetap setia pada prinsipnya bahwa kehidupan sempurna bukanlah tentang seberapa banyak yang kamu miliki, tetapi tentang siapa kamu di balik semua itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlueFlame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3. Membeli Apartemen
Dua hari berlalu. Edward menggunakan uangnya dengan sangat hemat. Dia hanya makan di warteg dan menginap di penginapan murah per malam. Setiap malam, dia berusaha memicu misi kecil dengan membelanjakan uang.
Edward menemukan sebuah iklan dan membacanya dengan seksama
"Apartemen Studio Dijual Cepat. Lokasi agak masuk ke dalam, butuh renovasi ringan. Sertifikat hak milik. Harga Rp 18 juta (nego)."
Sepertinya ini bagus. Harganya masih berada didalam jangkauannya, dan jika dia bisa menawar, dia bisa menyisakan lebih banyak uang untuk membelanjakan hal lain.
Edward menghubungi pemiliknya, seorang bapak paruh baya yang suaranya terdengar putus asa. Setelah mereka mengobrol sebentar, Mereka pun sepakat untuk bertemu keesokan harinya.
Edward menyadari dia butuh pakaian yang lebih layak. Dia tidak bisa menawar sebuah properti dengan kaos compang-camping. Dia pun pergi ke sebuah pusat perbelanjaan kelas menengah, tentu saja bukan pakaian yang mewah.
Di sana, Edward mulai merasakan tatapan intens dari beberapa wanita. Salah satunya, seorang gadis dengan pakaian trendi yang cukup terbuka dan tas mahal, yang dengan sengaja berjalan mendekat kemudian "tidak sengaja" menjatuhkan barangnya di dekat Edward.
"Aduh, dompetku jatuh," katanya dengan suara manis sambil membungkuk, memberikan Edward pandangan yang jelas seolah olah memberikan isyarat agar Edward membantunya untuk mengambil dompetnya.
Edward dengan tenang mengambil dompet itu dan menyerahkannya tanpa sedikit pun matanya bergerak untuk melihat lebih dari yang seharusnya.
"Ini, mbak," katanya singkat, lalu berbalik untuk melanjutkan mencari kaos.
Gadis itu sedikit terkejut dengan reaksi Edward yang datar. "Eh, iya. Makasih, ya. Namaku Cindy. Kamu?" katanya dengan senyum menggoda.
Edward menoleh, tatapannya datar tapi tetap sopan juga terlihat dingin. "Maaf, saya sedang terburu-buru." Edward lalu pergi begitu saja, meninggalkan Cindy yang tersipu malu.
***
Bagi Edward, interaksi seperti itu adalah gangguan yang tidak perlu. Dia tidak tertarik pada hubungan dan ketertarikan sesaat. Jika suatu hari nanti dia menyukai seseorang, itu akan karena karakter dan kedewasaan mereka, bukan karena pancingan yang murahan. Dia tidak akan pernah membiarkan siapa pun, apalagi wanita, mendekatinya hanya untuk iseng.
Dia membeli dua kaos polos berkualitas bagus, sepasang jeans, dan sepatu sneakers. Totalnya Rp 1.500.000. Sistem langsung bereaksi.
[Transaksi terdeteksi: Rp 1.500.000]
[Penggandaan acak: x1.8]
[Total pengembalian: Rp 2.700.000]
[Saldo saat ini: Rp 11.980.000]
Keuntungannya tidak sebesar sebelumnya, tapi tetap signifikan. Modalnya terus bertahap.
***
Keesokan harinya, Edward bertemu dengan pemilik apartemen, Pak Jaya. Pak Jaya menjelaskan bahwa dia butuh uang untuk biaya pengobatan istrinya. Apartemen itu memang kecil, catnya mengelupas, dan ada beberapa keretakan di dinding, tapi strukturnya kokoh.
"Saya mau ambil harga Rp 15 juta, Pak. Kondisinya butuh banyak perbaikan," kata Edward setelah memeriksa seluruh ruangan dengan teliti.
Pak Jaya tampak keberatan. "Tapi nak, ini sudah harga murah sekali..."
"Saya mengerti, Pak. Tapi 15 juta adalah semua yang saya miliki saat ini. Ini yang terbaik yang bisa saya berikan," kata Edward dengan suara yang tulus namun tegas. Edward tidak berbohong, dan dengan rendah hati menunjukkan batasnya.
Pak Jaya menatap Edward, melihat ketulusan di mata pemuda itu. Dia menghela napas panjang. "Baiklah, nak. Karena saya lihat kamu anak baik. Saya terima dengan harga Rp 15 juta. Semoga bisa membantu saya dan membawa keberuntungan untukmu."
[Notifikasi! Misi Utama Tersedia!]
---
**Misi Utama: Pondok Pertama**
**Deskripsi:** Rumah adalah cerminan jiwa. Misi Anda adalah memiliki tempat perlindungan pertama Anda dengan tangan Anda sendiri, melalui negosiasi yang adil dan jujur.
**Tugas:** Selesaikan pembelian apartemen studio ini.
**Hadiah:**
- Properti: Apartemen Studio (Sertifikat Hak Milik)
- Skill: [Perbaikan Rumah Dasar (Ahli)]
- Bakat: [Seni Mengatur Ruang]
- Penggandaan Uang (x2) untuk transaksi ini.
**Gagal:** Misi akan ditunda selama 30 hari.
---
Edward tersenyum dalam hati. Dia mentransfer uangnya ke Pak Jaya. Dan Beberapa saat kemudian, ponselnya bergetar.
[Transfer selesai. Penggandaan x2. Rp 30.000.000 telah ditambahkan ke saldo Anda.]
[Saldo saat ini: Rp 26.980.000]
Dia baru saja membeli sebuah apartemen seharga Rp 15 juta, dan saldo uangnya malah bertambah. Ini adalah kekuatan dari sistem dan jika digunakan dengan benar pasti akan sangat membantunya nanti.
Setelah semua urusan selesai, Edward berdiri sendirian di apartemen barunya yang kosong dan usang. Tempat Ini memang bukan istana. bahkan tidak terasa nyaman. Tapi tempat ini adalah miliknya.
Edward membuka jendela, memandang kota yang mulai gelap. 2 hari yang lalu dia masih Christian Edward, anak yatim piatu dari panti asuhan yang masih memikirkan mencari kos kos yang murah agar dapat melanjutkan sekolah nya. Tapi sekarang, dia tidak perlu lagi memikirkan tentang uang lagi..
'semoga kedepannya bisa berjalan lancar '