PERINGATAN AREA ORANG DEWASA YANG MASIH DI BAWAH UMUR DI LARANG MASUK, BTW DOSA KALIAN TANGGUNG SENDIRI YA😄
Bagaimana ya rasanya hidup dengan seseorang yang tidak pernah kita bayangkan?, Ardiy yang merupakan seorang yang sangat di segani oleh teman temannya tiba tiba tidak bisa berkutik ketika Lita sang mama berkata ingin menjodohkan dirinya dengan anak sahabatnya.
laki laki itu sempat menolak, namun dia tidak bisa membantah ketika mamanya mengancam akan menghapusnya dari daftar gak waris jika dia tidak bersedia menerima perjodohan itu.
Pada akhirnya laki laki itu hanya bisa pasrah menuruti keinginan sang mama, padahal posisinya saat itu sedang menjalani hubungan dengan seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai model seperti dirinya. Lantas bagaimana Ardiy akan bersikap kepada istrinya nanti? bisakah dia menjalankan perannya sebagai seorang suami? hanya waktu yang akan menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. kim22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Kiss
Putri memarkirkan motornya begitu sampai di halaman rumahnya. Perempuan itu bergegas masuk setelah terlebih dahulu membuka kunci pintu.
Putri dengan segera membersihkan badannya karna cuaca sangat panas dan segera berganti pakaian dengan pakaian santai.
Rumah tampak sepi, karna kedua orang tuanya sedang sibuk di sawah dan Putri bertugas memasak dan mengantarkan makanan ke sawah untuk para buruh yang bekerja.
Perempuan cantik itu dengan segera memasak nasi dengan dendeng berukuran sedikit besar di atas kompor.
Lalu di lanjutkan dengan memasak lauk. Putri hari ini berniat memasak ayam Rica Rica kemangi, Perempuan itu memang sangat ahli dalam urusan dapur.
Kurang lebih satu jam, Kini semua masakan Putri sudah matang. Perempuan itu segera memindahkan lauk dari wajan ke pelastik berukuran besar setelah tadi selesai memindahkan nasi ke termos khusus nasi.
" Huffttt akhirnya selesai juga". Putri istirahat sebentar setelah semuanya selesai. Beberapa menit istirahat, Putri memilih segera mengantar semua makanan ke sawah karna sebentar lagi akan memasuki waktu makan siang bagi para buruh.
Putri menikmati perjalanan ke sawah sambil sesekali menyapa orang orang yang di kenalnya, selain cantik, dan pandai memasak. Putri juga di kenal sangat ramah, bahkan para warga desa sangat suka berinteraksi dengan Putri .
########
Beralih ke Ardiy yang kini sudah sampai di pekarangan luas sebuah perumahan elit yang di tinggali oleh Rebecca.
Ardiy langsunh turun begitu motor terparkir dengan rapi, Laki laki itu melepas helm fullfacenya dan merapikan rambutnya yang berantakan.
Ardiy mengulurkan kedua tangannya dan di sambut dengan senang hati oleh Rebecca, Namun karna rok yang di pakai Rebecca begitu seksi, Ardiy malah gagal fokus ketika tanpa sengaja matanya melirik ke bagian inti Rebecca yang tertutup dengan kain segitiga bewarna hitam.
Seketika Ardiy merasakan tenggorokannya kering, Laki laki itu langsung mengalihkan pandangan ke arah lain, namun ketika Rebecca akan turun dari motor, kaki perempuan itu tiba tiba tersandung sehingga dia reflek memeluk tubuh kekar Ardiy, dan Ardiy kembali mematung ketika merasakan dua benda kenyal menempel di da*a bidangnya.
" Ehh sorry beb, aku kesandung tadi". Kesadaran Ardiy kembali ketika mendengar suara Rebecca. "khemmm, iya gak papa lain kali hati hati, bahaya kalo kamu jatuh". Ardiy mencoba tersenyum untuk menutupi rasa gugupnya.
" Ayo masuk dulu, minum dulu ya ya, mama sama papa aku masih di kantor ". Rebecca mencoba membujuk supaya Ardiy mau menemaninya sebentar saja, karna sangat jarang mereka bisa berduaan karna kesibukan mereka masing masing.
"Sorry ca, Aku harus ngecek hotel hari ini". Ardiy merasa bersalah karna sebagai pacar dia jarang ada waktu untuk sang kekasih. Rebecca merenggut mendengar perkataan Ardiy, bukan tidak seneng dengan pekerjaan Ardiy, namun perempuan itu hanya sebal karna Ardiy tidak pernah punya waktu untuknya .
" Kamu mah sibuk mulu, gak pernah ada waktu buat aku". Rebecca melepaskan tangan Ardiy sambil menghentakkan kakinya khas seorang perempuan ketika sedang marah, dan Ardiy meringis melihat kelakuan sang kekasih yang begitu ke kanan kanakan jika sedang ngambek.
" Sebagai gantinya, nanti hari minggu kita jalan jalan ke mall , gimana? ". Ardiy mencoba membujuk sang kekasih supaya tidak merajuk, karna pekerjaan yang ini benar benar tidak bisa dk tunda lagi.
" Beneran?, kamu janji ya jangan bohong". Rebecca tersenyum lebar menatap Ardiy dengan mata berbinar.
Ardiy yang melihat betapa kegirangannya Rebecca jadi tertawa kecil. " Iya sayang aku janji." Ucap Ardiy sambil mengelus kepala Rebecca dengan lembut.
Rebecca sangat senang mendapatkan perlakuan manis Ardiy Perempuan itu tanpa malu memeluk Ardiy yang kini tersentak kaget dan mematung.
Selama tiga tahun pacar, mereka tidak pernah kontak fisik yang terlalu dekat, Mereka hanya sekedar memegang tangan dan mengelus kepala saja, Itu karna Ardiy sendiri yang memberi batasan untuk dirinya sendiri.
" Terimakasih sayang". Ucap Rebecca dengan nada manja.
Ardiy yang tadi sempat mematung membalas pelukan Rebecca. " Aku minta maaf ya, karna jarang ada waktu buat kamu". Ardiy mengelus rambut Rebecca sambil menikmati pelukan pertama mereka.
" Iya aku faham kok sayang, walaupun kamu sibuk tapi kamukan selalu ngasih aku uang belanja". Rebecca menikmati berada dalam pelukan Ardiy, perempuan itu merasakan kenyamanan dalam pelukan itu.
" Ya udah sekarang aku pergi dulu ya, peluknya besok lagi". dengan berat hati, Rebecca melepaskan pelukannya dari tubuh Ardiy.
" Kamu gak mau kiss sayang? ". Ucap Rebecca sambil tersenyum genit yang di tanggapi Ardiy dengan tawa kecilnya.
" Boleh? ". Ardiy bertanya sambil menatap Rebecca dengan tatapan bertanya.
" Boleh dong". JAwab Rebecca dengan semangat.
Mendapatkan lampu hijau, Ardiy langsung mengecup bibir merah merona Rebecca yang terlihat menggoda selama tiga tahun ini.
Ardiy yang berniat cuma mengecup melotot begitu merasakan Rebecca melumat bibirnya, awalnya Ardiy ingin menyudahinya namun Rebecca menahan tengkuk Ardiy, sehingga lama kelamaan Ardiy menikmati bahkan membalas ciuman Rebecca dengan buas.
"Hahh... hah... "
Suara napas Ardiy dan Rebecca bersahutan begitu ciuman mereka terlepas.
" Kamu ternyata ganas juga ya". Rebecca menatap Ardiy sambil terkekeh kecil.
" Aku laki laki normal sayang, jadi tolong jangan terlalu sering menggodaku karna aku juga bisa khilaf ". Ardiy mencolek hidung Rebecca dengan gemas.
" Tapi aku suka menggoda kamu". Ucap Rebecca sambil tersenyum nakal. Ardiy yang melihat betapa genitnya sang kekasih hanya bisa tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya.
" oke baiklah, aku harus segera pergi". Ardiy meraih helmnya dan segera naik ke atas motor setelah memasang helm fulfacenya.
" bay sayang". Ardiy melambaikan tangannya sebagai salam pamitan sebelum melaju pergi meninggalkan rumah besar itu.
Setelah motor Ardiy sudah tidak terlihat, Rebecca masuk ke dalam rumahnya dan merebahkan diri di atas sofa. " Ahhh ternyata begini rasanya ciuman Ardiy, ciuman ini bahkan lebih lembut dari ciuman para laki laki yang sudah sering gue layani." Ucap Rebecca sambil mengelus bibirnya membayangkan rasa bibir Ardiy yang masih tersisa.
Rebecca membuka ponselnya dan melihat Foto dirinya bersama Ardiy ketika beberapa bulan yang lalu mereka mengambil job bebarengan bertema baju tidur.
" Maaf ya sayang, Kamu terlalu lurus dalam menjalani hubungan, sedangkan aku butuh sentuhan kalau berhubungan sama laki laki". Rebecca mantap foto Yang ada di ponselnya seolah-olah sedang berbicara dengan Ardiy.
" Tapi tidak apa apa , sekarang sudah ada kemajuan, besok aku pastikan kamu akan merasakan nikmatnya surga dunia bersamaku sayang". Rebecca tersenyum nakal sambil menatap foto Ardiy yang berfose bertelanja*g dada.
" Ahh memikirkannya saja membuat ku basah".
Perempuan itu dengan nakal meraba ke bawah sambil membayangkan Ardiy.
" Hmmm... ahhh Arr". Rebecca mendesah sambil menyebut nama Ardiy begitu tangannya mulai bergerak keluar masuk di bawah sana.