NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Pensiun Jadi Artis

Biarkan Aku Pensiun Jadi Artis

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / CEO / Selingkuh
Popularitas:35.7k
Nilai: 5
Nama Author: 🌻Shin Himawari 🌻

Subgenre: Wanita Kuat · Second Chance · Love Healing
Tagline pendek: Kisah tentang aktris yang hidup lagi — dan menemukan cinta manis dengan CEO muda, si sponsor utama dalam karirnya

Sinopsis:
Cassia, adalah artis cantik A-class. Semua project film, drama,iklan bahkan reality show nya selalu sukses dan terkenal. Namun, menjadi terkenal tidak selalu menyenangkan. Cinta yang disembunyikan, jadwal padat tanpa jeda, dan skandal yang merenggut segalanya. Maka dari itu ketika mendapatkan kesempatan terlahir kembali, Cassia mulai menjauhi orang-orang toxic di sekitarnya dan pensiun jadi artis. Ia ingin menikmati hidup yang dulu tak sempat ia lewatkan, dengan caranya sendiri. Bonusnya, menemukan cinta yang menyembuhkan dari CEO tampan, si sponsor utama dalam karirnya.

Ayo klik dan baca sekarang. Ikuti terus kisah Cassia, si aktris kuat ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌻Shin Himawari 🌻, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34 - Gosip Buatan Maura (2)

...Enjoy the story...

...🌻🌻🌻...

Menjelang siang gosip tentang Cassia masih menjadi topik paling panas di setiap sudut kantor.

Di tambahan, ada spekulasi liar dari beberapa karyawan yang katanya mendengar cerita di balik pertengkaran di depan lobby itu.

Cerita mulai dari Cassia yang membatalkan jadwal agendanya hari ini dengan alasan sakit, namun banyak yang menganggap itu hanya trik Cassia saja, untuk mengundang Max menghabiskan waktu di apartementnya. Lalu Felix mengetahuinya makanya marah dan meninju Max di depan lobby.

Tidak ada yang tahu kebenarannya, namun siapa yang peduli tentang itu. Gosip tidak diciptakan untuk mencari kebenaran—tapi memuaskan mereka yang memang menunggu alasan untuk membenci.

Lagi lagi hanya Silvia yang berusaha membela Cassia. Tapi ia sadar dirinya sendirian tidak akan bisa menghandle ini semua hingga ia datang ke seseorang yang ia percaya bisa menolong.

“Kak Maura, kita harus melakukan sesuatu. Kita harus klarifikasi kalau gosip ini nggak benar,” ujar Silvia dengan nada cemas sambil menghampiri Maura di pantry.

Maura menoleh ke Silvia, lalu menghela napas pelan, dan tersenyum lembut. Silvia tidak tahu kalau itu adalah senyum pura puranya Maura.

"Sil, aku tahu kamu khawatir sama Cassia tapi kamu tenang aja ya semua sudah dihandle kok. Aku udah koordinasi dengan manager HR dan PR team. Mereka sedang megecek kebenarannya. Kita tunggu tindakan selanjutnya tentang berita ini ya." Maura bicara dengan nada menenangkan, tangannya mengusap pelan punggung Silvia.

"Kak, ini kan gosip bohong. Kenapa harus mengecek dan menunggu. Management tinggal klarifikasi saja kalau ini tidak benar dan menindak orang orang yang bicara seenaknya tentang Kak Cassia."

"Silvia, kita hanya bisa menunggu. Lagipula gosip ini masih aman. Hanya tersebar internal. Jangan panik dulu, ya." Maura sengaja menurunkan suaranya, tampak seperti senior bijak.

Silvia menghela napas berat. Ia tidak tahu bahwa Maura adalah orang terakhir yang bisa dipercaya dalam situasi seperti ini.

Senyum tipis muncul di bibirnya saat ia kembali menyeduh kopi. Semua berjalan sesuai rencananya.

Maura memang sudah bicara dengan manager HRD dan Public Relation team, tapi ia sedikit menggunakan keahliannya—laporan dengan versi “fakta” yang sudah ia putar sedemikian rupa. Menggiring arah pembicaraan bahwa sepertinya gosip itu adalah kebenaran yang baru terungkap.

Dan tentu saja, baik dirinya sebagai manager maupun karyawan lainnya tidak bisa sembarangan memberikan klarifikasi atas urusan pribadi artis besar seperti Cassia, apalagi nama pimpinan mereka juga terseret. Begitulah tadi cara Maura laporan ke manager HRD.

Seolah gosip itu punya dasar. Seolah ada kebenaran yang memang harus diverifikasi. Dan tentu saja, manajemen tidak bisa sembarangan bertindak. Mereka memilih menunggu arahan dari Felix.

Walau sebenarnya, jika saja Maura mau, ia bisa menghentikan rumor sejak awal. Tapi kenapa memadamkan api, ketika ia bisa menyaksikan Cassia terbakar di dalamnya?

Senyum tipis muncul di bibirnya saat ia kembali menyeduh kopi. Semua berjalan sesuai rencana Maura.

...🌻🌻🌻...

Felix tiba di kantor dengan langkah besar dan wajah lebih buruk daripada suasana hatinya.

Manager HRD menelponnya saat ia masih menunggu di lobby apartemen Cassia dan itu cukup membuatnya bergegas ke kantor dengan banyaknya perasaan yang semakin menekan dadanya.

Malu, marah dan… tersinggung.

Bukan cuma karena image Cassia yang jadi rusak. Tapi karena gosip ini membuat dirinya terlihat kalah dari Maximillian. Ia merasa dipermalukan.

Sesuatu yang tidak bisa diterima egonya.

Maka dari itu ia langsung memanggil jajaran bawahannya, termasuk sekertaris, Manager HRD, dan PR Team untuk masuk meeting darurat ke ruangannya. Setelah mendengar saran dari mereka, Felix langsung membuat tindakan selanjutnya.

Beberapa menit kemudian, semua karyawan dipanggil ke area aula kantor. Pertemuan karyawan dadakan besar-besaran, tidak ada yang boleh absen.

Felix berdiri di depan, dengan wajah dingin dan rahang mengeras. Maura dan Silvia ikut berdiri di antara karyawan, terlihat tenang tapi matanya memerhatikan Felix dengan intens.

“Siapa pun yang memulai dan menyebarkan gosip pagi ini, saya beri waktu lima detik untuk mengaku.”

Felix menyapu ruangan dengan tatapan tajam. Karena tidak ada yang berusaha menjawab apalagi mengaku, Felix melanjutkan perkataannya.

“Gosip itu tidak benar. Dan saya tidak akan toleransi fitnah yang merusak citra artis utama kita maupun nama baik perusahaan.” Nada bicaranya turun satu oktaf, lebih tajam.

“Siapa pun yang menyebarkan gosip ini pertama kali, siap-siap menerima surat pemecatan.”

Karyawan mulai gelisah. Mereka saling menyalahkan. Membuat suasana aula kantor yang tenang jadi riuh ramai.

Felix melanjutkan, “Satu hal lagi yang harus di luruskan, Cassia masih kekasih saya.”

Beberapa karyawan tersentak. Ada yang melirik satu sama lain. Beberapa berbisik pelan. Dan di sana—Maura terpaku. Hanya sepersekian detik, tapi cukup untuk membuatnya sakit hati.

Ia menatap seluruh karyawan satu per satu, menegaskan dominasinya. Barulah setelah itu Felix pergi meninggalkan aula kantor.

Semua karyawan pun ikut membubarkan diri, tapi tidak ada yang memperhatikan adanya perubahan ekspresi Maura, yang juga sedang mengepalkan tangan di balik rok kerjanya.

Menahan amarah.

Bukannya kembali ke meja kerja, Maura langsung menuju ke pantry—yang sudah pasti kosong kalau jam segini. Begitu sampai pantry, ia langsung mengeluarkan seluruh amarahnya yang ditahan sejak di aula.

"Sialan! Kenapa Felix membela Cassia di depan semua orang seperti itu sih!"

Maura menggenggam meja pantry kuat kuat, hingga nail artnya hampir rusak karena kekuatannya sendiri.

Mendengar pembelaan Felix di depan semua karyawan membuat Maura merasa ditampar, rasa cemburunya tidak terkendali lagi.

Padahal selama ini Felix selalu menjaga hubungan mereka tetap private, selalu berhati hati membicarakan status hubungan mereka. Bahkan saat Maura ikut masuk dalam hubungan itu, pria itu memperlakukan Cassia dan Maura sama.

Itu yang membuat Maura merasa cukup, dan terus menjadi simpanannya. Karena setidaknya dalam pria pun ia tidak kalah dari Cassia.

Tapi sekarang Felix berubah dan membela Cassia terang terangan walau cuma di depan karyawan. Bagaimana mungkin ini terjadi?

Maura menunduk sebentar lalu tertawa kesal, “Masih kekasihnya, katanya...Padahal sudah tiga bulan kalian putus, Felix. Jadi benar ya semalam mereka balikan lagi.”

Maura jadi mendidih lagi, dan sekali lagi ia berteriak, tangannya membuang gelas yang ada di dekatnya.

Prang! Gelasnya pecah bersamaan dengan kopi yang masih ada di dalamnya.

"Arrghhhhhhh! Cassia brengsek!"

Mulai hari ini rasa cemburu itu akhirnya berubah jadi kebencian penuh di hati Maura. Dan sepertinya Cassia juga harus lebih siap menerima takdir buruk yang menunggunya.

Skandal besar yang menunggunya. Akankah di kehidupan ini Cassia berhasil menghindar dengan baik?

...🌻🌻🌻...

Di apartement Cassia.

Cassia membeku melihat tatapan Max, yang sedikit berbeda.

Seperti seseorang yang baru menyaksikan sesuatu yang tidak ia mengerti—dan itu melukai hatinya sedikit.

Dalam tatapan itu Cassia bisa melihat jelas luka kecil? Atau mungkin kekecewaan yang pria itu coba sembunyikan. Jujur, Cassia lebih suka tatapan menyebalkan Max yang menggodanya dibanding tatapan ini.

Max cepat-cepat mengalihkan pandangan, seolah berusaha menyembunyikan reaksi yang barusan muncul.

Deg.

Cassia terpaku dan tersadar. Tidak, sepertinya Max salah paham.

Cassia menelan ludah. Ada panik kecil yang menyusup ke dadanya. Cassia ingin menjelaskan. Ingin bicara. Ingin menghapus ekspresi terluka itu dari wajah Max.

“Max…” suaranya hampir berbisik. Ia bingung harus mulai menjelaskan dari mana. Jadi ia hanya menggigit bibirnya, lalu menunduk.

“Kamu sepertinya senang Felix mengejarmu lagi.” Max menahan napas, suaranya rendah masih terkontrol

Bersambung.

🌻:Thanks for staying with Cassia's story :) Happy weekend

1
Nadiyah1511
rasakan s Maura dasar muka tembok🤭✌️
Nuri_cha
siapa tuh yang ditelepon Max... butuh bantuan buat apa
Nuri_cha
Tunjukkan Max, siapa yg punya kuasa
Nuri_cha
iih, Maura bener2 musuh dalam selimut nih. dasar ular bermuka dua
Nuri_cha
artinya Max diam-diam menjaga dan melindungi cassia. ternyata bukan Felix yg punya andil dalam hidupnya cassia
Xlyzy
ya gimana wong harga diri nya lebih berharga daripada kamu cas
Xlyzy
pria seperti ini sangat tidak suka melihat pasangan nya lebih sukses dari dia apalagi kalau dunia tau kalau dia sukses karna bantuan seorang wanita
sjulerjn29
kata kata buat sia dari max buat hatinya meleleh, max kamu tulus banget ya sama sia
Avalee
Ngacaaaa bang? Apa perlu gue beliin kaca buat lu? Noh di shopee atau tiktok shop byk 🤣
Avalee
Hahaha gue suka gaya lo sia! My queen is back 😝
Avalee
Ya buat apa dia malu? Orang dia udah malu2in wkk 🤣
Alyanceyoumee
duh udah we langsung kelepek kelepek. justru max terlihat lebih tampan ketika dia tidak menampakkan wajahnya 🤣
Alyanceyoumee
parah si Maura... perasaan kalo ancur Sia, kerjaa dia juga berantakan meren. siapa yang mau gaji?
Tiara Bella
lamarannya siaran langsung Thor biar Felix sm Maura kepanasan ....seru pastinya
Tiara Bella
semangat Thor....😍
Yani Cuhayanih
aku pernah di posisi theo...temanku curhat sama akz bla2..sampe berbusa..aku kesel inti nya saja cowo itu baik atau gk..gk usah belok2 ke gang kelinci..ribet..inti nya pendapat ku si cowo itu lagi puber kedua..eeh temanku ngeyel...aku marah ngapain curhat kalo ujung2 nya masih bucin/Curse/
Yani Cuhayanih
serasa jalan kaki naik turun ,tanjakan ,tikunga,perapatan ,pertigaan,belum juga nemu tukang tahu bulat ,akhir nya keputusan go publik..teruskanlan aku keburu lapar,to the point thor/Smug/
Aquarius97 🕊️
preeettttt 😤
Afriyeni Official
terlalu byk alasan,, cassia bisa pusing dengarnya Felix 🤦
Aquarius97 🕊️
ahh, cerdas sekali jawabanmu casia. ayo buat dia tak berkutik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!