"Namanya siapa?" tanya Gavindra, seorang pebisnis muda, pemilik pabrik skincare sedang menatap intens pada seorang gadis yang merupakan karyawannya. Tiba-tiba saja bagian dari tubuh bawahnya menegang saat menatap gadis itu.
Sebuah moment yang sudah lama tak dirasakan oleh Gavindra merasakan gairahnya bangkit setelah dikhianati oleh sang kekasih. Dan ia pastikan bahwa perempuan itu akan menjadi incarannya.
Gadis itu bernama Jasmine Putri salah seorang tim content spesialist di perusahaan Gavindra. wajahnya cantik, postur tubuhnya tinggi, dan kepiawaiaannya public speaking menarik perhatian Gavindra yang baru menginjakkan kakinya di perusahaan ini.
Selama ini perusahaan miliknya dihandle oleh sang kakak, dan sekarang sang kakak harus pindah ke Singapura mengikuti sang suami, otomatis Gavindra mengambil alih posisi sang kakak itu.
Bagaimana kisah mereka? ikuti kisahnya yang penuh gelora dan di luar nalar. happy reading.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PULANG
Namanya cerita menyebar begitu cepat, sampai ke telinga keluarga Gavindra. Setiap karyawan di salah satu instansi pasti ada yang bertindak sebagai mata-mata. Termasuk di kantor milik Gavindra. Salah satu manajer menjadi tangan kanan kakek Gavindra.
Sebenarnya kakek Gavindra tak masalah sang cucu mendirikan bisnis tanpa campur tangannya, hanya saja ia sudah tua. Ingin istirahat menikmati waktu senjanya dengan pikiran tenang, tanpa mengurusi ribetnya kantor. Hanya saja beliau tidak menyerahkan kepada menantu atau cucu perempuan. Bagi beliau pewaris tetap laki-laki, dan satu-satunya keturunan beliau yang laki-laki adalah Gavindra. Bahkan sang kakek sudah menyiapkan jodoh terbaik untuk sang cucu.
Siang itu tiba-tiba sang kakek datang ke kantor Gavindra. Semua orang sudah kenal dengan beliau, dan menyambut dengan ramah. Sang kakek ingin bertemu dengan Gavindra untuk mengonfirmasi kejadian beberapa hari yang lalu. Sebagai pewaris kerajaan bisnisnya tentu tak dibiarkan nama buruk Gavindra ternoda. Kalau pun dia mau menyalurkan hasrat ya lebih baik menerima perjodohan.
Gavindra berdecak sebal saat diberitahu Bimo akan kedatangan sang kakek. Ia sudah hafal dengan permintaan sang kakek, tak jauh dari kerajaan bisnis dan perjodohan.
"Jadi siapa perempuan itu?" tanya kakek setelah dipersilahkan masuk oleh Bimo.
"Orang suruhan kakek memang tidak laporan?" tanya Gavindra balik, bahkan tak menatap kehadiran sang kakek. Ia lebih baik melihat laporan dan dokumen yang menumpuk di mejanya.
"Gimana bisa bekerja kalau cctv sudah kamu kondisikan, licik!" Gavindra tersenyum sinis, otaknya terlalu cerdas untuk melindungi Jasmine.
"Sudah berapa lama hubungan terlarang seperti itu kamu lakukan?" tanya kakek dengan tatapan intimidasi. Sejak dulu, beliau mewanti-wanti kepada anak, menantu dan cucunya untuk tidak berbuat di luar batas norma. Keluarga mereka banyak musuh, sehingga beliau mengamankan keadaan agar para direksi tidak mempermasalahkan pengganti kakek adalah Gavindra.
"Masih hitungan bulan, belum tahun!"
"Segera akhiri. Aku tak mau namamu jelek karena perempuan murahan itu!"
"Dia bukan perempuan murahan, dan aku pastikan dia yang akan menjadi pendampingku!"
"Diam kamu bocah! Kamu belum tahu seluk beluk wanitamu. Mana ada perempuan baik mau ditiduri laki-laki tanpa pernikahan."
Gavindra diam, ia tak mau mengingkari janjinya pada Jasmine dengan alasan apapun. Ia ingin Jasmine percaya bahwa Gavindra adalah laki-laki baik, yang selalu menjaga dirinya, dan tidak akan mengkhianati Jasmine, begitu branding yang dibentuk Gavindra agar Jasmine percaya akan cinta dan kesetiaannya.
"Aku harap malam ini kamu pulang, kita bahas perjodohan ini!"
"Jangan paksa aku!"
"Kakek tak akan memaksa kamu kalau kamu menjadi pria yang bertanggung jawab! Dengan meniduri wanita yang bukan istrimu itu saja sudah menunjukkan kamu tidak bertanggung jawab! Lalu kamu akan meneruskannya. Kamu gak takut dia akan menjadi boomerang bagi karirmu."
"Aku terlalu mencintainya, Kek. Percuma kakek memintaku menikahi wanita lain sedangkan hati dan otakku sudah tergila-gila dengannya."
"Bangun anak muda. Kamu belum tahu saja tabiat di belakangmu. Camkan itu!" aura kakek sangat menakutkan. Gavindra sedikit khawatir akan keselamatan Jasmine. Ia pun mengirim pesan pada perempuannya untuk pulang ke rumahnya saja, karena Gavindra diminta pulang oleh sang kakek.
Jasmine melihat pesan itu hanya tersenyum tipis. Ternyata pria yang mengaku cinta dengannya tak lebih dari seorang pengecut dalam genggaman sang kakek. Begitu dia bilang akan meresmikan pernikahan mereka. Bullshit, sekali bullshit tetap bullshit.
Jasmine menjawab singkat, Oke. Kehadiran kakek Gavindra memang diketahuinya. Bahkan Jasmine pernah berjabat tangan dengan beliau saat kantor masih dipimpin oleh kakak Gavindra. Jasmine tahu bagaimana kakek Gavindra punya kuasa.
Terlihat Gavindra juga luluh, padahal saat bersama Jasmine, Gavindra selalu menolak pulang bila sang mama yang memintanya. Tapi kini, tak perlu waktu lama Gavindra menyanggupi pulang ke rumah.
Dianggap pengecut, nyatanya Gavindra hanya ingin melindungi wanitanya. Sang kakek bisa berbuat apapun bila tahu Jasmine yang menginap di kantornya waktu itu. Biarlah ia menormalkan keadaan, menghindari Jasmine itu lebih baik. Otak cerdas Gavindra langsung menghapus chat dan log panggilan, khawatir disadap sang kakek. Ia pun memanggil OB untuk membelikan handphone dan nomor baru.
"Nginep dirumahku yuk, Min!" ajak Sandra saat mereka berberes hendak pulang. Fadli mencebikkan bibir. Pertanda tahu arti ajakan menginap. Pasti merumpi sepanjang malam.
"Lain kali deh, Mbak. Gue pengen tidur, capek banget habis handle kerjaan kalian beberapa hari ini!" Fadli dan Sandra tertawa, merasa bersalah. Namun setiap hari Sandra juga selalu order makanan untuk Jasmine, biar tetap semangat mengerjakan kerjaan Sandra plus ucapan terimakasih.
Saat mereka keluar lift khusus karyawan, bertepatan dengan Bimo dan Gavindra keluar dari lift khusus. Spontan Sandra cs menunduk hormat, Gavindra pun sempat menatap sang istri sebentar lalu mempercepat langkah ke luar lobi.
"Ternyata bilang suka sama lo, main perempuan juga!" bisik Sandra yang mendengar kabar Gavindra menginap di kantor bersama perempuan.
"Dan gue pernah kalian suruh menerima dia meski gak cinta," balas Jasmine mengingat ucapan dua senior sengkleknya itu. Sandra langsung merangkul Jasmine sembari tertawa, menyesal pernah memaksa Jasmine untuk menerima si bos kalau kelakuannya begitu.
Jasmine sendiri sangat pintar menyembunyikan ekspresinya. Sejak kabar itu menyebar di kantor, Jasmine ikut-ikutan kepo siapa cewek itu, bahkan ekspresinya menampakkan keterkejutan luar biasa tentang perilaku si bos. Bahkan dengan polosnya Jasmine berpura-pura tanya, Menginap di kantor emang apa enaknya?
Spontan para peserta ghibah menonyor kepala perempuan cantik itu. Sudah 21 tahun masa' iya tak bisa mengarah pada aktivitas bergairah. Jasmine tertawa menyembunyikan kelihaian bercinta bersama Gavindra.
Sampai di rumah kontrakan, Jasmine dikejutkan dengan chat dari nomor baru.
Apakah benar ini nomor Jasmine putri?
Penasaran, Jasmine pun mengetuk foto profil. Seorang laki-laki muda mengenakan helm full face dengan nama akun Devano Akbar.
"Siapa?" gumam Jasmine namun tak berniat membalas chat itu. Ia pun segera membersihkan diri dan membuat mi instan, tadi dia sengaja tidak mampir beli makan malam, keburu macet.
Ponsel Jasmine berbunyi lagi, dilihatnya nomor baru, sesuai kebiasaan Jasmine tidak akan mengangkat nomor baru. Kalau penting pasti juga kirim chat.
Baru mau menyendokkan mi instan, chat masuk dari nomor yang telepon tadi. Hanya dari susunan kalimatnya ia tahu pengirimnya tanpa melihat foto profil. Sayang ini nomor baruku, khawatir disadap kakek.
Jasmine hanya menjawab, oke.
Kangen kamu. Aku gak tau bisa pulang kapan. Kamu kangen gak sama aku?
Jasmine hanya menaikkan alis, perempuan kaku dan mandiri seperti dirinya ditanya kangen? Melihat wajah Gavindra kalau tidak dalam keadaan bergairah saja ia malas.
Kok gak dibalas?
Makan
Makan apa
Mi
Kok makan mi? Lagi tanggal tua?
Malas beli Gavindra. Terpaksa Jasmine jawab, kalau tidak Gavindra langsung mentransfernya. Sejak menjadi istri Gavindra, uang tabungannya tiba-tiba menjadi 3 digit.
"Begini amat jadi kaya bermodal nga**kang!" gumam Jasmine merendahkan dirinya sekali lagi.
nunggu otornya aja deh.
banyak kejutan tiap bab nya, seru, tegang , penasaran
ditunggu lanjutannya thor
mumet kan, lagian elang Mulu yg difikirin
aku hadir thor