Menjadi Istri Cerdas Raja Perang

"KAMU PASTI seorang prajurit juga?" Pria itu terkekeh. Agak mengejutkan saat memikirkan hal ini.

Sangat tidak mungkin baginya. Karena aturan kemiliteran saat ini, wanita dilarang memasuki barak militer atau menjadi seorang prajurit. Kecuali jika itu masih keturunan keluarga militer sejati. Setidaknya, jarang sekali ada wanita yang mau menjadi seorang prajurit.

Jika Li Chang Su seorang prajurit di kehidupan sebelumnya, bukankah dia tidak berdaya sebagai seorang suami. Istrinya terlalu cerdas dan kuat. Sulit untuk menjadi pelindungnya di masa depan. Jadi, Mu Xianzhai lebih rela jika gadis ini ada di belakang—dalam perlindungannya.

Namun gadis itu mengangguk kecil, sedikit bingung harus menjelaskannya dari sudut mana. Dia hanya berkata jika tempat tinggalnya dulu tak membatasi pria atau wanita untuk menjadi seorang tentara. Dan latihan setiap individu begitu ketat. Untuk bertahan di alam liar, kadang calon tentara akan dilemparkan ke Hutan Amazon.

Mu Xianzhai tidak tahu di mana Hutan Amazon seperti yang dikatakannya, tapi mendengar cerita kehidupan di masa lalu, pria itu tiba-tiba memeluknya lebih erat. Gadis ini ternyata telah menderita begitu lama. Tapi bagaimana bisa dengan usianya yang masih empat belas tahun, mereka begitu tega melempari gadis ini ke hutan?

Apalagi penuh binatang buas?

Sempat tidak mengerti dalam hatinya. Sekilas, Li Chang Su tidak terlihat seperti seorang gadis yang menderita banyak kerugian. Tangannya sangat lembut, seperti tidak pernah menyentuh senjata. Ada juga pergelangan tangannya yang kecil, tidak mungkin mengangkat beban berat.

Belum lagi pinggang ramping ini, sungguh seperti akan patah jika diembuskan angin. Mu Xianzhai begitu memikirkan banyak hal. Calon istrinya ternyata telah mengalami banyak penderitaan yang panjang.

Li Chang Su tidak tahu bahwa saat ini pikiran Mu Xianzhai begitu mengerikan. Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi tertahan di tenggorokannya ketika seseorang memanggil pria itu dari luar.

Masih seorang wanita.

Ia tidak melihat ada seorang wanita di camp militer ini sejak awal datang, kecuali para pelac*r yang tinggal di sisi lain tenda. Tapi mendengar suara wanita di luar, tampaknya seorang prajurit. Nada bicaranya berbeda.

Ketika suara itu memanggil Mu Xianzhai dengan sebutan 'Raja Xian', dia mengerutkan keningnya. Tampaknya Mu Xianzhai sedikit salah ketika mendengar suara wanita ini, lalu bangkit dan memakai topengnya.

"Tidurlah sebentar lagi. Aku akan mengurus beberapa hal sebelum kembali dan sarapan," katanya lembut.

Li Chang Su sebenarnya masih terbalut jubah hangat semalam, sedikit merasa aneh di dalam hatinya. Tanggapan pria itu terhadap wanita di luar cukup berbeda. Tapi dia tidak peduli. Tidak ada cinta di antara mereka sejak awal. Bukankah jika Mu Xianzhai memiliki wanita lain di hatinya, itu bagus? Dengan begitu, ia akan mudah untuk melarikan diri.

Sangat disayangkan, ini mungkin akan sedikit sulit. Temperamen Mu Xianzhai yang dingin dan selalu harus dipatuhi, membuat bulu kuduknya meremang.

Li Chang Su mengusap tengkuk lehernya, merinding. Dia tidak menyangka jika pria itu akan memiliki aura mengerikan yang sulit untuk ditolak. Tapi dia harus pergi dari sini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Mu Xianzhai yang keluar dari tenda dengan topeng menutupi setengah wajahnya, menatap wanita dengan pakaian heroik tak jauh dari tendanya. Wanita itu mungkin telah berusia dua puluhan, wajahnya halus, rambut diikat ekor kuda serta menatap Mu Xianzhai dengan semangat.

Sayangnya, pria itu sulit untuk didekati. Awalnya dia optimistis bisa menjadi orang terdekat Mu Xianzhai. Keduanya telah berteman sejak kecil. Tapi sangat tidak mungkin bagi keduanya untuk bersama. Keluarga kekaisaran selalu percaya takhayul dan menjadikan gelang naga perak sebagai simbolis mencari jodoh.

Wanita itu sebenarnya ada di camp militer pasukan lain. Tapi masih dipimpin oleh jenderal besar. Dia datang ke sini karena mendapat kabar jikalau Mu Xianzhai membawa pulang seorang wanita muda secara acak. Dan hatinya panik.

"Raja Xian ... Aku—"

"Ada masalah mendesak apa?" Mu Xianzhai memandangnya, acuh tak acuh. Ia tidak melihat Mu Hongzhi di sekitar, sepertinya sudah pergi untuk mengurus lubang besar semalam.

Rongyu—prajurit wanita, putri semata wayang Jenderal Rong yang memimpin pasukan sebelah, termasuk kecantikan ibukota yang langka. Dia heroik dan selalu berpikiran terbuka. Kadang mengklaim dirinya akan menjadi istri dari raja perang paling berkuasa di negara ini, Mu Xianzhai.

Ia hanya mengeratkan pegangannya pada pedang bersarung di tangannya, menahan diri untuk tidak bertanya secara langsung.

"Aku dengar kamu membawa seorang wanita ke camp?" Tanyanya menenangkan diri.

"Calon istriku. Ya ...," Jawabnya sembrono.

"Apakah itu dia? Sudah ketemu?" Tanyanya tidak percaya.

"Sudah ditemukan."

"Kamu yakin dia pemilik gelang naga perak?"

"Tentu saja. Aku merasakannya sendiri dan telah dikonfirmasi. Jika Nona Rong hanya datang untuk menanyakan urusan pribadi Raja, silakan kembali," Mu Xianzhai tidak bersikap kasar atau terlalu sopan. Dia hanya malas untuk menanggapinya.

Jangan berpikir bahwa dia tidak tahu isi pikiran Jenderal Rong. Sebagai salah satu jenderal besar di sisi putra mahkota, Mu Xianzhai selalu tahu pikiran licik mereka. Jenderal tua itu selalu membiarkan putrinya datang untuk mengenalnya. Berpikir bisa membawanya ke pintu sebagai istri atau selir samping.

Sangat lucu!

Dalam hidup ini, Mu Xianzhai hanya akan mencintai satu orang. Hanya pemilik gelang naga perak. Selebihnya lagi dia tidak terlalu peduli. Berbalik untuk kembali ke dalam tenda, wanita itu menghentikannya sejenak.

"Raja Xian ... Aku tahu kamu telah menemukan istrimu sekarang," berkata tentang ini, Rongyu mengintip sedikit ke dalam tenda. Tidak bisa melihat jelas, tapi dia tahu seseorang berbaring di dalam.

Memiliki banyak kemungkinan, jantungnya berdebar kencang. Hatinya seperti diremas terlalu kuat. Apakah keduanya benar-benar bersama? Ayahnya pernah berkata jika takdir gelang naga perak bisa membuat pemiliknya gila, seperti pemabuk cinta.

Mu Xianzhai adalah pria yang dingin dan kejam. Bisakah termakan oleh kecantikan kecil itu? Apalagi jika wanita yang dipilih oleh takdir gelang naga perak hanya seorang yang lemah dan penakut. Mu Xianzhai yang kejam dan berdarah dingin. Wanita yang terpilih itu akan pergi bukan?

"Tapi, bisakah kita masih memiliki hubungan? Aku juga ingin mengenal dekat calon istrimu. Lagi pula kita telah dekat sejak kecil ....," Kata wanita itu lagi, ingin memiliki kesempatan mengobrol dengan Li Chang Su.

"Nona Rong ... Silakan kembali," Mu Xianzhai tidak mau repot-repot untuk bicara dengannya.

Sebelum dia masuk ke tenda, sosok kecil sudah berdiri di depannya. Mu Xianzhai sedikit terkejut, lalu hatinya menjadi lebih hangat, "Kenapa bangun? Ini masih pagi, tidurlah. Semalam kamu terlalu lelah," nada bicaranya menjadi sedikit lembut.

Rongyu yang tidak menyangka akan melihat gadis itu lebih awal juga terkejut. Bukan masalah usianya, tapi wajah gadis itu sangat cantik. Bahkan dia tidak tahu harus menggambarkan kecantikan itu seperti apa. Tanpa sadar kedua tangannya mengepal. Benar-benar terlihat seperti rubah betina yang menggoda singa.

Li Chang Su sendiri tidak repot-repot untuk memperhatikannya, hanya menatap Mu Xianzhai, "Kamu bicara dengan seseorang cukup keras. Aku penasaran dan ingin melihat," jawabnya polos.

Akhirnya, dia bisa melihat wanita yang memanggil Mu Xianzhai dengan sentuhan nada menggoda tadi. Ternyata memang benar, seorang prajurit wanita. Tampaknya masih bangsawan yang bagus. Sayangnya, tatapan mata wanita itu begitu jelas meremehkannya.

"Apakah dia kekasihmu?" Tanyanya lagi dengan polos, maksudnya itu untuk menggoda.

"Bagaimana bisa, jika ada istri di depan mata?" Mu Xianzhai cukup kesal. Apakah gadis ini cemburu.

"Benarkah? Kalau begitu kenapa dia menatapku begitu banyak?"

Rongyu tiba-tiba saja menjadi pucat. Gadis sialan ini berani mengadu dia? Tampaknya tidak sesederhana kelihatannya. Dia tidak bisa meremehkan rival cinta ini dengan mudah. Dilihat dari sorot mata Li Chang Su, wanita itu bukan hal baik untuk diajak berteman.

Benar saja, ketika dia berkata seperti ini, wajah Mu Xianzhai menjadi gelap. Ia tidak mempermasalahkan penglihatan Li Chang Su. Karena dirinya sendiri tahu seperti apa keluarga Rong. Dengan lembut, pria itu membelai kepalanya. Tatapan di balik topeng menjadi lebih sayang.

"Jangan khawatir, ada aku di sini. Jika dia macam-macam padamu, katakan saja ...," Katanya segera memberikan hak mutlak.

Ini hanya membuat Rongyu menjadi lebih pucat. Tanpa sadar mundur selangkah, "Raja Xian, bagaimana mungkin aku melakukan sesuatu yang salah padanya? Itu hanya kesalahpahaman. Aku hanya ingin tahu seperti apa calon istrimu ini. Tidak lebih. Tampaknya, dia sangat baik dan juga cantik. Kecantikan kecil ini pasti akan sangat populer di masa depan, banyak penggemar."

Dia buru-buru berkata dengan nada yang sedikit terluka, seolah telah dianiaya oleh Li Chang Su. Maksud dari ucapan sudah jelas. Dia ingin berkata jika Li Chang Su tidak beda jauh dengan seorang gadis di rumah hijau (*tempat pelac*ran*). Pasti menarik banyak lebah. Dan itu menyiratkan bahwa Li Chang Su tidak baik untuk reputasi Raja Perang.