NovelToon NovelToon
Bereinkarnasi Membangun Peradaban Baru

Bereinkarnasi Membangun Peradaban Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:39.7k
Nilai: 5
Nama Author: iimnn saharuddin

Novel ini berkisah tentang seorang pemimpin pemerintah bereinkarnasi ke dunia fantasi, namun keadaan di kehidupan barunya yang penuh diskriminasi memaksanya untuk membangun peradaban dan aturan baru...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iimnn saharuddin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3.0

Karena tubuhku sudah mulai membaik, aku berencana berkeliling desa untuk melihat perkembangan selama dua minggu terakhir. Namun, sesuatu yang aneh sedang terjadi.

Orang-orang yang kutemui melihatku dengan tatapan bingung.

“Siapakah pemuda ini? Ini pertama kalinya aku melihatnya,” begitulah bisikan yang kudengar.

Perkebunan terlihat jauh lebih subur dari sebelumnya dan bahkan ada beberapa jenis tanaman baru yang ikut mereka tanami. Dengan hasil panen sebanyak ini, sepertinya kebutuhan makanan penduduk desa akan tercukupi atau bahkan berlebih.

"Apakah ini berarti kita bisa bergabung dalam perdagangan sebagai pemasok bahan makanan pokok?" nadaku sedikit bercanda

Tidak, ini masih terlalu dini. Sebagai wilayah yang baru mulai berkembang, kita tidak boleh gegabah dalam hal itu.

Di kejauhan, terlihat Marsel sedang membimbing para petani pemula. Dia tampak sibuk, jadi lebih baik aku tidak mengganggunya. Mungkin aku bisa menyapa Kak Zephyr lebih dulu.

“Tuan Muda!” seru Marsel dengan suara nyaring sambil menghampiriku. “Apa tubuh Anda sudah pulih? Bagaimana jika saya menemani Anda berkeliling?”

Orang-orang di sekitar kami tampak terkejut.

“Tuan Marsel, apa benar dia Tuan Muda?” tanya salah satu dari mereka.

“Benar. Apa kalian tidak mengenalinya?” jawab Marsel.

“Maafkan kami, Tuan Muda. Kami benar-benar tak bisa mengenali Anda. Perubahan Anda sangat berbeda drastis dari sebelumnya.”

Ternyata begitu. Mereka tak mengenaliku karena perubahan fisik. Usia biologisku baru 15 tahun, tapi sekarang tubuhku terlihat seperti pemuda berusia 17 tahun. Tak heran jika mereka memperhatikanku dengan tatapan aneh di perjalanan tadi. Aku penasaran apakah ketampanan ku juga sedikit bertambah.

“Semuanya, lanjutkan pekerjaan kalian. Jangan buat kerumunan. Tuan Muda baru saja pulih,” seru Marsel dengan tegas ke semuanya.

“Baik!” jawab mereka serempak sebelum kembali ke aktivitas masing-masing.

“Marsel, bagaimana kondisi perkebunan saat aku tidak sadarkan diri?”

“Luar biasa, Tuan Muda. Bahkan banyak anak-anak yang tertarik belajar mengelola lahan.”

“Itu kabar baik. Sepertinya aku perlu memberikan kelas untuk mereka.”

“Kelas? Anda bisa melakukan hal seperti itu?”

“Tentu. Itu penting untuk meningkatkan kualitas generasi penerus.”

“Wah... saya tak menyangka Anda secerdas ini. Jadi, Anda hendak ke mana sekarang?”

“Aku ingin menemui adikku. Katanya dia berada di tempat pengrajin bernama Gundrik. Bisa kau antar? Aku tak tahu di mana tempatnya.”

“Tentu, Tuan. Ayo kita berangkat. Sudah lama juga aku tak menyapanya.”

Lokasi rumah Gundrik cukup jauh, bahkan berada di luar desa. Sepertinya dia memang tipe yang menyukai ketenangan saat bekerja. Tapi, apakah aman bagi Lian berjalan sejauh ini?

“Tuan Muda, kita sudah sampai.”

Sebuah rumah kecil yang dipenuhi tumpukan kayu dan besi bekas. Suasananya seperti bengkel. Dari dalam terdengar suara tempaan besi yang berat. Lian keluar dari dalam rumah dan menatap kami.

“Pak tua, dan... ehhh KAKAAAKK!!”

Lian berlari ke arahku dan langsung memeluk erat.

“Kakak! Aku dengar dari Kak Zephyr kalau Kakak sudah bangun. Dia juga bilang Kakak tumbuh lebih tampan dan tinggi! Dan ternyata itu benar hehehe.”

“Kamu bisa mengenaliku dengan mudah, Lian?”

“Tentu saja! Kakak tetaplah Kakak. Jikapun Kakak berubah jadi kakek-kakek seperti pria tua dekat kakak, Lian pasti tetap bisa mengenalimu.”

Anak ini tau caranya menjengkelkan seseorang. Aku merasa mereka berdua sudah terlihat akrab.

“Adik pintar. Kau juga tumbuh cepat. Tapi apa yang kamu lakukan di sini? Tempat ini terlalu jauh dari desa. Apa kau tak takut pulang sendiri?”

“Tidak. Ada orc yang menemaniku ke sini dan pulang. Katanya dia teman Kakak.”

Seorang teman? …Korgo... Oh, iya. Saat pembuatan pupuk waktu itu.

“Ouh, begitu ya...”

“Hehehehe.”

Setelah ngobrol beberapa lama, kami masuk kedalam melihat ruang pengrajin itu.

“Sepertinya kau sangat sibuk hari ini,” sapa Marsel pada seorang pria tua berjenggot panjang dan kepala botak. Tubuhnya dipenuhi keringat karena hawa tungku api.

“Haaa… Ohh, kawanku! Kemarilah! Kenapa akhir-akhir ini kau jarang mengunjungi aku?”

Keduanya saling mendekat dan berpelukan seperti seorang sahabat yang baru saja bertemu kembali.

“Kau makin terlihat muda saja, berbeda denganku,” ujar Marsel sambil bercanda.

“Berhentilah mengejekku! Kau bahkan jauh lebih tua dariku, mentang-mentang kamu memiliki panjang umur!” balas si pria sambil memukul kepala Marsel.

“Eh, ngomong-ngomong... aku dengar dari orang-orang kalau posisi kepala desa diserahkan pada orang lain. Bagaimana bisa kau menyerahkan jabatan sepenting itu pada anak belasan tahun? Apa kau sudah gila?”

“Tentu saja tidak. Itu karena dia sangat jenius. Kau tak tahu? Hasil panen desa kita sekarang sangat melimpah, semua itu berkat dia.”

“Tentu saja aku tahu. Tapi tetap saja, dia masih anak-anak. Tak masuk akal! Bagaimana dia bisa memimpin desa ini?”

“Tenang saja. Aku sudah mempertimbangkannya baik-baik. Dan aku yakin, dia itu sangat jenius dari pada otak di kepalamu itu. Kalau tak percaya, kau bisa bertanya langsung. Dia ada di sini.” Marsel menunjuk ke arahku.

“Hah? Maksudmu... pemuda itu? Bukankah dia baru 15 tahun? Tubuhnya. terlihat sangat matang dan seorang pemuda.”

“Ya. Dan dia memang orangnya.”

Gundrik melirikku dengan pandangan tak percaya.

“Nak... apa benar kau kepala desa yang baru?”

“Maafkan aku, Tuan Gundrik, karena lupa memperkenalkan diri…”

Namun sebelum aku sempat melanjutkan, Gundrik langsung melangkah cepat ke arahku dan menunduk.

“Tuan muda... maaf atas ketidaksopananku. Aku benar-benar tak mengenali Anda. Usia dan penampilan Anda membuatku ragu...”

Aku kagum dengan perilaku warga desa ini. Mereka punya sopan santun dan rasa hormat yang tinggi terhadap pemimpin mereka. Dan mereka mempercayaiku dengan mudah.

Di duniaku sebelumnya, butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapat kepercayaan seperti ini, walaupun masih terdengar mustahil.

Desa ini... tidak, dunia ini... tidak. Yang benar adalah: tempat ini, desa ini, telah membuatku kagum.

Kami berdua mulai berbagi cerita sementara Marsel tertawa pelan melihat Lian berlarian keluar bengkel.

"Sepertinya aku harus pergi sekarang, tuan muda. Ada urusan yang harus kuselesaikan, dan mungkin sedikit bermain dengan Lian. Dia sepertinya ingin memamerkan sesuatu."

Ia menepuk pundakku sambil tersenyum. "Kalau ada apa-apa, tinggal panggil saja."

Aku mengangguk. "Terima kasih, Tuan Marsel."

Begitu Marsel pergi, suasana jadi lebih tenang. Hanya suara lembut dari pembakaran bara api dan gelegar palu dari dalam yang terdengar samar. Gundrik menatapku lalu menyandarkan tubuhnya ke dinding kayu bengkel.

"Tuan muda… jadi, ada alasan khusus kau datang kemari selain menjenguk adikmu?"

Aku tersenyum tipis. "Ya, sebenarnya aku punya sedikit ide. Sesuatu yang penting dan ingin kudiskusikan denganmu sebagai pengrajin."

"Aku suka itu. Akhirnya seseorang datang bukan hanya untuk pesan parang atau cangkul."

Gundrik tertawa renyah sambil duduk di bangku kayu panjang. "Ayo, duduklah. Jelaskan padaku, Tuan Muda detailnya."

Aku membuka gulungan kecil kertas dari balik kantong. "Aku ingin membicarakan tentang pompa air, bukan yang biasa, tapi yang digerakkan oleh angin."

Matanya langsung bercahaya. "Pompa air bertenaga angin? Ini terlihat seperti kincir?"

"Ya, tepat sekali."

Aku membentangkan sketsa kasar yang kupersiapkan: tiang kayu tinggi, bilah-bilah angin dan mekanisme roda yang mengangkat air dari lobang sumur.

"Aku ingin menaruh beberapa alat ini di tengah-tengah perkebunan. Kita sudah punya sumur dengan air yang cukup bersih, ini akan memudahkan petani untuk menyiram ladang mereka tanpa harus membawa air dari tempat jauh ke ladang."

Gundrik mengusap janggutnya pelan lalu menatapku serius. "Hmmm... aku suka ide ini. Tapi tuan muda bisa jelaskan lebih rinci bagaimana mekanisme alat ini?"

1
Kaizen Ishigami
seru bang😹semangat ya
AZZAM KAMIL ROBBANI
next Thor
RyanSote
keinget lempar kunai lagi
Huntersgames Official
BG ada typo disini harusnya tanpa bukan tampa
iimnnwkyy: oke kak.. makasih ya koreksinya 🙏
total 1 replies
ヴァネッサ
aku mau koreksi, aku ingin kita membangun kita desa di sana.
itu typo ya, seharusnya seperti ini, aku ingin kita semua membangun sebuah desa di bagian sana atau belah sana
ヴァネッサ: okey sama sama
iimnnwkyy: makasih koreksinya kak
total 2 replies
KHAI SENPAI
yoo
Manior Lagatuna
"menyerap mengeluarkan mana"?
typo ya bang?
iimnnwkyy: tolong ditandai ya kak. biar aku bisa ubah segera... makasih banyak atas koreksinya 🙏
total 1 replies
Devi Rizki
aku suka~
Huzair Imran
gk bosan , gk seperti novel yg lain lain nya
iimnnwkyy: makasih kak 🙏
total 1 replies
Sena Sena
thor jangan pake "aku" pakai nama mc aja
iimnnwkyy: iyya ka.. makasih sarannya
total 1 replies
Anonim Century
Bagus Banget Ceritanya 😅👍
iimnnwkyy: thanks kak
total 1 replies
Arkara Novel
koreksi ku(jgn tersinggung ya)
emosi nya masih belum terasa, itu membuat pembaca belum menghayati dan mengikuti alur secara mendalam. juga pacing nya terlalu cepat, transisi pergantian tempat dan juga suasana masih terlalu tiba-tiba, dari sampai, antri tiket, sampai gudang, dan juga pergantian siang ke malam terlalu tiba-tiba... jadi tambahkan sedikit emosi dibagian awal cerita agar pembaca memiliki kesan pertama yg bagus, juga pacing yang sedikit di perpanjang
iimnnwkyy: makasih kak koreknya, soalnya aku juga masih belajar buatnya🙏aku usahain🙏
total 1 replies
glorify
makasih udah command tik tok aku
Manior Lagatuna: comment kak bukan command 😭😭
command ituu komandan kak 🤧
iimnnwkyy: semangat ya
total 2 replies
Raditiya Noob
👍
azkar044
ditunggu nextnya thor
iimnnwkyy: siap kak
total 1 replies
KHAI SENPAI
ini kenapa di ganti covernya?
iimnnwkyy: diganti sama noveltoon, ini lagi minta diganti ulang/Frown/
total 1 replies
mfahriiqbal Op
mantap udah dikontrak cuyy/Good//Good/
mfahriiqbal Op: yoi gk cocok sma mc yg umurny msih 15 th,di cover mlah jdi om" si raka/Sob/
iimnnwkyy: malah bikin jengkel, ini covernya diganti/Frown/
total 2 replies
KHAI SENPAI
punya gw hiatus dulu stuck idea 🗿
Mas Putra
budak Ngawi 😹
Mas Putra
budak hideng😹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!