NovelToon NovelToon
Langit Memerah Di Pajang

Langit Memerah Di Pajang

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin / Dendam Kesumat
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zakaria Faizz

Pergolakan bathin , antara dendam dan kebenaran seorang anak manusia di masa itu.

Dengan segala kelemahan nya yg membuat diri nya terasa begitu di rendahkan oleh orang sekelilingnya.

Bahkan tanpa kemampuan apa pun , ia amat begitu menderita.

Hingga pada waktu nya , diri nya menemukan keberuntungan yg tidak terhingga,.

Apa yg selanjut nya terjadi ,,..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#6 Sebuah rahasia.

" Cepat bunyikan kentongan !" seru Danurwedha kepada salah seorang teman nya yg berada di dekat sebuah kentongan.

Tetapi pemuda itu diam saja, rupanya ia menjadi sangat ketakutan begitu tadi sempat melihat ada sesosok macan belang yg cukup besar dan berada tidak jauh dari mereka.

Hraaaghhh !

Terdengar suara deruman sang raja hutan ini begitu keras nya.

Whuthhh !

Gedebruaaakkh !.

" Awas!, menghindar " seru Danurwedha kepada salah seorang teman nya.

Pada saat itu ,dalam sekali lompatan yg panjang,si Raja Hutan ini pun mampu meroboh kan pos perondan yg tidak terlalu besar ini, ketiga orang yg berada di tempat itu segera berlompatan dari tempat nya semula.

Sementara itu si Raja Hutan kembali melakukan satu serangan terhadap seorang pengawal kademangan yg masih tampak kesulitan untuk bangkit , ia seorang diri.

Danurwedha sempat melirik ke arah teman nya itu, karena pada saat yg bersamaan pula , ia dan seorang teman nya yg lain yg sempat ia bawa untuk melompat masih pun bergulingan di atas tanah.

Keadaan benar-benar tidak menguntungkan bagi teman nya yg seorang lagi.

Si Raja Hutan tampak siap kemvali untuk menyerang orang tersebut.

Sedangkan orang itu masih saja nampak diam terpaku melihat datang nya bahaya yg mengancam.

Danurwedha tentu saja tidak dapat membantu nya karena berada cukup jauh dari teman nya ini.

Apa yg harus ku lakukan ?

Tanya nya dalam hati, memang penglihatan nya dapat melihat keadaan di tempat itu akibat bantuan dari cahaya kilat yg datang beberapa kali menyambar-nyambar.

Tanpa sadar nya di saat keadaan benar-benar sangat genting karena sang Macan telah merunduk siap untuk menerkam, tangan bocah remaja ini menyentuh sebuah batu yg cukup besar pada telapak tangan nya.

Ia pun meraih nya dan langsung melemparkan nya.

Thekhh !

" Hraaghhh !"

Batu itu pun mengenai tubuh si Raja Hutan ini dengan cukup keras, ia kembali menderum dan memalingkan kepala nya ke arah asal batu yg tadi mengenai nya ini.

Si Raja Hutan langsung menderum kuat sekali dan melompat menyerang ke arah Danurwedha.

Dua kaki depan nya yg memiliki cakar-cakar yg tajam tampak mengembang dan melakukan cakaran nya terhadap Danurwedha yg sudah tampak berdiri bangkit dari tempat nya semula.

Hati bocah remaja ini menjadi agak lega karena perhatian si Raja Hutan berhasil ia alihkan meskipun kini dia lah yg mendapatkan serangan.

Kedua cakar yg mengembang itu langsung menyerang nya dengan cepat dan saling bergantian.

Murid dari kakek Tohsara ini pun tidak tinggal diam, ia melakukan beberapa kali gerakan menghindar yg di pelajari nya dari guru nya itu.

Dengan cukup sigap, murid kakek Tohsara ini memperagakan beberapa jurus yg sudah ia pelajari secara masak dari guru nya tersebut.

Begitu serangan dari Si Raja Hutan ini belum menemui sasaran nya, tampak sang Macan merasa kesal, ia pun kembali melakukan lompatan-lompatan panjang dengan di barengi gerakan yg cukup cepat, semacam ada rasa penasaran dari binatang buas ini.

Tetapi memang Danurwedha tidak merasa gugup, bahkan beberapa kali ia sambil menghindar memperhatikan gerakan binatang tersebut ketika saat menyerang, kedua cakar kaki depan nya nya inilah yg menjadi tumpuan serangan nya.

Sehingga tidak terlalu lama , Danurwedha pun bisa membaca tata gerak dari sang penguasa hutan ini meskipun gerakan nya tidak beraturan.

Tetapi kemudian bocah itu lah yg balik melakukan serangan balasan terhadap binatang tersebut.

Walaupun saat itu keadaan tanah cukup licin karena telah di basahi oleh turun nya hujan, ketika satu serangan yg gagal dari sang macan membuat kuku kaki depan nya sempat menancap pada sebuah kayu tiang pos perondan yg roboh tersebut.

Danurwedha pun melakukan satu serangan balasan dengan melompat panjang ke arah punggung Si Raja Hutan itu.

Heahhh!.

Craaashh !

Hraaaghh !

Telapak tangan dari bocah remaja ini pun masuk cukup telak ke arah bagian tengkuk dari Sang Macan.

Telapak tangan nya yg memang tengah mengembang ini menjadi semacam cakar pula.

Sehingga menghasilkan bekas cakaran yg agak memanjang pada bagian belakang binatang tersebut.

Kembali ia menderum keras sekali , karena merasa ada sebuah sambaran yg di rasakan nya pada bagian belakang nya ini.

Sang Raja Hutan pun tidak kalah garang nya , ia melakukan satu serangan yg sangat dahsyat sekali , di saat tubuh nya masih berada di atas udara, satu sambaran cakar kaki depan nya yg berkuku tajam itu mengarah ke kepala Danurwedha yg berdiri tegak.

Namun tentu saja dengan sangat mudah ia dapat menghindari serangan tersebut dengan hanya memiringkan tubuh nya.

Akan tetapi yg tidak di sadari oleh bocah ini adalah satu sambaran kaki belakang yg dilakukan oleh binatang tersebut.

Sebab sejak sedari awal, tumpuan serangan binatang itu hanya pada kaki bagian depan nya, tidak sekali pun melakukan serangan menggunakan kaki belakang nya.

Sehingga serangan tersebut berhasil mengenai tubuh Danurwedha pada bagian perut nya.

Hraaghh !

Dheakhhh !

Aaakhh !

Tubuh Danurwedha pun terlempar dari tempat nya berdiri akibat hantaman dari kaki bagian belakang binatang sang penguasa hutan ini.

Ia pun jatuh bergulingan di atas tanah yg becek berlumpur, wajah nya pun menjadi sangat kotor, sehingga menghalangi pandangan mata nya, dengan cepat ia pun menyeka nya dan,.

Hraaghh !

Kembali Si Raja Hutan melakukan satu serangan karena merasa telah berhasil menjatuhkan lawan nya ini, ia memang terus memburu Danurwedha begti tadi terjatuh.

Sambaran kaki depan nya memang benar-benar cepat , dan mengancam leher dari bocah remaja ini.

Hehh!

Saking terkejut nya, Danurwedha pun langsung menjatuhkan tubuh nya sebab kalau tidak tentu sambaran itu akan mengenai nya.

Sambil bergulingan , ia kembali teringat pesan dari kakek Tohsara , apa pun bisa di jadikan senjata, termasuk tadi ia berhasil menggagalkan binatang itu dengan menggunakan batu..

Jadi di saat bergulingan , tangan nya pun berusaha meraih apa pun juga.

Karena ia tahu si Raja Hutan terus saja mencecar nya dengan serangan-serangan lanjutan yg lebih dahsyat lagi.

Termasuk pada saat ini, ketika sebuah benda berada di tangan nya ia pun dengan cepat meraih nya.

Hufhh !

Heahhh !

Hraaaghh !

Sebuah kayu yg tidak terlalu besar berhasil di raih oleh bocah remaja ini, maka dengan seluruh kemampuan nya ,bahkan ia telah merambah pada jurus Jari Seribu Bayangan yg baru saja ia pelajari itu pun telah di pergunakan nya.

Kayu kecil yg ada di tangan nya ini pun bergerak cepat ke arah tubuh si Raja Hutan yg terus menyerang nya, di saat tubuh Sang Macan masih berada dalam jangkauan nya , maka kayu kecil yg menjadi senjata nya ini pun berbicara dengan cepat.

Tusukan yg di berikan Danurwedha tampak nya sulit untuk di hindari oleh Sang Raja Hutan karena pada saat yg bersamaan ia sudah tidak dapat lagi melompat mundur karena merasa lawan nya ini akan dapat segera di terkam nya , namun kenyataan berkata lain.

Danurwedha yg kini memiliki sebuah senjata dan di padu padankan dengan jurus Jari Seribu Bayangan.

Crebhhh !

Hraagghhh !

Tusukan itu pun mengenai bagian lambung sang Macan, hingga ia pun mengeluarkan suara yg cukup keras, namun dengan sangat cepat pula , Danurwedha menarik lagi kayu kecil tersebut dari tubuh sang macan guna menyerang kembali.

Heaahh !

Jlebhhhh !

Hraaghh !

Untuk yg kedua kali nya, kayu kecil yg menjadi senjata bocah itu , ia tancapkan pada bagian leher sang Raja Hutan.

Sehingga binatang itu pun mengaum dengan begitu keras nya di sertai tubuh nya jatuh terhempas ke tanah juga dengan sangat keras, beruntung memang tanah yg menjadi cukup lunak karena telah di guyur oleh hujan.

Namun begitu, sang Macan pun merasakan kesakitan yg luar biasa, beberapa kali ia bergulingan di atas tanah dan berusaha untuk bangkit.

Tetapi ternyata ia sudah tidak mampu lagi, kepala nya tidak mampu di angkat nya lagi karena terkena tusukan kayu kecil milik dari Danurwedha.

Keadaan yg cukup menyedihkan pun terjadi di hadapan bocah remaja ini, ia melihat beberapa kali binatang itu menggeliat baru kemudian diam.

Danurwedha tampak terpaku berdiri, mata nya tetap tertuju pada binatang buas yg tergeletak diam tersebut, ia pun kemudian meraba bagian perut nya.

Hahh !

Alangkah terkejut nya bocah remaja ini, di lihat nya tangan nya itu terdapat bercak darah.

Aku terluka ! Seru nya dalam hati.

Ia pun jatuh terduduk.

" Adi, adi, adi Danur !"

Terdengar seruan dari arah belakang nya memanggil-manggil namanya.

Ternyata suara itu berasal dari kedua orang teman nya yg sedari tadi memperhatikan pertarungan antara diri nya melawan sang Raja Hutan.

Perlahan pandangan mata bocah ini pun mulai kabur , kemudian ia pun jatuh pingsan.

" Ayo kita bawa ke rumah terdekat !" ucap salah seorang teman nya.

Dan ketika kedua nya akan segera beranjak dari tempat itu terdengar lah suara-suara orang yg cukup banyak yg mendekati tempat itu.

1
Camad Pener
tp kayaknya Wahyu keprabon akan pergi dari pajang menuju alas mentaok atau mataram
Aang Aang anwari
perjalanan yg sulit buat danurwedha
dan pada akhirnya jadi prajurit mataram
Rafly Rafly
akankah kelak bapak dan anak akan saling berhadapan sebagai lawan di Medan perang
Rafly Rafly
karena ilmu kebal milik perampok akan sirna terkena sebulan pohon Lompong.../Tongue/
Camad Pener
akhirnya Senopati jepang panolan akan bergabung dengan Mataram sehingga memperkuat pondasi awal kerajaan Mataram, semngat
Camad Pener
memang sudah saatnya kisurojiwo mengabdi kepada Mataram supaya hidupnya lebih tenang dan kumpul lagi dengan keluarga nya
Camad Pener
apakah begal alas mentok itu bapaknya danurweda,, tunggu kelanjutan berikut nya
Camad Pener
alas mentok yang akhirnya akan menjadi sebuah kerajaan Mataram Islam di tanah Jawa ini dengan panembahan Senopati yang jadi raja pertama nya
Windy Veriyanti
Danur akan semakin dikagumi dengan berhasil mengalahkan harimau...
Camad Pener
oh.. ternyata alas mentok yg dalam mimpi nya sang sultan lengser keprabon
Windy Veriyanti
nggak sabar pengen cepat Danurwedha menguasai ilmu yang diturunkan oleh gurunya
Camad Pener
tambah penasaran kelanjutannya,jos
Zahira Zahira ahda safarina
semangat thor aku mendukung mu
Camad Pener
akhirnya up juga.mks Thor semangat
Windy Veriyanti
seru 👍👏
Camad Pener
misteri nih...
Camad Pener
mantap Thor, penasaran sama Ki surojiwo jangan2 yang muncul anaknya
Windy Veriyanti
to be continued...

nggak sabar juga nunggu kedatangan si alap alap hitam dan ingin tahu bagaimana aksinya
Windy Veriyanti
semoga Danurwedha dapat memberikan sumbangsih untuk kademangannya, sehingga dia tidak dipandang rendah lagi...
Windy Veriyanti
semangat berguru dan belajar, Danur ✊️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!