NovelToon NovelToon
Suami Sewaan Nona Muda Arogan

Suami Sewaan Nona Muda Arogan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Cintamanis
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: alya aziz

Warning! Area 21+ yang masih di bawah umur harap tidak membaca novel ini. 🙏😁


Seorang gadis bernama Elisa yang punya segalanya dalam hidup, ia cantik, populer dan kaya raya. Hidupnya begitu sempurna, namun tak banyak yang tahu jika ia mempunyai trauma masa kecil karena penghianatan sang ayah yang menyebabkan ibunya meninggal bunuh diri.


Lima belas tahun berlalu. Sebelum sang ayah meninggal, beliau menulis sebuah surat wasiat yang bertuliskan bahwa seluruh harta kekayaannya akan jatuh ke tangan sang putri tunggalnya. Dengan syarat Elisa harus menikah dan melahirkan keturunan penerus keluarga.


Elisa yang tak percaya dengan adanya cinta sejati mulai mencari cara agar ia mendapatkan warisan tersebut. Dan saat itulah seorang pria sederhana muncul di hadapannya karena meminta Elisa membatalkan penggusuran pemukiman tempat pria itu tinggal.



"Aku akan membatalkan penggusuran itu dengan satu syarat, menikahlah denganku, setelah aku hamil dan melahirkan kamu akan aku bebaskan." Elisa Eduardo.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alya aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.33 (Publikasi)

..."Saat kamu hadir di antara keputusasaan ku, aku pikir kamu adalah salah satu batu karang yang melukai perjalanan ku, ketika mencoba melawan arus kehidupan. Namun ternyata semua itu salah, kamu hanyalah mutiara yang bersembunyi di balik kerasnya cangkang, sehingga tak satu pun orang tahu akan keindahan mu." ...

...~REYNALD~...

.

.

.

Reynald terduduk lemas di sofa ruang tengah Mansion. Rasanya ia begitu takut untuk naik ke atas karena tidak menemukan makanan yang di minta oleh sang istri. Di lihatnya jam menunjukkan pukul setengah satu dini hari, ia mengeluh pelan seraya mengusap wajahnya dengan kasar.

Dengan petunjuk google maps ia mendatangi setiap restauran berbintang yang sekiranya menjual makanan permintaan Elisa namun semua Restauran itu tutup. Ia tak ingin menjadikan ngidam perdana sang istri gagal, tapi sekeras apapun ia berpikir jawabannya hanyalah, menyerah.

Reynald yang tengah duduk bersandar di sofa, ia menegapkan posisinya saat mendengar langkah kaki mendekat. Saat menoleh ke belakang, ia menghela napas panjang melihat yang datang ternyata, kepala pelayan Nini. "Huh, Bi Nini saya pikir siapa."

"Tuan kenapa duduk di sini, apa sedang bertengkar dengan Nona?" tanya Bi Nini yang saat ini sedang berdiri di hadapan Reynald.

"Bukan begitu Bi, Elisa ... dia sepertinya sedang mengidam dan ingin makanan yang sangat susah di cari di jam malam seperti ini, saya sudah pergi mencari tapi restauran sudah banyak yang tutup," jawab Reynald dengan wajah lemasnya.

"Kalau boleh tahu, Nona ingin makan apa Tuan?" tanya Bi Nini lagi.

"Apa tadi itu namanya ... meat pie dan avocado toast, ya itu Bi," jawabannya.

"Kalau meat pie ada banyak di kulkas Tuan tinggal di hangatkan saja, kalau avocado toast itu buatnya mudah dan sebentar saja. Kenapa Tuan tidak bangunkan saya," ujar Bi Nini.

"Jadi ada di kulkas ya," ucap Reynald lalu kembali bersandar dengan lemas di sofa. Ia sampai berkeliling kota di tengah malam dan ternyata makanan yang ia cari ada di dalam kulkas.

Dua puluh menit kemudian...

Reynald berjalan dengan sebuah nampan berisi makanan di tangannya. Ia sudah bisa membayangkan ekspresi senang Elisa saat melihat membawa makanan itu, sesampainya di depan pintu, ia meraih handel pintu itu dan langsung membukanya.

Senyumnya yang tadi tertarik tajam ke atas, perlahan mulai turun ketika dari kejauhan ia melihat sang istri tertidur. Untuk memastikan, ia melangkah dengan cepat menuju ranjang. Ia meletakkan makanan itu di atas nakas kemudian mencoba membangunkan Elisa.

"El, Elisa ayo bangun, aku sudah bawa makanan yang kamu minta," ucapnya seraya menepuk pipi Elisa perlahan.

Namun Elisa hanya mengeluh pelan, kemudian mengubah posisi berbaringnya memunggungi Reynald. Suara dengkuran halus terdengar stabil, pertanda jika Elisa sedang tertidur nyenyak dan sebaiknya tidak usah di ganggu.

Ternyata dia benar-benar tidur, padahal aku sudah bawa makanan yang dia minta, batin Reynald.

Reynald menjatuhkan tubuhnya di samping Elisa, lalu memeluknya dari belakang. Tangannya bergerak mengusap perut sang istri yang masih nampak rata. "Kamu baik-baik di dalam perut Mama ya Nak, Papa sudah tidak sabar menantikan kehadiran kamu," gumamnya pelan.

Reynald mengeratkan pelukannya, ia menempelkan wajahnya di ceruk leher sang istri, wangi yang begitu membius seperti biasa membuat hasratnya bangkit. Tetapi ia mencoba untuk menahan diri, ia ingat pesan dokter untuk menjaga kehamilan di trimester pertama seperti sekarang.

Sepertinya aku akan tersiksa untuk beberapa hari kedepan, batin Reynald.

...Hari-hari berlalu, sampai kehamilan Elisa memasuki usia tiga bulan. Meski baru tiga bulan tapi Elisa sudah bisa merasakan perubahan yang cukup signifikan pada tubuhnya....

...🍃🍃🍃...

Reynald yang baru saja selesai mandi di kejutkan dengan baju-baju yang berserakan di dalam ruangan walk in closed. Di sudut ruangan ia bisa melihat Elisa yang terduduk lemas dengan kaki berselonjoran ke depan.

Tanpa membuang waktu, Reynald segera menghampiri sang istri. "El, kamu kenapa?" Ia duduk bersimpuh di hadapan sang istri dengan wajah paniknya.

Perlahan Elisa menegapkan kepalanya menatap sang suami. Ia menunjuk sebuah timbangan berat badan yang ada di dekatnya. "Buang benda ini ... pasti timbangan ini sudah rusak, bagaimana bisa dalam beberapa hari aku naik tiga kilo." Elisa kembali menangis tersedu-sedu di hadapan Reynald.

Reynald menghela napas berat. Bagaimana tidak naik jika Elisa selalu makan setiap saat. Semenjak hamil berat badan Elisa naik setiap bulan, meskipun masih di batas normal tapi bagi seorang yang selalu menjaga bentuk tubuh seperti Elisa, ini merupakan sesuatu yang cukup horor.

"Kamu jangan nangis dong." Reynald menyeka air mata yang membasahi wajah sang istri. "Kenaikan berat badan itu sudah biasa saat wanita sedang hamil."

"Kamu lihat semua baju ini, sempit semua, Rey. I'm a monster, you now!" Elisa memijat-mijat keningnya yang terasa pusing.

Reynald menangkup wajah Elisa dengan kedua tangannya. "Kamu bukan monster, kamu tetap cantik bahkan sangat cantik. Semakin hari aku samakin jatuh cinta sama kamu, El. Kamu jangan stres ya kasihan anak kita."

Elisa menatap Reynald dengan wajah sedunya. Ucapan Reynald barusan kembali mengingatkan ia akan satu hal yang masih ia gantung selama sekian bulan.

Menjawab sebuah ungkapan perasaan apa susahnya? Nyaman sudah, cinta juga sudah tapi yakin ... sepertinya Elisa belum yakin, bukan tidak yakin dengan Reynald, tapi ia masih tidak yakin dengan hatinya sendiri.

~

Setelah bergelut dengan pakaian dan masalah timbangan. Reynald mengantarkan sang istri menuju perusahaan, hari ini adalah hari pertama Elisa masuk kantor setelah mengambil cuti beberapa bulan. Sepanjang perjalanan mood Elisa sepertinya belum kembali, ia lebih banyak diam ketimbang biasanya.

"Hari ini mau makan siang di restauran biasa tidak?" tanya Reynald tiba-tiba.

"Tidak, aku mau makan di kantor saja," jawabnya tanpa menoleh kearah Reynald.

"Baiklah, tapi kamu jangan mengurangi porsi makan ya. Ingat anak kita butuh nutrisi. Masalah berat badan kamu bisa turunkan nanti kalau sudah lahiran," ujar Reynald.

"Iya aku tau." Elisa menoleh menatap Reynald yang sedang fokus menyetir. "Maaf karena aku bersikap seperti anak kecil, aku merasa egois karena memikirkan diriku sendiri bukan bayi kita," ujar Elisa.

Reynald menoleh sebentar kemudian kembali fokus melihat jalanan. Tangannya bergerak mengusap perut sang istri. "Anak Papa kan anak sabar, sama seperti Papanya, jangan dengar ocehan Mama ya sayang."

"Hey, kamu pikir dia dengar," ujarw Elisa.

"Tentu saja, meski masih di dalam perut, janin itu bisa merasakan apa yang di rasakan ibunya,bisa mendengar apa yang kita katakan," tutur Reynald.

"Aku nyerah, kamu memang lebih paham tentang kehamilan ketimbang aku," ujar Elisa yang mulai tersenyum.

~

Setelah beberapa saat, mobil yang di kendarai Reynald sampai ke depan lobby utama EA group. Jika biasanya Elisa akan langsung turun namun hari ini berbeda. "Ayo temani aku masuk, kamu sudah lama tidak masuk ke ruangan ku kan."

Reynald terkejut mendengar penuturan Elisa. Selama hampir enam bulan pernikahan, status suami seorang Elisa Eduardo belum pernah di publikasikan, meski sudah beberapa artikel bisnis memberitakan tentang hubungan mereka yang tertangkap kamera paparazi.

Elisa mengerti jika sang suami pasti terkejut dan belum siap. Tetapi ia sudah memikirkan ini sejak lama. Sejak kabar kehamilannya mulai menyeruak, saat semua orang bertanya tentang identitas sang suami. Ia mulai berpikir bahwa hubungan yang ia jalani bersama Reynald sekarang sangat toxic.

Di luar rencananya awal, sekarang ia ingin dunia tahu jika ada seorang pria yang mampu mengalihkan dunianya meski ia sendiri belum mengakui hal itu.

"Kamu yakin?" tanya Reynald.

"Yakin apa, kita sudah sering bersama di luar kantor, sekarang semua karyawan harus tau siapa suami bos mereka," jawab Elisa.

"El kamu tidak malu mengakui aku sebagai suami kamu?" tanya Reynald tiba-tiba.

"Malu? Malu kenapa sih, emangnya kamu buronan yang harus terus bersembunyi," ujar Elisa kesal.

"Aku hanya memastikan saja, maaf," ucapnya.

"Ayo turun," ucap Elisa lalu beranjak turun mendahului Reynald.

Bersambung 💕

Jangan lupa dukungannya votenya ya reader, nanti up dua bab lagi deh hihi. Terimakasih 😁😂

1
Edy Sulaiman
gak di ajak sekalian Viola nya.
DG s
Luar biasa
Edy Sulaiman
Lucu si Elisa sdh di embatt masih takut dan malu meluhat si JONI...hhhh. .mntap
Edy Sulaiman
Reynald bagaikan dpt durian runtuh sebenarnya bila tdk terlalu gengsi...
Jamayah Tambi
Rq athur/Good/
Jamayah Tambi
Kenapa baik sangat 2 anak manusia ni.Sangat memaafkan.Maka itu tg terbaik./Drool//Drool//Drool//Drool/
Jamayah Tambi
Tak faham bahasanya mama Jack
Jamayah Tambi
Nasib baik Elisa masih ada perikemanusiaan.
Jamayah Tambi
Sakit oo cinta tak berbalas.Apa lagi cinta pandang pertama/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Manisnya mulut lelaki saat masih mencintai.Cuba klu selingkuh,manis itu utk selingkuhinya.
Jamayah Tambi
Kau yg pilih.Dulu masa Rey menyukai kamu buat tidak tau saja.Tp bila Reyvdah bersama Elusa kamu mau merebutnya kembali.Memang tak lah./Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Sifia berubah lah.Jangan dirayu pada yg tak sudi.Cuba pikir deh, kamu tak ada apanya berbanding Elisa.Jadi logoknya Reyctak akan meninggalkan Elisa demi kamu wp kamu cinta pertamanya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ngaco,
Jamayah Tambi
Ah bahagianya mereka/CoolGuy//Tongue/
Jamayah Tambi
Tabungan utk masa depan.Gara2 ketahuan habis wang mu Jack/CoolGuy/
Jamayah Tambi
Enak ya dipeluk sama pacar.
Jamayah Tambi
Bijak kau Elisa/Good/
Jamayah Tambi
Bawa ke RSJ jer.Biar sembuh
Jamayah Tambi
Orang gila memang tidak pernah rasa bersalah.Wp dia memang salah.Dasar ular/Determined//Determined//Determined/
Jamayah Tambi
Sah2 memang otak sofia dah tak betul.Dasar sakit mental.Harap muka je cantik.Hati kotor/Puke//Puke//Puke//Puke/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!