(***) Peony surgawi adalah seorang gadis yatim piatu . dia tinggal bersama seorang Bibi penjual bunga yang bernama Aura Herawati , dia tidak mempunyai anak dan suami . Peony tinggal bersamanya semenjak usia delapan tahun .
***
Al gozali Matthew adalah seorang anak laki laki kecil yang sejak lahir telah di tinggal pergi ibunya mengejar kemewahan duniawi . dia tumbuh menjadi anak laki laki yang dingin dan datar seperti Ayahnya Al Gibran Matthew .
semenjak di khianati oleh istrinya ,Al Gibra Matthew sangat membentengi diri dengan namanya wanita .Semenjak sang istri pergi bersama laki laki yang lebih kaya darinya ,karena kehidupan Matthew saat itu masih kalang kabut .
suatu hari Al tanpa sengaja bertemu dengan Piony . melihat kelembutan kesabaran dan kebaikan Piony Al menginginkannya sebagai temannya . karena selama ini kehidupan anak berumur lima tahun itu sangat abu abu .
apakah Matthew akan mengabulkan permintaan Al putra . perubahan apa yang akan terjadi pada Al Gibran Mat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
"Ayah , kenapa mata Ayah sedikit hitam ? Apa Ayah pakai sesuatu seperti perempuan perempuan menor pakai bedak ?" celetuk Al polos
Matthew terdiam mengusap matanya , Peony ikut menoleh dan memperhatikan memang ada sedikit lingkaran hitam pada mata Matthew.
"mungkin akan lebih baik jika Anda meminum s**u Tuan . Maaf jika saya lancang . Tetapi mata Anda terlihat lelah ,Anda butuh asupan khusus . Tidak hanya teh hijau ." cetus Peony menunduk sopan kepada Matthew .
Matthew menoleh ke arah Peony ,ingin sekali dia menjawab kalimat gadis itu .
"Ck , memang mataku lelah , karena semalaman tidak tidur karena ulahmu ." Matthew pun hanya menjawabnya di dalam hati .
"Peony benar ,. Ayah . Ayo kita sama sama minum s**u.s**u punyaku masih ada kan ,Peony ? Buatkan saja Ayah s**u punyaku ".Al mendongak menatap Peony yang terkekeh kecil .
"Beda ,Tuan Muda . S**u punya Tuan Muda adalah susu khusus balita . S**u untuk orang dewasa ada sendiri ,Tuan Muda . Saya lihat ada s**u untuk orang dewasa di ruang penyimpanan makanan ."Peony kembali menatap Matthew .
"Apa Anda bersedia minum s**u ,Tuan? Saya akan bantu buatkan".
Matthew berdehem singkat ." Saya tidak suka s**u."
"Oh begitu ? sayang sekali padahal rasanya nikmat ."
Jawaban Peony membuat Matthew melotot . Dia menoleh ke arah gadis itu yang terlihat biasa . Sebab kalimat Peony memang biasa ,bukan?
Hanya saja otak Matthew yang tak beres saat ini . Pikirannya malah berkelana , membayangkan hal lain .
"Mungkin Anda perlu mencobanya dulu , Tuan . S**u rasanya nikmat ,kok. Nanti Anda pasti suka . Ini bagus untuk tubuh Anda yang juga sering lembur dan bergadang untuk bekerja ." sambung Peony .
"Saya sudah pernah mencobanya ." balas Matthew cepat .
" Dulu ketika masih punya istri , langsung dari pabriknya . Tapi ini beda pabrik ,dia masih kecil dan ....eh apa yang aku pikirkan ? Kurang ajar ,otak kubenar benar sudah konslet ."tambah Matthew dalam hati.
Peony mengerutkan keningnya melihat Matthew menatapnya dengan wajah tegang ." Anda baik baik saja ,Tuan?"
"Saya baik , kamu menjauhlah."
"H-hah? Apa saya perlu berdiri lebih jauh ,Tuan? " tanya Peony bingung .
Matthew menoleh , jarak dirinya dan Peony sangat jauh . Namun , karena bayangan sesat dalam benak Matthew tadi membuat Peony serasa di dekatnya .
Peony melihat pergerakkan pria itu dengan wajah tidak paham ." Tuan Matthew pagi ini agak Aneh ." gumamnya .
***
"Apa hari ini jadi ,Tuan ?"
Matthew terkejut saat tiba tiba Peony sudah berada di belakang tububnya . Pria itu menoleh dan menatap Peony dengan wajah kesal .
"Apa kamu tidak bisa bicara dari depan?"
Peony meringis , dia juga sempat melihat tubuh pria itu terlonjak ." Maaf ,Tuan?"
Peony segera bergerak ke depan tubuh Matthew dan berdiri di depan pria tinggi itu . Matthew pun terkejut , dia menunduk menatap Peony yang hormat sopan kepadanya .
"Jadi , apakah hari ini jadi atau tidak ,Tuan?"
"Jadi apa?" balas Matthew balik bertanya .
"Bukannya , kemarin Anda mengatakan jika Anda akan membawa perempuan sebagai calon ibu untuk Tuan Muda ? Apa itu jadi hari ini ?" Peony sedikit mengangkat kepala dan menatap Matthew .
Matthew pun tampaknya baru tersadar akan hal itu . Dia menghembuskan napas dan melirik sopirnya yang sudah sampai.
"Jadi , kamu sekarang cukup persiapkan Al untuk bertemu mereka ." Matthew berlalu begitu saja meninggalkan Peony .
Gadis kecil itu cukup heran dan bingung . Dia menatap Matthew masuk ke dalam mobil.
Mereka ? Memangnya ada berapa orang calon istrinya Tuan Matthew?" gumam Peony bingung .
Matthew sendiri menggerakkan lehernya setelah berada di dalam mobil . Pria itu menatap Peony yang terlihat bingung di luar sana .
Matthew terus memperhatikan Peony saat mobil yang di tumpanginya sudah bergerak . Entah apa yang ada di benak pria itu saat ini .
Entah sudah berapa kali dalam satu jam ini Matthew mengurut batang hidungnya . Dia terlihat frustasi atas bayang bayang wajah Peony tadi malam.
"Dia bukan gadis kecil lagi ,Matyhew. Seharusnya kau sadar akan hal itu . Mana ada gadis kecil memiliki tubuh seksi berisi seperti itu ? Ck memang sebenarnya untuk umur segitu ,bukan lagi kecil . Dia sudah termasuk dewasa . Aku merasa dia kecil karena perbedaan umur kami yang begitu jauh . Ck , aku saja yang sudah tua ." Matthew berceloteh dan berbicara sendiri dalam hati .
Pria itu tampaknya benar benar di buat tak tenang oleh bayang bayang wajah Peony . Begitu parah efek dari Peony , padahal gadis itu tak menggunakan pakaian terlalu seksi .
Benar kata Matyhew sebelumnya dia sudah sering melihat wanita seksi , bahkan hampir telanjang . Namun anehnya , sedari dulu Matthew sama sekali tidak tertarik dan tergoda .
Sampai Matthew sendiri sempat ngeri dengan dirinya sendiri , takut jika dirinya sudah tidak normal . Sekarang Matthew sadar jika dirinya memang masih normal.
"Ayolah fokus , kenapa juga kamu harus dibuat pusing oleh seorang babysitter? Ck ini sungguh menyebalkan ."
Pagi itu dijalani begitu berat oleh seorang duda beranak satu . Dia berusaha untuk fokus kepada pekerjaan ,ini adalah pertama kalinya Matthew tak fokus pada pekerjaannya .
Siang pun datang, harusnya swkarang Matthew membawa tiga wanita kandidat calon Ibu untuk Al. Anak laki laki itu juga sudah pulang dari sekolah .
"Peony , apa benar Ayah akan pulang siang ini?"
Peony menunduk dan menatap Al sambil tersenyum."Iya ,Tuan Muda . Tuan Matthew akan pulang siang ini . Tadi sudah berpesan , untuk menyuruh Anda menunggunya di taman mansion . Jadi kita tunggu dulu di sini sebentar ,ya . mungkin sudah hampir sampai ."
Al tersenyum bahagia ." Tumben ,Ayah sekarang sering pulang siang? Tapi aku juga suka itu , aku memang ingin setiap hari Ayah pulang siang . Kalau bisa makan siang bersama di rumah atau di taman ini . Itu pasti akan sangat seru ".
Peony tersenyum mendengar celotehan Al . Nyatanya begitu simpel keinginan seorang anak laki laki berumur 6 tahun ini .
Al ingin waktu yang lebih intens bersama sang Ayah . Al.juga ingin memiliki seorang Ibu ,meski nyatanya Al sangat pemilih dan tak mudah menyukai orang lain dekat dengan dirinya .
Peony menyadari kedatangan Matthew .Pria itu terlihat berdiri bersama tiga perempuan , Peony pun berdiri .
"Tuan Muda , saya ke depan sebentar . Anda di sini dulu bermain ,ya . Hanya sebentar ,nanti saya kemari lagi ."
"Ok ".peony langsung ke arah depan di mana Matthew berada .Dia berjalan cepat dan berdiri di depan Matthew yang sedang fokus pada layar ponselnya .
"Tuan , Tuan Muda sudah menunggu di sana semuanya sudah saya siapkan ."
Matthew menoleh dan menatap Peony sudah berada di depannya . Pria itu melirik Al sedang bermain sendirian di taman , tentu di pantau oleh pengawal pribadi .
Pria itu melirik ke belakang , ada tiga perempuan sedang duduk di sofa ruang tamu saat ini . Mereka juga terlihat menatap Matthew dengan warna senyum masing masing .
secara kamar kan ad cctv nya
aku suka Thor Matt tersiksa
karena benci dan cinta itu terlalu tipis
bujang lapuk kah si Matthew thor
secara dia bilang dadanya masih rata