Kimberly Lansonia, Gadis cantik berasal dari keluarga kaya raya, Merupakan putri tunggal dari keluarga Lansonia. Dia tumbuh dengan kasih sayang berlimpah, Begitu di cintai dan di perlakukan dengan layaknya seorang ratu dalam keluarga tersebut.
Namun pernah dia memimpikan untuk memiliki seorang adik perempuan, Siapa sangka jika tuhan mengabulkan keinginannya, Namun sebuah fakta terungkap tentang jati dirinya.
Fakta tersebut menunjukkan jika dia memiliki adik sesuai keinginannya, Namun adiknya dalam kondisi tidak baik baik saja.
Membuatnya secara paksa masuk kedalam keluarga Fillmore membantu adiknya mendapatkan kembali miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan tiga sahabat Kimberly
Novi terlihat menundukkan kepalanya di hadapan Alethea, Entah sudah berapa menit dia berdiri di hadapan nona nya itu tapi gadis itu tak kunjung mengatakan apapun sejak tadi.
Alethea, Gadis itu menyesap teh hijaunya secara perlahan, Menatap Novi dengan tatapan yang sulit untuk di mengerti oleh siapapun.
"Berapa umurmu?"
Tanya gadis itu kemudian setelah terdiam dalam waktu yang cukup lama.
"19 tahun, Nona"
Jawab Novi dengan sopan, Sebenarnya dia tidak mengerti kenapa nona nya itu menanyakan hal tersebut.
"Jadi sudah berapa lama bekerja di keluarga ini?"
Tanya Alethea lagi yang kini meletakkan cangkir di tangannya di atas meja secara perlahan.
"5 tahun nona"
Lagi lagi Novi menjawab dengan sopan, Tanpa mengangkat wajahnya, Gadis itu tetap menunduk di hadapan Alethea.
"Jadi apa hal yang ingin kamu tuntaskan disini?"
Sahut Alethea yang membuat Novi terkejut lantas mengangkat wajahnya dengan menatap Alethea yang juga menatapnya.
Alethea bisa melihat keterkejutan di wajah gadis yang kini berdiri di hadapannya, Dia pikir tebakannya benar kali ini.
"Kita akan membicarakannya di lain waktu"
Sahut Alethea yang kemudian berdiri dari posisinya.
"Katakan pada pengurus seluruh pelayan di sini, Agar kamu di pindahkan tugas untuk melayani khusus diriku"
Lanjut gadis itu yang kembali membuat Novi terkejut.
Alethea terlihat mengeluarkan ponselnya memeriksa setiap pesan yang masuk, Lantas gadis itu sedikit terkejut ketika membuka salah satu pesan yang ada di sana.
Tanpa menunggu lagi, Gadis itu segera berjalan keluar dari arah rumah, Masuk kedalam mobilnya dengan cukup tergesa gesa.
Sebelum melajukan mobilnya, Dia lebih dulu menghubungi seseorang.
"Yakkk Kimberly, Kau kemana saja?"
Suara melengking dari sebrang sana terdengar sangat jelas
"Aku di Dubai, Aku mengerjakan beberapa pekerjaan"
Jawab Kimberly.
"Dan kami juga ada di Dubai, Segera jemput kami di bandara, Dan kami membutuhkan penjelasan darimu, Kim"
Sahut seseorang di balik ponsel tersebut yang kemudian langsung memutuskan panggilannya.
Kimberly mendesah kesal ketika panggilan itu terputus, Seseorang yang menelfonnya baru saja adalah Jiza, Sahabatnya di London.
Dan dia benar benar tidak menyangka jika Jiza telah berada di Dubai, Bahkan kini bersama dengan kedua sahabat lainnya, Lilia dan Rebecca.
Setelah ini mau tidak mau dia harus menjelaskan semua yang terjadi pada ketiga sahabatnya itu.
Karna tidak ingin membuat ketiga sahabatnya menunggu lebih lama, Kimberly langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
...****************...
Bandara internasional Dubai
Salah satu Cafe yang ada disana
Ketiga gadis dengan tampilan glamour dan memukaunya tampak sedang memainkan ponsel mereka.
Mereka baru saja landing setelah melakukan penerbangan yang cukup melelahkan, Dan kini mereka sedang menunggu Kimberly yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju bandara.
"Aku rasa masalah Kim kali ini serius"
Lilia membuka suaranya, Tangannya bergerak meletakkan ponselnya kemudian meraih segelas Ice americano miliknya.
"Itu benar, Tidak biasanya gadis itu pergi dengan terburu-buru tanpa mengabari kita lebih dulu"
Sahut Rebecca yang menimpali perkataannya temannya.
"Semuanya akan terjawab ketika Kim sudah ada bersama kita"
"Dan sepertinya dia panjang umur, Lihat gadis itu kemari"
Ucap Jiza yang mengangkat dagunya ke arah Kimberly yang terlihat berjalan menghampiri keberadaan mereka.
Di depan sana, Kimberly kembali memakai topi miliknya, Dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancung gadis itu.
Kimberly terus membawa langkahnya ke arah depan, Ke salah satu Cafe yang telah di sebutkan Jiza sebelumnya.
Dan begitu kaki gadis itu masuk kedalam cafe tersebut, Dia langsung menghampiri meja ketiga sahabatnya.
"Mari pergi dan mencari tempat yang lebih tertutup"
Sahut Kimberly tanpa basa basi
Ketiga sahabatnya itu langsung menganggukkan kepala mereka, Sudah tidak heran lagi dengan sikap Kimberly yang sangat tidak suka tampil di muka umum.
Lantas mereka langsung bergerak pergi meninggalkan cafe dan masuk kedalam mobil milik sahabat mereka itu.
"Jadi bisa katakan sekarang?"
Tanya Rebecca yang benar benar tidak sabar sejak tadi.
"Kita akan kerumah, Dan aku akan mengatakannya disana"
Jawab Kimberly yang langsung menyalakan mesin mobilnya kemudian melajukannya secara perlahan
Ketika Sahabatnya itu saling tatap beberapa waktu melihat wajah serius Kimberly, Kini mereka yakin saat ini situasi sahabatnya sedang tidak baik baik saja. Hingga ketiga gadis itu memutuskan untuk diam dan membiarkan Kimberly membawa mereka ke tempat yang mereka tidak tau.
...****************...
Beberapa waktu berlalu, Kini mobil Kimberly masuk ke halaman manshion utama keluarga Fillmore.
Kimberly melirik kearah ketiga sahabatnya yang kini sedang tertidur, Sepertinya mereka cukup lelah dalam melakukan penerbangan.
"Rebecca"
Dia menggoyangkan lengan gadis itu yang duduk disampingnya secara perlahan, Membuat sang empu terlihat mengerjabkan matanya dan bangun dari posisinya.
"Kita sudah sampai?"
Tanya Rebecca dengan suara seraknya.
Kimberly hanya menganggukkan kepalanya menimpali.
Lilia dan Jiza juga terlihat bergerak menandakan jika mereka telah bangun. Kemudian melirik kearah luar dengan dahi berkerut dalam.
"Manshion?"
Tanya Jiza dengan ekspresi anehnya.
Dia pikir Kimberly akan membawa mereka kesebuah apartemen tempat tinggal gadis itu, Tapi rupanya tebakan dirinya salah, Kimberly membawa mereka di sebuah manshion mewah yang terlihat berpenghuni.
"Aku tidak tau kamu memiliki kerabat di Dubai"
Sahut Lilia kemudian.
"Saat ini jangan panggil aku Kimberly, Tapi Alethea"
Ucap Kimberly yang membuat ketiga temannya merasa heran dengan perkataan gadis itu.
Namun saat Rebecca hendak bertanya apa alasan Kimberly, Kimberly lebih dulu membuka kembali mulutnya.
"Dan jangan tanyakan sekarang, Aku akan menjawabnya nanti di dalam"
Rebecca pada akhirnya menelan semua pertanyaan pertanyaan dalam benaknya.
"Ayo keluar"
Lantas Alethea perlahan keluar dari mobil miliknya di susul dengan ketiga sahabatnya yang kini menaikkan kacamata mereka.
Para pelayan yang melihat kedatangan nona mereka dengan beberapa gadis lainnya membuat mereka sedikit heran dan bertanya tanya. Sebab selama ini nona Alethea mereka tidak pernah membawa siapapun ke manshion termasuk sahabatnya sendiri, Dan yang mereka dengar Alethea tidak memiliki sahabat atau teman di sekolahnya.
Lalu siapa yang saat ini bersama dengan nona muda mereka itu.
Saat Alethea masuk kedalam manshion, Para pelayan terlihat berbaris dan menundukkan kepala mereka.
"Selamat datang nona Alethea"
Sahut mereka serempak.
Ketiga sahabat Alethea terlihat terkejut namun berusaha mengendalikan ekspresi mereka. Meski tadi Kimberly sudah memberikan mereka aba aba tapi mereka juga tidak bisa untuk tidak terkejut saat ini.
Berbagai pikiran aneh masuk kedalam otak mereka, Apakah saat ini Kimberly sedang menyamar? Atau merebut identitas orang lain? Tapi anehnya mereka tidak menemukan alasannya jika Kimberly melakukan itu.
Sebab kehidupan Kimberly sudah sangat sempurna, Keluarga hangat, Kekayaan yang sempurna dan merupakan pewaris dari seluruh kekayaan Lansonia Group.
Lalu apa alasan Kimberly melakukan penyamaran kali ini? Mereka tidak bisa menebaknya.
"Jangan biarkan siapapun datang ke halaman belakang"
Sahut Alethea yang menatap seluruh pelayan yang ada di sana.
"Novi"
Mata Alethea menangkap sosok pelayan yang kini telah khusus menjadi pelayan miliknya itu.
"Lakukan kekerasan jika ada yang melanggar perintahku"
Lanjut gadis itu kemudian