NovelToon NovelToon
Momy Ana The Women

Momy Ana The Women

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Riani

Seorang gadis yang yang bernama Ana terpaksa menerima perjodohan dari orang tua dan keluarga, setelah lima tahun pernikahannya, suami Ana mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera pada kakinya.
Selama sebulan penuh Ana merawat suaminya dengan ikhlas hingga suaminya pulih kembali seperti semula.
Di saat Ana bahagia karena kesembuhan cedera suaminya, Ana di kejutkan dengan hilangnya sang suami yang entah pergi kemana, tanpa pamit dan memberi kabar apapun padanya, sehingga membuat Ana beserta keluarga bingung dan terus mencari keberadaan sang suami.
Akankah Ana bertemu lagi dengan suaminya yang tiba-tiba menghilang itu, dan apakah alasan menghilangnya suami Ana.

Penasaran... Yu baca kisah Ana selengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

🍀🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀🍀

" Kamu..." perkataan orang itu langsung terhenti setelah melihat orang yang berada di belakang Ana.

Ana juga diam saja menunggu orang itu mau berkata apa.

" Apa, kenapa berhenti " ucap Ana yang sudah terlanjur kesal.

" Ada apa ini..?" Tanya orang yang berada di belakang Ana.

Langsung saja Ana berbalik setelah mendengar itu.

" Om Burhan... " ucap Ana setelah melihat orang dibelakang tadi.

" Eh Pak Burhan " kata menejer tadi juga yang langsung terkejut mendengar Ana memanggil bos mereka Om.

" Ada apa Bu Ana, kenapa lama sekali udah di tunggu Lo dari tadi, dicariin kemana - mana ga ada, eh malah di sini " ucap Andi dengan cerocos nya

" Ini Om, karyawan om ini... " perkataan Ana langsung terhenti karena tiba-tiba menejer itu langsung menghampirinya.

" Maaf Pak Burhan, ini siapanya bapak ya ko manggilnya Om?" menejer itu malah bertanya.

" Dia adalah anak sahabat saya dan dia kesini mau melanjutkan kerjasama kita karena dialah yang sekarang menggantikan posisi papahnya menjadi CEO di perusahaannya, memangnya kenapa..?" ucap Pak Burhan dengan tegasnya.

" Apa, CEO... Astaga matilah aku sudah lancang sama beliau " gumam menejer itu sambil cengengesan menatap Ana karena merasa sangat tidak enak.

Sedangkan Ana santai saja mendengarkan.

" Maaf Bu, saya tadi tidak tahu, saya kira anda karyawan di sini jadi saya begitu, maaf Bu sungguh saya benar - benar tidak tahu " ucap menejer itu yang langsung bersujud di hadapan Ana.

" Memangnya tadi Bu Ana di apain sama dia ?" tanya Andi setelah mendengar itu.

" Hampir di bully " bisik Ana pada asistennya itu tapi masih terdengar oleh mereka.

" APA... Berani sekali kamu dengan keponakan saya, lancang sekali... " Pak Burhan begitu sangat marah mendengar anak sahabatnya yang sudah ia anggap sebagai putrinya itu hampir di bully di perusahaannya sendiri.

Apa yang akan Burhan katakan pada Arman nanti kalau dia tahu putrinya di bully di perusahaannya, bisa batal kerja sama mereka dan itu akan jadi kerugian besar, karena itulah saat ini Burhan sangat marah pada karyawannya itu yang seenaknya saja pada Ana.

" Heh, asal kamu tahu ya Bu Ana ini adalah seorang CEO, seenaknya saja anda mau mem bully nya, mau di pecat anda " ucap Andi yang juga kesal terhadap menejer itu.

" Ampuni saya Bu maaf saya tidak tahu, tolong Pak Burhan jangan pecat saya " kata menejer itu yang saat ini sungguh ketakutan.

Pak Burhan langsung menatap Ana minta pendapat, Ana yang mendapat tatapan itu mengerti.

" Huh, ya sudahlah tidak usah di perpanjang lagi, ayo Om, pak Andi " Ajak Ana yang malas memperpanjang

Pak Burhan mengerti lalu membiarkan Ana dan Andi berlalu terlebih dahulu.

" Kamu, saya tidak mau kejadian seperti ini terulang lagi, kalau sampai terjadi lagi segera angkat kaki dari perusahaan saya, ingat itu" ucap Pak Burhan dengan tegasnya.

" Baik Pak, saya tidak akan mengulanginya lagi, sekali lagi maafkan saya Pak " ucap menejer produksi itu.

" Hmm... " setelah berdehem Pak Burhan juga langsung berlalu meninggalkan tempat itu menyusul Ana dan Andi yang sudah terlebih dahulu ke ruang kerjanya.

Sedangkan menejer tadi sudah merasa lega dan sangat beruntung Ana yang hampir saja ia bully tidak memperpanjang persoalannya, kalau tidak sudah tamat riwayatnya bekerja di perusahaan itu sekarang.

Di ruang CEO tepatnya di ruang kerja Pak Burhan saat ini mereka berempat sedang membahas kerjasama dan sudah di sepakati Ana bersedia menjalin kerjasama sama dengan sahabat ayahnya itu.

" Baiklah Ana, kedepannya kamu bisa menjalankan bisnis ini bersama putra Om, karena Om juga akan pensiun seperti Papah mu, sebenarnya Om mau putra Om yang melakukan pertemuan ini dengan mu, tapi berhubung saat ini dia sedang berhalangan, jadi tidak bisa hadir sekarang " kata pak Burhan lagi.

" Tidak masalah Om atur saja, baiklah Om urusan kami di sini sudah selesai, kalau begitu kami pamit undur diri dulu " ucap Ana yang sudah berdiri dari tempat duduknya.

" Oh baiklah, lain kali mampir lagi ya, kalau perlu ajak papah dan mamah mu main kerumah Om, sudah lama kami tidak berkumpul lagi " sahut Burhan lagi sambil tersenyum senang.

" Iya Om, ya sudah Om kami pulang dulu, terimakasih untuk pertemuan hari ini, permisi " pamit Ana sambil berjabat tangan dengan pemimpin perusahaan itu.

" Sama - sama Nak, salam untuk orang tua mu ya, hati - hati di jalan " sahut Burhan lagi

Ana mengangguk dan lalu keluar dari ruangan itu di susul Andi di belakangnya.

" Kalau begitu saya pamit juga pak Burhan, permisi " Andi juga.

" Silahkan pak Andi, sekali lagi terimakasih " sahut Burhan lagi sambil berjabat tangan dengan Andi

Melihat kepergian Ana dan asistennya timbul di pikirkan lelaki paruh baya itu untuk menjalin kerjasama yang lebih dengan sahabatnya itu.

" Sepertinya sekarang saat yang tepat untuk menemui Arman, semoga saja kali ini tidak akan ada halangan lagi. " gumam Burhan pelan sambil menatap kepergian Ana, anak sahabatnya itu.

Sedangkan Ana masih dengan langkah elegannya berjalan melewati semua karyawan yang ada di kantor itu bersama Andi.

Sampai mereka berdua kembali berpapasan dengan menejer yang tadi berurusan dengan Ana.

Melihat itu Ana dan Andi tidak perduli dan tetap melangkah menuju keluar melewati begitu saja menejer itu.

Sedangkan menejer itu hanya menunduk saat berpapasan dengan Ana dan asistennya, ia merasa sangat bersalah sudah membuat masalah, jadi tidak berani mengangkat wajahnya di hadapan Ana, sampai Ana berlalu dari hadapannya.

🍀🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀🍀

1
Queen AL
cerita gak jelas
Rizky Sandy
paling kabur SM cewek,,,,
Mama putri
lanjut lagi thor
Mama putri
lanjut up nya thor
Mama Riani
lanjutkan
Mama putri
lanjut thor
CantStopWontstop
Ceritanya seru banget, gimana kelanjutannya thor?
Mama Riani: tunggu kelanjutannya ya, terimakasih sudah mampir semoga sukses dengan kisahnya 🙏
total 1 replies
Mama putri
bagus ceritanya lanjut bun
Mama Riani: terimakasih sudah mampir 🙏
total 1 replies
Mama putri
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!