Haunting

  Sepulang sekolah Lea bergegas ke area parkir untuk mengambil motornya.

   Saat motor Lea keluar gerbang sekolah, tiba-tiba ada orang berdiri mendadak didepannya.Lea terperanjat kaget dan harus mengerem motor nya mendadak.motornya oleng hampir saja dia terjatuh kalau tidak bisa menyeimbangkan motor tadi.

   "turun!."

  Suara yang sangat dia kenali langsung menyuruh Lea turun dari motor.

   Mata Lea memerah karena menahan amarah dan kekesalan saat melihat tunangannya,yang seenaknya menghentikan motornya dan membuat mereka jadi tontonan para murid dan staf sekolah yang ada disitu.

   iya,cowok itu adalah Dion, tunangannya.

  Karena tidak ingin jadi tontonan banyak orang karena ulah Dion, akhirnya Lea meminggirkan motornya.

   "ikut aku!."Dion langsung menggenggam erat tangan Lea dan membawanya masuk kedalam mobilnya yang terparkir diseberang jalan.

   Kali ini Lea membiarkan Dion membawanya, bagaimana pun juga moment seperti ini cepat lambat ia harus hadapi.biar semua cepat clear dan selesai.

   Didalam mobil,tak ada ucapan yang keluar dari mulut Lea, pandangannya pun menatap keluar jendela mobil.sedangkan Dion curi-curi pandang ke arah Lea,tangannya kiri terus menggenggam erat tangan Lea,meski Lea terus memberontak tak ingin dipegang oleh Dion.

   Mereka sama-sama diam tak mengeluarkan suara sama sekali di dalam mobil.sampai akhirnya mobil Dion masuk kesebuah kawasan apartemen elit yang Lea tahu Dion tinggal disana.

  Wajah Lea tampak mulai khawatir sekarang.dia tahu sifat Dion yang nekatan.Lea langsung berusaha berfikir agar bisa pergi dari sini.

  "ngapain kesini?."Lea menatap tajam kearah Dion.

  "pulang."hanya jawaban singkat yang keluar dari mulut Dion.

  "ini bukan rumah gue!kalau mau bicara disini saja."tegas Lea yang tak mau masuk kedalam apartemen Dion.

  "siapa bilang kita mau bicara?."ujar Dion kini menatap datar kearah Lea.

  "lalu ngapain loe ngajak gue kesini?."Lea semakin dibuat kesal dengan sikap Dion,yang seenaknya.

  "nanti malam kita akan menikah di sini.tadi aku udah nyuruh orang untuk bawa bapak sama ibu ke sini.mama sama papa juga nanti nyusul kesini buat ngeliat akad kita."ucapnya santai.

  "apaaa?."Lea kaget bukan main mendengar rencana Dion yang malah ingin menikahinya malam ini juga.

   Prok...prok...prok...

  Lea bertepuk tangan dengan ide gila Dion.

  "gak hanya tukang selingkuh ternyata loe psikopat juga,ya?."ejek Lea ,sinis.

  "aku lakukan in ini semua buat kebaikan kita sayang."wajah frustasi Dion sangat mendominasi saat ini.

  "yang benar itu buat kebaikan loe!loe takut kan kebusukan loe terbongkar dan loe takut images loe hancur saat semua orang tahu seorang Dion wiyoko punya selingkuhan."sarkasnya ,geram.

  Dion mengepalkan tangannya erat,nampak sekali dia sedang menahan emosinya.saat ini Dion mencoba membiarkan Lea mengolok-olok dirinya,karena Dion tahu Lea sedang marah dan terluka karena kesalahan yang dia lakukan.dia sadar itu.

  Dion keluar dari mobil,lalu mengitari mobilnya dan membuka pintu mobil lalu menggenggam tangan Lea keluar dari mobil.

   "lepasin!."

   "gue gak mu ikut loe!."

  Teriak Lea terus memberontak mencoba melepaskan tangannya dari genggaman tangan Dion dan juga memukuli lengan Dion bertubi-tubi.

  Dion tak menggubris.Dion terus menyeret Lea masuk kedalam lift menuju apartemennya.

 Papa Dion cukup terkenal,papa Dion salah satu anggota DPD kota ini dan juga satu partai dengan bapak Lea.boleh dibilang keluarga mereka bergelut di dunia politik dan juga orang yang cukup terpandang di kota ini.setara lah mereka.

  Sampai di apartemen,Lea terus menerus mengamuk dan ingin kabur dari apartemen Dion.sampai Dion kewalahan menghadapi Lea yang tak mau diam.

  "pliss,yank.kamu tenang dulu.kita bisa bicara baik-baik."Dion masih terus berusaha menenangkan Lea.

  "loe yang membuat gue seperti ini!."bentak Lea,kesal.

  "ok.aku salah.aku tahu yank.pliss,maafin aku!."Dion merendah dan menekan emosinya.Dion memohon agar Lea mau memaafkan nya.

   Lea mulai sedikit tenang,matanya mulai berkaca-kaca.ditatapnya cowok yang sudah lama mengisi hati dan hidupnya.bohong kalau Lea sudah tak mencintai Dion tapi kesalahan Dion kali ini sudah sangat fatal ,secintanya dia sama Dion tetap akan kalah dengan rasa bencinya sekarang untuk cowok didepannya ini.

  "aku mohon maafin aku yank.aku janji gak akan ngelakuin itu lagi.aku janji yank.ayo kita mulai lagi semuanya dari awal."Dion terus memohon pada Lea sampai bersimpuh di lutut Lea.

  "mulai dari awal loe bilang?."Lea tersenyum miring mendengar ucapan Dion yang begitu gampangnya meminta.

     "aku cinta banget sama kamu,yank.pliss,kita perbaiki lagi hubungan ini."Dion masih memohon-mohon diberi kesempatan lagi sama Lea.

     "kalau loe cinta sama gue,loe gak akan lakuin ini sama gue,bangsat!."bentak Lea,sambil geleng-geleng kepala mendengar bulan yang diucapkan Dion.

  "terus kalau cewek itu hamil,bisa loe bilang kayak gini lagi,hah?."maki Lea,marah.

  "gampang banget ya loe kalau ngomong."

   "dia gak mungkin hamil,yank.dia selalu konsumsi obat KB kok."jawab Dion,keceplosan.

  "berarti ini bukan kali pertama kalian ngelakuin itu?."tanya Lea penuh selidik,curiga.

   Lidah Dion seperti keluh untuk sekedar menjawab pertanyaan Lea.bagi Lea dengan diamnya Dion sudah mewakili pertanyaan Lea.

   plakk...

  Tamparan keras Lea layangkan di pipi mulus Dion.

  "dasar brengsek!."umpat Lea ,muak dan kecewa pada cowok yang dia anggap Green flag ternyata red flag.

  "denger, baik-baik!jangan pernah loe hubungi gue lagi dan muncul didepan gue!kita udah selesai."tegas Lea sambil berdiri dan mau melangkah pergi.

   Melihat Lea mau pergi, dengan cepat Dion menarik tangan Lea.

  seettt...

   Lea merasa tubuhnya kini melayang.ternyata tanpa dia duga Dion tengah menggendongnya.Lea tak tinggal diam,dia memberontak dan memukuli punggung Dion.namun pukulan Lea tak berefek apapun untuk Dion.

  "aku udah ngomong baik-baik sama kamu,yank.tapi kayaknya kamu gak bisa diajak baik-baik."gerutunya lalu membawa Lea masuk kedalam kamarnya.

    Didalam kamar tubuh Lea di banting ke kasur dengan cukup kasar.Lea dengan sigap bangun dan ingin berlari tapi ditangkap oleh Dion.sekali lagi tubuh Lea di hempaskan ke atas kasur lalu Dion menindih tubuh Lea.Lea terus memberontak tapi lagi-lagi tenangnya kalah dengan Dion.

   Dengan beringas, Dion mencium bibir Lea, Lea terus menghindar, membuat Dion naik pitam.

    Di robeknya baju seragam Lea, sampai kancing seragamnya bagian atas sudah terlepas entah kemana.

    "Dion! hentikan!."teriak Lea tubuhnya mulai bergetar.

    "gue mohon Dion, jangan lakuin ini?."pinta Lea memohon kepada Dion.

   Dion tak menggubris teriakan Lea,setelah bagian atas Lea terbuka,Dion dengan buas mencumbui Lea tanpa ampun.

Aaaaahhhhh...

Lepasin ...

brengsek loe,Dion !

jangan Dion,

eeuuugh... uuuuughhh...emmphh

Lea terus berteriak-teriak sambil terus menggerakkan tubuhnya, menahan agar tak mengeluarkan suara desahan dari mulutnya karena ulah serangan dari Dion yang mulai merasakan dua buah pir yang tersaji didepannya.

Saat Lea menoleh kesamping,Lea melihat ada sebuah asbak rokok di atas meja samping ranjang.dengan sisa tenaganya Lea berusaha mengambil asbak itu...dan...

Blamm...!

Aaaaakkhhh....

Lea memukul kepala Dion.terdengar erangan kesakitan dari mulut Dion,Dion sedikit melonggarkan tubuhnya.tanpa pikir panjang,Lea mendorong tubuh Dion dan Dion jatuh tersungkur di lantai.buru-buru Lea lari sekencang-kencangnya keluar dari kamar Dion.

Dion tersadar dan langsung berdiri lari mengejar Lea.

Lea yang berhasil keluar dari apartemen Dion,masuk kedalam lift.dari luar terdengar Dion memanggil-manggil namanya..

"Lea...!

"Kalea..!."

"jangan kabur kamu!."

saat Dion sudah hampir mendekati lift yang didalamnya ada Lea,Lea panik dan ketakutan kala Dion semakin mendekat dan pintu lift sudah separuh mau menutup.

"Lea..! tunggu...!

Apakah Lea akan tertangkap lagi oleh Dion?

Tunggu episode selanjutnya...

Hai gaes... aku tunggu kritik dan sarannya ya..