NovelToon NovelToon
Lelang Perawan With Mr. Zico

Lelang Perawan With Mr. Zico

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Roman-Angst Mafia
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Neoreul

“Aku sudah membelimu, jadi menurutlah. Patuhi semua keinginanku! Kau hanya budak di sini, tidak ada pilihan lain selain menuruti semua yang kukatakan!” Zico Archiven berkata pada seorang gadis cantik yang baru dibelinya dari tempat pelelangan.

Zico Archiven adalah seorang Tuan Muda generasi penerus dari keluarga Archiven di Italia. Dia adalah pebisnis sukses yang mempunyai beberapa usaha yang tersebar di seluruh dunia. Tak hanya jadi pebisnis sukses, dia juga menjabat sebagai ketua Mafia warisan dari sang Ayah yang sudah meninggalkannya lima tahun yang lalu.

Zico mempunyai kelainan aneh, dia tidak suka melihat wanita yang terlahir dari keluarga kaya raya. untuk itu dia mencari seorang budak untuk dijadikannya sebagai tempat pelampiasan hasr4tnya.

Bagaimana kelanjutan kisah Zico? Saat melihat gadis budaknya, Zico merasakan sesuatu yang beda. Dia seperti pernah melihat gadis tersebut. Siapakah gadis itu? Rahasia apa dibalik rasa penasarannya itu? Baca selengkapnya di sini, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 16 Merasa Candu

Aurora sedang berada di dalam toilet. Dia terasa lelah setelah dihajar beberapa ronde oleh Zico. "Aku heran, mengapa pria itu sangat kuat sekali saat di atas ranjang? Lalu, dengan denial-nya dia berkata tidak akan suka pada seorang wanita. Kalau tidak suka tidak sampai ke ranjang."

"Tunangannya itu juga cantik, tapi terlihat aneh. Huhh, posisiku sekarang seperti seorang istri saja. Harus mengerti dalam semua hal. Anehnya, dia menganggap tidak ada hubungan apapun. Oke, tidak apa-apa jika harus berakting seperti itu. Aku akan melakukannya secara profesional!" gumam Aurora dalam hati. Dia melamun sendiri di depan wastafel.

Saat melamun, Aurora tidak menyadari kehadiran Zico. Pria itu masuk dan langsung memeluk Aurora. "Apa yang kau lakukan? Tadi kau berkata ingin mandi? Apa yang kau pikirkan? Apa kau masih kurang puas?"

Aurora mendes4h saat Zico menggigit lehernya. "Tuan, apa Anda seorang vampir? Mengapa Anda suka sekali menggigit tubuh saya?"

Zico tersenyum tipis, dia menjawab, "Entah mengapa, tubuhmu membuatku candu sehingga menjadi ketagihan. Energiku terisi penug setelah bercinta denganmu? Justru, aku heran padamu. Kau seperti mempunyai energi yang bisa mengubah mood ku."

"Iya, suatu kebanggaan jika Anda memuji saya, Tuan. Sekarang, biarkan saya mandi." Aurora melepaskan pelukan Zico.

Zico melepaskan pelukannya tanpa protes. Anehnya dia keluar dan tidak menggangu Aurora. Gadis itu mengembuskan napas lega karena Zico membiarkan untuk membersihkan tubuhnya.

Zico keluar dari kamarnya, dia menuju ke bawah untuk mengambil minum. Di saat yang bersamaan, ada Fedric yang membawakan sebuah informasi penting.

"Tuan, saya sudah mendapatkan informasi tentang Nona Aurora. Nona Aurora ditemukan terapung di Laut Los Angeles. Lalu, keluarga Delante salah satu keluarga terkaya di sana yang menemukannya. Mereka merawatnya selama enam bulan… sebelum akhirnya…" Ia menjeda, seakan enggan untuk melanjutkan.

Zico mengangkat wajahnya, tatapannya tajam. "Sebelum apa, Fedric?" Suaranya terdengar dingin.

"Sebelum akhirnya mereka menjualnya ke sebuah tempat perjudian di Las Vegas dengan harga yang sangat tinggi, Tuan. Untuk informasi alasan mengapa Nona Aurora terapung di laut saya belum bisa menemukan kronologinya. Mohon waktu untuk menyelidiki kasus ini," kata Fedric sangat berhati-hati.

Zico meletakkan gelas minumnya di atas meja. Dia masih penasaran dengan informasi itu. "Baiklah, aku akan memberikan jeda waktu untuk informasi lengkapnya. Oh ya, kau letakkan mata-mata di sekitar Celine. Dia pasti akan membuat perhitungan setelah ku putuskan hubungan."

Fedric terlihat terkejut saat mendengar perkataan Zico. "Apa Anda sudah memutuskan hubungan dengan Nona Celine? Apa ini ada hubungannya dengan Nona Aurora, Tuan?"

"Saya sangat senang jika Anda bisa melanjutkan hubungan serius dengan Nona Aurora. Menurut saya nona Aurora sangat pantas jika disandingkan dengan Anda Tuan. Sebelumnya saya minta maaf, jika perkataan saya ini terlalu lancang. Anda memerlukan seorang generasi penerus. Untuk saat ini kriteria wanita yang cocok untuk Anda adalah seperti Aurora. Dia bisa bertahan di dunia Tuan yang sangat keras ini. Sangat seimbang dan serasi," ucap Fedric dengan bersungguh-sungguh.

Zico menanggapi dengan senyuman. "Kau sangat pintar memujiku, Fedric. Saranmu memang sangat lancang karena berani mengkritik kehidupanku saat ini. Tetapi karena kau orang kepercayaanku, aku akan memaafkanmu dan untuk permintaanmu aku akan mempertimbangkannya. Kau boleh pergi, lakukan tugas yang ku perintahkan tadi dengan baik."

"Baik, Tuan. Saya permisi dulu," kata Fedric pamit.

Zico masih memikirkan informasi dari asistennya tadi. Dia berkata dalam hati, "Bagaimana cara mengetahui identitas Aurora? Gadis itu sangat sempurna tanpa kekurangan. Mungkin suatu hari aku bisa luluh dengannya. Sebelum luluh, aku harus memastikan dulu statusnya sebagai lawan atau kawan?"

****

Di tempat lain, Celine sedang melampiaskan amarahnya pada barang-barang yang ada di rumahnya. Dia sangat marah karena mendapatkan penghinaan dari mantan tunangannya yaitu Zico.

"Brengsek, beraninya dia mempermainkan ku? Seorang Celine dicampakkan oleh pria? Dan aku terlihat seperti pengemis di depannya. Gadis itulah penyebab semua ini! Dari mana Zico menemukan jal4ng itu? Aku harus membalasnya, aku harus memberinya pelajaran telah berani meremehkanku," teriak Celine penuh kebencian.

Saat kemarahan itu memuncak, datanglah seseorang yang sedang mengetuk pintu kamarnya. Celine segera membuka pintunya.

"Kau... Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau ingin mengejekku?" tanya Celine pada seorang pria tampan.

Pria itu tertawa, dia mendorong Celine masuk ke dalam kamarnya. "Mengejekmu? Apa untungnya aku mengejekmu, Celine? Kedatanganku ke sini hanya untuk membuat kesepakatan. Bukankah kau sedang membenci pria itu, bagaimana kalau kita saling kerjasama untuk menjatuhkannya?"

"Aku rasa kau tidak mempunyai pilihan lain. Karena ini adalah kesempatanmu satu-satunya. Memangnya kau ingin mencari bantuan di mana lagi? Selain menyetujui kesepakatan denganku," kata Felix pada Celine. Dia adalah pria yang telah lama menyukainya.

Celine tertawa dengan sombongnya. "Memangnya apa yang bisa kau lakukan? Kau ingin menjatuhkan Zico? Apa kau yakin dengan rencanamu itu? Aku sungguh tidak yakin kau bisa melakukannya, karena aku tahu kau tidak mempunyai kekuatan untuk itu. Jadi, jangan membuat kesepakatan konyol denganku."

"Kesempatan konyol katamu? Lalu, apa yang akan kau lakukan? Saat ini, Ayahmu sangat membutuhkan bantuan ku dan kau mengatakan hal yang tidak perlu. Sungguh besar nyalimu menghadapi pria brengsek itu sendirian," ucap Felix untuk menyadarkan sifat keras kepala Celine.

Celine menatap Felix dengan tatapan kesal. Dia mengepalkan kedua tangannya dengan penuh kebencian. "Apa yang kau tawarkan pada Ayahku? Sangat mustahil jika dia begitu mempercayaimu!"

Felix tertawa keras, dia mencengkram kedua pipi Celine dan menjawab, "Aku, tidak menawarkan apapun. Ayahmu sendiri yang datang padaku berharap bantuan. Celine, jangan bersikap naif. Kau tidak mempunyai jalan lain selain menerima tawaranku. Pikirkan itu dengan baik."

Felix melepaskan cengkeramannya. Dia keluar dari kamar Celine dengan penuh percaya diri. "Aku tunggu kedatanganmu di rumahku, Celine. Hanya dengan itu kau bisa membalaskan rasa sakit di hatimu."

Celine menghentakkan kakinya di lantai. Dia sangat frustasi. "Ayah, apa yang dipikirkannya sekarang? Aku tidak bisa melakukan ini! Bekerja sama dengan Felix itu sangat mustahil. Apa yang diharapkan pada pria brengsek itu? Aku harus menemui Ayah sekarang juga."

Celine keluar dari kamarnya untuk pergi ke rumah orangtuanya. Dia ingin mendengar penjelasan langsung atas sikap Felix yang tidak masuk akal baginya.

Mobil keluar dari kediaman. Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Celine tidak bisa membendung amarah dan kecewanya. Sekitar lima belas menit, sampailah dia di rumah orangtuanya.

Celine keluar dari mobil dengan langkah kasar. Dia berlari masuk ke dalam rumah dan langsung berteriak keras, "Ayah, ayah, aku ingin bicara. Ayo kita bahas masalah ini."

"Ayah, di mana kau? Ayah ...." Celine mencari Ayahnya yang tidak ada di lantai bawah.

Celine terus mencari, dia menuju ke lantai atas. Setibanya di sana, samar-samar dia mendengar suara des4han dari dalam kamar. Mata Celine membulat saat menyadari suara tersebut.

Tidak ingin menjadi orang bodoh, Celine mengetuk pintu dengan kasar. "Ayah, apa yang kau lakukan? Kau tahu tindakanmu itu sangat menjijikkan? Ayah keluar! Aku ingin berbicara sesuatu. Ayah keluar sekarang atau aku mendobrak pintu ini."

Teriakan Celine yang lantang tidak dihiraukan oleh Ayahnya. Hingga dia merasa kesal dan menendang pintu itu dengan penuh emosi.

"Kalian semua brengsek, sialan. Akkkhh, aku muak dengan semua ini."

1
Nona TIMOR
Suka banget sama ceritanya Thor Semngat Thor, semoga nanti up setiap hari hehehe Sukses sehat dan bahagia Thor Tuhan memberkati!
Nona TIMOR
Suka banget sama ceritanya terimakasih untuk karyanya Thor semngat sukses sehat dan bahagia selalu Thor GBU!
026
keren makasih update nya thor
026
lanjut kak semangat update di tunggu kelanjutan nya.
026
kapan up lagi padahal aku nungguin, tiap baca cerita para author yang lain ,pasti pantau cerita author tapi gak ada bab baru.
026
Kok belum update lagi ya Thor di tungguin dari kemarin. semangat update thor
026
lanjut thor ❤️❤️❤️
026
ceritanya bagus saya suka, lanjut thor tetep semangat update ❤️❤️❤️
026
maraton ya thor
026
hai kak salam kenal
pecinta COGAN 💋: halo, Kak. semoga suka, ya🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!