hai ini karya baruku guys. aku pemula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon upilBTS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
strategi yang berantakan dan hukuman
Ahzel masih duduk kaku dirumahnya matanya memincing menatap victoria, ibu maximalian yang kini terlihat lebih santai sambil menyeruput teh nya. rencanayang ia susun dengan matang justru berbalik menyerangnya seharusnya, wanita ini membencinya bukan malah menyukainya!
Disisi lain maximalian, tetap tenang sesekali sambil menyesap anggurnya, sambim menatap istrinya dengan ekspresi datar. namun didalam hatinya ia menertawakan kelakuan Ahzel yang jelas jelas berusaha membuat kesan buruk.
"jadi" victoria meletakan cangkirnya, menatap ahzel dengan minat yang lebih besar"kau bilang kau menikahi putraku karna kekayaanya? "
Ahzel yang awalnya percaya diri kini mulai merasa gelisah. ia menegakan punggungnya berdehem kecil"ya........ begitulah kekayaan itu penting kan? "
Victoria tersenyum tipis"tentu saja, dan bagai mana rasanya menjadi istri maximalian? ".
Ahzel melirik suaminya sekilas. pria itu tetap tenang seolah perbincangan ini tak menyentuhnya.
" jujur saja membosankan"jawab ahzel dengan angkuh dia terlalu serius terlalu dingin dan tidak seru sama sekali.
victoria menaikan alisnya"oh".
Maximalian akhirnya angkat bicara, suaranya tetap datar tapi ada sedikit ketertarikan dalam nada bicaranya"tidak seru hmm"
ahzel menoleh cepat"ya kau selalu sibuk dengan pekerjaanmu kalau aku tidak mencari hiburan sendiri aku pasti sudah gila hidup bersamamu, oh atau jangan jangan kau selingkuh ."
victoria terkekeh "luar biasa, kau benar benar tidak takut berbicara seperti itu padanya".
Ahzel melipat tangan didada"kenapa harus takut kami menikah kan itu berarti aku berhak mengatakan apa yang aku pikirkan".
maximalian hanya mengangguk kecil, sepertimenyimpan sesuatu dalam pikiranya.
victoria tersenyum semakin lebar"aku semakin menyukaimu ahzel kau adalah satu satunya perempuan selain aku yang berani berbicara seperti itu pada maximalian dan masih hidup."
Ahzel terdiam sejenak tunggu apa maksudmu_"
victoria sudah berdiri mengenakan mantel bulu birunya"Baiklah aku harus pergi. pertemuan ini sangat menyenangkan, aku harap kita bisa bertwmu lagi menantu tercinta".
Ahzel menatapnya dengan syok
apa dia tidak boleh menyukaiku ini bukan bagian dari rencanaku. batin ahzel
victoria tertawa kecil menepuk punggung ahzel sebelum pergi.
Sementara itu maximalian hanya duduk diam menikmati ekspresi istrinya yang frustasi.
_______________________________________
begitu mereka keluar dari restorant dan berdiri di dekat mobil, ahzel masih mengerutu keras.
"ini bencana harusnya ibumu tak menyukaiku harusnya ia membenciku dan berkata" aku tidak merestui pernikahan ini kalian harus bercarai, atau semacamnya".
Maximalian menyandarkan tubuhnya pada mobil dengan tangan di saku celana menatap ahzel dengan tatapan tajam.
"kau ingin bercerai dariku" ucapnya dengan tenang nyaris seperti bisikan.
Ahzel mendengus tentu saja kita menikah karna kau mengancamku, kau benar benar kejam".
Maximalian mengangkat sebelah alisnya"ohh".
tanpa peringatan, ia menarik ahzel hingga tubuh istrinya menghantam dadanya. sebelum ahzel sempat protes bibirnya sudah direngut dalam ciuman yang kasar dan brutal.
Mata ahzel memebelalak, otaknya butuh beberapa detik untuk memahami apa yang terjadi, ia berusaha mendorong dada bidang kekar maximilian tetapi pria itu tak bergeming.
Ahzel menggigit bibirnya dengan geram.
Maximalian bergumam di antara ciuman panas mereka"jangan macam macam denganku honey".
Ahzelpun akhirnya mampu mendorongnya sedikit, wajahnya memerah karena marah"apa apaan kau sekarang aku bisa menendangmu sekarang? ".
Maximalian hanya tersenyum miring, menyeka bibirnya dengan punggu tangannya"coba saja".
Ahzel mengangkat kakinya, berniat menendang tulang kering suaminya, tapi dengan mudah maximalian menangkapnya.
Maximalian semakin mendekat, suaranya lebih rendah dan penuh bahaya"lain kali kalau kau berencana melawan aku, setidaknya pastikan rencanamu tidak begitu bodoh".
Ahzel terdiam matanya melebar dalam kesadaran mendadak.
"kau... tahu".
Maximalian hanya tersenyum kecil sangat kecil membuka pintu mobil untuknya"Enter my beloved istti".
ahzel menatapnya lama, lalu menggeram pelan sebelum masuk ke mobil dengan hentakan kesal.
Maximalian menutup pintunya, menyeringai tipis hari ini sangat menyenangkan.
hi gyus selamat membaca. 💋