NovelToon NovelToon
Jaksa Bercadar Menolak Tawaran 5 Miliar

Jaksa Bercadar Menolak Tawaran 5 Miliar

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Single Mom / Anak Kembar / Identitas Tersembunyi / Dark Romance
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Salsabilah

Dominic, sang maestro kejahatan, telah menawarinya surga dunia untuk menutup mata atas bukti-bukti yang akan menghancurkan kerajaannya.


Yumi, jaksa muda bercadar itu, telah menolak. Keputusan yang kini berbuah petaka. Rumahnya, hancur lebur. Keluarga kecilnya—ibu, Kenzi, dan Kenzo, anak kembarnya—telah menjadi korban dalam kebakaran yang disengaja, sebuah rencana jahat Dominic.

Yumi menatap foto keluarga kecilnya yang hangus terbakar, air mata membasahi cadarnya. Keadilan? Apakah keadilan masih ada artinya ketika nyawa ibu dan anak-anaknya telah direnggut paksa? Dominic telah meremehkan Yumi. Dia mengira uang dapat membeli segalanya. Dia salah.

Yumi bukan sekadar jaksa; dia seorang ibu, seorang putri, seorang pejuang keadilan yang tak kenal takut, yang kini didorong oleh api dendam yang membara.

Apakah Yumi akan memenjarakan Dominic hingga membusuk di penjara? Atau, nyawa dibayar nyawa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekesalan Yumi

Sabri terus mengikuti wanita itu sampai ia berhenti di depan sebuah pintu kamar di sudut ruangan yang gelap. Wanita itu masuk ke dalam, menghilang di balik pintu tersebut. Sabri ragu untuk mengikutinya lebih jauh. Ruangan itu tampak sepi dan mencurigakan.

"Apa yang dia lakukan di dalam sana?" gumam Sabri. "Tapi tunggu… sepertinya aku sudah membuang-buang waktuku. Seharusnya aku tidak datang ke mari!" Ia merasa kesal pada dirinya sendiri. Penyelidikannya terganggu oleh kehadiran wanita itu. Ia telah menyimpang dari tujuan awalnya.

Dengan berat hati, Sabri memutuskan untuk kembali ke tujuan awalnya. Ia menghela napas panjang, kemudian berbalik arah, meninggalkan pintu kamar misterius itu di belakangnya. Rasa penasaran masih membayangi pikirannya, namun ia harus fokus pada tugas yang lebih penting.

**

Di lain sisi.

Akhirnya, kapal yang ditumpangi Yumi tiba di pelabuhan.

Yumi yang masih berada di dalam kamarnya, tiba-tiba didatangi oleh Axel.

"Nona, kita sudah sampai. Ayo keluar," ajak Axel.

Yumi mengangguk pelan, kemudian mengikuti Axel keluar dari kamar.

Sepanjang perjalanan keluar pintu kapal, Yumi tak melihat keberadaan Dominic di kapal. Ketiadaan Dominic membuatnya merasa lega. Ia merasa jauh lebih baik tanpa kehadiran pria yang telah membuatnya merasa terancam dan ketakutan itu.

Axel membawa Yumi keluar dari kapal dan sampai di parkiran mobil. Berbagai jenis kendaraan berjejer rapi, menunjukkan kemewahan pelabuhan tersebut. Yumi merasa sedikit bingung, mengapa Axel membawanya ke tempat parkir mobil. Namun, ia memilih untuk tidak berkomentar, mengikuti saja apa yang dikatakan Axel.

Namun, pandangan Yumi tiba-tiba tertuju pada sebuah mobil mewah yang sangat ia kenal—mobil Dominic. Mobil itu terlihat begitu mencolok di antara kendaraan lainnya, dan Yumi pernah melihat Dominic memakai mobil tersebut.

Seketika itu juga, kecurigaan mulai muncul di benaknya. Mengapa bawahan Dominic membawanya ke tempat ini?

Axel tiba-tiba membuka pintu mobil di belakang, sisi penumpang. Di balik pintu itu, terlihat jelas interior mobil mewah yang elegan.

"Silakan masuk ke dalam, Nona," ujar Dominic, suaranya terdengar tenang namun tegas.

Yumi masih berdiri diam. Tidak mungkin ia akan masuk ke dalam mobil itu.

"Saya bisa pulang sendiri," kata Yumi, suaranya terdengar waspada. Ia berusaha menjaga jarak dan bersikap hati-hati.

"Kami akan mengantar Nona pulang," kata Axel, menatap Yumi. Ia menunjuk ke arah mobil.

Kami? Batin Yumi. Ia baru menyadari arti kata "kami" yang diucapkan Axel. Itu berarti di dalam mobil ada lebih dari satu orang.

Yumi menoleh, melihat sekilas ke dalam mobil. Kecurigaannya benar, karena ia melihat sebagian tubuh seseorang terlihat di balik sandaran kursi.

Yumi yakin bahwa orang yang ada di dalam mobil itu pasti Dominic.

"Tidak perlu, saya bisa pulang sendiri," kata Yumi, suaranya mulai terdengar lebih tegas.

"Ini sudah malam, Nona. Lebih baik Nona terima saja tawaran baik dari Tuan," ucap Axel, suaranya tetap sopan, namun ada tekanan halus di balik kata-katanya.

Yumi menyadari bahwa semuanya atas perintah Dominic. Ia tahu dirinya tidak punya pilihan lain selain menerima. Jika ia menolak, pasti akan terjadi drama lagi, dan ia tidak ingin menghadapi masalah yang lebih besar. Dengan berat hati, Yumi menghela napas, kemudian berjalan menuju penumpang mobil. Ia mulai masuk ke dalam mobil, duduk di samping Dominic, dengan perasaan campur aduk.

Axel masuk ke kursi pengemudi, menghidupkan mesin mobil, dan mulai menjalankan mobil mewah Dominic. Mobil itu melaju mulus di jalanan malam.

Baik Yumi maupun Dominic sama sekali tidak mengeluarkan kata-kata. Keduanya terdiam, masing-masing diliputi oleh pikirannya sendiri. Keheningan di dalam mobil terasa mencekam.

Namun, ketika Yumi menyadari bahwa mobil tidak menuju ke arah rumah tantenya, kesabarannya mulai habis.

"Kita mau ke mana? Bukankah tadi katanya mau mengantar saya pulang!" Yumi memprotes, suaranya terdengar sedikit tinggi. Ia mulai merasa tidak nyaman dan curiga. Keheningan dan perubahan arah perjalanan mobil telah memicu kekhawatirannya.

"Kita akan ke klub sebentar, Tuan ada urusan di sana. Setelah itu baru kami akan mengantar Nona pulang," jelas Axel, suaranya tenang namun tegas, menunjukkan bahwa ia tidak akan mengubah rencana.

"Tidak! Turunkan saja saya di sini! Saya bisa pulang sendiri!" Yumi membentak, suaranya dipenuhi amarah. Ia benar-benar kesal dengan situasi ini.

"Maaf, Nona, kita hanya sebentar," jawab Axel, tanpa mengurangi kecepatan mobil. Ia mengabaikan protes Yumi. Mobil terus melaju, meninggalkan Yumi yang semakin frustasi.

Yumi melirik Dominic yang hanya diam saja di sampingnya, memandang lurus ke depan. Sikap diam Dominic membuatnya semakin kesal. Ia merasa diperlakukan seenaknya.

Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah klub malam elite. Bangunan megah dengan pencahayaan remang-remang terlihat mencolok di tengah kegelapan malam. Axel sigap membukakan pintu mobil untuk Dominic, kemudian membukakan pintu untuk Yumi.

"Ada apa?" tanya Yumi, bingung dan waspada. Ia tidak mengerti mengapa ia dibawa ke tempat seperti ini.

"Mari, Nona," kata Axel, suaranya terdengar lembut namun tegas. Ia menatap Yumi dengan tatapan yang sulit ditafsirkan.

Yumi ragu-ragu. Ia tidak mau turun dari mobil. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres.

"Saya tidak mau turun!" Yumi menolak dengan tegas. Ia berusaha untuk tetap duduk di dalam mobil.

"Nona, tolong jangan membuat Tuan terlalu lama menunggu Anda," ucap Axel, suaranya masih lembut namun dengan nada yang lebih mendesak. "Atau mungkin Nona suka kalau semakin lama kita berada di sini?" Ia menambahkan dengan sedikit sentuhan sarkas.

Yumi menarik napas dalam-dalam, mencoba meredam emosinya yang meluap. Sungguh, ini adalah paksaan yang paling ia benci. Ia merasa diperlakukan seperti boneka.

Akhirnya, mau tidak mau, Yumi terpaksa turun dari mobil. Ia melangkah gontai, mengikuti Axel dan Dominic yang sudah berjalan menuju pintu masuk klub.

Mereka mulai melangkah masuk ke dalam klub. Yumi terus merasa kesal pada Dominic. Ia berbisik dengan suara pelan, "Apa Anda masih waras? Saya dengan pakaian seperti ini Anda mau datang ke mari? Apa Anda bisa pakai otak Anda sedikit untuk berpikir?" Kata itu ia ucapkan untuk Dominic.

Namun, bukannya mendapat jawaban, Yumi hanya mendapat tatapan dingin dan tanpa ekspresi dari Dominic. Pria itu terus melangkah maju, tanpa sedikit pun menunjukkan rasa peduli atau menyesal atas perlakuannya. Yumi merasa semakin kesal.

"Kau mencari semua informasi tentang aku, bukan? Kau bisa mendapatkannya sekarang," ujar Dominic, suaranya terdengar dingin dan tanpa emosi. Kata-katanya seperti menusuk hati Yumi.

Yumi mengepalkan tangannya. Ia merasa percuma telah melihat secara langsung apa yang dilakukan Dominic. Ia tidak punya rekaman atau bukti apa pun untuk menyimpan sebagai bukti.

Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah ruangan VVIP yang mewah dan eksklusif. Ruangan itu dihiasi dengan perabotan antik dan lampu kristal yang berkilauan. Suasana di sana terasa berbeda dari hiruk-pikuk klub malam di luar.

Terlihat seorang pria tua sedang menunggu Dominic. Pria tua itu tampak gagah dan berwibawa, meski usianya sudah lanjut.

"Dominic!" Kakek William tampak sangat bersemangat melihat cucunya. Ia bangkit dari kursinya, mendekati Dominic dengan langkah yang masih tegap. Wajahnya memancarkan kelegaan dan kebahagiaan.

"Kenapa Kakek datang ke mari?" tanya Dominic. Ia tampak sedikit heran dengan kehadiran kakeknya di club yang ternyata milik Dominic.

"Kakek menunggu mu, karena Kakek tahu kau pasti akan langsung datang ke mari dan tidak segera menemui Kakek. Padahal Kakek khawatir dengan keadaanmu," kata Kakek William, suaranya terdengar sedikit kesal. Ia terlihat kecewa karena Dominic tidak segera menghubunginya.

"Ya sudah, kalau begitu, ayo kita pulang," ajak Dominic. Ia tampak ingin segera meninggalkan tempat itu.

Kakek William melirik ke arah Yumi, tatapannya tajam dan penuh curiga. "Siapa dia? Sejak kapan kau dekat dengan wanita berpenampilan seperti itu?" tanyanya, suaranya terdengar curiga. Penampilan Yumi yang agak sederhana apa lagi memakai jilbab dan cadar di tengah kemewahan klub malam itu, tampaknya menarik perhatian Kakek William.

"Dia Jaksa Yumi," jawab Dominic, penjelasannya singkat, jelas, dan padat.

"Apa!" Kakek William berseru, suaranya terdengar sangat terkejut. Ia tampak tidak percaya dengan penjelasan Dominic. Karena ia tahu, bahwa jaksa Yumi adalah orang yang paling menentang cucunya.

1
Andariani Novit
jangan jangan Yumi gadis yang dicari Dominic, semoga mereka berjodoh
Herlina Yanti
lanjut dong bikin penasaran aja.
Salsabilah: iya kak☺️ dukung terus kak novel aku ya. Salken kak🙏🙏🙏😀
total 1 replies
Ramlah M
kok aku ngak yakin bukan Dominic pelakunya
Salsabilah: iya, benar kk. makasih juga dukungannya 🥰🥰 Salken kk😀🙏🙏
total 1 replies
Ninik
kok aku curiga justru ada konspirasi antara Miranda pak yoga dan Dominic
Salsabilah: memang patut di curigai kk. makasih dukungannya 🥰 salam kenal kak🙏🙏🙏
total 1 replies
mince
lanjut kak
mince
lanjut kak
mince
lanjut kak
Salsabilah: baik kak☺️
total 1 replies
mince
ceritanya lebih menantang
Salsabilah: Makasih udah mampir membaca novel recehan aku kak🤗🤗🤗 salam kenal kak🙏🙏🙏😉
total 1 replies
Salsabilah
salam kenal, jangan lupa bri dukungan ya☺️
Salsabilah
jangan lupa mampir ya teman-teman ☺️☺️
Salsabilah
jangan lupa mampir dan tinggal kan jejak ya😘😘
Salsabilah
jangan lupa mampir dan tanggal kan jejak ya😘
Salsabilah
jangan lupa tinggalkan jejak ya😘😘
Salsabilah
jangan lupa tinggalkan jejak ya😘😘😘
Salsabilah
Mafia kejam vs. Jaksa bercadar. Keadilan vs. Kekejaman. Cinta vs. Benci. Siapakah yang akan menang? Temukan jawabannya dalam novel yang akan membuat Anda terpaku hingga akhir. Selamat membaca!

Dan salam kenal para reader ☺️☺️😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!