NovelToon NovelToon
Aku Tidak Mandul

Aku Tidak Mandul

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Janda / Tamat
Popularitas:27.8M
Nilai: 5
Nama Author: mety

Aku tak pernah menyangka di usiaku yang ke 30, aku sudah menjadi seorang janda. Walau perpisahan ini aku yang menginginkannya Namun hatiku terasa sangat sakit.

Penghianatan yang dilakukan suamiku dengan sekertarisnya sendiri dengan alasan untuk memperoleh keturunan tidak akan kumaafkan.

Cukup sudah hinaan dari mertuaku selama ini yang menuduhku mandul, hingga menyebabkan mamaku meninggal karena serangan jantung.

Cukup sudah....!!!
" Aku Emma Watson tak akan diam lagi, akan ku buktikan pada kalian yang menyakitiku bahwa aku bisa bangkit dan aku tak akan mau lagi di sakiti laki laki!!! " tekadnya sambil meninggalkan Bali tempatnya di besarkan selama ini.

Pertemuannya dengan Sean o Brown bos Barunya yang arogan sedikit banyak mewarnai kembali hidupku Emma.

Bagaimanakah kehidupan Emma setelah perceraiannya ? apakah ia bisa membuka hatinya kembali.... silahkan baca novel ini.

Termehek boleh tertawa boleh Apalagi mau ngebom votee... di persilahkan
Ini adalah novel ke 3 aku, silahkan juga membaca novelku yang lain
1. Akhir pelarian
2. My Starla

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mety, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Guling

pov. Sean

Malam ini aku tidur nyenyak sekali, entah mengapa malam ini guling yang kupeluk wangi sekali seperti aromaterapy yang membuatku nyaman. Semalaman kupeluk erat guling kesayanganku itu sampai pagi hari. namun tiba tiba saja... kupingku mendengar jeritan yang seakan memecah gendang telingaku

" Aaaaaaaaa..... " Emma berteriak histeris, mata Sean pun otomatis terbuka dan ia segera menutup telinganya

" Ada apa denganmu Emma, berisik sekali " ucap Sean

" Kau laki-laki mesum !! mengapa kau bisa tidur di ranjangku dan memelukku kurang ajar " jawab Emma, Emma mengambil guling dan memukulnya sekuat tenaga ke kepala Sean

Sean yang masih mengantuk terdiam mendengarnya, matanya melihat sekeliling kamar tiba-tiba buk bak buk... pukulan guling bertubi mengenai kepalanya

Sean terebah karena belum siap, Emma menindihnya lalu mengacak dan menarik rambut Sean

" Mentang-mentang aku janda kau fikir bisa berbuat seenaknya padaku, awas kau walau kau bosku aku tak takut padamu " Emma sudah sangat marah

Sean yang sudah mulai terang matanya segera menangkap kedua tangan Emma lalu membalik keadaan, kini Sean yang menindih Emma kedua tangan Emma si tahannya di samping kepalanya hingga ia tak bisa bergerak

" Hei janda muda, buka matamu lebar-lebar lihatlah di mana kau berada " ucapnya kesal, Emma lalu memperhatikan ke adaan sekitarnya.. lho kok ini bukan kamarku, mengapa aku berada di kamar Sean??? Emma pun terdiam karena bingung

" Lepaskan aku... mengapa aku berada di kamarmu... Oh Tuhan, mengapa kau tak memakai baju Sean...!!! " Emma baru menyadari jika Sean hanya memakai celana piyamanya saja

" Baru sadar kalau sekarang kau yang mesum, seorang janda memasuki kamar seorang jejaka... dan tadi bukan aku yang memelukmu, tapi kau yang memelukku erat seperti sebuah guling, apa kau bermaksud mengodaku ?? " ucap Sean sambil tersenyum

" Mengodamu, dalam mimpimu... Semalam kan aku di ruang kerjamu, mengapa bisa berakhir di sini. "

" Bukan urusanku.... buktinya kau disini.. di ranjangku "

" Lepaskan aku... aku tak nyaman dengan posisi ini Sean!! " pinta Emma

" Tidak.. sebelum kau meminta maaf padaku "

" Mengapa aku harus minta maaf, apa salahku " kilah Emma

" Kau bahkan tidak menyadari semua kesalahanmu hem... baiklah akan kusebutkan satu persatu "

" Tapi lepaskan dulu aku... kau berat Sean.... "

" Tidak...pertama kau tidur di ranjangku, kau hampir memecahkan gendang telingaku dengan teriakanmu itu. Kedua kau memukulku dan mencaci maki ku dan terakhir kau membuat banyak rambutku rontok... kau tau berapa mahal perawatan rambutku hah... " ucap Sean sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Emma

Emma bahkan bisa merasakan hembusan nafas Sean saking dekatnya

" Glek.... " Emma hanya bisa meneguk salifanya berkali-kali

" Le... lepaskan aku.. " ucap Emma terbata, kedua mata mereka bertemu... deg... deg... deg....

" Tok... tok... tok... boss sudah jam 7.30 mengapa kau belum siap " suara Billy terdengar dari balik pintu.. lalu

Klek.... pintu dibuka dari luar, Billy terdiam melihat pemandangan di depannya, dimana posisi Emma dan Sean yang begitu intim. Emma dan Sean juga serentak melihat ke arah Billy....

Sejenak... Krik... Krik... Krik...

1 detik....

2 detik...

3 detik...

" Maaf bos...silahkan di lanjutkan he he " ucapnya dan kembali menutup pintu

" Omg baru hari kedua mereka sudah ena.. ena... hebat juga pesonamu Emma " rucau Billy lalu turun kembali ke ruang tamu

Sementara di kamar Sean

Melihat Sean yang lengah, Emma menendang Boy nya Sean dengan lututnya

" Oh Shett Emma, its heart " Sean lalu terguling dan berebah di ranjang sambil kesakitan

" Salah sendiri dari tadi kau tak mau melepaskanku " ucap Emma lalu melarikan diri dari kamar Sean

" Emmaaa........ awas kau " Sean kesal sekali namun ia tak bisa mengejar Emma

Emma berlari dan masuk ke kamarnya, di kuncinya pintu kamarnya dengan benar. Emma takut Sean akan mengejarnya

" Ya Tuhan... apa yang sebenarnya terjadi semalam, mengapa aku bisa tertidur di kamar Sean.... apakah kami... " Emma memperhatikan pakaiannya termasuk cd nya lalu ia berkaca melihat sekitar leher dan dadanya

" Huffff aman.. aman... sekarang apa yang harus aku lakukan, tuan Sean pasti memecatku... tapi itu lebih baik, tak tahan aku berada di dekatnya bisa busa pecah jandaku " Emma kemudian mandi dan memakai mini dress, dipikirnya hari ini ia sudah tak akan bekerja lagi di kantor Sean

Selesai berdandan pak Edy memanggilnya untuk sarapan, Emma berdoa sebelum keluar kamar

" Mama... bantu aku ma... Emma takut, Emma hanya sendirian sekarang.. Emma hanya punya mama di hati Emma "

Emma berjalan ke ruang makan dengan perasaan yang tak karuan.

Di ruang makan sudah duduk Billy dan Sean. Billy dengan senyum sumringahnya seolah-olah mengatakan.. kalian ketahuan

Sedangkan wajah Sean nampak masam dan merengut, menandakan suasana hatinya yang penuh kemarahan.

Emma kemudian duduk di dekat Billy, ia tak berani dekat dekat dengan Sean. Mata Sean mengikuti pergerakan Emma sampai Emma duduk di sebelah Billy.

" Apa kau lupa apa yang kukatakan kemaren? " ucapnya memandang ke arah Emma

" Tidak... aku tak berani dekat-dekat denganmu " ucap Emma tertunduk, sumpah rasanya jantung Emma mau copot mendapat pandangan yang begitu tajam dari Sean

" Emma pindah saja... tak mungkin bos memakanmu lagi, kan sudah tadi di kamar " ucap Billy tanpa dosa

" lupakan apapun yang otak mu pikirkan, tak terjadi apapun " ucap Emma

Ehem.. Ehem... Sean memberi kode pada Emma, akhirnya Emma pun berdiri dan pindah ke sebelah Sean

Ketiganya makan dalam diam, masing masing hanyut dengan pemikirannya sendiri. Selesai makan Sean kembali menatap Emma

" Aku menunggu..... "

" Menunggu apa..? "

" Apa perlu ku ulang daftar kesalahanmu itu? " ucap Sean kesal

Emma menarik nafas panjang, mau tak mau ia mengalah karena memang ia bersalah walau tak sepenuhnya salahnya

" Maafkan aku.... " ucapnya tertunduk

" Begitu saja?? "

" Bagaimana lagi.. kan aku sudah minta maaf "

" Akui semua kesalahanmu.... " pintanya

" Di sini....? " tanya Emma sambil melirik Billy

" Aku malu.. disini banyak orang " ucapnya lagi

" Baik... aku beri keringanan, kau boleh meminta maaf di kantor, kita sudah kesiangan " ucap Sean lalu berdiri bersiap ke mobil

" Aku masih bekerja, kau tidak memecatku? " tanya Emma, Sean dan Billy terkejut mendengarnya

" Memecatmu... enak saja baru 2 hari, kontrakmu masih panjang nona... ha ha " jawab Sean senang

" Aku punya 6 bulan untuk membalas mu Emma ha ha " ucapnya dalam hati senang, sedangkan Emma merutuk dalam hati

" Ini akan menjadi 6 bulan yang paling menyiksa... mama tolong anakmu ma.. hik.. hik.. hik.. "

See you next eps

Jangan lupa like komen dan vote ya

Happy reading

1
Khairul Azam
kupikir bagus tegas dr awal tp makin kesini karakter orang orangnya gak ada yg serius gak ada kesan elegannya
Khairul Azam
wah ema jadi wanita tegar di awal jgn sampai goyah dan plintat plintut ya menjadikan karakter si ema
Khairul Azam
aku juga janda anak satu, dan sekarang ada ditaiwan cari rizki, dan setiap pagi habis subuh sebelum aktifitas aku jg luangkan waktu lari pagi selama 1jam dilapangan sekolah deket rumah yg aku tingali. dan setiap orang liat dibilang aku umur 30 padahal umurku sudah 44th 🤭🤭
Khairul Azam
aku suka tipe wanita seperti emma ini. karna cinta boleh tp bodoh jangan ya perempuan perempuan.
panjul man09
baru ada visual yg pas banget ,gak kayak indokorea .
endang nastusil
Luar biasa
Mah Rita
dari awal baca kaya gak asing sama cerita nya ternyata udh pernah baca di tahun 2021
laelatul qomar
Luar biasa
Les Tabuni
hy
Astri Priamsari
Luar biasa
As Ngadah
Billy cepat lari 😃😃😃
As Ngadah
WA😂😂😂😂
As Ngadah
wah wulan aja udah menangis
mety
Luar biasa
Intan
baru baca, suka karena sat set👍
Naraa 🌻
lah gue kira Sean udh 30 an, ini mah Emma sama brondong dong
Titin Badriah
🤣🤣🤣😂😂😂
Titin Badriah
😂😂😂
Titin Badriah
🤭🤭🤭
Titin Badriah
😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!