Balas Dendam Dahlia Dan Putranya

"Kakek," ucap Tiara memasuki ruang kerja Rendy dan melihat sang kakek sedang duduk sambil menikmati sebatang rokok. 

"Kau sudah pulang, duduklah," jawab Rendy sambil terus menghisap rokoknya. 

"Hah,, Bisakah kakek tidak merokok saat aku bersama kakek?" Gerutu Tiara yang tidak menyukai bau asap rokok. 

Rendy menatap cucunya beberapa saat, dia tidak senang ditegur oleh cucunya itu tetapi mengingat bagaimana status perempuan itu sebagai tunangan dari Galang dan bagaimana Galang telah membantu keluarga mereka dari keterpurukan, maka sang kakek langsung mematikan rokoknya. 

"Jadi apa semuanya berjalan lancar?" Tanya Rendy pada cucunya. 

"Hah,," Tiara menghela nafas,, "semuanya berjalan lancar, kecuali satu hal, Dahlia tidak mau meninggalkan negara ini, dan aku juga mendapat informasi kalau ternyata dia telah menandatangani kontrak kerjasama dengan DL entertainment," gerutu Tiara. 

"Apa?! Jadi dia akan menetap di sini?"  Tanya Rendy terkejut. 

Kalau nanti terbongkar Dahlia adalah bagian dari keluarga Mahesa, maka perempuan itu akan mempermalukan nama keluarga mereka karena sudah memiliki seorang anak haram. 

"Iya, dia mengancamku akan membocorkan semua rahasia besar keluarga kita jika seseorang dari keluarga kita berani mengganggunya dan putranya.  Tapi yang paling bermasalah adalah kalau perempuan itu masih terus ada di negara ini, bisa jadi nanti Galang kembali mengambil putranya!" Gerutu Tiara yang terlalu cemas kalau hubungan Galang dan Alan bisa ketahuan. 

"Tidak masalah kalau Putra perempuan itu diambil, yang masalah adalah rahasia keluarga besar kita di tangannya!" Gerutu Tuan besar sambil mengulurkan tangannya untuk kembali menyalakan sebatang rokok. 

Tiara pun merasa kesal, tentunya dia tidak bisa memberitahu pria di hadapannya tentang fakta ayah kandung Alan, sehingga dia hanya bisa berdiri sambil berkata, "kakek merokok lah, aku mau pergi."

Tiara pun meninggalkan ruangan kakeknya bersamaan dengan sang ibu yang langsung menghampiri Tiara. 

"Ikut Ibu sebentar!" Ucap sang Ibu segera menarik lengan putrinya. 

"Ada apa Bu?" Tanya Tiara mengikuti langkah ibunya sampai mereka tiba di kamarnya. 

"Bagaimana perempuan itu?" Tanya Sang ibu. 

"Maksud ibu Dahlia? Dia sudah kembali bersama putranya, jadi kita tidak perlu terlalu khawatir soal identitas putranya yang terbongkar. Tapi perempuan itu tidak mau meninggalkan negara ini jadi masih ada kemungkinan Galang akan mengambil--"

"Gunakan ini!!" Ucap sang Ibu sambil meletakkan sebuah botol kecil berisi cairan bening di tangan putrinya. 

"Apa ini?" Tanya Tiara merasa heran melihat benda kecil di tangannya. 

"Itu adalah benda yang sangat mahal dan sangat sulit didapatkan. Benda itu bisa membuat orang tidak sadarkan diri setelah mencicipinya meskipun Hanya satu tetes saja. Tidak ada rasa dan tidak ada bau, sangat cocok dicampurkan dengan makanan atau minuman apapun," kata perempuan bernama Hana. 

"Ibu yakin aku menggunakan ini? Lalu setelah membuatnya tidak sadar, Apa rencana berikutnya?" Tanya Tiara pada ibunya. 

Hana menghela nafas, "Aduh, putriku sayang, kau bisa menggunakannya pada anak kecil itu dan setelah tidak sadar kau bisa membawanya ke panti asuhan atau kemanapun itu yang paling jauh dari tempat ini agar Galang tidak bisa menemukannya," kata Hana. 

"Hah,," sekarang Tiara yang menghela nafas, "ibu,, anak itu sangat jenius, dia tidak akan bisa disingkirkan dengan cara seperti itu!" Gerutu Tiara sambil menghempaskan tubuhnya di atas ranjang. 

"Bukankah kau bilang umurnya baru 4 tahun?" Tanya Hana merasa heran. 

"Memang 4 tahun, tapi dia lebih pintar dari orang dewasa. Itu semua karena gen dari ayahnya!" Gerutu Tiara. 

"Hah,,," Hana ikut menghela nafas, "seandainya saja Kau sudah tidur dengan Galang dan memiliki anak dari pria itu, pasti anakmu juga akan terlahir jenius. Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Tiara pada putrinya. 

"Kelemahan perempuan itu hanya putranya, tapi kita tidak bisa bertindak sembarang juga pada putranya karena Galang juga mengincar anak haram itu. Jadi kita tersisih di tengah-tengah seperti ini," ucap Tiara. 

"Kalau begitu sekalian bunuh saja anak itu!" Kata Tiara. 

"Apa?" Tiara mengurutkan keningnya, "Ibu mau membuatku jadi pembunuh?" Tanya Tiara. 

"Aduh,, sayang, kita bisa membuat Dahlia lah yang membunuh putranya dan setelah itu dia bunuh diri, cukup berikan ramuan ini pada dua orang itu secara bersamaan! Ibu akan mencari tahu pembunuh bayaran yang bisa membantu kita!" Kata Hana penuh tekad. 

"Ah,, itu rencana yang bagus, Dahlia membunuh putranya Lalu setelah itu bunuh diri. Tapi polisi butuh alasan untuk membuat kasus tersebut sebagai bunuh diri," ucap Tiara. 

"Gampang saja, foto-foto milik Dahlia bersama para pria di 5 tahun yang lalu bisa kita letakkan di dekat mayatnya," ucap Hana. 

"Itu rencana yang sangat brilian! Kalau begitu beritahu aku kalau Ibu sudah menemukan pembunuh bayarannya!" Ucap Tiara. 

"Tentu saja sayang, pokoknya Putri Ibu tidak perlu khawatir apapun. Saat ini kita memiliki sumber dana yang berasal dari Galang, jadi tidak ada salahnya menggunakan semuanya Itu demi melindungi hubunganmu dengan Galang. Para pembunuh bayaran yang akan mengotori tangan mereka jadi tangan kita tetap bersih," kata Hana sambil tersenyum. 

"Baik Bu, aku mengerti," ucap Tiara merasa sangat senang. 

... ... ...

... ... ...

Saat ini Galang baru saja menyelesaikan beberapa dokumen yang harus ditandatangani. 

Dia pun menyerahkan dokumen itu pada sekretarisnya sembari berkata, "Jadi sekarang perempuan itu telah membawa anaknya?"

"Benar, dia bekerja di DL entertainment dan setiap hari membawa anaknya ke DL entertainment. Selain itu, dia mempekerjakan seorang pengawal yang terus mengawal kemanapun putranya pergi," ucap sang sekretaris. 

"Kalau begitu hubungi pengawal itu, dan tawarkan uang yang lebih banyak padanya," ucap Galang yang tidak bisa membiarkan Alan dirampas darinya begitu saja. 

"Tapi sebelum itu Anda harus melihat ini," ucap sang sekretaris menyerahkan sebuah iPad pada pria dihadapannya. 

Galang mengambil iPad itu dan melihat isinya, yang mana sebuah video yang memperlihatkan saat ketika Alan menembak lukisan yang asli. 

"Dia sama sekali tidak jenius, anak itu tidak bisa membedakan lukisan yang asli dan lukisan yang palsu. Selain itu juga, berkas-berkas yang telah Ia rapikan ternyata memiliki banyak kesalahan di sana," kata sang sekretaris. 

"Apa? Bukankah kau bilang rangkumannya sangat sempurna?" Tanya Galang yang terakhir kali tidak lagi memeriksa dokumen yang dibereskan oleh Alan, Tetapi dia mempercayakan masalah tersebut pada sekretarisnya. 

"Itu benar, ringkasan nya sangat sempurna tetapi pada penyusunan berkasnya ada banyak kesalahan. Selain itu, pada rangkuman yang ia buat, saya memeriksanya kembali dan ternyata dia melakukan copy paste terhadap rangkuman setiap bagian bab," ucap sang sekretaris membuat Galang mengerutkan keningnya. 

"Dia sampai memikirkan hal seperti itu untuk menipu kita, kalau begitu dia memang sangat jenius," kata Galang. 

"Apa?" Sang sekretaris terkejut, "bukankah umum untuk melakukan hal seperti itu?" Tanya sang sekretaris. 

"Kau pikir anak berumur 4 tahun bisa memikirkan hal itu? Sangat aneh apabila dia bisa menjelaskan dengan detail mengenai perbedaan lukisan asli dan lukisan palsu milik George, tetapi kemudian gagal menemukan lukisan asli di antara lukisan palsu. Lagi pula, video berdurasi 5 menit ini memperlihatkan dia hanya memandang lukisan itu sekitar 3 menit sebelum akhirnya menunjuk satu lukisan yang ia sebut sebagai lukisan asli," kata Galang. 

Sang Sekretaris memikirkan hal itu, Dan akhirnya dia juga setuju. 

'Benar sekali, kalau begitu anak itu memang sangat jenius tapi sepertinya dia sengaja melakukannya untuk menipu kami. Tapi jangan juga pernah melakukan teknik yang sama seperti ini ketika kami berkunjung ke luar negeri. Apa jangan-jangan,,, pokoknya aku harus melakukan tes itu!' ucapkan sekretaris dalam hati sebelum dia meninggalkan ruangan Galang. 

Pria itu terus memikirkan tes DNA sampai akhirnya dia mengantar Galang kembali ke apartemen pria itu dan pergi ke kamar mandi mengambil sikat gigi milik Galang dan juga sikat gigi milik Alan Yang tertinggal. 

"Aku harus melakukan tes DNA, Meski aku tidak yakin ini akan hasilnya yang positif, tapi tidak ada salahnya melakukan tes DNA ini. Tidak ada orang di dunia ini yang bisa memiliki sikap dan pembawaan yang sangat mirip kecuali seorang ayah dan anak. Selain itu cara mereka menangani masalah juga cukup mirip," ucap sang sekretaris sambil menyimpan sikat gigi milik Alan ke dalam sebuah plastik bening yang telah Ia siapkan. 

TOLONG TAMBAHKAN KOMENTAR DAN LIKE UNTUK MENDUKUNG AUTHOR🙏🙏🙏