Naima yang dipaksa menjadi penanggung jawab acara mewah yang diselenggarakan oleh keluarga suaminya, Padahal selama ini dia yang telah membiayai seluruh kebutuhan keluarga suami, Tapi suaminya diam saja ketika keluarganya memperlakukan nya layaknya pembantu dan bukan menantu.
Saatnya Naima bangkit Dari kebodohan yang dia lakukan selama ini, kisahnya penuh drama dan menguras emosi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Tyo melangkahkan kakinya yang terasa sangat berat, bagaimana ini jika sampai video itu menjadi masalahnya di kantor.
"Permisi pak, saya Prasetyo, bisa saya masuk". Ucapnya mengetuk pintu.
" Ya silahkan masuk". Suara teriakan terdengar dari dalam.
Langkah kaki Tyo kini membawanya ke hadapan atasan yang memang dikenal penuh wibawa dan sangat tegas, dia merasa was-was akan hal itu.
"Silahkan duduk pak Tyo, bisa anda jelaskan mengenai video viral tentang pernikahan adik anda dan juga anda di sosial media?? ". Tanyanya dengan To do point.
"Maaf pak, bukankah hal itu adalah hak privasi, saya tahu video itu memang menimbulkan keributan tapi bukankah itu sebuah aib pak, saya tidak mungkin menceritakannya kepada semua orang". Ucapnya dengan sopan.
Adam mengangguk membenarkan perkataan Tyo barusan, dia hanya ingin mendengar klarifikasi darinya tapi sepertinya dia enggan menceritakan detailnya. Tapi dia harus tetap menengaskan bawahannya agar perushaan tidak kena dampak dari permasalahan pribadi mereka.
"Baiklah, sebenarnya saya tidak mau pusing dengan masalah kamu, hanya saja, saya berharap kamu tidak melakukan hal memalukan dan mencoreng nama perusahaan, wajahnya terpampang jelas disana, dan itu sudah mulai berdampak perusahaan, bisa kamu atasi itu dengan segera?? Tanyanya dengan nada tenang tapi tegas.
"Maafkan saya pak jika soal itu, saya akan berusaha mencari jalan keluar agar masalah itu tidak berdampak pada perusahaan, maafkan saya sekali lagi". Ucap Tyo merendah.
Dia tahu akan ada masalah yang lebih besar kalau dia membantah atau melawan perusahaan, lebih baik dia meminta maaf, apalagi dihadapkan dengan bos tegas seperti ini.
"Baik saya beri kamu waktu 3 hari untuk mengurus masalah, ini jika masalah kamu berdampak pada perusahaan, maka saya akan memberikan tindakan tegas kepadamu, kamu paham?? Tanyanya lagi dengan tegas.
"Baik pak, terima kasih atas kesempatannya, sekali lagi maafkan saya atas ketidaknyamanannya perusahaan tentang masalah keluarga saya". Ucapnya dengan lega.
"Baiklah, kamu boleh keluar, ingat tiga hari semua masalah itu harus selesai, saya tunggu berita baiknya, saya tidak mau perusahaan terkena dampaknya apalagi itu sangat viral di sosial media".
"Baik pak terima kasih, saya keluar dulu jika sudah tak ada ingin dibicarakan". Ucapnya dengan sopan.
"Ya silahkan keluar". Ucapnya dengan santai.
Tyo bernafas lega karena atasannya masih memberikannya kesempatan untuk memperbaiki berita yang ada, dia harus melakukan sesuatu untuk meredam video viral itu. Dia harus segera mengatasinya, dia tak mau dipecat dari pekerjaannya sekarang, apalagi mencari pekerjaan semakin susah.
"Gimana caranya yah, aku bisa meredamkan viralnya video itu?? ". Monolognya dalam hati.
Dia harus kembali fokus bekerja, dia tidak mau mendapatkan peringatan karena dia sudah mendapatkan nya tadi, nanti sajalah dipikir hal itu.
Jam makan siang pun tiba, Tyo kini berada di kantin dengan wajah lesu, apalagi tatapan sinis yang diberikan oleh karyawan kantor lainnya padanya sangat mengganggunya, tapi dia berusaha untuk tidak peduli.
"Bagaimana bro, loh tidak apa-apa kan?? Tanya Sang sahabat dengan penasaran.
"Kamu ada kenalan hacker ga?? Tanya Tyo dengan pelan takut kedengeran orang lain.
"Mau ngapain?". Tanyanya dengan penasaran.
"Tadi aku dapat peringatan dari pak direktur, aku disuruh redam kan itu berita adik aku yang viral di sosmed, makanya aku tanya, kamu ada kenalan hacker atau tidak". Ucap Tyo dengan pelan.
"Oh itu, kalau itu ada bro, tunggu aku hubungi dulu". Dia segera menghubungi temannya yang memang pandai dalam hal IT, dan sosial media.
Tyo mendengar kan secara seksama temannya mengobrol sambil makan makanan yang ada di hadapannya, sesekali dia mengatakan apa yang dia inginkan.
"Bagaimana bro, berapa kira-kira bayaran dia minta?? Tanya Tyo dengan antusias setelah temannya itu selesai mengobrol.
"Katanya dia minta 10 juta bro, karena berita adikmu itu sangat viral bahkan menembus 500 ribu vies dalam beberapa jam saja daftar sekarang sudah menembus jutaan". Ucapnya dengan serius.
"10 juta yah, tapi kira-kira kapan dibayarnya?? Tanya Tyo lagi Walau dalam hatinya menahan sesak.
"Katanya bayar saja setengahnya untuk tanda jadi jika pekerjaannya selesai, begitu katanya". Ucapnya dengan senyuman.
"Boleh, aku akan cari uangnya dulu, aku kasih kamu sebagai tanda jadi kalau uangnya sudah ada, aku usahakan hari ini yah". Ucap Tyo dengan senyuman paksa.
Dalam hati dia mengumpat, bagaimana caranya dia mendapatkan uang hari ini karena gajinya sudah diberikan kepada sang ibu apalagi gajiannya baru pekan depan.
Sedangkan ditempat kerja Nayma, Nayma disambut dengan tatapan kasihan oleh semua teman kerjanya, mereka jelas melihat bagaimana video viral itu. Apalagi wajah Nayma juga jelas dan aksinya menjadikan mereka semua kasihan dan kagum bersamaan.
"Kamu baik-baik saja Nayma?? ". Ucap Wulan kepada sahabatnya ini begitu Nayma duduk dibangkunya
"Iya kamu baik-baik saja kan?? Kini Tiara menghampiri nya juga
Nayma memandang mereka dengan senyum menenangkan, dia merasa senang karena kedua sahabatnya itu sangat perduli padanya. Apalagi Tiara sudha memberikan solusi kepadanya sebelumnya sehingga dia berani melakukannya.
"Tidak apa-apa kawan, tenang saja, aku sudah membalas mereka dengan cara yang sadis, itu baru permulaan, masih ada banyak kejutan yang menghampiri mereka nantinya lihat saja, apalagi jika mereka mempersulit ku dipersidangan nanti". Ucap Nayma dengan wajah penuh semangat.
"Bagus Nayma, itu baru kawan kita, rasain itu para benalu tidak tahu diri, mau enak, tapi malah minus kelakuannya". Sungut tiara dengan kesal.
"Benar tuh, heran yah, suamimu itu anehnya minta ampun, sudah numpang sama istri masih selingkuh dan pencuri pula". Wulan sampai menggebrak meja saking kesalnya.
"Sudahlah, tidak usah bahas mereka, mereka tidak akan semudah itu lolos karena berbuat kejahatan padaku, aku selama ini diam karena menghormati mereka tapi sekarang aku tidak akan tinggal diam sama sekali".
"Betul, harus dibasmi orang seperti mereka itu". Sungut keduanya dengan kesal.
Nayma hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua sahabatnya itu, walau mereka sangat cerewet tapi mereka setia kawan dan selalu memperhatikan nnya.
Setelah itu mereka kembali bekerja, karena mereka tidak mau dipecat karena bergosip di jam kerja.
"Tindakanmu hebat Nayma, aku tidak menyangka kamu akan sekuat itu". Ucap Salah satu teman kantor mereka ketika jam makan siang.
"Itu benar, berita itu sangat viral bahkan kini sudah jutaan yang menontonnya". Ucap Mereka lagi.
"Tindakan mu tepat Nayma, benalu seperti mereka harus dibasmi, menyebalkan sekali". Cerutunya dengan kesal.
"Terima kasih semuanya atas perhatiannya". Ucap Nayma tersenyum.
Setelah jam makan siang, mereka semua kembali bekerja dan tak terasa waktu sudah masuk sore hari dan waktunya pulang kerumah masing-masing.
Saat dilobi perusahaan, dia memandang malas, melihat orang yang ada didepan pintu perusahaan , dia bisa dengan jelas melihat jika itu adalah mantan suaminya.
"Mau ngapain kesini". Ketusnya dengan kasar
mereka hanya tau sifat mu sekarang tapi menutup mata ketika dirimu diperlakukan seperti mesin atm dan pembantu bagi mereka.....
wah, seru nih menantikan bab selanjutnya...
dan bisa sukses walaupun jauh dari ibu.