Seorang laki-laki tampan dan kaya yang tidak diketahui apa pekerjaannya dan status nya di masa lalu itu tiba-tiba pulang ke rumah dan mengubah hidupnya dia memperbaiki diri dan melanjutkan hidup nya sebagai seorang CEO di perusahaan milik ayah nya
Pernikahan yang sangat di inginkan pihak keluarga nya, membuat sang ibu harus memilihkan menantu untuk anak nya itu, namun calon menantu yang dipilih masih di bawah umur untuk membangun sebuah rumah tanggan dengan laki-laki yang kurang jelas itu.
yuk baca kelanjutannya biar gak penasaran sama cerita nya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tersangka
Lyona merasa dirinya sudah mulai pulih dan sepertinya dia sudah bisa pulang, dia juga harus melanjutkan sekolahnya karena sudah lama berlibur " ayah aku akan ke sekolah setelah pulang dari sini " menatap amar yang sedang duduk menemani Lyona di rumah sakit
Amar memberikan air dan juga obat untuk Lyona " kita akan pulang setelah semua kejadian ini dan kau mau langsung bersekolah? "
Lyona mengambil obat dari tanggan ayah nya " iya ayah, aku harus mengejar pembelajaran ku dan biaya siswa ku kan " tersenyum
Amar menatap barang-barang Lyona " kau pulang lah lebih dulu dengan bagas, ayah akan menyusun ini semua. Ibu mu sedang tidak enak badan " mengambil satu demi satu barang Lyona
Lyona Menganti baju nya dengan pakaian tidur pasangan dan memakai cardigan " ayah saja yang pulang, beli obat untuk ibu. Aku aman menyusun ini dan pulang bersama Bagas " menatap amar dan mengambil barang yang sebelum nya di pegang amar
Amar tersenyum " kau yakin? " menatap Lyona
" iya ayah "
Amar pergi dari sana dan tidak lupa dia membeli obat untuk Amira, dia sudah menelpon Clara tetapi tidak di jawab, setelah kejadian itu Amar merasa khawatir jika Bagas dan Lyona bersama tanpa pengawasan dari orang rumah, namun mau bagaimana lagi, ini juga sudah terlanjur dan bisnis sudah di jalankan
Sepuluh menit setelah kepergian Amar, Bagas masuk ke ruangan Lyona dan melihat nya sedang duduk sambil memainkan handphone nya, bukan membuka WhatsApp atau aplikasi lainya, Lyona malah mengerjakan soal-soal dan pelajaran yang telah tertinggal " sudah siap? " Bagas mengambil tas yang ada di pangkuan Lyona
Lyona menatap nya sembari memainkan handphone nya " sudah " berdiri dan merapikan pakaian nya
Bagas menatap tanggan Lyona yang masih biru dan tentu saja bekas nya masih ada di sana " apakah salep nya sudah di ambil? " menatap Lyona
Lyona melihat tanggan nya dan menggulung lengan baju nya " aku tidak tau, semua obat sudah masuk ke dalam tas " menatap tas yang bagas pegang
Bagas mendekat dan mengambil tanggan Lyona, dia menurunkan lengan yang Lyona gulung " tidak usah di umbar, ini luka mu " memegang tanggan Lyona dan membawa nya keluar dari sana
Di parkiran Lyona melihat kotak yang sebelum nya di katakan Bagas adalah kotak sabun " apakah kau selalu membawa nya? " membuka pintu mobil
Bagas mengambil kotak itu dan menyembunyikan nya " sudahlah tidak usah di pikirkan " menutup pintu mobil
Dalam perjalanan Lyona hanya diam saja sembari membuka handphone nya, dia mengerjakan soal kuis dan Bagas menatap nya " kau sangat ingin kuliah? "
Lyona menatap Bagas " tentu saja, aku ingin meninggalkan rumah karena Omelan ibu dan juga perintah ayah, dari dulu aku ingin tinggal sendirian "
" Besok kita akan melihat rumah yang akan kita beli, sepulang sekolah aku akan menjemputmu "
" Tidak, aku datang sendirian saja. Aku tidak mau Tiara ataupun orang di sekolah tau hubungan kita, lagipula kita tidak akan menikah karena aku akan kabur " melanjutkan kuis nya
Bagas hanya tersenyum dan mereka sudah sampai di rumah Lyona, Bagas menurunkan tas Lyona dan juga membuka pintu untuk Lyona " ayo "
Lyona keluar dan menatap rumah nya, dia masuk dan melihat ada undangan di atas meja, perasaan Lyona langsung berantakan dia merasa hancur melihat undangan tersebut " apa ini ayah? " berteriak kepada Amar yang berada di depan nya
Amar kaget karena tidak biasanya Lyona menaikkan nada bicaranya kepada siapapun terutama dirinya " kenapa Lyona? Kau membuat ayah kaget "
Lyona mengambil undangan itu dan membantingnya ke lantai " aku tidak mau menikah ayah, sudah berulang kali aku bilang " emosi
Amar menatap Lyona " Lyona ini sudah terjadi dan kau harus menikah, tinggal menikah saja apakah itu sulit? " membentak
" Ayah, bisakah sekali saja ayah mengabulkan permintaan ku? Lyona tidak pernah meminta sesuatu kepada ayah kan? " menangis
Bagas yang melihat nya ingin melangkah maju dan memeluk Lyona namun apa boleh buat, dia bukan siapa-siapa untuk saat ini dan yang paling membuatnya merasa bersalah adalah Lyona selalu saja berusaha membuat pernikahan ini gagal
Amar mendekati Lyona " kenapa? Bukankah kau ingin keluar dari rumah, itu alasan mu mengikuti tes biaya siswa bukan? "
Lyona menangis " aku memang ingin pergi dari sini, karena rumah yang selalu aku khayalkan adalah rumah yang yang damai dan rumah tempat aku pulang untuk beristirahat bukan rumah yang berisik dan juga berantakan ayah " menghapus kasar air mata nya
Amira yang mendengar ada kerusuhan pun turun dari atas dan melihat Lyona yang sudah menangis di hadapan ayah nya " ada apa Lyona kenapa kau menangis nak? kau baru saja pulang " mendekati Lyona
Lyona menatap Amira " pulang? Bahkan selama delapan belas tahun aku belum pernah pulang ke rumah yang ku sebut rumah ini " pergi dan merampas tas yang ada di tanggan Bagas
" Lyona kau mau kemana nak? ini sudah malam " teriak Amira dari dalam
" Tidak perlu mencari ku ibu, aku akan mencari rumah ku sendiri " menjauh
Bagas menatap Amar dan Amira " biar Bagas yang kejar, mungkin dia butuh waktu " ucap Bagas
Amar menatap Bagas pasrah " tolong jaga dia " ucapan ini sangat berat ia keluarkan karena kecurigaan nya terhadap bagas, tetapi dia harus minta tolong kepada siapa lagi?
...****************...
Lyona pergi ke rumah Tiara dan dia menginap di sana, Bagas sama sekali tidak memaksa nya untuk pulang karena dia tahu jika Lyona berada di rumah Tiara untuk saat ini " besok saja ku jemput dia sekalian kami melihat rumah " menatap Lyona yang sudah masuk ke dalam rumah Tiara
Tiara menatap Lyona " kau kenapa? " melihat tanggan Lyona yang memar " kau di culik? "
Lyona hanya menatap Tiara dengan tatapan kosong " iya, aku merasa akan di bunuh malam itu dan sial nya aku lupa wajah pelaku nya " menaiki tanggan menuju kamar Tiara
Tiara menatap Lyona " sumpah? Jadi ini alasan tidak masuk sekolah seminggu? "
" Iya " lesuh
" Kita tidur saja dan besok pagi kita akan ke sekolah bersama-sama " merangkul Lyona dan membawa nya masuk ke kamar
...****************...
Pukul 07.00, Lyona dan Tiara sudah siap untuk berangkat, Lyona masuk ke ruangan ujian nya dan dia mengikuti tes nya dengan mulus, dia menjawab semua soal nya dengan cepat dan tepat. Saat dia keluar dari ruangan, dia menatap handphone nya dan pesan ada pesan dari Bagas, itu sebuah lokasi rumah mereka dia bilang Lyona harus datang sendiri karena dia ada urusan mendadak
Lyona datang ke sana mengunakan taksi, dia sudah berada di lokasi dan tepat berada di depan rumah yang cukup besar dan mewah itu " lumayan juga " menatap rumah nya dan keluar dari taksi
Lyona berdiri di depan rumah dan menelpon Bagas, dia melihat karen, bener dia melihat orang yang menahannya dan membuat luka di tanggan nya, Lyona ingin berteriak namun dia hanya terdiam dan badan nya dingin, handphone nya terjatuh, kaki nya terasa lemas dan badan nya terduduk. Lututnya terluka saat dia terduduk dengan keras
" Lyona " teriak Bagas dari jauh saat melihat Lyona sudah terduduk seperti itu
Bagas menghampiri Lyona dan memegang bahu nya membantu dia untuk berdiri " ada apa? "
dengan suara yang gemetaran dan juga tanggan yang dingin " pelaku nya ada disini " menunjuk sebuah gang
