Maura yang dulunya seorang Nona Muda keluarga ternama tiba-tiba harus menerima kenyataan keluarga nya bangkrut karena ulah sang paman yang serakah. Disaat sang kakek meninggal malah disuguhkan kenyataan dengan hutang yang menumpuk.
Bukan hanya itu, sahabat kakeknya membawa surat perjanjian perjodohan dengan seorang pria yang tak dia kenal. Mampukah Maura menerima pernikahannya dengan Dedi?
Bagaimana kisah cinta Maura dan Radit yang telah terjadi sejak lama setelah mengetahui kekasihnya kini jadi adik iparnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur hapidoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Rencana Malika
Malika saat ini berada di apartemennya. Dia marah sekali setelah dia gagal meminta Radit untuk datang. Padahal dia sudah menggunakan segala cara sebagai alasan, tapi masih saja gagal membuat lelaki itu datang padanya.
"Tadi siang bukankah kamu sudah minta itu padaku? Mau apa lagi kamu minta aku datang kesana?" Radit sejujurnya merasa tidak senang karena dirinya seperti dijadikan alat pemuas nafsu bagi Malika yang seakan gak ada habisnya.
Harga diri Radit merasa terluka ketika dirinya menyadari hal itu. Makanya sebisa mungkin Radit menghindari interaksi bersama Malika. Kalau bukan karena terpaksa sekali dia malas untuk memanggil Malika ke ruangannya.
Radit merasa lebih baik mengoptimalkan tugas sekretarisnya daripada mengundang Malika ke dalam ruangannya yang hanya membuat kepalanya pusing dengan tingkah dan kelakuan Malika.
Malika terlihat sedang menghubungi seseorang dengan begitu serius. Sekitar 10 menit kemudian seseorang datang ke apartemen milik Malika. Apartemen yang diminta dari Radit. Dengan menggunakan rahasia mereka sebagai senjata ancaman demi mendapat semua yang dia mau.
Malika benar-benar memanfaatkan hubungan terlarangnya bersama Radit untuk bisa mendapatkan semua yang ingin dia miliki tanpa kerja keras.
"Kenapa kamu lama sekali tidak menghubungiku? Apa kau sudah tidak rindu denganku lagi?" tanya pemuda itu yang ternyata adalah Rudi. Kakaknya Niken yang pemalas dan hobi main games.
Malika tersenyum ke arah Rudi yang terlihat senang karena akhirnya kekasih gelapnya menghubungi dirinya kembali. Rudi tahu kalau Malika mencari dirinya pasti karena memiliki tugas yang harus dia selesaikan.
Rudi adalah tangan kanan Malika yang merangkap sebagai kekasih gelapnya juga. Malika sudah dua kali aborsi anaknya Rudi. Rudi tidak tahu masalah itu karena Malika yang selalu menyembunyikan segalanya dengan rapat darinya. Malika tidak mau merusak hidupnya dengan hidup bersama lelaki pengangguran sepertinya.
Malika hanya butuh Rudi melakukan tugas yang sudah disusun olehnya dengan begitu rapi. Dia berniat membuat Maura rusak sehingga Radit tidak sudi memiliki wanita itu lagi.
Wanita yang selalu membuat dirinya merasa cemburu. Karena Radit tidak pernah mau melupakannya. Walaupun mereka sedang bercinta sekalipun. Kebencian Malika pada Maura sudah mendarah daging. Dia bertekad akan menggunakan Rudi untuk melaksanakan tugas darinya menyingkirkan Maura yang amat dia benci.
Setelah bercinta dengan Rudi, Malika mulai memberikan tugas kepada pemuda itu untuk membuat Maura menghilang dari kehidupan Radit untuk selamanya.
"Ingatlah lakukan tugasmu dengan bersih! Jangan sampai ada bukti apapun yang mengarah padaku, paham?" tanya Malika sambil mencium bibir Rudi secara brutal.
Rudi sebenarnya sangat mencintai Malika sehingga dia rela untuk melakukan apapun yang membuat wanita itu merasa senang dan mau melayani dirinya. Rudi sadar kalau dirinya tidak punya kesempatan apapun untuk memiliki Malika yang memiliki ambisi besar untuk menjadi Nyonya Hartawan.
"Kamu jangan khawatir. Aku pasti akan melakukan tugas yang kamu berikan dengan baik. Kamu hanya menunggu hasil dari pekerjaanku saja. Aku pulang dulu ya. Adikku sekarang mulai rewel dan terus ikut campur masalah kehidupanku membuatku agak terkekang karena perbuatan dia." Rudi kemudian pamit setelah Malika memberikan segepok uang merah pada Rudi untuk menunjang rencananya yang sudah dia katakan kepada Rudi untuk segera dieksekusi dengan baik.
Malika tersenyum menatap punggung Rudi yang sudah dua tahun menjadi kaki tangan kepercayaan dirinya dalam melakukan hal-hal kotor yang direncanakan olehnya demi mendapat apa yang dia impikan.
Malika adalah gadis sederhana yang tanpa sengaja bertemu dengan Radit di jalan pada saat Radit mengalami kemalaman di jalan. Radit yang saat itu lupa membawa dompetnya kehabisan bensin sehingga dia terjebak di tengah jalan. Pada saat itu Malika yang baru pulang dari kerja melihat Radit dan menolong pemuda itu dengan membelikan bensin untuk Radit dengan menggunakan uangnya.
Sejak kejadian itu Radit mulai bertemu dengan Malika secara intensif untuk mengembalikan uang yang dia pinjam. Radit tidak suka berhutang pada siapapun.
Malika yang terpesona dengan ruangan dan status Radit mulai membangun impian indah untuk bisa memiliki pemuda itu sebagai kekasihnya. Dia mulai membuat rencana untuk bisa semakin dekat dengan Radit. Saat itu Malika sudah berhubungan dengan Rafi sebagai kekasihnya.
Malika meminta putus kepada Rudi tetapi Rudi menolak dan ingin tetap melanjutkan hubungan mereka dengan janji bahwa dia akan melakukan semua hal yang diinginkan oleh Malika demi mendapatkan apapun yang dia mau dari Radit.
Rudi yang amat mencintai Malika hanya bisa pasrah dan ikhlas melihat wanita yang dia cinta setiap hari terus disibukkan dengan membuat rencana untuk menjerat Radit sebagai miliknya.
Rudi pula yang memberikan obat perangsang pada Malika yang digunakan untuk menjebak Radit saat mereka pergi k Amerika.
Saat ini Rudi sudah ada dirumahnya lagi. Niken yang merasa heran dengan gerak-gerik kakaknya akhirnya mengikuti Rudi sampai di depan kamarnya.
Samar-samar Niken mendengar Rudi yang sedang menelpon seseorang.
"Jangan khawatir. Aku pasti akan menjamin rencanamu semuanya berhasil. Jangan lupa kamu harus segera mentransfer pembayarannya ke rekeningku, agar aku bisa mengeksekusinya segera bersama anak buahku!" Sahut Rudi dengan begitu serius.
Sangking seriusnya Rudi sampai tidak memperhatikan kalau sejak tadi Niken terus mendengarkan semua pembicaraannya dengan Malika di telpon. Apalagi suara Rudi yang besar, dia pikir sedang tidak ada siapa-siapa di rumahnya. Karena bisanya jam segitu rumah kosong masih sibuk kerja.
"Siapa yang dihubungi oleh lelaki pemalas itu pada jam seperti ini? Sungguh aneh!" monolog Niken sambil mengerutkan keningnya karena kebingungan melihat gelagat aneh kakaknya.
Niken berusaha untuk mendekatkan telinganya ke lubang kunci agar bisa semakin jelas mendengar suara kakaknya yang sedang menelpon seseorang. Niken awalnya biasa saja. Tapi dia semakin tertarik saat telinganya menangkap nama Maura dan Dedi. Jiwa kepo Niken semakin meronta-ronta dan ingin terpuaskan.
Niken kemudian mengambil ponselnya dan merekam apa yang dia dengar dari mulut kakaknya yang tampaknya sedang merencanakan sesuatu yang jahat kepada Maura dan Dedi.
Niken lalu masuk ke kamarnya. Dia mondar mandir terus. Niken mulai merasa khawatir dengan keselamatan sahabatnya dan juga istrinya.
Walau Niken belum pernah bertemu dengan Maura secara langsung, tapi dia merasa begitu akrab dengannya. Entah kenapa. Niken sendiri merasa heran dengan dirinya sendiri.
"Aku harus mengingatkan Dedi untuk waspada dan menjaga istrinya dengan baik. Entah siapa yang tadi dihubungi oleh lelaki pemalas itu. Sungguh amat mencurigakan sekali!" Monolog Niken mulai gelisah.
Visualisasi Dedi Hartawan
Visualisasi Maura
Semalam suntuk Niken tidak bisa tidur karena memikirkan tentang pembicaraan Rudi dengan orang misterius. Hati nuraninya menentang kejahatan yang sedang direncanakan oleh Rudi bersama anak buahnya yang sering Niken lihat nongkrong dengan kakaknya di perempatan jalan menuju rumahnya yang masuk ke dalam gang.
lanjut thor
itu uang khalal kok yg berasal dr klurga km dulu yg jd jatah niken cm baru nyampe ketgny skrg stlh dikekepin mulu ma yg dia pangil bapakny yg udh kabur ma istri dan ankny yg rencanany mo insaf🤭🤭🤭
lanjut thor
lanjut thor