NovelToon NovelToon
Anak Kuntilanak Dan Teror Di Hutan Tua

Anak Kuntilanak Dan Teror Di Hutan Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Iblis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:163.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rositi

Di desa Harapan Kahuripan, ada dua hal yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak.

Pertama, jangan main dengan Muhammad Syukur. Karena selain bocah berusia lima tahun itu sangat nakal, Syukur lahir dari wanita mati tidak wajar yang sempat menjadi kuntilanak. Ditakutkan, mama dari Syukur datang menuntut balas jika anaknya diusik.

Sementara larangan yang kedua, jangan pernah main ke Hutan Tua karena bocah mana pun yang main ke sana pasti tidak pernah selamat!

Namun di suatu sore menjelang petang, Syukur dan keenam temannya nekat memasuki Hutan Tua. Kejadian mencekam diwarnai pertumpahan darah benar-benar terjadi. Satu persatu dari mereka ditemukan mati. Hanya ada dua anak yang selamat. Anak pertama adalah Ibrahim dan terkenal sangat alim. Sementara satunya lagi merupakan Syukur!

Sebenarnya, apa yang terjadi? Karena semenjak itu juga, Ibrahim jadi sakti dan bisa menyembuhkan banyak penyakit dengan cara di luar nalar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12 : Sang Dukun Cilik

“Luka-luka seperti ini, tentu ini ulah manusia!” ucap Rain yang sudah menemukan pak Handoyo maupun Syukur.

“Polisi wajib tahu, biar diobrak-abrik tuh hutan. Ini kejahatan yang beneran kejam. Sudah masuk ranah pembantaian!” tegas Hasna sang istri.

Akhirnya pertolongan untuk pak Handoyo dan Syukur tiba. Pak Handoyo merasa lega bukan main. Ia yang awalnya terus menolak pengobatan untuk dirinya, jadi mau menjalani pengobatan. Sebab pak Handoyo yakin, Rain sekeluarga bisa diandalkan.

“Dipengga.l sampai lepas, ...” lirih Rain yang akhirnya menatap sang istri. Hasna juga balas menatapnya.

“Psikopat atau malah ... aliran sesat. Seperti yang Athan ceritakan. Semuanya persis enggak ada yang meleset!” tegas Hasna.

“Kita memang lapor polisi, tapi orang-orang papa kamu wajib bergerak juga. Soalnya polisi tanpa viral, kerja mereka lebih sering mager. Mirip inspector Fijai kalau di film-film India!” ucap Rain yang kali ini berbisik-bisik kepada sang istri.

Hasna mengangguk-angguk paham. Kemudian, tatapan mereka tak sengaja tertuju kepada Syukur. Bocah itu belum sadarkan diri dan memang terluka parah. Syukur bahkan sempat dinyatakan mati, sebelum akhirnya kembali bernapas. Di sebelah Syukur, Athan si bocah indigo dan sangat Echa harapkan kehadirannya, tengah menatap Syukur dengan saksama. Setiap luka bahkan setiap lekuk tubuh Syukur, tak luput dari pengawasannya. Anehnya, sosok-sosok bocah tanpa kepala, tapi semuanya menenteng kepala, mendadak bermunculan di hadapan Syukur.

Satu persatu dari bocah tanpa kepala dan jumlahnya ada belasan, perlahan memasang kepala masing-masing. Iman dan keempat teman yang menjadi korban semak-semak berjalan di hutan Tua, juga menjadi bagiannya. Termasuk juga bocah yang sempat meminta tolong ke Syukur dan menjadi alasan Syukur mengenal semak-semak berjalan. Bocah tersebut juga ada di sana. Semuanya kompak menatap Syukur penuh kepedihan. Tampang-tampang mereka sungguh jauh dari bahagia atau setidaknya baik-baik saja.

Meski semuanya tidak bersuara dan hanya menatapnya penuh kepedihan, Athan berangsur berkata, “Akan ada waktunya kalian pergi dengan tenang. Ganggu saja mereka yang sudah membuat kalian seperti sekarang. Ganggu dan buatlah hidup mereka layaknya mimpi bu.ruk. Karena hanya dengan begitu, mereka yang sudah jahat ke kalian, akan jera!”

“Ada kekuatan dahsyat yang membuat kami tidak bisa mengusik pelaku. Malahan karena kekuatan itu, kami dipak.sa mencari tumba.l baru.”

“Kami menjadi arwah penasaran yang harus mengganggu orang-orang.”

Menyimak itu, Athan langsung berpikir serius. “Baiklah kalau begitu. Setelah Syukur siuman dan dia maupun kakeknya diizinkan pulang, aku akan ke dukun cilik itu!” ucapnya.

“Dukun cilik?” lirih Rain dan Hasna refleks mengernyit sebelum keduanya juga berakhir bertatapan.

Di tempat berbeda, rumah Ibrahim jadi ramai. Orang-orang sampai antre memenuhi halaman rumah pak Yusna hanya untuk bertemu Ibrahim. Namun, kedatangan mereka bukan lagi untuk meminta penjelasan mengenai kejadian di hutan Tua dan sampai membuat lima bocah meninggal dalam keadaan terpen.ggal. Kedatangan mereka murni tengah mengantre diobati oleh Ibrahim.

Sejak mengobati ibu Lilis, kabar kemampuan luar biasa yang Ibrahim miliki memang langsung menyebar. Mereka silih berganti datang untuk membuktikan. Ajaibnya, semua yang datang mengaku sembuh sekaligus cocok. Padahal, pengobatan yang Ibrahim lakukan hanya mengandalkan air putih dan batu yang dicelupkan ke dalam air. Selain itu, Ibrahim juga akan melantunkan doa-doa dengan sangat lantang sekaligus fasih. Doa yang masih menjadi bagian dari ayat Al-quran. Hingga warga yakin, pengobatan yang Ibrahim berikan merupakan pengobatan halal karena masih memakai agama mereka.

Air yang Ibrahim pakai dalam pengobatannya, dikemas layaknya air mineral pada kebanyakan. Air tersebut diberi nama Air Selamat. Sementara batu yang tak lebih besar dari kepalan tangan Ibrahim, akan disimpan secara khusus oleh pak Yusna. Pak Yusna sengaja menyewa beberapa tetangga untuk membantunya menyiapkan keperluan pengobatan. Depan rumah pak Yusna sampai diberi atap tambahan layaknya teratag.

Awalnya, dalam sehari Ibrahim hanya menghabiskan belasan botol Air Selamat. Namun kini, kemasan botol air mineral tersebut sampai memenuhi ruang keluarga pak Yusna selaku tempat Ibrahim membuka. Kendati demikian, pengobatan akan mendadak berhenti dilakukan jika Ibrahim merasa lelah apalagi sampai pusing.

Kini, dengan mata dan kepalanya sendiri, baik Rain maupun Hasna menyaksikan. Warga silih berganti keluar dari rumah pak Yusna. Hasna dan Rain yang diantar sang sopir menggunakan mobil, sampai tidak bisa lewat.

“Kita turun, Hon!” ucap Rain berinisiatif keluar lebih dulu tanpa menunggu dibukakan pintu oleh sang sopir.

Rain juga langsung menuntun sang istri untuk keluar dari pintu dirinya keluar.

“Cari tempat parkir yang agak jauh saja Pak. Biar nanti, keluar dari sini tanpa puyeng mikirin mau lewat mana. Tuh macet banget. Lebih heboh dari perkumpulan orma.s!” ucap Rain.

Singkat cerita, Rain yang terus menggandeng Hasna, sampai ikut antri. Di antara hampir seratus orang di sana, ternyata Rain dan Hasna sudah kehabisan antrean.

“Laris manis!” bisik Rain kepada Hasna. Kemudian, ia bertanya kepada orang yang ditugaskan untuk menertibkan keamanan di sana. Pria tersebut memakai seragam hansip dilengkapi peluit. Di tengah kesibukannya memberikan arahan kepada calon pasien Ibrahim, pria tersebut juga akan meniup peluitnya.

“Jadi, kami harus ke sini jam berapa, Pak? Ini kami jauh-jauh dari Jakarta sengaja ke sini untuk mengobati penyakit tahunan kami,” ucap Rain berusaha mengelabuhi si pria.

Rain sengaja meyakinkan pria tersebut, bahwa dirinya sangat tertarik dengan pengobatan Ibrahim. Meski pada kenyataannya, Rain memang hanya ingin membuktikan sendiri, seperti apa efek pengobatan dari Ibrahim. Rain sangat penasaran dengan kemampuan Ibrahim karena Athan sebut sebagai sang dukun cilik.

“Ambil antrean sekarang buat besok juga enggak apa-apa, Kak!” balas si pria yang kemudian meraih kotak nomor antrean dari meja.

“Buset! Daftar siang bolong begini buat hari besok saja, dapat nomor 30?” lirih Rain berbisik-bisik kepada Hasna.

Tak lama kemudian, sebelum benar-benar pergi, Rain dan Hasna sengaja kepo ingin melihat Ibrahim secara langsung. Setelah sampai berdesak-desakan, akhirnya Hasna yang sampai Rain panggul melihat sosok Ibrahim sang duduk cilik. Dari segi penampilan, Ibrahim layaknya anak biasa. Malahan, Ibrahim terlihat sangat kelelahan.

“Kenapa sampai pakai batu dicelup-celup ke air? Terus, airnya harus buat cuci muka sebelum akhirnya diminum habis oleh pasien,” batin Hasna yang kemudian diturunkan oleh Rain.

Rain dan Hasna memutuskan pergi dari sana. Suasana yang sedang panas-panasnya, antrean yang jadi saling berebut, kenyataan tersebut benar-benar membuat keduanya tidak tahan.

“Aku mikirnya, meski Ibrahim pakai ayat suci dan sampai dia baca lancar dalam mengobati setiap pasiennya, itu yang disebut ilmu khasyaf dan sihir takhyil,” ucap Rain, tapi Hasna yang diajak bicara tampak kurang paham.

1
Nur Azizah
Kecewa
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Kak, ini sengaja apa gimana?
total 1 replies
Nur Azizah
Buruk
Devi
seneng novelnya ngga terlalu panjang jadi ngg bosen baca
estycatwoman
Itu knpa aq klo novel masih otw cukp tandain dulu klo dah tamat baru marathon bca ☺
Kcli utk krya yg tamatnya luammmma smpe 400 bab kita bca nyicil per 10 ato 20 bab

Tapi mmg enk cari dulu yg pndk2 fokus 1 judul baru pindh crta laen , lbih afdol 😊

Thanks tipsnya 🙏😘😘
Mursidahamien
apa jangan jangan ?
Mursidahamien
baru mampir
Agung miska Nartim
semangat thor
Agung miska Nartim
Luar biasa
DIANA Mariana
lnjutan x yg mn sih🤔aq udh baca loh dr awal hingga akhir...
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Di novel beda. Di profilku deh sudah up tiap hari
total 1 replies
DIANA Mariana
aq salah satu penyuka cerita horor👍🥰
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: ❤️❤️❤️❤️❤️

salam kenal ya Kak
total 1 replies
Ida Qurratul 'Ain
Luar biasa
Ida Qurratul 'Ain
kayanya yg jadi semak semak berjalan itu pak yusna deh
FiaNasa
ditunggu Thor up nya
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Audah up tiap hari kok Kak
total 1 replies
Al Fatih
nambah pengetahuan baru lagi nih,, aq juga baru tau,, makasih bun
Al Fatih
pertempuran sesama anak keturunan asnawi
Al Fatih
semoga syukur masih bisa d selamatkan yaa
Al Fatih
apa syukur Indihome juga ya
Al Fatih
seru,, menegangkan
Al Fatih
kasian pak Handoyo dan syukur...
Al Fatih
iya betul Bun,, kata mamaq,, perempuan yg haid itu bau nya wangi bagi penciumannya makhluk halus,, maka harus lebih hati-hati
Irkham Maulana: iya bund...aku udah ngalamin berkali2 hal kaya gitu bahkan tak terhitung...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!