Menikahi Adik Kekasihku
Seorang gadis cantik terlihat mengendap-ngendap hendak memasuki sebuah rumah mewah yang paling besar di lingkungan mereka. Dia adalah Niken, sahabat Dedi, tuan muda di mansion besar itu. Dia hendak mencari sahabatnya yang lama tidak ada kabarnya. Niken khawatir dengan Dedi yang kabarnya, kakak sahabat nya itu hendak menikah dengan seorang wanita yang telah di jodohkan sejak kecil oleh kakeknya yang merupakan orang paling kaya di daerah mereka.
"Kak, rumah ini besar sekali, bagaimana kita bisa menemukan Tuan muda Dedi?" tanya adiknya Niken yang ikut dengan kakaknya.
Niken tersenyum, "tenang saja, kakak akan menghubungi Tuan Muda Dedi dulu, kamu duduk dulu ya?" Niken lalu mengambil ponselnya, berniat menelpon sahabatnya.
Rumah keluarga Hartawan yang kaya raya memang sangat besar, layaknya istana. Hal itu karena mereka memiliki ratusan hektar kebun teh, kebun tebu dan pabrik gula. Serta banyak sekali bisnis properti lainnya di ibu kota maupun di luar negeri yang sekarang menjadi tanggung jawab Radit sebagai anak sulung yang pintar dan mumpuni sehingga dipercaya oleh Surya, kakeknya sebagai kepala keluarga di keluarga Hartawan.
"Tunggu dulu! Apa yang sedang kau lakukan disana? Apa kau hendak mencuri di rumah ini? Kenapa kau mengendap-ngendap seperti maling?" tanya kepala pelayan yang melihat Niken bersama adik bungsunya sedang berusaha masuk ke rumah itu.
Niken meringis karena aksinya diketahui oleh Halimah yang merupakan kepala pelayan di mansion mewah milik keluarga Hartawan. Dia sekaligus bibinya Niken yang amat sayang padanya sejak dia kecil.
"Aku datang untuk bertemu dengan Tuan muda Dedi," jawab Niken meringis sambil menampilkan senyum manis di wajah cantiknya.
Halimah menggelengkan kepala melihat kelakuan Niken yang selalu membuat pusing kepalanya. Dia tidak bisa membayangkan kalau sampai Rahayu melihat Niken di sana. Dia bisa kena omel seharian oleh nyonya besar kediaman Hartawan yang terkenal sombong dan arogan.
"Tuan muda dan keluarganya saat ini sedang berada di kediaman keluarga Atmaja. Kamu apakah lupa kalau hari ini mereka akan melamar calon menantu kediaman ini?" tanya Halimah sambil menatap Niken yang masih cengo.
"Bukankah Tuan muda Radit masih ada di Amerika? Kok tidak dimundurkan acara lamaran itu sih? Aneh banget!" protes Niken kesal.
Halimah duduk di sebelah Niken. Niken sebenarnya masih keponakan Halimah. Dia juga yang telah merekomendasikan Niken kepada Surya untuk bisa bekerja di keluarga itu untuk membantu perekonomian keluarganya yang sulit.
"Sekarang yang akan dijodohkan dengan Nona Maura adalah tuan muda Dedi, karena tuan Radit tidak bisa pulang ke Indonesia. Masih banyak kerjaan di sana!" Niken cukup terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Halimah.
Niken tidak menyangka kalau sahabatnya ternyata akan menikah dengan calon istri dari Kakaknya sendiri. Menggantikan sang kakak yang akan dijodohkan dengan cucu dari sahabat kakeknya yang katanya dulu sudah memberikan bantuan yang begitu besar kepada keluarga Hartawan sehingga mereka sekarang menjadi keluarga yang kaya raya.
"Apa nanti tidak akan jadi masalah? Bagaimana nanti kalau Tuan Muda Radit marah, calon istrinya dinikahi oleh Tuan Muda Dedi?" tanya Niken.
"Bukan urusan kamu. Gak usah ikut campur," nasehat Halimah pada Niken yang tampak cemberut.
Halimah kemudian menceritakan soal Keluarga Atmaja yang sekarang berada dalam keterpurukan dan bangkrut. Hal itu membuat Surya merasa tidak tenang untuk meninggalkan Maura sendirian di atas dunia setelah sang kakek meninggal dunia. Dengan hutang yang menumpuk dan membebani gadis itu yang tidak tahu apa-apa tentang bisnis keluarganya.
"Sudah sebaiknya kamu pulang sana! Jangan mengganggu kami. Sekarang kami di sini sangat sibuk untuk mempersiapkan pernikahan tuan muda Dedi." Halimah mengusir Niken untuk segera meninggalkan Mansion karena sebentar lagi keluarga majikannya akan segera kembali.
Halimah paling tahu kalau Rahayu paling tidak menyukai kehadiran Niken di rumah itu karena dianggap sebagai pengganggu pemandangan. Jadi Halimah berusaha mengusir Niken agar segera pergi dari rumah majikannya. Dengan berat hati Niken akhirnya pergi juga karena Dedi juga tidak ada di sana.
"Mentang-mentang orang kaya, tamu saja di usir." Sungut Niken kesal. "Kasihan Tuan Muda Dedi, dia pasti sedih karena dipaksa menikah dengan wanita yang tidak dia kenal," monolog Niken sambil berjalan menuju rumahnya.
***
Rahayu yang merasa sebagai orang paling kaya di lingkungan itu, dia selalu menganggap orang lain begitu rendah dan tidak layak untuk dekat bersama dengan putranya yang begitu berharga. Rahayu selalu membatasi pergaulan anak-anaknya dengan teman-teman mereka yang tidak selevel dengan keluarga mereka.
Hal itu pula yang menjadi alasan Dedi tidak pernah mengungkap perasaannya kepada Niken. Walaupun dia sangat mencintainya. Dedi terlalu takut pada ibunya sendiri yang sangat jahat mulutnya dan perilakunya amat barbar pada orang yang tidak dia sukai.
Dedi dipaksa untuk menggantikan kakaknya untuk menikahi Maura yang tidak pernah dia kenal dan tidak dia cintai sama sekali. Sehingga membuat kisah cintanya bersama Niken langsung karam sebelum berlayar. Dedi sangat sedih dan menyesal akan hal ini.
Dedi terlihat begitu frustasi saat dia datang ke kantor kakeknya dan langsung ditodong untuk melamar gadis itu menjadi istrinya. Sementara hatinya sudah menjadi milik Niken yang sudah lama dia cintai.
"Kakek kenapa sih buru-buru sekali? Bukankah Maura sudah dijodohkan dengan Kak Radit sejak mereka masih kecil, ya? Kenapa malah sekarang memaksaku untuk menikahinya? Kakek aneh sekali!" Protes Dedi dengan kesal terhadap kakeknya yang selalu saja memaksakan kehendak terhadap cucu-cucunya.
Surya langsung menggeplak kepala Dedi karena merasa gemas dengan kelakuan cucunya yang dianggap durhaka dan pemberontak. Surya tidak akan mentolerir pembangkangan cucu-cucunya atas semua perintahnya.
"Kamu kan tahu sendiri, Dedi! Kalau kesehatan kakek sekarang semakin menurun. Kakek takut tidak memiliki kesempatan untuk melihat pernikahan kalian berdua. Kakek tidak mau mengingkari janji kakek terhadap sahabatku yang sudah begitu baik terhadapku di saat aku susah dulu. Kalau bukan karena bantuan dari kakeknya Maura mungkin keluarga kita sekarang menjadi gembel di jalanan dan tidak memiliki apapun. Budi keluarga kita kepada mereka itu sangat besar dan tidak akan pernah bisa terbayarkan oleh apapun! Paham kamu?" tanya Surya sambil menatap tajam kepada Dedi yang merasa jengah selalu mendengar cerita yang sama dari mulut kakeknya yang sudah mulai pikun.
"Apa kakek tidak bosan selalu menceritakan hal yang sama selama 20 tahun lamanya? Aku saja yang hanya mendengarnya sudah merasa pusing!" kesal Dedi pada kakeknya.
Dedi kesal pada kakeknya yang selalu mengungkit hal yang sama setiap kali membicarakan tentang perjodohan dengan Maura. Nona muda dari cucu sahabat sang kakek yang dulu menolong keluarga mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments