novel ini menceritakan tentang kisah seorang wanita yang bernama Melisa yang penuh dengan petualangan cintanya,
mulai dari bertemu dengan Lelaki yang dia kira lelaki baik baik nyatanya??
tidak seperti casingnya yang selalu bermuka lugu di depan Melisa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anjelicha hanna cahya ningtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kemunculan Marcel di kantor
#Pov Nena
Aku benar benar jealous dengan Melisa, Ari begitu mencintainya. meskipun aku menggodanya, tetap dia tidak ingin meninggalkan Melisa
apa sih specialnya Melisa dimata Ari, sedangkan Ari juga tidak bisa menyentuhnya karena Melisa Masih V1rgin.
perasaanku semakin hancur saat Ari menjawabku bahwa dia tidak mencintaiku dan tidak ada rasa apapun denganku.
aku benar benar sakit hati dengan omongan Ari,
ari harus membayar mahal, dengan apa yang sudah dia lakukan kepadaku.
Pagi ini aku terbangun dan melihat Ari sibuk berkutat dengan hpnya, dengan cerobohnya dia menaruh hpnya dinakas tanpa terkunci.
aku pun langsung membuka hpnya dan membaca chat dari Melisa ke Ari.
tiba tiba ada telpon masuk dari Melisa.
kesempatan bagiku untuk merusak hubungan mereka.
aku pun mengangkatnya. dengan sengaja aku memanas manasi Melisa hingga dia tidak sanggup dan mematikan video callnya.
aku sangat yakin, hubungan mereka bakalan hancur hari ini.
****
Aku pulang ke apartemenku, aku berniat hari ini, aku akan memasak masakan kesukaanku yaitu cumi lada hitam.
setelah sampai di apartemenku, aku langsung mengganti pakaianku dengan daster tanpa lengan dan memakai celemek memasakku.
baru aku menumis bumbu, aku mendengar suara pintu apartemenku di ketok ketok dengan kasar.
"ada apa Ri?" ucapku sambil membukakan pintu.
wajah Ari tampak kesal menatapku,
"apa yang sudah kamu lakukan ke Melisa hah!!!" bentak Ari, aku sampai kaget hingga reflek spatula yang aku pegang jatuh ke lantai.
"mak... maksud kamu apa Ri?" tanyaku pura pura tidak tau,
"gak usah pura pura tidak tau kamu Nena! puas kamu uda hancurin hubunganku dengan Melisa!!!!" bentak Ari lagi, aku hanya diam karena takut dengan kemarahan Ari.
Ari pun langsung pergi keluar dari apartemenku dengan membanting pintu apartemenku,
BRUAKK!!!
aku sangat shyok dengan kemarahan Ari.
tanpa terasa airmataku pun menetes tapi aku tersenyum tipis akhirnya hubungan mereka hancur.
aku melanjutkan lagi acara memasakku.
aku pastikan Ari bakalan kembali mencariku lagi sebagai pelariannya.
sambil aku pikirkan strategi menarik Ari kembali.
******
Keesokan harinya.....
"Hei Melisa apa kabar?" sapaku basa basi ke Melisa yang terlihat lesu wajahnya pagi ini,
"hai Nena" jawab Melisa datar tapi berusaha menyunggingkan senyuman di mulutnya.
dia pun berlalu masuk,
aku berusaha chat ke Ari,
aku :
jujur ya Ri, kemarin aku gak tau apa apa,
dan aku tidak punya nomer hp melisa,
coba deh kamu cek sendri hp km, takutnya kemarin waktu melisa tlp terpencet angkat, karena hp km kan kemarin d kasur posisinya, takutnya terangkat waktu kita having fun.
aku pun langsung tekan send.
aku berusaha mengelabui Ari. semoga dia percaya dengan alibiku.
Ari :
i dont know,
jangan hubungi aku dlu , i need time for alone.
aku :
aku bakalan pergi kalo kamu suruh pergi Ri,
aku mah apa?
bukan siapa2 kamu kan 🙂
tapi aku perlu lurusin disini, kalo aku gak perna ada niatan rusak hubgn kamu dng melisa, dan aku gak perna pegang2 hp km, sandi hp km pun aku gak tau
gpp klo km nyuruh aku pergi, aku bakalan pergi.
bye Ari, thank for everything.
setelah membalas chat ari , aku puas, setidaknya aku tidak tersakiti sendirian dan hancur sendirian.
*****
#Pov Melisa
Dengan perasaan yang masih kacau aku berangkat bekerja. setidaknya aku harus semangat mencari uang.
aku duduk di kursiku, Indira pun menghampiriku,
"kenapa mata kamu sembab gitu?? habis berantem sama cowokmu?" tanya Indira
"enggak, aku habis nonton drakor semalem, biasalah baper sampai nangis beneran" aku terpaksa berbohong
"ya ampun kirain nangisin cowok, eh btw pak Marcel hari ini masuk kerja, aku tau infonya dari OB kantor, soalnya tadi pagi dia calling minta ruangannya di sterilkan" terang Indri
"oh bagus dong kalo gitu" ucapku datar.
belum selesai kami ngobrol, terdengar suara langkah kaki orang berjalan, orang itu berjalan masuk ke dalam ruangan di depan meja kerjaku,
"ssstt... itu Pak Marcel uda dateng" ucap indri lagi sambil berbisik bisik pelan.
reflek aku pun mengangkat kepalaku melihat punggung pak Marcel,tanpa tau wajahnya.
"yauda aku balik ke mejaku dulu takut" pamit indri lagi.
aku pun segera menatap layar laptopku lagi,
tiba tiba suara telpon dimejaku pun berbunyi, aku segera mengangkatnya,
"halo dengan melisa disini" ucapku
"kamu ke ruangan saya ya sekarang" sepertinya Pak Marcel yang menelpon,
"baik pak " jawabku,
aku pun masuk ke dalam ruangan Pak Marcel,
"Bapak memanggil saya?" tanyaku,
Pak Marcel pun mendongakkan kepalanya menatapku,
"oh kamu sekretaris baru saya?"ucap Pak Marcel sambil melihat kearahku.
aku pun menganggukkan kepala,
"oh ya, di Cv kamu tertulis kamu pintar bahasa spanyol, emang seberapa mahir bahasa spanyol kamu? soalnya klien penting perusahaan kita mayoritas orang spanyol dan jerman"ucap Pak Marcel dingin.
"bapak bisa mengetes saya pak"ucapku yakin,
Marcel pun menatapku dengan tajam
"ah buang buang waktu aja oh ya jadwal kita siang ini apa ya?" tanya pak Marcel
aku pun mengambil notes kecil di saku blazerku
"siang ini jadwal kita lunch di restoran Liberte dengan klien dari perusahaan asing Australia pak" jawabku.
"oke kalo gitu , sampai bertemu nanti siang.kamu boleh keluar" ucap Pak Marcel datar sambil melihat layar laptopnya.
"baik Pak permisi" ucapku
siang ini aku dan Pak Marcel keluar kantor dan menuju ke restoran liberte , Aku semobil dengan Pak Marcel, di jalan kami pun saling membisu,
dan tidak ada percakapan yang terjadi diantara kami.
sesampainya di restoran Liberte, kami langsung bertemu dengan klien kami, dan kami fokus membahas project ke Paris.
setelah 2 jam berbincang bincang, meeting ini pun selesai.
Pak Marcel pun mengajakku kembali ke kantor,
"usia berapa kamu?" tanya Pak marcel tiba tiba
aku yang hampir tertidur akhirnya tergugah
"eh... 22 tahun pak" jawabku
"masih muda ya ternyata, saya kira kamu sudah usia 26 tahun" jawab Pak marcel ,
aku pun kaget dengan jawaban dia, dan langsung mengeryitkan dahiku
"ah masa pak?? wajah saya perasaan gak tua tua amat deh" protesku
"sudah menikah?"tanyanya lagi
"belum pak, saya masih pingin fokus berkarir"jawabku,
"oh" ucap Pak Marcel datar.
akhirnya suasanya kembali hening diantara kami.
"Melisa saya mau mampir dulu sebentar ke mall, saya mau beli dasi" ucap Pak Marcel tiba tiba
"oh iya pak" jawabku sambil mengecek Hpku , ternyata Ari tidak mengirimiku chat sama sekali, entah kenapa rasanya aku masih ketergantungan dengan Ari. tapi ketika aku ingat hal yang terjadi kapan hari, rasanya hatiku sakit sekali. tanpa terasa air mataku menetes perlahan, aku segera mengusap airmataku dan menoleh ke arah kaca mobil.
"ayo turun Melisa" ajak Pak Marcel.
aku pun mengangguk dan turun dari mobil.
aku berjalan mengikuti Pak Marcel.
Pak Marcel fokus memilih milih dasi di suatu boutique, aku melihat lihat kemeja kerja berbahan satin. aku melihat bandrol harganya, spontan aku membelalakkan mataku,
'gila kemeja gini aja harganya 3.500.000 astaga jiwa miskinku meronta ronta' batinku dalam hati
"Melisa" aku mendengar ada suara cowok yang memanggilku, aku pun menoleh karena reflek, ternyata itu Ari
aku pun hanya merespon dengan tersenyum kecut dan segera berlalu meninggalkan Ari.
ternyata Ari hanya terdiam dan tidak mengejarku.
"Melisa ayo" ajak Pak marcel dengan menenteng paperbag kecil, sepertinya dia sudah mendapatkan dasi.
aku pun berjalan mengikuti Pak Marcel.
"marcel?" sapa Ari ke Pak Marcel, Pak marcel pun menoleh ke Ari,
"hai Ri, apa kabar?" sapa Pak marcel ke Ari,
tidak kuduga ternyata mereka saling mengenal.
"baik, baru balik ya dari pranciss?" tanya Ari lagi
"iya kemarin baru sampai, yok lah kapan kapan gym bareng lagi" ajak pak Marcel
"boleh boleh... " jawab Ari
mereka pun asik ngobrol, sampai akhirnya ada telpon di hp Pak Marcel,
Pak Marcel pun berpamitan ke Ari setelah mengangkat telpon.
kami pun berjalan menuju parkiran mobil.
jangan lupa buat mampir juga di Novel ku yang berjudul ATHAYA ya kak 🙏🤗
aku mampir nih buat beri dukungan nya 🙏