NovelToon NovelToon
Godaan Tetangga Seksi

Godaan Tetangga Seksi

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:822.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mizzly

Misi Kepenulisan Noveltoon


Rumput tetangga lebih hijau, itu sudah biasa. Bagaimana kalau tetangga sebelah lebih seksi? Uh ... la ... la ... siapa yang tak tergoda?

Rumah tangga Inggit Katharina dan Fandi Haran terlihat baik-baik saja di luar. Banyak foto-foto romantis mereka di halaman majalah bisnis. Siapa sangka semua itu hanya akting semata?

Inggit yang kesepian mulai tergoda tetangga sebelah rumahnya, Dalvin Haris, pengusaha muda yang seksi dan menggoda. Bagaimana kalau Dalvin juga menyukai Inggit? Apakah hasrat liar mereka akan bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Perhatian

Setelah mandi dan membersihkan tubuhnya, Fandi membawa bantal dan guling dari kamarnya lalu mengetuk pintu kamar Inggit. "Git, tolong buka pintunya dong!" perintah Fandi.

Inggit yang sedang memakai Skin Care sebelum tidur terpaksa membuka pintu kamarnya. "Ada apa, Mas?"

Bukannya menjawab pertanyaan Inggit, Fandi malah langsung nyelonong masuk ke dalam kamar Inggit. "Aku mau tidur di kamar ini!" kata Fandi

Fandi berjalan menuju tempat tidur Inggit dan menaruh bantal dan guling miliknya. Tentu saja Inggit tidak menerima keputusan Fandi begitu saja. Kemarin saat mereka pindah, Fandi yang meminta mereka pisah kamar. Kenapa sekarang seenaknya saja Fandi meminta tidur di kamar Inggit.

"Kenapa kita harus satu kamar lagi? Bukannya Mas Fandi sendiri yang menginginkan kita pisah kamar?" tanya Inggit.

Fandi cuek saja merebahkan tubuhnya di kasur Inggit. "Rupanya kamar ini nyaman juga. Tak apa dong aku tidur di kamar kamu, kita ini 'kan suami istri? Wajar kalau kita tidur bareng," jawab Fandi dengan santai.

"Suami istri? Sejak kapan Mas mengakui aku sebagai istri kamu yang sebenarnya? Bukankah pernikahan kita hanya topeng saja? Mas lupa kalau selama ini kita tuh tidak benar-benar suami istri. Hanya akting, Mas. Jangan sampai baper dan terbawa di kehidupan nyata deh," jawab Inggit dengan pedas. Inggit melipat kedua tangannya di dada. Kesal dengan sikap Fandi yang seenaknya saja.

"Kata siapa kita akting? Pernikahan kita tetap sah di mata hukum dan agama. Aku suami sah kamu dan kamu istri aku. Wajar dong kalau kita tidur satu kamar lagi? Sudah ah, aku ngantuk. Besok pagi, bangunkan aku untuk berangkat kerja seperti biasa ya!" Fandi pun lalu memejamkan matanya. Ia tak tahu kalau Inggit terus menatapnya dengan tatapan sebal.

Dengan terpaksa Inggit harus tidur sekamar dengan Fandi. Seperti biasa, Inggit memasang banyak bantal dan guling di tengah-tengah antara mereka berdua. Inggit pun sengaja tidur agak ke tepi tempat tidur agar jarak di antara mereka semakin jauh.

Rupanya Fandi tidak berhenti sampai di situ saja. Seperti terkena pukulan yang sangat keras di kepalanya, Fandi berubah 180 derajat. Keesokan paginya Fandi masuk kembali ke dalam kamar Inggit dengan membawa 2 buah kemeja di tangan kanan dan kirinya dan mulai mencari perhatian pada Inggit. "Menurut kamu, bagusan pakai kemeja yang mana?"

Inggit mengerutkan keningnya, bukankah ini pertanyaannya beberapa waktu lalu saat mereka baru pindah? Dengan asal, Inggit memilih baju yang dipegang Fandi. "Sudah aku duga, pilihan kamu tepat sekali!" Fandi lalu kembali lagi ke kamarnya dengan senyum di wajahnya.

Tak lama kemudian, Fandi datang lagi dengan membawa dua buah dasi di tangannya. "Bagusan yang mana?"

Lagi-lagi Inggit memilih dengan asal. "Selera kamu bagus banget! Tolong pakaikan aku!" puji Fandi lagi.

Inggit heran dengan tingkah laku Fandi. Apakah karena ia ingin bercerai makanya Fandi bersikap baik dengannya? Tak berhenti sampai di situ. Fandi kembali datang setelah mandi untuk meminta dipakaikan dasi. Dengan terpaksa Inggit memakaikan dasi pada Fandi. Entah mengapa, perasaan cinta yang selama ini Inggit pendam untuk suaminya seakan menguap.

Dulu saat memakaikan Fandi dasi, jantung Inggit akan berdegup kencang namun kini rasanya biasa saja. Seperti sebuah kewajiban yang harus ia lakukan. Fandi terus menatap Inggit dengan lekat. Baru kini Fandi menyadari kalau Inggit ternyata sangat cantik. Bangun tidur saja Inggit terlihat cantik meski tanpa polesan make up sama sekali.

Bulu mata Inggit yang lentik dan sebuah tanda bekas jahitan di kening Inggit seakan membuat ciri khas tersendiri pada dirinya, meski Inggit sering menyembunyikan bekas luka dengan rambutnya karena malu. Bibir Inggit juga merah tanpa perlu pakai lipstik.

"Aku mau sarapan roti bakar cokelat buatan kamu. Tolong siapkan ya!" pinta Fandi.

Tanpa banyak kata, Inggit membuat roti bakar sesuai permintaan Fandi.

"Git, aku mau minum susu cokelat saja, jangan kopi. Tolong buatkan ya!"

Inggit kembali membuat apa yang Fandi mau.

"Git, nanti pulang kerja tolong masakkin aku ayam kecap buatan kamu ya! Aku suka sekali ayam kecap buatan kamu. Aku akan pulang tepat waktu, oke?" kata Fandi dengan senyum lebar di wajahnya.

Belum sempat Inggit menjawab, terdengar nama Inggit dipanggil dari depan. "Inggit!"

"Iya, Mas," jawab Inggit.

"Mau kemana?" Fandi mencekal pergelangan tangan Inggit.

"Mau ke depan. Mas Dalvin panggil aku," jawab Inggit.

"Enggak usah. Kamu di dalam saja!" larang Fandi.

"Git, ada kabar nih dari seniman itu!!" teriak Dalvin membuat Inggit makin penasaran. Inggit pun melepaskan tangan Fandi dan pergi menghampiri Dalvin.

"Inggit!" Fandi memanggil nama Inggit namun Inggit mengacuhkannya.

"Dasar tetangga sialan!" maki Fandi. "Susah payah aku berusaha dari semalam eh malah ditinggal saat dia panggil!"

Fandi pergi ke depan dengan emosi yang meluap. Dilihatnya Inggit sedang berbicara dengan Dalvin. Wajah Inggit terlihat berseri dan matanya berbinar-binar.

"Serius? Dia bilang begitu? Masa sih, Mas? Karya aku masih belum sebagus itu, ah. Masih harus banyak belajar," kata Inggit yang seolah tak percaya kalau lukisannya memiliki penggemar sendiri.

"Aku tak mungkin membohongimu, Git. Ayo, kita pergi ke sana. Akan aku antar!" ajak Dalvin. "Jangan lupa bawa lukisan yang lain. Siapa tahu semua lukisanmu akan laku terjual."

"Oke!"

"Tunggu, mau kemana kamu, Git?"

****

1
Sri Wulan Hazariah
Luar biasa
Elsa Chan
mantap
Elsa Chan
padahal udah berharap banyak sama fandi
indira kusuma wardani
Luar biasa
bunda DF 💞
luar biasa,,, sat set bener ceritanyaaa
lucky gril
Asli ini tuh seru keripu dengan jalan ceritanya,mungkin pada ragu tumben k'mizzly bikin karya kok dikit😅

tapi ini bisa jadi recomended tuk nunggu up nya si seruni😍😍😍
lucky gril
novel terpendek karya k'mizly tapi di buat jungkir balik mak sama ceritanya,sempet takut bacanya kok cuma dikit takut novel gantung ternyata asli keren banget.
makasih k'mizzly tahan banting dengan komentar2 mak ini🙏🙏🙏
lucky gril
wong kamu yg jadi cium an pertama angel ,vin😁
lucky gril
telat om fandi sudah cerai in ,malu dong balik lagi🤣🤣🤣
lucky gril
y'ampun ternyata oh ternyata orang licik tetap licik mak teerkecoh kali ini😔
lucky gril
kaasih toleransi boleh😥
selama 3 tahun ,fandi begitu kan karna dia trauma juga dengan wanita,bukan selingkuh😔.
harusnya inggit eh angel mengerti itu sebagai istri🙏🙏🙏
lucky gril
awal part mak dukung penuh dalvin merebut inggit.

seandainya fandi berterus terang dr awal mungkin ...
lucky gril
mak bimbang milih yg mana😆
lucky gril
angel itu apa inggit y...


hilang ingatan....
trus ditolong siapa sampe bisa kerja jadi cs di kantor fandi....
lucky gril
disini mak mulai oleng🤪
lucky gril
baru deh merasa tersaingi😏
lucky gril
hayoooo 😆
lucky gril
ngga kuat bacanya nyesek banget🤧
untung baca udah the end ,bisa pelan2 baca nya ngga nunggu up😆
lucky gril
teka teki fandi blm bisa terjawab,akankah terkuak🙄
lucky gril
mak ngedukung kamu jadi pebinor mau vin🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!