NovelToon NovelToon
Suami Diatas Kertas

Suami Diatas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: lembayung pagi

Juanda Mahessa, 32 tahun, wajah tampan, dingin, tertutup serta kejam. ia adalah CEO muda Mahessa grup sekaligus pewaris tunggal. Prestasi yang luar biasa dan reputasi tanpa cela, membuatnya menjadi panutan dikalangan pebisnis dan wanita kalangan atas. Atas desakan sang kakek Solmon Mahessa yang mengharuskan juanda untuk segera menikah sebelum diusianya yang ke 32 tahun.


" Menikahlah dengan ku " kata Juanda, suaranya tenang namun penuh penekanan

" Apa kau mabuk? " Arumi Calista

" Aku serius, aku akan memberi mu uang 20 juta per bulan nya. kau hanya perlu menikah dengan ku " juanda Mahessa

Arumi tau ini gila, tapi ketika pilihan antara bertahan dalam kemiskinan atau mengambil kesempatan gila ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lembayung pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 16

"Apa!! arumi adalah istri dari lelaki kaya itu" ucap pelan agung

"Kita dalam masalah besar" sahut bela pelan

Lukman dan anita sama sekali tak tau menau jika di rumah mereka telah kedatangan tamu yang tak di undang.

"Akhirnya kita bisa punya rumah bagus juga ya mas" ucap anita masih berada di depan pintu

"Iya ya buk, ada guna nya juga kita Sandra arumi di gudang" sahut Lukman sambil nyengir-nyengir

Dan saat ke dua suami istri itu melangkah kan kaki nya masuk ke dalam rumah, mata mereka langsung terbelalak kaget karena melihat ada banyak orang yang berada di rumah mereka. Terlebih lagi kedua anak mereka sedang di ikat.

"Mas, siapa mereka"

"Entahlah aku juga nggak tau"

"Ayah ibu" tangis kecil bela memohon

Anita dengan segera berlari mendekati kedua anak nya

"Kenapa ini, apa yang terjadi sama kalian berdua. Apa kalian tidak apa-apa" tanya Anita

Bela menangis dengan tubuh sedikit gemetaran

"Ibu.... aku takut.. " rengek bela

Lalu Lukman langsung mendekati anak dan istri nya

"Kenapa kalian bisa jadi seperti ini" tanya Lukman pula

"Arumi, arumi yah" rengek bela dan Lukman pun melihat arumi yang masih berada dalam pelukan sang suami

Juanda berdiri dengan sebelah tangan ia masuk kan ke dalam saku celananya dan hanya diam sambil merangkul arumi sang istri.

"Apa.drama nya sudah selesai" ucapan juanda itu menghentikan drama satu keluarga itu. Tatapan nya dingin sedingin es di kutub utara

Lukman maju mendekati arum. Dengan emosi dan amarah yang memuncak, Lukman langsung ingin menampar wajah arumi, namun tangan nya langsung ditahan oleh andi

"Dasar anak kurang ajar, tak tau balas budi. Dari kecil ayah mengurus kamu sampai ke besar, malah ini balasan kamu sama ayah. Apa ngga bisa sedikit pun kamu berbakti kepada ayah. Kenapa harus buat keributan di rumah ini" Lukman berucap tanpa filter

"Konpensasi apa yang telah anda berikan kepada arumi seorang anak yang selalu saja memperhatikan dan memprioritaskan ayah dan keluarganya ketimbang dirinya" ucao juanda telak membuat Lukman tak bisa menjawab nya

"Hmpt" Lukman mendengus dan mundur bergabung dengan keluarga nya di belakang

"Kalian semua telah berbuat kesalahan yang sangat fatal dan tidak dapat di maaf kan lagi" ucap Juan

"Tapi kami cuma--"

Ucapan Lukman menggantung tatkala Juan memotong

"Bawa mereka semua, dan masuk kan ke dalam penjara. Biar kan hukum yang akan memproses nya. Dan jangan sampai ada yang kabur seorang pun" perintah juanda tegas

"Baik bos"

"Yah, aku nggak mau di penjara" rengek bela

"Mas, gimana ini" tanya Anita gelisah

"Ayah harus melakukan sesuatu agar kita tidak di penjara kan" kini agus pula yang bicara

"Apa kamu mau melakukan nya sendiri" tanya Juan kepada sang istri

Arumi menggelengkan kepalanya "biar hukum yang akan memproses nya"

"Ya sudah, kalau gitu kita pulang"

Dan arumi pun menganggukkan kepalanya

"Arumi, tolong maaf kan kami" teriak Anita saat mereka telah pergi

"Arumi, ayah janji akan tulus menjaga kamu. tapi tolong lepaskan kami dulu" ujar Lukman sedikit berteriak

Mendengar kalimat yang diucapkan Lukman itu, sungguh membuat hati arumi semakin terluka

"Bahkan sampai detik ini pun, ayah masih saja memperdulikan mereka semua ketimbang diri ku. Apakah aku memang tidak pantas untuk mendapatkan kasih sayang dari ayah?" gumam arumi sembari menutup kedua matanya merasa sedih mendengar penuturan sang ayah

Andi dan beberapa anak buah yang lainnya langsung membawa mereka semua ke kantor polisi untuk di tindak lanjut. Dan juga barang bukti berupa uang juga ikut serta mereka bawa

Di perjalanan menuju apartemen, arumi hanya diam tak bersuara. pandangan lurus ke depan dengan pikiran kosong. Juanda tau kejadian tadi mungkin akan sangat melukai hati nya.

"Sudah lah jangan di pikir kan lagi. Atau kamu mau kita pergi makan dulu" Juan berusaha menghibur arumi. Namun seperti nya usaha itu sia-sia saja. karena arumi sama sekali tak merespon

Juanda terlihat menarik nafas dalam

Dan setibanya di apartemen, juanda memapah tubuh arumi sampai masuk ke dalam. Ia mendudukkan arumi di sofa

"Apa kamu mau aku masak kan sesuatu" tanya Juan lembut dan hanya gelengan kecil yang arumi balas

"Ya sudah, kamu istrahat saja dulu, biar aku selesaikan yang lain"

"Makasih karena kamu mau menolong ku lagi"

Ucapan arumi itu menghentikan langkah kaki nya juanda. Ia berbalik badan dan jongkok di depan arumi sembari memegang tangan nya

"Tidak usah terlalu di pikir kan, sekarang kamu istrahat saja biar lebih tenang"

Arumi hanya senyum segaris lalu menurut saja. Arumi di bawa ke kamar nya untuk beristirahat sejenak.

[ Bagaimana ] tanya juanda menghubungi andi

[ Semuanya beres, mereka semua telah di penjara ] jawab andi

[ Bagus, laporkan segera jika ada sesuatu yang mencurigakan ]

[ Baik bos ]

Keesokan harinya

Arumi bangun di pagi hari. Semalam ia tak bangun untuk makan malam. Dirinya sedikit mengalami goncangan dari dalam. Ia ingin menenangkan diri terlebih dahulu sebelum memulai kembali aktivitas nya

"Kamu sudah bangun, mari sarapan. Dari semalam kamu tidak makan. kamu harus makan, jangan sampai kamu jatuh sakit" ucap juanda sambil menata makanan di atas meja makan

"Ini semua kamu yang masak" arumi melihat beberapa menu yang ada di meja

"Kenapa?? nggak percaya kalau aku yang masak"

"Nggak gitu sih, tapi---"

"Sudah nggak usah tapi-tapian, duduk dan makan lah"

Juanda menarik paksa arumi dan duduk agar ia mau makan. Dan Juan duduk tepat di depan nya

"Makan lah, jangan di lihatin saja. Atau mau aku suapin"

"Ee--enggak biar aku saja"

"Kalau gitu makan lah"

"Iya"

Lalu sepasang suami istri itu sarapan bersama untuk pertama kali nya sejak. mereka menikah

"Hari ini kamu tidak usah kerja dulu, istrahat saja di rumah"

"Ya nggak bisa gitu dong, aku kan baru aja kerja, nanti kalau aku di pecat dimana aku harus cari pekerjaan lagi. Cari pekerjaan itu susah tau"

"Masalah pekerjaan kamu biar aku yang atasi. Kamu fokus saja sama diri kamu"

"Emangnya kenapa dengan aku. Sepertinya aku nggak kenapa-kenapa "

"Hmpt... "

Juanda terlihat menarik nafas

"Nggak usah bawel bisa nggak sih kamu. Kalau aku suruh kamu istrahat dirumah ya udah nurut aja nggak usah pakek protes segala. Gitu aja susah banget"

"Kenapa jadi kamu yang sewot"

"Kam--" ucap Juan sedikit kesal

"Ahh... sudah lah terserah kamu saja" juanda bangkit tanpa menyelesaikan sarapannya

"Bikin ilang mood aku aja" gumam Juan sambil berjalan meninggalkan arumi sendirian di meja makan

Arumi mengerucut kan bibir nya

"Dasar cowok aneh" umpat nya pelan

Dikantor

Juanda menyuruh Ardi untuk mengatakan kepada kepala kebersihan kalau hari ini arumi tidak masuk kerja.

"Dasar keras kepala" umpat Juan untuk arumi

Di sisi lain

"Uhuk-uhuk.. "

Arumi terbatuk karena merasa ada yang tengah mengumpat dirinya

"Siapa sih yang mengata-ngatain aku. Nggak ada kerjaan banget" umpat nya geram

Kembali ke juanda

Siang ini juanda tengah bertemu dengan klien penting dari luar negeri yaitu Mr. kim won. Mereka membahas masalah proyek yang akan meraka lakukan bulan depan.

Mereka bertemu di salah sebuah restaurant ternama yang juga merupakan salah satu cabang dari perusahaan Mahessa grup di bidang kuliner.

Dua jam membahas proyek tersebut, akhirnya kedua belah pihak mencapai kesepakatan bersama. Dan setelah mr. kim won pulang, tanpa sengaja seorang pekerja restoran menumpah kan segelas kopi di baju jas nya juanda.

"Aduh tuan maaf saya tidak sengaja" ucap pekerja itu sedikit membungkukkan badan nya. lalu ia segera membersihkan tumpahan kopi yang ada di baju nya juanda dengan tangannya sendiri

"Lepaskan tangan kotor mu itu dari baju ku" juanda menepis tangan karyawan tersebut

"Sekali lagi saya minta maaf" ucap nya dengan menundukkan sedikit kepalanya

Dan seketika pandangan juanda tertuju pada sebuah kalung hati yang sedang terjuntai di leher pekerja tersebut

"Kalung itu" gumam juan mengerut kan kening nya

Pekerja itu bernama liliana atau kerap dipanggil lili

Juanda terus saja memperhatikan pekerja itu

sampai menghilang di balik tembok

Di dalam mobil, juanda terus saja memikirkan pekerja wanita yang menumpahkan kan kopi tadi

"Kalung itu seperti kalung yang pernah aku berikan kepada seseorang sewaktu kami berada dalam bahaya. Apa kah dia adalah perempuan yang sama dengan nya?"

Juanda terus saja berfikir sampai ia lupa sesuatu. Yaitu menghubungi sang istri di rumah.

"Ya ampun aku hampir lupa" gumam juanda menepuk jidat nya

Ardi sang sekretaris melihat nya di balik kaca depan

"Kenapa dengan si bos, aneh banget" gumam Ardi

"Kita mau langsung pulang atau kembali ke kantor, pak" tanya Ardi bingung karena harus diantar kemana si bos nya

"Pulang saja"

"Baik"

Namun setelah 20 menit berjalan, akhirnya handphone Juan berbunyi. Juan melihat nama siapa yang tertera. Dan ternyata nama si kakek. lalu dengan segera juanda mengusap tanda hijau itu ke atas

[ Halo kek ada apa ] tanya juanda

[ Malam ini kalian harus pulang kemari. karena besok kalian akan mengadakan resepsi pernikahan kalian ] sahut kakek solmon di seberang talian

[ Apa tidak bisa di undur lagi kek ]

[ Tidak bisa ]

[ Tapi kek, Arumi nya sedang tidak enak badan ]

[ Arumi sakit? ]

[ Sepertinya iya ]

[ Gimana maksudnya, pokoknya kalian berdua malam ini sudah harus ada di sini ]

Tanpa menunggu jawaban dari juanda lagi, kakek solmon memutuskan panggilan

Juanda hanya menarik nafas panjang

1
Rian Moontero
lanjuuuttt/Determined/
drpiupou
dih sini,gelud lawan aing
drpiupou
ih kak pukul kak si bela, astaghfirullah.

Nemu lagi bela ketiga.
ini udah bela ketiga yang ku temukan sifatnya menjengkelkan.

yang satu, sok polos, yang satu nganu, yang ini lagi minta tas baru.
beli sendiri/Right Bah!/
Azαzel
mampir juga thor😁
Mentari pagi: terima kasih Thor. ok /Good//Good/
total 1 replies
Ig nr.lynaaa20
aku udah mampir dan follow kak
Mentari pagi: terima kasih ya...
total 1 replies
NotLiam
Ceritanya sangat realistis, hampir seperti hidupku sendiri.
Mentari pagi: terima kasih karena telah mampir diceritaku
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Ceritanya bikin merinding. 👻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!