Karina Safira adalah seorang guru taman kanak-kanak, ia terpaksa menikah dengan seorang duda beranak satu bernama Aditya Wiraguna Wijaya karena orang tua nya terlilit hutang. Hal ini dilakukan keluarga Adit supaya Karina bisa mengurus Kania Azahra Wijaya sekaligus menjadi ibu yang baik untuk Kania yang memang sangat ingin Karina menjadi ibunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinyin16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TMDD BAB 16
Karina tidak peduli,dia segera menyusul Adit ke kamar.Sesampai nya tampak Adit terbaring lemah, ia langsung menghampiri suami nya itu.
"Ya Allah mas kamu sakit"kata Karina khawatir.
"Tidak, aku tidak apa-apa"jawab Adit
Karina mencoba memegang kening Adit.
"Kamu demam mas"kata Karina.
"Jangan sentuh aku, pergi kamu"tolak Adit.
"Nggak mas, kali ini aku gak mau pergi, aku akan merawat mu"ucap Karina yang bersikukuh pada pendirian nya , dia hanya ingin merawat Adit yang sedang sakit.
"Sudah ku bilang aku tidak.."belum sempat melanjutkan pembicaraan nya, Adit merasa lemah sekarang.
"Sudah mas, jangan menolak , aku akan merawat mu"ucap Karina.Kali ini Adit tidak bisa menolak, memang sekarang dia membutuhkan seseorang merawatnya.
Karina mencoba mengompres kepala Adit agar panas nya turun. Kali ini Adit tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya diam mematung dan membiarkan Karina merawatnya.
"Sebentar ya mas , aku ke belakang dulu"ucap Karina.
Rupa nya Karina membawakan bubur dan segelas air putih untuk Adit. Namun sesampai nya di kamar , Adit sudah tertidur.
"Mas, aku sedih kamu terbaring lemah begini,biasanya kamu masih sibuk bekerja sekarang, tapi kamu jangan khawatir aku akan selalu di sampingmu, merawat mu agar sembuh. Meskipun kamu belum bisa menerima ku sebagai istrimu tapi aku akan berusaha mendapatkan hati mu, berusaha menjadi istri yang baik buat kamu juga buat anak kita, Kania.Selamat tidur mas, selamat beristirahat,aku menyayangimu mas"ucap Karina tersenyum
"Aku harus menyimpan bubur ini, nanti kalau mas Adit udah bangun, aku akan beri dia makan"kata Karina, ia pun pergi meninggalkan Adit yang sedan tertidur.
Kemudian Adit membukakan mata nya, rupanya dia berpura-pura tidur tadi.
"Karina, apakah benar yang kamu katakan tadi Bahwa kamu menyayangi ku"ucap Adit bingung.
***
"Aku harus melihat Kania dan Zahra sekarang"Kata karina.
Dia bergegas ke kamar Kania. Setelah sampai disana, dia mengajak Kania dan Zahra untuk makan.
"Kania ayo makan dari tadi belum makan loh, ajak juga Zahra "kata Karina.
"Iya bunda, yok Zahra kita makan dulu"
"Ok"
***
Di meja makan.
"Nah sekarang kalian makan yah"kata Karina.
"Iya bunda"ucap Kania , begitu juga dengan Zahra yang mengiyakan perkataan Karina.
"Bunda,ayah udah pulang ya"kata Kania.
"Iya sayang, ayah sakit"kata Karina.
"Apa sakit? Aku harus jenguk ayah sekarang"kata Kania beranjak dari meja makan dan ingin menengok keadaan Adit sekarang.
"Tidak usah Kania, ayah cuma demam tadi bunda sudah mengompres nya, sekarang ayah sedang tidur"kata Karina.
"Oh syukurlah kalau begitu bun"
"Iya ya sudah kalian lanjutkan makan nya yah, bunda tinggal dulu"kata Karina.
***
Karina bergegas ke kamar, tampak Adit sudah bangun. Mengetahui hal itu, dia kebelakang mengambil bubur tadi yang dia simpan dengan segelas air putih, ia berencana untuk memberi makan untuk Adit.
"Mas udah bangun"kata Karina tersenyum melihat Adit, namun Adit tak bergeming, ia tidak menjawab perkataan Karina juga tidak membalas senyuman dari Karina.
Tapi Karina tidak peduli, ia menawari Adit untuk makan.
"Mas makan yah"kata Karina
"Tidak aku tidak lapar"jawab Adit.
"Sedikit saja mas, biar perut mu ada isinya"
"Tidak perlu"
"Mas kali ini jangan menolak permintaan ku ya, sekarang makan yah"ucap Karina.
Adit terlihat pasrah sekarang, seperti nya dia harus menurut pada Karina sekarang.
Karina menyuapi Adit, dia tersenyum melihat Adit, namun Adit terlihat biasa saja, dia bingung sekarang, kenapa Karina begitu peduli dengan nya, sedangkan dia tidak pernah peduli dengan Karina dan bahkan membencinya.
"Apa aku sudah berdosa selama ini telah mengabaikan perasaan mu Karina, ternyata kamu benar-benar peduli dengan ku"batin Adit dalam hati.
***
Tama mencari keberadaan Salma yang tak kunjung pulang.
"Sial,kemana wanita itu"kata Tama kesal.
Dia menengok jam tangan nya yang ternyata hari sudah semakin sore. Dia ingat bahwa ia harus menjemput Zahra sekarang.
***
Tok..tok..tok
Karina membukakan pintu , ternyata itu adalah Tama.
"Mas Tama, silahkan masuk"ucap Karina.
"Iya Karina, disini aku bermaksud untuk,menjemput Zahra karena sudah sore"kata Tama.
"Oh iyw, aku akan panggil Zahra ya kalau begitu"
Setelah memanggil Zahra, Tama dan Zahra pun berpamitan pada Karina dan juga Kania.
"Kalau begitu , kami pamit pulang dulu"kata Tama.
"Iya mas"
"Dah Kania"kata Zahra melambaikan Tangan nya.
"Dah, kapan-kapan main lagi ya kesini"ucap Kania.
"Iya "jawab Zahra dari kejauhan.
Setelah Tama dan Zahra pulang, Karina mengajak Kania menengok Adit di kamar.
***
Di dalam kamar Adit masih berbaring di tempat tidur. Kania menghampiri Adit.
"Ayah semoga cepat sembuh ya"kata Karina.
"Iya sayang"jawab Adit tersenyum.
"Ayah pasti cepat sembuh sayang, kamu jangan khawatir"ucap Karina.
"Iya bunda, aku yakin kalau bunda yang merawat ayah pasti sembuh"kata Kania.
"Kania bisa saja"kata Karina.
***
Di rumah, Tama masih menunggu Salma yang tidak pulang-pulang.
Tok..tok...tok
Seseorang mengetuk pintu, Tama yakin kalau iti adalah Salma, ia pun membuka nya, dan benar saja memang itu adalah Salma.
"Dari mana saja kamu"ucap Tama.
"Aku pergi lah mas, emang kenapa sih aku tidak boleh apa pergi keluar "kata Salma.
"Ya boleh saja, tapi ini sudah terlalu lama, kata Zahra kamu pergi dari pagi tadi dan sekarang udah malam baru pulang, dari mana saja kamu salma"Tanya Tama.
"Aku habis main sama temen-temen aku mas, sudahlah aku capek aku mau ke kamar dulu"kata Salma , ia meninggalkan Tama dan bergegas ke kamar. Kemudian Tama menyusul Salma ke kamar.
"Salma"teriak Tama.
"Ada apa lagi mas, aku sudah bilang tadi aku kemana"kata Salma.
"Bukan begitu Salma, aku cuma ingin kamu tahu, kamu ini adalah istri ku dan Zahra itu anak mu sekarang, bisa kah kamu sehari saja tidak kemana-mana , dan menjaga Zahra di rumah, kasian dia sendiri di rumah"kata Tama.
"Kan Ada bik ijah sama pak bejo"jawab Salma santai.
"Iya memang, tapi kamu ini adalah mama nya setidak nya kamu temani dia,aku perhatikan kamu tidak pernah ada di rumah selalu keluyuran dan tidak pernah ajak Zahra Kenapa?, oh apa karena dia bukan anak mu melainkan anak bawaan ku jadi kamu tidak ingin menjaga Zahra begitu"ucap Tama.
"Sudah lah mas, aku malas berdebat dengan mu,selalu karena Zahra,Zahra, dan Zahra. Aku muak selalu aku disalah kan disini"kata Salma kesal.
"Karena memang kamu yang salah tapi kamu seolah-olah ingin di benarkan"kata Tama.
"Cukup mas, aku mohon jangan perbesar masalah ini, ok. Sekarang udah malam mas, kita tidur ya"ajak Salma pada Tama.
"Tidak Kamu tidur saja sendiri, aku akan tidur di ruang tamu saja"kata Tama marah, ia langsung bergegas meninggalkan Salma .