***
Indah tapi menyakitkan , pria yang dulu sangat mencintainya kini berubah menjadi pria yang kejam dan suka menyiksanya.
Moana tidak mengetahui apa penyebab nya kenapa Shaka suaminya sangat membencinya, padahal sebelum mereka menikah Shaka sangat lembut kepadanya.
" aku capek Shaka, lepaskan aku, biarkan aku pergi " mohon Moana kepada Shaka dengan mata berkaca kaca baru saja pria itu menampar pipi nya dengan sangat keras
" jangan bermimpi, dan ini baru permulaan Moana Ranayma kita belum masuk ke intinya " ucap Shaka menatap tajam kearah Moana tanpa expresi lalu melangkah pergi dari sana.
....
Yang penasaran dengan ceritanya yukk mampir di Novel nya Author guysss, jangan lupa Like comen dan Vote dukungan dari kalian sangat berarti untuk Author 🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13.
.
.
cukup lama dokter berada di dalam ruangan tetapi belum kunjung keluar
" sebaik nya Mbak Yuyun sama Kang Jefri pulang saja besok kan kalian harus bekerja " ucap Moana yang tidak enak dengan kedua rekan kerja sekaligus sahabat nya itu
" tapi___ " Moana langsung memotong ucapan Yuyun
" tidak apa apa mbak disini ada Amora yang menemaniku, besok aku izin ya mbak gak masuk kerja dulu " lanjut Moana
Yuyun dan Jefri saling pandang
" baiklah neng kalo begitu kami pulang dulu ya, kalo ada apa apa kabari kami " ucap Yuyun
" iya mbak terimakasih sudah mau mengantarkan kami kerumah sakit "
" itu sudah menjadi kewajiban kami neng sebagai manusia harus saling membantu " jelas Jefri
setelah kepergian kedua sahabat nya itu Moana melihat kearah Amora yang sedang duduk di samping nya gadis kecil itu sedang menguap
" Amora ngantuk " tanya Moana
" iya Mommy " jawab Amora dengan mata nya yang sayu
Moana tersenyum di saat keadaan yang tegang seperti ini masih ada putrinya yang satu lagi yang selalu membuat diri nya tersenyum " ayo sini bobo di pahanya Mommy sayang " ucap Moana menepuk pahanya dan dengan cepat Amora membaringkan kepalanya di paha sang Mommy Moana mengelus lembut rambut panjang milik putrinya itu dan tak lama kemudian gadis kecil dengan tubuh gembul itu mulai masuk kedalam mimpi indah nya, Moana tersenyum dan seketika air matanya menetes
" Andaikan kamu menikahiku karena cinta dan bukan dendam masa lalu mungkin saat ini kita sudah hidup bahagia bersama dengan kedua putri kita , " Ucap Moana dalam hati sambil mengingat Shaka mantan suaminya jujur saja sampai saat ini Moana masih mencintai Shaka tetapi wanita cantik itu tidak ingin muncul di hadapan Shaka dia takut ketika Shaka menemukannya peria itu akan kembali menyiksanya seperti di masa lalu dan Moana takut Shaka juga akan menyiksa kedua putri nya karena Amora dan Maura lahir dari rahim nya lebih tepat nya lahir dari wanita yang sangat di benci nya.
hingga ruang rawat Maura terbuka menyadarkan Moana dari lamunannya, Moana segera memindahkan kepala sang putri dari pahanya dan menjadikan tas selempang nya menjadi bantal sang putri setelah itu Moana melangkah menghampiri dokter
" bagaimana keadaan putri saya dokter " tanya Moana
dokter perempuan itu menghembuskan nafasnya dengan kasar
" sebaiknya kita bica di ruanganku ya bu " ucap dokter itu
Moana menganggukan kepalanya lalu dokter itu melangkah pergi dari sana, Moana menggendong Amora yang sedang tertidur itu lalu membawanya masuk kedalam ruang rawat Maura, Moana meletakkan Amora dengan hati hati di atas sofa yang ada di sana, setelah Amora dia pastikan sudah tertidur dengan nyenyak dan aman Moana melangkah kearah Maura . wanita cantik itu kembali menangis melihat keadaan putri kecil nya yang semakin hari semakin kurus dan pucat.
" bertahan ya nak, Mommy akan melakukan apapun asalkan Maura sembuh " ucap Moana menyeka air mata nya yang menetes lalu mengusap lembut rambut tipis sang putri, lalu Moana melangkah keluar dari ruangan untuk menemui sang dokter
di dalam ruangan sang dokter Moana menatap serius menunggu sang dokter menjelaskan keadaan putri nya.
" jadi bagaimana keadaan putri saya dokter "
dokter perempuan itu menghembuskan nafas nya lalu menjawab pertanyaan Moana
" Maaf Bu keadaan putri ibu semakin hari semakin memburuk, saya sarankan agar ibu membawa anak ibu untuk berobat ke kota karena rumah sakit kami tidak mempunyai alat yang di butuhkan oleh putri ibu " jelas dokter itu
Moana yang mendengar itu seketika tubuh nya langsung lemas matanya berkaca kaca bersiap untuk menangis.
" jika ibu setuju saya akan memberikan surat rujukan, ini demi kebaikan anak ibu, walaupun sangat kecil kemungkinan anak ibu akan sembuh " lanjut kembali dokter itu
" maksud dokter anak saya tidak bisa bertahan lebih lama lagi " Moana bertanya dengan derai air mata di pipi nya bibir nya bergetar mendengar penjelasan dari sang dokter
dokter itu kembali menghembuskan nafas nya lalu kembali berkata " kemungkinan seperti itu bu, tapi ketika Maura mendapatkan perawatan yang lebih baik kemungkinan putri ibu akan bertahan selama lima tahun lama nya "
Moana meraih tangan sang dokter lalu menggengam nya dengan lembut
" aku akan melakukan apapun dokter selama putriku bisa bertahan.... " Moana menghentikan ucapannya lalu melanjutkannya kembali
" meskipun itu hanya lima tahun setidak nya putriku bisa menikmati kehidupannya di dunia ini " jelas Moana dengan derai air mata di pipi nya
dokter itu menganggukkan kepalanya lalu mengelus tangan Moana
" aku akan berusaha bu dan besok ibu bisa mengambil surat rujukan nya nanti saya akan menghubungi teman saya yang bekerja di sana " jelas dokter itu
Moana menganggukkan kepala nya
" tetapi biayanya akan sedikit mahal bu " lanjut kembali dokter itu
Moana menarik nafasnya dengan pelan lalu menghembuskan nya
" tidak apa apa dokter asalkan anak saya bisa bertahan walaupun kemungkinan nya sangat kecil " jelas Moana dokter itu menganggukan kepalanya setelah nya Moana keluar dari ruangan dokter yang selama ini merawat Maura
Moana berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang cukup sepih itu karena jam sudah menujukkan pukul satu malam , Moana berjalan sambil berfikir, dia akan melakukan apapun demi Maura putri nya meskipun Moana akan bekerja lebih keras lagi itu tidak masalah bagi nya asalkan putri nya bisa bertahan hidup walaupun hanya lima tahun , tapi setidaknya nya Moana bisa melihat putri kecil nya itu menikmati dunia dan bermain dengan kembarannya Amora. tidak ada yang lebih penting bagi nya sekarang kecuali anak anak nya apa lagi Maura yang saat ini sedang sakit parah.
.
.
.
Maaf yaa guyss kalo ada typo nya author masih belajar 🙏😊 dan semoga kalian suka jangan lupa Like comen dan vote ya guys..
eeiittsss jangan lupa juga berikan mawar 🌹 atau hati ❤ kepada Author ya 🤭 jangan pelit pelit nanti kuburannya sempit heheheeee 😁😁😁
.
.
.