Hendrik seorang mafia kejam luluh dengan seorang wanita muda cantik, walau umur mereka berbeda. Cinta membutakan seseorang seperti halnya dengan Hendri yang kini jatuh cinta kepada Gersya gadis dibawah umur yang terpaksa menikah karena utang ayahnya. Seorang wanita yang sabar dan sholeh tapi setelah perjanjian pernikahan selesai yang dikonyrak selama 1 tahun.
apakah mereka akan bercerai atau cinta menyatukan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Mala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 16
Gersya yang dari tadi terdiam tak bersuara tubuhnya masih gemetar ketakutan, Hendrik melihat Gersya yang ketakutan langsun memeluknya.
"Tenang aku bukan orang jahat," ucap Hendrik memeluk tubuh Gersya dan menurunkannya dikamar.
"Aduhh...," rintis Gersya lukanya dipegang oleh Hendrik.
"Sorry...," ucap Hendrik menarik tangannya kembali.
"Sini lukamu aku obati,"
"Nggak papa aku bisa sendiri,"
"Sini...," ucap Hendrik menarik peksa tangan Hendrik.
"Makasih," ucap Gersya.
Hendrik tidak menjawab tapi fokus dengan memegang tangan Gersya.
"Oiya aku sudah menyiapkan barang-barang yang akan kamu bawa ke Paris besok ," ucap Gersya.
"Kamu memang Istri yang perhatian," ucap Hendrik mengecup kening Gersya.
"Selesai....,"
"Ayok kita pergi makan...,"
¤¤¤¤¤¤
"Aduhh gimana cara menjelaskan pada Kaila..," pikir Fikri.
"Sayang, kok melamun sih ayo habiskan makanan kamu," ucap Stela melihat Fikri hanya memainkan makanannya.
"Hehe iya.., oiya aku akan keluar sebentar soalnya aku mau jemput orang tua aku di bandara," ucap Fikri beralasan.
"Oo, kalau gitu aku ikut yah...," ucap Stela.
"Iya benar Stela ikut saja supaya bisa ketemu sama Calon Mertua," ucap Suniatto.
"Mmm tapi...Om bukannya Stela mau kuliah yah," ucap Fikri.
"Iya.... tapi demi kamu aku bolos aja deh," ucap Stela menggandeng tangan Fikri.
"Hehe Sayang kamu nggak boleh begitu," ucap Fikri melepas tangan Stela.
"Benar kata Nak Fikri kamu nggak boleh bolos," ucap Winda.
"Yaudah deh tapi kamu janji yah aku hrus bertemu dengan orang tua kamu," ucap Stela kecewa.
"Iya janji," ucap Fikri dengan senyum palsunya.
Setelah selesai makan Fikri dengan pakaian rapi pergi dengan menggunakan mobil dari keluarga Suniatto.
"Halo...,"
"Hmmm,"
"Hendrik...kamu harus tanggung jawab Kaila nggak mau lagi sama gw,"
"Iya..nanti aku jelasin,"
"Sekarang...aku akan kekantor kamu sekarang Kaila mungkin masih bekerja...,"
"Iya..datang aja aku bantu kamu jelasin,"
"Oke...tut..tut..tu...,"
Setelah mematikan telpon Fikri melaju dengan kecepatan tinggi, setelah beberapa menit kemudian Fikri akhirnya sampai di perusahaan Endriko.
"Kaila... tunggu...," ucap Fikri mengejar Kaila.
"Apaan sih lepaskan aku...kamu sudah mau menikah jadi kita nggak ada hubungan apa-apa lagi," ucap Kaila memberontak ingin lepas dari genggaman Fikri.
"Tolong dengarkan pejelasan aku dulu," ucap Fikri dengan wajah belas kasih.
"Oke kamu punya 10 menit untuk menjelaskan," ucap Kaila cuek.
"Kalau gitu ayo ikut aku ke ruangan Boss," ucap Fikri menarik tangan Kaila.
"Ngapain.....," teriak Kaila ditarik oleh Fikri.
Tok...tok...tok...
"Masuk...,"
"Hendrik kamu harus jelaskan ke Kaila aku nggak mau putus dengan dia," ucap Fikri.
"Oke aku akan jelaskan kalian duduk dulu," ucap Hendrik melihat Wajah sahabatnya itu.
"Kaila....kamu salah paham Fikri tidak akan menikah dengan Stela.. itu hanya Sandiwara," ucap Hendrik.
"Sandiwara..?"
"Iya sayang aku nggak akan menikah sama cewek matre itu yang aku sayang itu kamu," ucap Fikri.
"Tapi untuk apa..?" tanya Kaila masih tidak mengerti.
"Kamu kenal kenal dengan istri aku..?" tanya Hendrik.
"Iya, dia itu polos banget...tapi apa hubungannya...?" ucap Kaila masih bingung.
"Jadi begini....bla..bla..bla...bla...," ucap Hendrik panjang lebar.
"Ooh, jadi begitu yah..aku dukung kok tapi awas yah kamu sampai sentuh dia," ucap Kaila mengancam.
"Iya sayang kamu tenang aja," ucap Fikri merasa lega karena Kekasihnya tidak marah.
"Oiya Hendrik...Gersya mana..?" tanya Fikri melihat kanan dan kiri.
"Ooo dia lagi pergi membeli makanan di depan kantor," ucap Hendrik.
"Tapi lama yah...perasaan Restoran diluar cuma beberapa meter," ucap Kaila.
Setelah mendengar kata-kata dari sahabatnya Hendrik langsun bergegas keluar dari kantor.
"Oiya sejak kapan tuh Sahabt kamu jatuh cinta sama Istrinya perasaan dia itu agak dingin dan galak sama Wanita," ucap Kaila menyandarkan kepalannya ke bahu Fikri.
"Entahlah....ternyata si galak itu bisa jatuh cinta juga dan lembut sama istrinya," ucap Fikri tersenyum sambil mengusap rambut panjang Kaila.
Hendrik berlari dari ruangannya dan turun dari tangga, setelah keluar dari Kantor Hendrik berlari menuju ke Restoran.
"Gersya.....Gersya...," panggil Hendrik mencari-cari Gersya sudut ke sudut.
"Maaf, apa Mbak pernah melihat Wanita ini," ucap Hendrik memperlihatkan foto Gersya yang di foto diam-diam.
"Ooo, gadis ini udah keluar Pak dari tadi," ucap Pelayan Restoran.