NovelToon NovelToon
Sistem Kultivasi Dewa Jahat

Sistem Kultivasi Dewa Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Sistem / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Toko Interdimensi
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Wang Cheng, raja mafia dunia bawah, mati dikhianati rekannya sendiri. Namun jiwanya bereinkarnasi ke dalam tubuh seorang tuan muda brengsek yang dibenci semua orang.

Tapi di balik reputasi buruk itu, Wang Cheng menemukan kenyataan mengejutkan—pemilik tubuh sebelumnya sebenarnya adalah pria baik hati yang dipaksa menjadi kejam oleh Sistem Dewa Jahat, sebuah sistem misterius yang hanya berkembang lewat kebencian.

Kini, Wang Cheng mengambil alih sistem itu bukan dengan belas kasihan, tapi dengan pengalaman, strategi, dan kekejaman seorang raja mafia. Jika dunia membencinya, maka dia akan menjadi dewa yang layak untuk dibenci.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5 Sarapan Keluarga

Di pagi hari yang sama:

Cahaya pagi menembus tirai-tirai sutra yang menjuntai dari atap tinggi, membanjiri halaman utama Paviliun Naga Hitam dengan kilau keemasan lembut.

Embun yang menggantung di kelopak bunga plum berkilau seperti mutiara, sementara kolam batu di tengah halaman memantulkan bayangan istana berarsitektur megah dengan atap bersusun hijau zamrud dan ukiran naga hitam di setiap ujungnya.

Kediaman Keluarga Wang—disebut juga Kediaman Utara—adalah salah satu tempat paling mengesankan di seluruh Dinasti Yanlong.

Terletak di wilayah utara, istana pribadi keluarga Wang membentang sejauh mata memandang, terdiri dari puluhan paviliun, taman berpola Yin-Yang, serta pelataran latihan yang dapat menampung ratusan prajurit.

Di tempat ini, segalanya menunjukkan kejayaan dan martabat: dari balok-balok emas di aula utama, hingga pilar batu granit yang diukir tangan oleh pengrajin dari Timur Jauh.

Keluarga Wang merupakan salah satu dari Empat Pilar Dinasti Yanlong, memegang kendali atas wilayah utara—wilayah terluas dan paling strategis dari seluruh kekaisaran.

Sebagai keluarga bangsawan Kelas-1, status mereka berada tepat di bawah keluarga kerajaan sendiri. Tidak hanya memimpin pemerintahan wilayah utara, Keluarga Wang juga mengelola pasukan garnisun perbatasan dan perdagangan logam langka dari Pegunungan Utara.

Dipimpin oleh Wang Jianlong, seorang pendekar terkenal yang dijuluki Tombak Petir Utara, keluarga ini dikenal luas karena kekuatan militer, kekayaan sumber daya, dan pengaruh politik yang sangat besar.

...

Di kediaman utama keluarga Wang— tepatnya di ruang makan keluarga, cahaya lembut dari mentari pagi menyinari wajah-wajah anggota keluarga Wang yang tengah menikmati sarapan pagi dengan damai.

Wang Jianlong, kepala keluarga sekaligus sang pemimpin wilayah utara, duduk di ujung meja. Lelaki paruh baya berwajah tegas itu mengenakan jubah kebesaran kultivator tingkat tinggi berwarna biru laut.

Di sampingnya duduk istrinya, Madam Ruoyan, wanita anggun dengan mata lembut dan senyum sabar yang tak pernah luntur meski anak-anaknya seringkali berselisih.

Anak kedua dan ketiga adalah saudara kembar, namun memiliki sifat dan penampilan yang sangat berbeda. Wang Shuren, sang kakak terlihat lebih seperti pria gagah dan petarung jarak dekat, tipe orang yang lebih sering menggunakan otot daripada otak.

Sedangkan Wang Feilu, bertubuh lebih ramping dan berwajah santai, senyum dan tatapannya selembut awan. Tipe orang yang lebih mementingkan ilmu pengetahuan daripada kekuatan.

Anak keempat, Wang Xianyi, gadis cantik jelita dengan rambut berwarna biru langit, mengikuti ibunya. Ia mengenakan pakaian kultivator wanita berwarna putih salju. Wajahnya halus dan tenang, penuh keteduhan seperti rembulan malam.

Di ujung lainnya duduk Kakek Wang Tiansheng, lelaki tua beralis tebal dan janggut panjang putih keperakan. Meski usianya lebih dari delapan puluh tahun, matanya masih setajam elang, dan auranya masih memancarkan ketenangan orang bijak yang telah melalui ribuan musim.

Yang tidak hadir hanyalah anak pertama, Wang Yanzhou, sang pewaris sah keluarga Wang yang kini menjabat sebagai Ksatria Kerajaan dan sedang berada di perbatasan selatan dalam misi diplomatik.

Suasana pagi itu damai dan bersahaja, seperti lukisan harmoni keluarga pada umumnya. Percakapan ringan mengalir, suara alat makan bergemerisik lembut, dan aroma teh hangat memenuhi udara.

Namun, semua itu runtuh dalam satu detik.

CREEEEK—

Pintu besar ruang makan terbuka dengan kasar. Tidak perlu menoleh, semua orang sudah tahu si pengacau yang datang.

Wang Cheng, anak kelima yang terlupakan dan sering disebut sebagai iblis pembuat masalah, hanya bisa menghambur harta kekayaan keluarga dan melecehkan perempuan yang dia lihat.

Rambut pemuda itu berantakan, seperti belum disentuh sisir sejak bangun tidur. Pakaian hitamnya terbuka di bagian dada, memperlihatkan tubuh ramping namun bersih.

Wajahnya acuh tak acuh, mata setengah tertutup seolah dunia ini tak layak ditatap. Namun, belum juga bergabung di meja makan, notifikasi dari sistem tiba-tiba terdengar.

[Wang Shuren membencimu: +70 Poin Kebencian]

[Wang Jianlong membencimu: +60 Poin Kebencian]

[Wang Feilu membencimu: +30 Poin Kebencian]

[Wang Xianyi membencimu: +60 Poin Kebencian]

[Wang Tiansheng membencimu: +50 Poin Kebencian]

Wang Cheng terdiam sejenak mendapatkan notifikasi itu. 'Aku belum melakukan apa-apa, dan mereka sudah mencurahkan kebencian padaku?' batinnya.

Hanya Wang Ruoyan, sang ibu yang sama sekali tidak menunjukkan kebencian. Ia tetap diam, menatap putranya dengan senyuman lembut.

Di sepanjang hidupnya, pemilik tubuh sama sekali tidak pernah berlaku kasar pada ibunya. Ia selalu patuh dan tidak ingin membuat ibunya khawatir. Mungkin karena itu, Wang Ruoyan tidak membencinya. Wanita paruh baya itu hanya sedih karena anak kelimanya yang tersesat dan kehilangan arah.

Wang Cheng akhirnya bergerak. Dengan langkah santai seperti jalan-jalan di pasar, ia berjalan ke arah meja, menarik kursi dengan keras —sreeekkk!—lalu menjatuhkan diri ke dudukannya sambil melempar satu kaki ke atas kaki lainnya.

“Hah… sarapan gratis ternyata masih tersedia di rumah ini,” ucap Wang Cheng sambil mengambil roti kukus dan menggigitnya tanpa sopan.

Suara kunyahan kasar dan cara duduknya membuat ruangan mendadak hening. Para pelayan yang bersiaga di sepanjang dinding hanya bisa menahan nafas, sementara percakapan hangat di keluarga itu mendadak senyap.

Wang Shuren mengerutkan alisnya, lalu bergumam kecil. "Cih, aku kira dia sudah mati karena tidak pernah keluar kamar selama beberapa hari..."

"Kau berkata sesuatu, Kakak Shuren?" tanya Wang Cheng masih dengan sikap santai.

"Ya, aku berkata wajahmu itu menjengkelkan," balas Wang Shuren dengan gaya premannya.

Meskipun penampilan dan sikap Wang Shuren yang terlihat bar-bar, tapi nyatanya dia adalah orang yang sadar akan posisinya dan tidak pernah menindas yang lemah.

Dia tahu jika dirinya kuat, dan menindas yang lemah akan mencoreng harga dirinya. Oleh karena itu dia hanya menantang orang-orang yang setara dengannya dalam duel.

Sedangkan Wang Cheng yang dia kenal tidak peduli dengan prinsip ataupun harga diri, baik wanita, anak-anak, lansia, semuanya disikat habis olehnya.

"Kau terlalu sombong, kakak... Apa kau lupa apa yang terjadi saat kita duel dulu?" balas Wang Cheng dengan sikap sombongnya.

Melalui ingatan pemilik tubuh, Wang Cheng tahu jika dia pernah berduel melawan Wang Shuren, dan pemenangnya jelas pemilik tubuh dengan puluhan skill tingkat tinggi dari sistem.

Pemilik tubuh dikenal sebagai kultivator yang sangat kuat, ia bisa dengan mudah mengalahkan musuh-musuhnya sekaligus. Namun, tidak ada yang ingin merekrutnya. Bahkan sekte beladiri terkemuka enggan untuk mengangkat Wang Cheng sebagai murid mereka.

'Sayangnya, tubuh ini tidak sekuat dulu karena efek dari pengorbanan jiwa. Aku yang sekarang akan tewas jika terkena satu pukulan dari preman bar-bar ini...' batin Wang Cheng.

Ia tahu jika tubuhnya sangat lemah, namun dia tidak boleh menunjukkan kelemahannya itu sekarang. Banyak orang yang membencinya, dan apa jadinya jika orang-orang itu tahu jika Wang Cheng sekarang kehilangan kekuatannya?

Yah, banyak orang akan berdatangan untuk membunuhnya. Dan keluarga Wang? Tidak mungkin mereka melindunginya dari orang-orang yang datang untuk membalas dendam.

1
Arman Jaya
lanjjjuuuuttttt
sangtaipan
uwayoooo keren lah sangattt
sangtaipan
ditunggu chapter selanjutnya sobat🔥
sangtaipan
mantap thor, tetap semangat
sangtaipan
keren parah sih
Baby Bear
bagus
Baby Bear
lanjut ka semangat 💪💪💪💪💪
sangtaipan
bagusss bangettt
sangtaipan
keren parahhh
Andi Liu
bagus
Andi Liu
lanjutkan
sangtaipan
hahaha sadiss membunuh jiwa dan raga tanpa menyentuh
Hr⁰ⁿ
Thor mantap alur ceritanya,dan kalo bisa MC di percepat jadi kuat biar nambah seru,
sering sering update Thor
M.ARK: kalau kakaknya berkenan, mampir juga kak ke ceritaku ya kak. terima kasih kak🙏
Hr⁰ⁿ: udh gw ksih kopi Thor,smngt update
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!