Pertarungan di Xing Guang Jiejue membawa kembali ingatan dan kekuatan masa lalu Bai Feng Jiu yang disembunyikannya dari semua. Dengan caranya sendiri, membantu mempertahankan kedamaian Si Hai Ba Huang walau harus mengorbankan dirinya berkali-kali. Siapakah Bai Feng Jiu sebenarnya ?
Update tiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Laow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 – Fan Yin Gu
Pernikahan diadakan
seminggu, semua diurus Chong Lin, tapi semua hanya melihat pasangan pengantin
baru di hari pertama. Hari kedua, Dong Hua membawa Feng Jiu ke Bi Hai Chang Ling,
menghabiskan saat-saat berdua, hingga hari ke 4, Feng Jiu meminta ke alam fana
“Dong Hua, kita ke alam fana saja… banyak hal menarik disana… sekarang kesana,
kita bisa melalui perayaan tahun baru dialam fana… ya ya…” Dong Hua mengelus
hidup Feng Jiu dengan sayang “baik, semua mendengarkanmu…” Feng Jiu sangat
senang, berbinar mencium seluruh wajah Dong Hua yang dibalasnya dengan lebih
antusias. Demikianlah, mereka berdua turun bermain dialam fana, melewati hidup
seperti suami istri di alam fana pada umumnya. Dong Hua sangat bahagia,
menemani Feng Jiu melakukan segala hal yang diinginkannya, senyum manis dan
tawa ceria tidak pernah menghilang dari wajah cantiknya. Sehari di alam dewa,
setahun dialam fana. Tanpa terasa mereka sudah melewatkan 2 tahun dialam fana.
Feng Jiu belum ada tanda-tanda ingin kembali, Dong Hua tentu saja dengan senang
hati menemaninya. Hingga suatu pagi, Dong Hua tidak menemukan Feng Jiu
disampingnya saat bangun, hanya ada sebuah surat ‘Dong Hua, tunggu aku kembali…
Aku mencintaimu…” Dong Hua merasa ada yang salah, seperti sesuatu akan terjadi,
Feng Jiu tidak pernah meninggalkannya. Selain itu, Feng Jiu tidak pernah bangun
sebelum dirinya, selalu Dong Hua yang bangun terlebih dahulu.
Dialam dewa, pada hari ke-6 pernikahan Di Jun – Di Hou,
Yan Ci Wu ke Qing Qiu membantu Jie Lu bersiap-siap. Semua keluarga Bai termasuk
Zhe Yan masih di Jiu Jong Tian, sehingga saat Yan Ci Wu dan Jie Lu membawa
semua kaum Biyiniao keluar dari Qing Qiu tidak ada yang tahu. Yan Ci Wu tidak
berfikiran apapun saat diberitahu Jie Lu, sedangkan Jie Lu masih menyimpan rasa
sungkan tapi karena sudah berjanji pada Feng Jiu jadi tetap menjalankannya.
Saat mereka tiba di mulut Fan Yin Gu, mereka melihat Feng Jiu yang sedang
mengerahkan sihir memperbaiki Fan Yin Gu. Setelah membersihkan mulut Fan Yin Gu
dari sisa-sisa hawa iblis, Feng Jiu membawa mereka semua turun ke Fan Yin Gu,
kembali mengerahkan sihir mengembalikan Fan Yin Gu ke bentuk semula. Mereka
semua fokus pada apa yang dilakukan Feng Jiu, tidak menyadari seseorang sedang
memandang Feng Jiu dengan penuh kebencian.
Saat Feng Jiu mengerahkan seluruh energinya, Dong Hua
merasa dadanya sakit. Dengan adanya Ban Xin Liu Li Jie di jari Feng Jiu, Dong
Hua segera bisa menemukannya. Tepat saat Dong Hua tiba di Fan Yin Gu, orang
yang dari tadi memandang Feng Jiu dengan kebencian, menusuk Feng Jiu dari
belakang hingga menembus dada Feng Jiu. Feng Jiu yang terluka dan terganggu
konsentrasinya, segera muntah darah merah emas perak. Terdengar teriakan “Ji
Heng / guru musik…” dari Yan Ci Wu dan Jie Lu beserta kaum Biyiniao. Dong Hua
mengibaskan tangan, memukul Ji Heng hingga muntah darah. Feng Jiu tetap
berusaha mempertahankan sihirnya hingga seluruh Fan Yin Gu selesai diperbaiki.
Selesai memperbaiki Fan Yin Gu, Feng Jiu perlahan terjatuh dengan baju penuh
darah. Dong Hua segera berteriak ‘Xiao Bai’ dan memeluk Feng Jiu, tidak
mempedulikan Ji Heng yang sudah kabur. Ji Heng tertawa terbahak-bahak “hahaha…
Bai Feng Jiu, yang tidak bisa kudapatkan, tidak ada yang bisa mendapatkannya…
kau mati saja…” segera menghilang. Semua terkejut, kejadiannya sangat cepat,
belum sempat mereka bereaksi, Ji Heng sudah menghilang pergi.
Dong Hua sudah berlinang air mata, berusaha menyalurkan
energi pada Feng Jiu, tapi lukanya sudah terlalu parah “Xiao Bai… Xiao Bai…
buka matamu, lihat aku… Xiao Bai… Xiao Bai, aku sudah datang… tidak akan
terjadi apapun padamu…” segera memanggil Zhe Yan. Feng Jiu perlahan membuka
mata “Dong Hua, kau sudah datang… Dong Hua, maaf, aku tidak bisa menemanimu
lagi… Dong Hua, jaga dirimu baik-baik… aku mencintaimu…” Dong Hua menggila
“tidak… Xiao Bai… kau tidak bisa pergi, tidak boleh meninggalkanku… Xiao Bai,
aku tidak mau… Xiao Bai…” terus mengalirkan energi. Zhe Yan dan lainnya segera
datang, selain karena panggilan Dong Hua, mereka juga melihat sembilan langit
yang jatuh, tanda Shan Shen yuhua. Semua terkejut melihat Feng Jiu yang
bersimbah darah, “yatou, ada apa ini ?” Zhe Yan segera memeriksa. Feng Jiu
tersenyum “Dong Hua, aku sudah memperbaiki Fan Yin Gu, bukankah sangat hebat ?
huk…uhuk… Dong Hua, jangan menangis, menangis tidak tampan lagi…” Dong Hua
tersenyum “Xiao Bai-ku yang terhebat… aku tidak mau tampan, aku hanya mau
dirimu Xiao Bai… Xiao Bai, bertahanlah, Zhe Yan sudah datang, aku pasti
menyelamatkanmu… Xiao Bai, bertahanlah…” air matanya tidak berhenti jatuh. Feng
Jiu mengangkat tangannya, memegang wajah Dong Hua “Dong Hua, tunggu aku
kembali…” perlahan menutup mata, tangan pun perlahan jatuh. Dong Hua menggila
“Xiao Bai, tidak… tidak… Xiao Bai, jangan tinggalkan aku… Xiao Bai… Zhe Yan…”
Zhe Yan pun menitikkan air mata.
Dong Hua terus mencoba mengirimkan energi tapi sia-sia,
mencium bibir Feng Jiu “Xiao Bai… jangan seperti ini… aku tidak mau seperti
ini… Xiao Bai, kembalilah… kumohon kembali…” memeluk erat tubuh Feng Jiu. Tubuh
Feng Jiu perlahan berubah menjadi cahaya merah keemasan, terbang dan menghilang
ke langit. Dong Hua muntah darah merah emas, berusaha menggapai cahaya merah
keemasan, terjatuh kembali ke tanah. Dong Hua terduduk terdiam disana, tanpa mempedulikan
lainnya, tidak dapat memikirkan apapun, hanya duduk diam.
Jie Lu menceritakan segalanya pada keluarga Bai dan Zhe
Yan. Jie Lu terus meminta maaf pada Dong Hua, karena membantu kaumnya membuat
Feng Jiu yuhua dan berpisah dengan Dong Hua. Jie Lu merasa sangat bersalah dan
bodoh tidak menyadari Ji Heng yang menyelinap ke dalam kaumnya. Bai Yi akhirnya
membantu kaum Biyiniao kembali ke tempat mereka masing-masing, melihat yang
telah dilakukan Feng Jiu, mengembalikan seluruh Fan Yin Gu ke kondisi semula. Semuanya
terkejut, Feng Jiu bisa mempunyai kemampuan ini, bahkan merekapun tidak sanggup
melakukannya.
Hingga petang menjelang, Zhe Yan mendekati Dong Hua “Dong
Hua, sudah petang, kembalilah dan beristirahat…” Dong Hua menggeleng “aku akan
menemani Xiao Bai disini, dia akan takut sendirian…” Zhe Yan berusaha membujuk
“Dong Hua, Xiao Jiu pasti tidak ingin melihatmu seperti ini…” Sou Wan “Qin Jie,
bukankah tadi xiao Di Hou memintamu untuk menunggunya !” Dong Hua mengangkat
kepala melihat Sou Wan. Melihat ada reaksi dari Dong Hua, mereka saling
melihat, Zhe Yan “iya Dong Hua, tadi Xiao Jiu memintamu menunggunya, mungkin
dia mempunyai cara untuk kembali… lihatlah Meng Hao, bukannya dengan bantuan
Xiao Jiu, Meng Hao bisa kembali… Dong Hua, kau harus mempercayai Xiao Jiu… dia
selalu melakukan apa yang dikatakannya…” Dong Hua mengambil sebuah kertas dari
lengan bajunya ‘Dong Hua, tunggu aku kembali… aku mencintaimu…’ membacanya
berkali-kali. Dong Hua dengan hati-hati kembali menyimpan kertas itu dan berdiri
“Xiao Bai, aku akan menunggumu, kau harus kembali… kau harus menepati
perkataanmu… tidak ada dirimu, aku tidak bisa hidup… Xiao Bai, cepatlah
kembali…”.
Dong Hua kembali ke Yue Ling Yuan setelah berputar di
seluruh Fan Yin Gu. Dong Hua tidak dapat tidur, menangis mengingat Feng Jiu
‘Meng Hao sudah memintaku menjagamu, akupun sudah bermimpi buruk beberapa kali,
bagaimana bisa aku lengah ! Xiao Bai, sejak kapan kau merencanakan semua ini ?
sejak kapan kau merencanakan meninggalkanku sendiri ! Xiao Bai, kau tahu aku
tidak bisa tanpamu, mengapa kau pergi meninggalkanku ? Xiao Bai, kau harus
segera kembali, aku tidak akan kuat menunggumu…’ memikirkan semuanya, mulai
menyadari ‘Xiao Bai, kau melakukan ini untuk membalas budi Meng Shao. Xiao Bai,
kenapa kau begitu bodoh ! kau bisa meminta bantuanku… Xiao Bai… Xiao Bai-ku
selalu yang terbaik, semua kau lakukan sendiri, tidak melibatkanku sama sekali…
tidak, kalau tidak ada tusukan itu, Xiao Bai tidak akan yuhua… semua karena Ji
Heng, Ji Heng, aku akan membuatmu hidup segan mati tak bisa’ dengan mata
menyeramkan.
Dong Hua sangat marah, segera menghilang ke suku iblis.
Disaat Dong Hua tiba, Bai Yi dan Bai Chen sudah menghancurkan tempat Ji Heng.
Dong Hua dengan dingin “mana dia ?” Lian Song “Ji Heng tidak ada disini, tidak
tahu dimana” Yan Ci Wu “wajah es, aku sudah memeriksa, Suo Hun Yu hilang” mata
Dong Hua sangat menyeramkan. Lian Song “bagaimana Ji Heng bisa tahu Feng Jiu
akan ke Fan Yin Gu ? Dong Hua, bagaimana kalau melihat cermin Miao Hua ?
mungkin bisa mengetahui dimana dia saat ini” Dong Hua melihat Lian Song, segera
menghilang. Semua mengikuti Dong Hua.
SKIP dah..🙏
haiya kirain masih banyak extranya...
bikin cerita dewa dewi lagi thor, asik fantasinya
novel2 skrg konfliknya gitu2 aja, ini asik, ada komedinya, ada actionnya
mau lagi.....
novel skrg jarang ketemu crt2 begini
sy sendiri suka cerita dewa dewi
krn bisa mengkhayal di kala suntuk
thanks author, novel ini termasuk mengduk sedikit emosi
sangat cocok di baca kau sedang suntuk...
semoga ada karya lain lagi spt ini thor...