NovelToon NovelToon
Cinta Orang Kantoran 4 : The Sinner

Cinta Orang Kantoran 4 : The Sinner

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:52.2k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Mereka sama-sama pendosa, namun Tuhan tampaknya ingin mereka dipertemukan untuk menjalani cinta yang tulus.

Raka dan Kara dipertemukan dalam suatu transaksi intim yang ganjil. Sampai akhirnya keduanya menyadari kalau keduanya bekerja di tempat yang sama.
Kara yang supel, ceria, dan pekerja keras. Berwatak blak-blakan, menghadapi teror dari mantan suaminya yang posesif. Sementara Raka sang Presdir sebenarnya menaruh hati pada Kara namun rintangan yang akan dihadapinya adalah kehilangan orang terpenting di hidupnya. Ia harus memilih antara cintanya, atau keluarganya. Semua keluarganya trauma dengan mantan-mantan istri Raka, sehingga mereka tidak mau lagi ada calon istri yang lain.
Raka dan Kara sama-sama menjalani hidupnya dengan dinamika yang genting. Sampai akhirnya mereka berdua kebingungan. Mengutamakan diri sendiri atau orang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Twenty Five

“Ngapain kamu di sini? Nggak ada kerjaan di kantor?” Alan membuka pintu rumahnya dan mendapati Caitlyn ada di depan pagar rumahnya.

Terlebih Caitlyn sedang menggendong bayinya.

“Justru aku ke sini mau tanya kerjaan kantor.” Kata Caitlyn.

“Nggak bisa lewat telepon?”

“Teleponku kan nggak pernah kamu angkat.”

“Telepon kamu nggak pernah kuangkat karena kamu memiliki hubungan spesial dengan Raka, jadi aku tidak mau ada salah paham.”

“Kita kini sesama rekan kerja, jadi apa salahnya saling telepon?”

“Dari dulu juga kita rekan kerja, Caitlyn.” Alan tersenyum sambil menutup pintunya.

“Jangan ditutup dulu dong, masa kamu tega membiarkan Audrey kepanasan. Kasihlah kita masuk sebentar.” Rajuk Caitlyn.

Terdengar Alan menghela napas kesal. “Di Dalam mobil lebih dingin, Caitlyn, bawa lah bayimu masuk ke sana. Atau kamu ke sini naik becak? Hah?”

“Mas Alan, ayolah...” gumam Caitlyn mengubah nada suaranya, menjadi lebih mendayu.

“Errrgh.” Geram Alan kesal. Tapi jelas saja ia tak tega.

Jadi ia buka pintu rumahnya lebar-lebar dan ia pun kembali duduk di sofa ruang tamunya yang empuk dan besar.

Caitlyn masuk sambil cengar-cengir. “Baby Boxnya Audrey belum kamu buang kan?” tanya Caitlyn sambil berjalan ke arah kamar tamu. Sepertinya dia sudah hafal betul letak barang di rumah Alan.

“Nggak mungkin dibuang lah...” gumam Alan pelan sambil berusaha cuek.

Yang orang-orang tidak tahu adalah...

Alan lah yang menampung Caitlyn dirumahnya, sesaat setelah wanita itu dibuang pacarnya, dalam keadaan hamil besar.

Dari mulai komplikasi, sampai Audrey dilahirkan, Alan melalui semua kondisi mendampingi Caitlyn. Alan juga yang membiayai semua pengeluaran yang berhubungan dengan Audrey.

Karena pacar Caitlyn mengambil alih semua tabungannya, semua asetnya, Caitlyn benar-benar terpuruk.

Dia tidak bisa mencari pekerjaan karena Raka memblokir semua jaringan, dia menyebarkan record buruk Caitlyn ke setiap HRD perusahaan besar sehingga tidak ada yang mau merekrutnya.

Sampai pada titik, Caitlyn merasa tidak enak terus menumpang pada Alan, terlebih warga di perumahan Alan sudah menanyai mengenai hubungan Alan dengan Caitlyn, ia pun bertekad untuk mencari pekerjaan untuk bisa keluar dari rumah Alan. Tapi setiap HRD menolaknya. Dan di saat perusahaan terakhir membeberkan kalau penolakan itu karena adanya record buruk dari Topaz Industries, hal yang membuat Caitlyn merasa kalau Raka sudah di luar batas kemanusiaan, Caitlyn pun akan melabrak Raka ke kantor.

Saat Caitlyn keluar dari HRD, yang mana saat itu dia berada di sebuah resor daerah Bogor, dia melihat Raka sedang memeluk seorang wanita muda.

Rasa amarah langsung merundungnya saat ia melihat betapa Raka sangat bahagia, di kala dia yang menyebabkan Caitlyn mendapat perlakuan tidak adil seperti ini.

Dan Saat Caitlyn menyiapkan diri untuk melabrak Raka ke kantor, ia menunggu di parkiran, ia melihat wanita muda yang sama juga masuk ke dalam gedung kantor Raka. Di sana ia tahu kalau Kara, wanita muda itu, adalah karyawan di kantor Raka.

Caitlyn pun tidak langsung ke kantor Raka, ia menemui Bu Annisa dulu, tapi wanita tua itu memberitakan kalau Raka sudah memberhentikannya sebagai Komisaris Utama, jadi Bu Annisa sudah tak dapat membantu Caitlyn. Makin memuncaklah amarah wanita itu.

Dan setelah itu, ia pun turun melalui lift ke ruangan Raka. Terjadilah adegan tampar-tamparan dengan Kara.

Tapi itu masa lalu.

Yang tidak akan Caitlyn sesali.

Karena hal itu mempertemukannya dengan Kara.

Wanita ajaib yang malah bisa membuat keberuntungan kembali padanya.

Juga wanita muda yang telah membuat Raka menjadi lebih manusiawi.

Caitlyn ingat tawa Raka saat di resor itu, saat ia berjalan berdampingan sambil memeluk Kara. Tawa yang baru Caitlyn lihat seumur hidupnya bisa berada di wajah Raka.

Yang konon tawa itu sudah hilang saat perceraiannya dengan Lydia si istri pertama.

Semua barang-barang Caitlyn dan Audrey, masih tertata rapi di rumah Alan.

“Terima kasih sudah mendorongku untuk menemui Bu Annisa malam itu. Kalau tanpa dukungan kamu, aku tak akan berani.” Kata Caitlyn.

“Karena ku pikir dendam Raka sudah tak berdasar. Sudah pernah kubilang jangan main-main masalah hati kalau dengan Raka. Dia orangnya sangat sensitif.” Kata Alan.

Alasan Alan untuk tak menampung Caitlyn lagi, juga karena Raka pasti akan segera tahu. Alan tak ingin hubungan persahabatan mereka rusak karena Caitlyn.

Kalau warga rumah Alan sudah mulai protes mengenai Caitlyn yang tinggal bersama tanpa status sah, Raka juga pasti akan tahu.

“Kontrak kerja harus ditandatangani hitam di atas putih. Tidak adil bagi kamu kalau seluruh Modal Raka yang tanggung. Dia bisa saja menekanmu tanpa alasan. Kamu juga harus memiliki modal. Kalau bisa 50 : 50 dong. Kamu mau dibodohi Raka lagi? Kalau urusan bisnis Raka tak akan segan-segan.” Kata Alan sambil menerima Audrey yang langsung tertawa saat berada di gendongannya.

Anak ini spontan berbinar dan tertawa kalau melihat Alan.

Makanya jangan sampai Audrey melihat Alan di kantor.

Orang-orang bisa curiga.

Apa boleh buat, Alan yang membantu mengurus Audrey dari lahir, bahkan sampai mengadzaninya. Ya bapaknya udah kabur entah kemana sambil membawa semua aset Caitlyn, masa mau kembali untuk mendampingi pacarnya melahirkan?

“Hey cantik...” Alan mencium dahi Audrey. “Anak kuat, bisa ditinggal ibu di daycare seharian ya? Jangan rewel ya sayang, ibu kamu lagi kerja untuk masa depan kamu, loh...” bisik Alan.

Sementara Caitlyn sibuk di dapur untuk memanasi ASI yang ia letakkan di botol susu.

“Raka tanya kapan aku ada waktu untuk membawa Audrey imunisasi padahal aku di kantor seharian.” Kata Caitlyn sambil duduk di sebelah Alan.

“Kamu jawab apa?”

“Kamu yang bawa Audrey buat imunisasi.”

“Hah?!” seru Alan kaget.

“Hehehehe, ya nggak dong Alaaaan, mana mungkin aku bilang jujur gitu. Bisa-bisa seribu macam pertanyaan langsung memberondongku.” Caitlyn cekikikan sambil memukul bahu Alan.

“Sakit, dasar tega!” Alan langsung menjauhkan dirinya dari Caitlyn.

“Sakit? Walah ya ampun aku lupa kamu kena tusukan si gila itu!” seru Caitlyn sambil menatap Alan dengan mimik wajah tak enak.

“Aku minum pain killer, tapi ya jangan dipukul gitu lah, masih terasa nyeri nih...”

“Udah suntik tetanus kan?”

“Ceile pake tanya...” gumam Alan. “Udah nggak panas nih si cantik.” Desis Alan sambil menyusui Audrey dengan botol isi ASI.

“Sampai RS panasnya turun.”

“Hm... karena Audrey sembuh dengan cepat, kamu jadi ada waktu untuk mengubah semua power point yang sudah disiapkan Kara dan materiku dong ya?” Alan langsung menyindirnya.

“Maaf. Itu ide Raka.”

Alan hanya meliriknya dengan kesal.

“Nggak menghargai usaha orang lain...” gumam Alan. “Setidaknya libatkan aku lah.”

“Maaf, aku sudah bilang ke Raka. Tapi dia bilang tak perlu bilang ke Alan.”

“Kenapa dia bilang begitu?”

“Nggak tahu, dia cuma senyum-senyum nggak jelas.”

“Hah? Dia senyum-senyum nggak jelas?”

Caitlyn mengangguk.

Alan pun menghela nafas lagi.

Ia memejamkan matanya.

Lalu kemudian dia pun berpikir.

Lalu pria itu menatap ke arah jam dinding.

Pukul 11 siang.

Kira-kira di mana Raka sekarang?

Mungkin di RS karena Kara sedang dirawat di sana.

Makanya Caitlyn ada waktu untuk pergi dari kantor dan menemuiku, begitu pikir Alan. Alan memang hari ini cuti sakit karena insiden kemarin.

Jadi, Alan pun meraih ponselnya, lalu menghubungi Raka.

“Ya Bro?” sapaan Raka dari seberang telepon.

“Dasar lidah bercabang...” gerutu Alan.

Terdengar kekehan dari telepon. “Lo pikir bisa menyembunyikan semua dari gue haaah?!” kata Raka.

“Tahu dari mana lo?!”

“Dari CCTV Day care, bangsat! Gue nggak akan selidiki sejak kapan lo berhubungan sama Caitlyn ya, tapi kalau ada orang yang bisa dengan mudah bawa bayi keluar dari daycare, untuk imunisasi di siang bolong, udah pasti orang itu dikenal dan terdaftar di daycare! Lo pikir gue bego waktu Caitlyn bilang yang bawa Audrey imunisasi orang Daycare? Itu kan bertentangan dengan kebijakan mereka, karena track record kesehatan dipegang orang tua masing-masing. Enak aje mau bo’ongin gue!” omel Raka.

Alan hanya mencibir sambil melirik ke samping ke arah Caitlyn yang sedang menimang Audrey.

“Caitlyn di rumah lo?” tembak Raka.

“Kok lu tahu sih?” gerutu Alan.

“Pake tanya kenapa gue tahu, lagi...” kekeh Raka meremehkan. “Mana dia? Gue mau tanya sesuatu.”

“Sesuatu itu apa?” tanya Alan.

“Bawel, gue cium nih ya. Mana dia.” Geram Raka.

“Amit-amit...” gumam Alan sambil menyerahkan teleponnya ke Caitlyn.

Caitlyn membelalak saat menerima ponsel Alan.

Alan memberi kode dengan anggukan dan senyum prihatin.

“Ha-halo?” sapa Caitlyn ragu.

Wanita itu diam sebentar, tapi alis nya terangkat saat mendengar suara Raka.

“Ha?” gumam Caitlyn sesaat.

“Walah...” kata Caitlyn setelahnya.

“Ya ampun...” katanya berikutnya.

“Ya jangan dibakar dong Rakaaa, alarm kebakaran bisa bunyi.” Kata Caitlyn berikutnya dengan dahi berkerut. “Dalam Islam memang tidak ada kewajiban untuk mencuci pembalut bekas pakai. Pembalut itu bisa langsung dibuang, karena memang dibuat dan dirancang untuk sekali pemakaian. Kami wanita mencucinya untuk alasan kebersihan lingkungan dan tidak ingin darah haid disalahgunakan orang tak bertanggung jawab. Kamu masih jadi pacarnya, jangan kamu cuci ya. Katanya ortu jaman dulu pamali, tapi aku juga tak tahu kebenarannya.” Katanya berikutnya.

Lalu Caitlyn diam.

“Kalau kamu khawatir ada kuntilanak yang bakalan jilat-jilat darah haid, ya kamu bisa masukan ke plastik dobel dan kamu ikat kencang. Masukan ke tong sampah medis, biasanya RS punya metoe tertentu untuk menghancurkan sampah medis karena berbahaya bagi lingkungan.” kata Caitlyn. “Kalau Kara masih nyeri Haid, kamu bisa beli penghangat perut di supermarket yang menjual alat medis. Itu ada semacam koyo untuk pereda nyeri haid. Tempelkan di perut Kara. Jangan minum obat macam-macam, dia kan di rumah sakit. Kamu bisa belikan dia cokelat kalau mau dia terhibur.”

Dan Caitlyn pun menutup teleponnya.

Ia menatap Alan.

Alan menipiskan bibirnya. “Dia tahu segalanya...”

“Mata-matanya dimana-mana.” Kata Caitlyn.

“Terus... tadi urusan apa?”

“Raka panik karena Kara tepar, bukan karena habis dianiaya, tapi karena nyeri haid.” Jelas Caitlyn

Alan terkekeh.

Caitlyn menggelengkan kepala.

1
dian😺
lah? jadi? kok isoh???😂
Nurlela Nurlela
komplikasi atau kontraksi?
dian😺
tuman! 🤣
Murdiyanti Soemarno
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Hesti Ariani
istilah anyar iki
Memyr 67
𝖽𝗂𝗍𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗄𝖾𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺
mboke nio
mas raka ....mas raka bucin kan jadinya....😁
Hesti Ariani
baru nyadae kau kawan😄
fitri sasmita
karya ini banyak .emberikan saya pelajaran ,bagaimana seharusnya bersikap kepada orang lain saat bekerja. profesional dalam bersikap di kantor duhhh kebayang hidup saya dulu sebelum baca2 novel kak septira
jutek, g senyum, ngomong asal2an. dari novel ini saya belajar cara bersikap, belajar bahasa2 gaul, singkatan gaul yg saya juga g paham bahasa anak muda sekarang.
keren bagus novelnya
buaaagusssss
Angspoer: Alhamdulillah kalau bermanfaat ya jeeeeng
total 1 replies
Hesty Mamiena Hg
lhaa? Kenapa security ini selalu datangnya telat dibandingin lakonnya ya? 🤔
Hesty Mamiena Hg
eehh.. Dasar Banci!
Beraninya sm perempuan? di depan umum lagi? Waahhh kasus inih! 😠🤨🧐
Hesty Mamiena Hg
novel karyanya Madam emang gk main2..👍🤩
mamaqe
mamaq manggut2
Ama Lorina Raju
double update yg gini nih bikin happy 😍😍😍😍😍👍👍👍 sehat2 ya tor
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
entahlah apa maksud kmrn" Raka & cathlyn slalu bareng ...
Wiwit Duank
tuuhh kan Raka gitu loh 😂
Daisy🇵🇸HilVi
hadeeeww mas alaaaann baik bangeeett huhuhuhu
Daisy🇵🇸HilVi
idiih mau ngapain sih, bikin emosi reader aja wkwk
Indah
Caitlyn jodohnya Alan kan dah bonding banget ma anaknya caitlyn
mamaqe
omegaattt..kaann makanya komunikasiiii jgn diem diem baaeeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!