Akhirnya Bersamamu

Setelah kepergian Vina dengan mata yang kesal, dan tanpa menyapa Reno calon suaminya, Runa menyadari Vina memang tidak mencintai Reno. Begitu pun juga dengan Reno, juga tidak memandang sedikit pun wajah Vina, yang menunjukkan kalau dia memang tidak suka dengsn Vina. Mereka berdua memang sama-sama tidak mencintai.

"Aduh gimana ya nanti mereka berdua akan menjalani rumah tangganya, kalau seperti ini sikapnya," gumam Runa.

Hari sudah semakin sore, matahari sudah condong ke arah barat. Runa dan Reno yang sedari tadi bermain di Pantai, menyusuri tepi Pantai, bermain pasir dan juga main air, dan tak lupa mengisi perut keroncongan, dan kini mereka sudah merasa puas dan ingin pulang.

Runa yang bajunya basah dan terkena pasir dia akan berganti pakaian. Sedangkan Reno yang tidak membawa baju ganti, memilih memakai baju itu saja yang sedikit basah karena Runa sering melemparkan air pada Reno.

Runa sudah berganti baju dan siap untuk pulang. Reno sudah berada di dalam mobil menunggu Runa datang. Dan tak lama Runa sudah datang dan masuk ke dalam mobil.

"Kelamaan ya nunggunya," ucap Runa sembari menutup pintu mobil.

"Nggak juga tu."

"Ayo kita pulang," ajak Runa.

"Oke," ucap Reno sembari tersenyum pada Runa.

Dan mobil pun melaju. Sembari menyetir, sesekali Reno melihat ke wajah Runa yang nampak cantik alami walau tanpa make up, dan terlihat seksi karena tadi terpapar sinar matahari saat berenang.

"Runa, Runa kamu begitu cantik, dan kamu juga begitu baik padaku, aku semakin sayang padamu dan rasa sayang yang berlebihan, apakah ini yang namanya cinta," gumam Reno dalam hatinya.

Mobil melaju dengan perlahan, Reno sengaja berjalan pelan karena dia ingin dekat dengan Runa lebih lama, memandangi wajah Runa yang membuat hatinya tak karuan.

"Kok pelan banget sih Ren, jalannya," ucap Runa sembari menguap karena mengantuk.

"Kamu nggak liat tu jalannya macet," ucap Reno sembari menunjuk ke depan yang terlihat tak begitu banyak mobil di depannya.

Runa tak begitu memperhatikanya, karena saat ini dia sangat mengantuk berat.

"Nggak papa lah jalan pelan-pelan, yang penting kita sampai di rumah dengan selamat," ucap Runa.

Dan dengan sekejap Runa sudah tertidur. Reno yang masih pingin ngobrol dengan Runa, menghentikan ucapanya kala dia mrnrngik Runa sudah tertidur lelap si kursi depan dekat dengan Reno.

"Yah..., Runa kamu sudah tidur aja," ucap Reno.

Reno kembali memandang ke arah depan dan terlihat banyak mobil berada di depanya. Dan sesekali Reno memberhentikan mobilnya karena macet.

"Aduh .., macet lagi."

Reno sedikit bosan karena macet, dia juga tidak punya teman ngobrol di dalam mobil. Karena Runa tengah asyik menikmati tidurnya di dalam mobil.

Reno pun memandang ke arah Runa yang kepalanya tersandar di kursi mobil, dengan posisi kepala terlalu miring ke bawah. Reno kasihan mrlihatnya, dan ingin membenarkan posisi tidur Rina.

Mobil masih berhenti karena macet. Dan Reno sedikit mengangkat badanya dari duduk, dan membenarkan posisi kepala Runa yang sedang tidur. Dan Reno menatap wajah Runa sangat dekat dan dia di buat terpana oleh cantiknya wajah Runa dari dekat.

Sangat lama Reno memandangi wajah Runa, tanpa ia sadari dia sangat gemas dengan bibir Runa yang terlihat menggoda saat tertidur. Reno pun tak tahan melihatnya, dia ingin merasakan nikmatnya bibir Runa saat di kecup, dan Reno mendekatkan bibirnya sangat dekat.

Belum sampai mengena di bibir Runa, Reno di kagetkan dengan bunyi klakson yang menyeru-nyeru, dan berulang-ulang, dari belakang mobil Reno. Mobil mereka tidak bisa berjalan, karena terhalang mobilnya Reno. Sontak membuat Reno menjauh dari wajah Runa.

"Sial," ucapnya.

Dan Reno kembali duduk dan melajukan mobilnya lagi. Reno memandang ke wajah Runa lagi dan tertuju ke bibirnya Rina ysng menggoda dan dia bilang, "gagal".

Dengan perjalanan tak begitu lama, akhirnya Reno sampai di rumah, dan Runa masih terlihat tertidur di mobil dan belum bangun.

Beruntung pintu gerbang sudah terbuka, jadi Reno tidak perlu membangunkan Runa untuk membukakan pintu gerbangnya. Reno pun masuk dan memarkirkan mobilnya di garasi.

Reno tak menyadari adanya Pak Rudi yang sedang duduk di teras menunggu kedatanganya, karena sudah jalan-jalan bersama anaknya dan baru pulang di hari yang sudah gelap.

Reno sudah mematikan mesin mobilnya, dan dia pun ingin turun. Reno menengik ke arah Runa yang masih tertidur. Reno mendekat ke arah Runa dan hendak membangunkanya.

Reno mencubit-cubit pipi Runa supaya bangun, namun Runa masih tidak mau bangun. Runa masih terlelap tidurnya. Reno mencubit pipinya Runa lago dan masih tidak bangun.

"Ih..., ini orang apa kebo, susah banget di bangunin," keluh Reno.

Reno memandang ke arah bibir Runa, dan dia teringat kalau tadi dia ingin mengecup bibir Runa yang menggoda itu, namun tidak berhasil. Dan muncul di pikiran Reno kalau dia ingin mengecup bibirnya Runa lagi, mumpung Runa belum bangun.

Dan Reno beranjak mendekatkan bibirnya ke bibir Runa. Namun apa yang terjadi?

Suara ketukan dari balik pintu kaca mobil yang nampak gelap di lihat dari luar, mengagetkan Reno. Dan Reno menarik wajahnya sedikit menjauh dan mendongak ke arah pintu mobil memandang ke arah keluar. Dan terlihat Pak Rudi yang telah mengetuk pintu mobilnya.

Reno sangat gugup melihat yang mengetuk pintunya adalah Pak Rudi Ayahnya Runa. Pak Rudi mendatangi mobil Reno, karena Reno tak kunjung keluar dari mobilnya yang tadi pergi bersama Runa.

"Mas Reno sudah pulang," ucap Pak Rudi dari balik pintu mobil, sembari tanganya mengetuk pintu mobil.

Reno membuka jendela kaca mobil, dan menjawab

"Ya Reno sudah pulang."

"Apa ada masalah Mas Reno?" tanya Pak Rudi.

"Tidak Pak, tidak, masalahnya Runa tertidur di mobil dan aku bamhinin tidak bangun-bangun."

"Maaf Mas Reno, merepotkan saja," ucap Pak Rudi.

Pak Rudi berlari menuju ke pintu mobil, dan membuka pintunya dan Pak Rudi membangunkan Runa.

"Runa, ayo bangun," ucap Bapak sembari memencet hidung Runa agak lama dan Runa pun terbangun.

"Oh jadi Runa kalau di pencet hidungnya baru bsngun ya Om," tanya Reno yang sedari tadi memperhatikan Pak Rudi membangunkan putrinya.

"Iya Mas Reno, Runa itu susah di bangunin, kalau di pencet hidungnya agak lama, dia tidak bernafas dsn pasti matanya melek dan dia baru bangun," jelas Pak Rudi.

"Oh gitu ya, pantesan aku bangunin dari tadi nggak bangun-bangun."

"Dan aku pingin ngambil kesempatan itu dan ternyata gagal," ucap Reno dalam hati.

*** Bersambung....