Hari ini adalah hari pernikahanku, ya aku akan menikah dengan pemuda yang baru kukenal sebulan lalu. Seorang pemuda tanpa identitas yang kutemui dijalan saat hendak pulang dari desa sebelah setelah mengantar pesanan ayam kepada pelanggan di desa sebelah. Aku menolongnya karena kasihan melihat kondisinya yang berantakan dengan pakaian yang compang camping dan di penuhi luka di tubuhnya. Aku menikahinya karena terpaksa atas permintaan ibu tiriku agar aku tidak menjadi duri dalam pernikahan saudari tiriku Ayana dan kekasihnya Hendrik, meski berat untukku menikahinya tapi aku terpaksa menyetujuinya agar aku tidak diusir dari rumah ayahku yang kutinggali sejak kecil dan agar aku bisa merawat ayahku yang sakit. Akankah pernikahan ini berakhir bahagia ataukah akan menjadi neraka kedua untukku?! Ayah sanggupkah aku menjalani semua ini!? Semoga keputusan ini bukanlah keputusan yang salah untuk kebahagian semua orang. Semoga suamiku akan menjadi suami yang baik untukku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Hari ini Ayana dan Hendrik akan melangsungkan pernikahan mereka di sebuah hotel mewah di kawasan pusat kota. Mereka mengundang semua kalangan masyarakat kelas atas mulai dari pejabat, kolega bisnis, artis ibukota dan para sosialita serta teman-teman keduanya. Mereka menggelar acara besar-besaran dan berfoya-foya membagikan uang kepada artis yang menghibur di pestanya.
"Ayana pesta kamu keren banget" ucap salah satu temannya
"Ya pasti keren lah aku kan sudah bayar mahal untuk semua ini" jawab Ayana.
"Wah kau sudah kaya ya sekarang duit mu udah gak berseri lagi" ucap teman yang lain
"Ya iya dong kan sekarang nyokap aku udah nikah dengan pengusaha paling kaya di negara ini. Ya jelaslah duit gak bakal habis-habis" jawab Ayana dengan sombong
"Wah hebat nyokap kamu bisa dapat suami crazy rich seperti ini. Gue juga mau kalo kaya gini" ucap teman lain.
Acara pernikahan itu berlangsung dari pagi hari mulai dari acara akad dan berlangsung hingga malam hari untuk resepsi dan pesta setelahnya. Semua yang hadir tampak terhanyut oleh suasana pesta mereka makan, minum dan menari bersama bahkan diantara para tamu ada juga yang mulai mabuk karena keras yang di sajikan di dalam pesta. Suasana tampak ramai dengan kebisingan dari musik yang di mainkan dan hiruk pikuk orang-orang yang menikmati pesta sampai tengah malam.
Begitupun Shania yang sibuk menyapa orang-orang yang hadir di pesta sehingga dia lupa sejenak untuk melihat keadaan situasi di rumah Yoona. Sampai akhirnya Shania pun ikut mabuk dan lupa semua hal yang menjadi tugasnya untuk mengawasi keadaan Seok Jin. Kesempatan inilah yang di manfaatkan Yoon Gi untuk menyelamatkan Seok Jin dan keluarga Yoona dari cengkraman Shania.
***
Sementara di rumah Yoona, sekitar jam 07:00 malam semua orang tengah bersiap di posisi masing-masing koki sudah siap dengan makanannya yang akan di antarkan untuk para penjaga satu persatu, sementara bi Inah sudah siap untuk membuka pintu belakang, dan yang lain mengikuti Yoona ke ruang kerja Seok Jin untuk membuka jalan rahasia yang menuju ke bawah jembatan yang ada pintu masuk desa. Sementara di rumah kakek dan nenek Yoona Yoon Gi pun sudah menempatkan orang-orang yang ahli yang akan mengeluarkan kakek nenek Yoona dari rumahnya dan membawa mereka ke tempat yang aman.
Sementara pak Damar tengah bersiap membawa mobil box untuk mengangkut semua aset keluarga Yoona yang di simpan oleh Seok Jin di brankas ruang bawah tanah. Sekitar setengah jam kemudian para penjaga di rumah Yoona sudah tertidur lelap dan mereka pun mulai melakukan aksi penyelamatan Seok Jin. Yoon Gi mulai mematikan CCTV yang ada di depan rumah dan di sekitar rumah dengan cara memotong kabel utama pada sirkuit jaringan kabel yang ada di samping rumah. Lalu kemudian mulai masuk dan membuka pintu kamar tempat Seok Jin berada.
Yoona dan para pekerja rumah lainnya mulai memindahkan semua aset yang ada di dalam brankas berupa saham, emas batangan dan juga sejumlah uang tunai yang tidak terhitung jumlah untuk di amankan dan di pindahkan kepemilikannya atas namanya dan juga Tae Hyung adiknya. Tidak lupa juga Yoona masuk ke dalam ruang CCTV yang ada di samping brankas untuk mengamankan semua bukti kejahatan Shania dan juga Ayana untuk persekongkolan mereka untuk mencelakai keluarga Yoona, ada begitu banyak data dari mulai Shania dan Ayana tinggal di rumah Yoona hingga 1 tahun mereka tinggal di rumah itu Yoona memindahkan semua data yang ada kedalam hardisk kosong dan membawanya bersama.
Sekitar 2 jam semua pekerjaan telah selesai di kerjakan Seok Jin pun telah berhasil di selamatkan dari rumah itu kemudian di bawa menuju bandara sesuai rencana untuk di terbangkan ke Korea Selatan. Sedangkan di Korea Tae Hyung siap menunggu kedatangan ayahnya dan telah menyiapkan tempat persembunyian sementara di bantu oleh para paman dan bibinya. Sementara di rumah kakek dan nenek Yoona dari ibunya juga telah berhasil di selamatkan keluar dari rumahnya dan di bawa ke titik penjemputan yang telah di tentukan untuk kemudian di bawa ke rumah aman rahasia milik Yoon Gi.
Semua misi telah berhasil di lakukan kemudian para pekerja pun mulai pergi satu per satu dari rumah itu untuk menyelamatkan diri mereka dan bersembunyi dari Shania dan orang-orang suruhannya. Pak Hyun Bin pun sudah berhasil mengumpulkan semua bukti kejahatan Shania yang telah memanipulasi data perusahaan dan memalsukan dokumen dengan tanda tangan palsu Seok Jin yang di manipulasi sendiri oleh Shania.
Semua bukti telah di kantongi dan akan segera di laporkan pada pihak yang berwenang. Sementara Yoon Gi membawa Yoona beserta kakek neneknya ke rumah aman milik Yoon Gi yang tidak di ketahui oleh siapapun. Setelah sampai si rumah Yoon Gi, mereka di sambut oleh Jong Gook dan juga orang-orang kepercayaan Yoon Gi. Rumah Yoon Gi yang begitu besar dan terletak di tengah hutan dan lahan milik pribadi Yoon Gi yang tidak bisa di masuki oleh sembarang orang.
"Selamat datang kembali pak Yoon Gi dan keluarga bu Yoona kalian sudah aman di sini" sambut para pekerja di rumah Yoon Gi.
"Hyung.... syukurlah hyung masih hidup dan selamat" sambut Jong Gook sambil berlari dan memeluk Yoon Gi.
"Ish kamu ini seperti yang tidak tahu saja siapa aku ini" ucap Yoon Gi sembari mencoba melepaskan pelukan Jong Gook.
"Aku hanya senang hyung bisa kembali dan berkumpul kembali di rumah ini" sambut Jong Gook dengan senang.
Dia pun melihat ke arah Yoona dan kakek neneknya, dan menghampiri mereka lalu berkata "kamu pasti kakak ipar kan istrinya hyung Yoon Gi" tanya Jong Gook pada Yoona. Yoona pun tersenyum dan menganggukan kepalanya.
Jong Gook mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. "Salam kenal saya Jong Gook adik kak Yoon Gi" ucap Jong Gook mengenalkan.
"Adik apanya kamu itu hanya asisten pribadiku saja, tahu!" Ucap Yoon Gi meluruskan.
"Hemh.. hyung jahat kitakan sudah seperti saudara sejak kita masih kecil di panti asuhan itu. Hyung kejam tidak mau mengakui adik sendiri" rengek Jong Gook dengan manja.
"Sudahlah cepat siapkan makanan untuk istriku dan keluarganya mereka pasti sudah lapar karena belum makan sejak sore" pinta Yoon Gi.
"Hemmhh. Baiklah akan aku siapkan semua makanan enak yang kita punya" ucap Jong Gook sambil berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makanan.
Sementara Yoon Gi membawa Yoona dan kakek neneknya untuk beristirahat di kamar masing-masing sementara Yoona di kamar Yoon Gi.
"Masuklah kamu, istirahat saja dulu mandi atau apapun yang mau kamu lakukan. Setelah makanan siap kita makan bareng, kamu pasti lapar kan karena belum makan sejak sore aku akan ke ruanganku dulu mengecek sesuatu dahulu" ucap Yoon Gi yang kemudian keluar dari dalam kamar.