"Tolong, lepaskan aku Anthonio. Kau tak seharusnya ada disini." Maria Ozawa
"Tidak, sampai kapanpun aku tak akan melepaskan mu. Aku tak akan membiarkan mu terluka lagi, Maria." Anthonio Vanders
"Apa yang mereka lakukan di dalam sana?" Marimar Ozawa
Tujuh tahun lamanya menikah, namun tak membuat hati Anthonio tergerak sama sekali. Bahkan hanya sekedar membuka hati pun, tak dapat lelaki itu lakukan. Hatinya benar-benar membeku, menciptakan sikap dinginnya yang kian meledak. Sementara Marimar yang sangat mencintai suaminya, Anthonio. Merasa lelah tatkala mendengar sebuah fakta yang begitu menusuk hatinya.
Lantas, fakta seperti apakah yang membuat sikap Marimar berubah tak hangat seperti dulu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sagitarius28, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Hinaan
"Apa?" Anthonio tersentak kaget mendengar ucapan sekretarisnya barusan perihal proyek baru yang sedari dulu dia impikan.
"Tidak! Itu tidak mungkin, coba kau pastikan lagi mengenai proyek tersebut. Aku yakin tidak mungkin Nyonya Ozawa menarik sahamnya yang telah dia berikan ke perusahaan ini." Lelaki rupawan itu menggelengkan kepalanya dengan cepat berusaha menepis apa yang telah dia dengar dari sekretaris nya.
Kini, pandangan Anthonio beralih menatap pada Felix yang masih duduk di tempatnya.
"Felix, cepat kau handle proyek ini. Aku akan segera menemui Nyonya Ozawa. Dia tidak bisa seenaknya menarik saham begitu saja," titah Anthonio yang kemudian beranjak dari kursi kebesarannya, kemudian berjalan keluar meninggalkan Felix dan Bertha di ruangan mewah itu.
Terlihat jelas rahang Anthonio yang mengeras, serta sorot mata yang begitu tajam memancarkan sebuah amarah yang membuncah di dalam sana. Kedua tangan Anthonio mengepal menahan amarah yang ada dalam dirinya. Sungguh apa yang dikatakan oleh sekretaris nya itu merupakan hal yang sangat mengejutkan bagi lelaki itu. Terlebih ada sangkut pautnya dengan proyek yang saat ini dia jalankan. Sebuah proyek yang telah dia impikan selama hidupnya.
"Tidak! Aku tidak boleh kehilangan proyek yang sudah lama aku impikan ini. Apapun yang terjadi proyek ini harus tetap berjalan," gumam Anthonio sembari berjalan dengan langkah lebar menuju loby.
Ya, saat ini lelaki itu tampak begitu kacau. Belum selesai urusannya dengan Marimar, kini datang lagi masalah perihal bisnis yang saat ini dia geluti. Sebuah proyek yang dalam tahap pembangunan pun tiba-tiba akan dihentikan secara mendadak dengan alasan Ozawa Group yang telah menarik sahamnya dari VANDERZ GROUP.
Jelas saja bagaimana tidak syok mendengar kabar yang begitu menyesakkan dada. Tentu saja hal itu tak dapat Anthonio biarkan begitu saja, dia akan mencari jalan agar proyek itu dapat kembali beroperasi. Tidak mungkin dia harus menghentikan proyek itu mengingat saat ini proyek tersebut sudah berjalan lima puluh persen.
🥕Ozawa Group🥕
Tok ... tok ... tok ....
Terdengar sebuah ketukan dari balik pintu ruangan yang bertuliskan Direktur Utama. Seorang lelaki paruh baya tengah berdiri di depan pintu yang berukiran mewah berwarna coklat. Ya, lelaki itu adalah Bernardo asisten pribadi Nyonya Ozawa.
"Masuk," seru Ozawa dari dalam ruangan.
Kedua netra Ozawa masih setia menatap pada sejumlah deretan huruf yang ada di dalam layar benda lipat miliknya. Wanita paruh baya itu terlihat masih sibuk dengan beberapa laporan yang telah Bernardo kirimkan ke email milik Ozawa.
"Ada apa? Cepat katakan!" tanya Ozawa dingin tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun ke arah Bernardo. Bola matanya masih terus bergerak kesana-kemari, mengkroscek laporan penting yang akan dia tanda tangani.
"Semua berjalan dengan lancar Nyonya. Saya telah berhasil menarik kembali saham dari VANDERZ GROUP, dan saat ini proyek yang sedang berjalan itu terpaksa harus di hentikan terlebih dahulu karena tidak ada cukup dana untuk melanjutkannya," terang Bernardo secara detail perihal informasi mengenai VANDERS GROUP.
Mendengar itu Ozawa pun langsung menghentikan jari lentiknya yang sedari tadi menari-nari di atas keyboard miliknya. Wanita paruh baya itu tersenyum menyungging dengan tatapan elangnya, kemudian mendongakkan wajahnya menatap Bernardo yang masih berdiri di hadapannya.
"Kerja yang bagus Bernardo. Ternyata aku tidak salah memilih orang sepertimu. Kau berhasil menjalankan tugasmu dengan baik." Terlihat dengan jelas aura sumringah dari raut wajah wanita paruh baya itu. Ozawa begitu puas dengan apa yang telah dia lakukan pada VANDERS GROUP, menarik kembali saham yang telah dia berikan pada perusahaan tersebut. Sosok lelaki seperti Anthonio memang layak mendapatkan hukuman atas perbuatannya selama ini.
Ozawa sama sekali tidak rela kala mendengar sebuah fakta dari orang suruhannya mengenai rumah tangga putri kesayangannya itu. Dimana Anthonio yang selalu bersikap dingin, juga tega mengacuhkan putrinya selama tujuh tahun lebih. Orang tua mana yang terima bila anaknya di perlakukan kejam seperti itu, terlebih dirinya telah memberikan beberapa saham miliknya dan juga beberapa suntikan dana.
Semua itu Ozawa lakukan agar Anthonio dapat membahagiakan putrinya, mengingat sang putri yang begitu mencintai lelaki tersebut sejak lama. Besar harapannya, Anthonio dapat mewujudkan apa yang menjadi keinginannya agar dapat menjaga dan membahagiakan Marimar. Tapi, semua itu hanyalah khayalannya saja yang ternyata lelaki itu telah mengingkari janjinya. Tentu saja hal itu membuat Ozawa murka mengingat selama ini dia telah habis banyak untuk VANDERS GROUP.
"Ingat Bernardo, kau harus buat perusahaan itu kembali terpuruk seperti awal kita menolongnya dari kubangan lumpur. Aku tidak ingin lelaki itu menikmati apa yang bukan miliknya, sementara dirinya telah berhasil menyakiti putriku." Ozawa pun mengingatkan kembali sang asisten yang telah dia percaya selama lima belas tahun ini.
"Baik, Nyonya. Saya akan bekerja keras lagi untuk menjatuhkan VANDERS GROUP." Bernardo mengangguk mengiyakan perintah dari atasannya itu.
"Hem. Jangan kecewakan aku Bernardo, aku akan menunggu hari dimana Anthonio akan merasakan apa yang telah dirasakan Marimar selama ini. Aku akan membuktikan bahwa ucapanku tujuh tahun lalu itu tidak main-main." Sorot mata Ozawa terlihat tajam menatap lurus pada Bernardo yang ada di hadapannya. Tampak wanita paruh baya itu sudah tidak sabar menantikan moment indah itu.
"Saya pastikan Nyonya tidak akan kecewa. Semua akan berjalan dengan lancar sesuai keinginan anda."
"Saya permisi dulu, Nyonya." Bernardo sedikit membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormatnya pada Ozawa yang merupakan atasnya itu. Lelaki itu pamit undur diri, kemudian memutar tubuhnya berjalan keluar dari ruangan mewah itu.
"Tunggu pembalasanku, Anthonio. Kau akan mendapatkan hukuman yang telah ku siapkan untukmu," gumam Ozawa dengan kedua tangannya yang mengepal.
🥕🥕🥕
"Maaf, silahkan anda keluar dari gedung ini," seru salah satu staf yang ada di perusahaan tersebut.
"Lepaskan!" bentak Anthonio yang saat ini tubuh kekarnya tengah di apit oleh dua orang satpam yang bertugas untuk menjaga keamanan di gedung mewah tersebut.
Tak hentinya lelaki rupawan itu berontak dan alhasil dia pun berhasil lepas dari cengkeraman dua orang itu. Kemudian menatap tajam pada seorang staf yang ada di hadapannya.
"Kau! Apa kau tidak tahu kalau aku adalah menantu dari Nyonya Ozawa pemilik Ozawa Group ini, hah? Aku adalah Anthonio Presdir dari VANDERS GROUP." Anthonio mengatakan dengan nada yang begitu tinggi memekikkan telinga. Terlihat jelas dadanya yang naik turun, menggambarkan bila lelaki itu tengah menahan amarah yang membuncah dalam benaknya.
Jerry tertawa mendengar ucapan Anthonio yang terdengar lucu, pasalnya dia telah mengetahui fakta bahwa putri dari atasannya itu telah menggugat cerai lelaki yang ada di hadapannya. Tentu saja dia mendengar rumor itu dari Bernardo yang telah memerintahkan kepada semua staf untuk melarang Anthonio menginjakkan kakinya di gedung mewah ity. Dan itu semua atas perintah dari Ozawa pemilik Ozawa Group.
"Apa aku tidak salah dengar, hah?" tanya Jerry setelah puas tertawa akan ucapan Anthonio.
"Ingat Tuan, harusnya kau sadar dengan fakta yang ada. Sebentar lagi kau bukanlah menantu dari Nyonya Ozawa, tentu kau akan kembali pada tempatmu. Dan kau tak ubah hanyalah seorang benalu yang menempel pada Nona kami. Tapi, kau sama sekali tak sadar dengan hal itu. Kau telah bermain menyakiti Nona kami, itu artinya kau tak pantas mendapatkan kemewahan dari Nyonya Ozawa."
.
.
.
🥕Bersambung🥕
d saat sadar gk ada yg nungguin.
semoga mommy mau merawat nya
d lihat dar cara dia khawatir
trus klo soal maria
mungkin merasa bersalah aja.kyak nya ya😁😁😁
biar bahagia sama mommy nya
kasian dia
km msih d beri kesempatan utk memperbaiki dri
semoga dia bisa bahagia dengan caran nya sendri
kyak nya maria sangat sayang sama kaamu juga mama mu mar.terlepas dia anak sp.
dia kan juga gk mau lahir dr rahim siyap🫢😁😁