NovelToon NovelToon
Setelah Menikah Hidup Jadi Sengsara

Setelah Menikah Hidup Jadi Sengsara

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Cintapertama
Popularitas:302
Nilai: 5
Nama Author: mama D²

menceritakan tentang lika liku kehidupan setelah menikah dan mendapatkan mertua yang super julid

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama D², isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab:15

Ditengah malam buta seorang wanita paruh baya mengendap untuk bisa keluar dari rumah nya yang terbilang cukup besar dan mewah, setelah dia berhasil keluar tidak lupa dia memakai Hoodie sweater berwarna hitam yang menutupi kepalanya dan menggunakan masker supaya jika bertemu orang tidak akan ada yang mengenali diri nya.

Dia akan bertemu dua orang preman kampung suruhan nya untuk mencelakai seseorang niatnya benar benar sudah mantap karena sakit hati dan rasa tidak suka nya terhadap orang tersebut membuat nya gelap mata dia tidak memikirkan hal apa yang akan terjadi kepada orang tersebut dan dirinya sendiri kedepannya.

"ingat ya apa yang harus kalian lakukan jangan sampai gagal dan jika gagal jangan pernah kalian membawa nama saya ini bayaran nya"perintah wanita tersebut pongah

"baik bos"ucap preman berambut gondrong berjaket jeans sobek sambil mencium amplop yang tebal

"sudah buruan pergi keburu ada yang lihat"

Dua preman tersebut hanya mengangguk dan langsung pergi begitu pun dengan dirinya

Sesampainya dirumah dia melihat keadaan rumah nya masih sama sepinya seperti sebelumnya, dia mengelus dadanya karena akhirnya dia keluar dari rumah tanpa diketahui oleh anak dan suaminya.

Dikediaman Mira dan Bima pagi pagi buta Mira sudah berkutat didapur seperti beberapa hari yang lalu, sudah tiga hari dia tidak berjualan hari ini dia memutuskan untuk berjualan kembali Dia sedang mengaduk bubur tiba-tiba datang Bima yang mengagetkan dirinya.

"dek mas bantu ya ''ucap bima tiba tiba dibelakang Mira

"kamu mas ngagetin aja"Mira terlonjak berjingkat sambil memegang centong

bima hanya tersenyum menampakkan deretan gigi putihnya

"mas mau bantu kamu, yang mana yang bisa mas bantu"tawar bima

"tapi mas apa kamu nggak kecapean nanti kan kamu harus kerja"tolak Mira

"aman dek"

"yasudah nih mas potongin kol sama daun bawang "Mira memberikan pisau pada bima

Setelah semua jualan menu sarapannya siap, pekerjaan Mira tinggal membuat gorengan saja

"sudah belum kol nya kamu potongin" ujar Mira sambil mengaduk adonan

"sudah nih mas mandi dulu "

"iya mas makasih kamu habis itu langsung sarapan aja ya "

Bima hanya mengangguk lalu tersenyum meninggalkan Mira yang masih sibuk dengan penggorengan nya

selang waktu dua puluh menit semuanya sudah beres Mira langsung membawa semuanya kedepan untuk dipajang di meja etalase.

"kamu mandi dulu dek"ujar Bima sambil membawa segelas kopi yang sudah diseduh oleh istrinya

"iya mas tolong liatin dulu ya kalau ada orang pesan suruh tunggu"Jawab Mira hendak berlalu

"aman dek " bima menyeruput kopi

"eh bima tumben kamu yang jaga jualannya Mira kemana"ucap Bu RT

"Mira lagi mandi Bu,Bu RT mau beli sarapan ya"ucap Bima

"iya bim"

"oh tunggu ya Bu, duduk dulu Bu bentar lagi kelar mandinya "

Bu RT duduk bersebelahan dengan Bima sambil berbincang-bincang tentang kejadian beberapa hari lalu saat pernikahan anaknya

"kok ada ya mas manusia seperti Bu Hana"

Ujar Bu RT memulai obrolan

"hehe nggap paham juga ya Bu saya kalau ditanya begitu "jawab bima

"padahal juragan Ali dan Rian perangainya baik sekali beda banget sama Bu Hana banget kesal saya nggak tau adab itu perempuan "ujar Bu RT dengan wajahnya yang kesal

"iya Bu biarkan saja semua sudah berlalu "ujar Bima seperti enggan menanggapi

"mohon maaf ya sebelumnya mas bima, kalau saya lihat Rian memang masih mencintai Mira "ujar Bu RT takut takut sambil melihat bima

"iya Bu saya tau kalau itu,saya kasian sebenernya sama Rian secara tidak langsung yang ibunya lakukan saat di pernikahan anak Bu RT dia mempermalukan Rian juga secara tidak langsung"ucap Bima menatap ke arah halaman rumah nya sambil menghela nafasku

Tiba-tiba Mira keluar dari rumah nya membuat obrolan bima dan Bu RT terhenti

"ayo lagi ngomongin apa"goda Mira melihat kearah Bima dan Bu RT menaik turunkan alisnya

"lagi bahas kejadian waktu di pernikahan anak Bu RT dek"jawab bima

Mira hanya mengangguk malas untuk menanggapi

"Bu RT mau beli sarapan apa maaf Mira lama"Mira melangkah menuju meja etalase

"ibu mau pesan nasi kuning tiga komplit lontong sayur nya dua gorengan nya dua puluh ribu "ujar Bu RT sambil menyomot gorengan

"aman Bu ditunggu ya semua nya dibungkus kan Bu?"ujar Mira sambil menyendok nasi kuning kedalam kotak stropom

"iya mir"

"banyak amat Bu pesanannya"

"lagi males masak saya mir lagian hitung hitung istirahat"jawab Bu RT sambil nyengir

"iya Bu"

Datanglah segerombolan ibu ibu yang akan sarapan ada yang menenteng kresek belanjaan

"mir saya pesan lontong sayur ya makan Disini"ujar Bu Mida sambil meletakan kresek belanjaan nya

"saya juga mir lontong sayur satu makan disini sama gorengan sepuluh ya bungkus"ucap Bu Evi

"Endang dari tadi kamu ngelamun aja aku lihat "Bu Mida melihat kearah Endang yang duduk tak berkedip melihat Mira yang sibuk dengan pesanan pelanggan

"ngpain tu Endang lihatin Mira nggak kedip"sambung Bu Evi

"Bu Endang awas kesambet!"ujar Bu RT meninggikan suaranya berlalu meninggalkan pekarangan rumah Mira

"Bu RT ngagetin saya aja"Endang melihat kearah Bu RT dengan mata sedikit menyipit dengan kening berkerut

"kok nggak nunggu aku sih pesanannya udah makan aja"Endang melirik kearah bu mida dan Bu Evi

"kamu dari tadi ditanyain mau pesan apa malah ngelamun aja"jawab Bu Evi sambil mengunyah lontong

"kamu kok lihatin Mira terus dari tadi Ndang?"

tanya Bu Mida kepo

"aku perhatikan si Mira emang cantik ya pantasan Rian nggak bisa move on hihih jadi keinget Bu Hana ngamuk sama Mira anaknya yang kecintaan orang lain yang disalahin "jawab Bu Endang cekikikan

"Bu Endang mau pesan apa nih kesini kalau cuma mau ngegosip jangan disini "ujar Mira menatap Bu Endang membuat Bu Endang kikuk

"eh iya mir saya pesan nasi kuning ya sama lontong dua bungkus, gorengan nya sepuluh dibungkus juga "

"iya Bu "sambil sesekali nimbrung di perbincangkan ibu ibu Mira sambil menyiapkan pesanan pelanggan yang dibungkus

"nih nasi kuning nya kerupuknya nya habis ya Bu itu Mira banyakin bihun nya ya"Mira meletakkan piring dimeja

"iya mir aman,mir saya mau tanya nggak yang aneh-aneh kok "

"ngomong aja Bu Endang "

"kamu kok badannya mulus gitu ya mir terus wajah kamu itu loh apa namanya ya hmm kata anak muda jaman sekarang glowing kamu perawatan dimana? "tanya Bu Endang kepo dia makan seperti orang kelaparan

"saya nggak pernah perawatan Bu cuma pakai pencuci wajah sama sunscreen dan pelembab"jawab Mira apa adanya

"sek sek itu kok seperti ada orang berantem ya dengar nggak "Bu Evi menajamkan pendengarannya

"eh iya itu sepertinya dari rumah Erlin"balas Bu Mida

"ayo kita kesana takutnya Erlin di kdrt lagi sama Mardi "Bu Endang berdiri

mereka pun berjalan tergesa-gesa menuju rumah Erlin sesampainya disana pintu rumah Erlin terkunci dari dalam tapi ibu ibu tersebut tidak kehabisan akal supaya sang empu rumah membuka kan pintu.

"Mardi buka pintu nya "Bu Endang menggedor Pintu bahkan sampai menendang

"Erlin kamu nggak papa didalam!"ujar Mira sedikit berteriak

Mendengar suara Mira Erlin langsung semangat untuk bisa keluar dari rumah tetapi Mardi tidak tinggal diam dia terus menarik rambut panjang Erlin

"sakit mas lepasin rambut ku kamu sudah gila ya"Erlin berusaha melepaskan rambutnya dari cengkeraman tangan Mardi

"jadi istri nggak becus pemborosan suami pulang kerja bukannya dimasakin yang enak enak malah di suguhkan dengan tumis kangkung"ucap Mardi terlihat berang

"kamu itu kasih uang pas Pasan uang nya kamu pakai untuk main judi diwarung mbak Lastri kan sama teman mu, jangan menyalahkan aku!"Erlin tak gentar menjawab Mardi dia sudah benar-benar muak dengan sikap Mardi yang semena-mena dan kasar

tidak henti-hentinya suara gedoran dari luar membuat Mardi semakin emosi

"punya tetangga suka ikut campur"Mardi melepaskan rambut Erlin sambil mendorong sehingga nyaris wajah Erlin terjatuh mengenai lantai

Mardi membuka pintu rumah nya dia mendapati ibu ibu yang sedang menatapnya dengan wajah penuh emosi

"ngpain kesini ikut campur urusan orang aja,urus Sono laki lu "ucap Mardi mengusir ibu ibu

"sampean kok nggak ada sopan sopan nya berbicara dengan orang yang lebih tua ya"Bu Evi angkat bicara

"Halah makanya jangan ngurusin rumah tangga orang! "balas Mardi mulutnya mengeluarkan bau alkohol

"sampean tak laporin polisi biar sekalian dipenjara aja ya bisa bisanya mabuk pulang pulang menyiksa istri"jawab Bu Evi tidak mau kalah

"sudah kita lihat Erlin kedalam saja ngurusin Mardi yang sudah gila kita nanti yang ikutan gila nya" ujar Bu Endang berjalan hendak masuk kedalam rumah tapi didorong oleh Mardi

"Mardi keterlaluan kamu ya "ujar Mira sambil menahan badan Bu Endang yang nyaris terjatuh

"heh Mira diam aja kamu urusin Bima tu atau kamu kesenangan ya tau Rian masih belum move on dari kamu,aku heran sama Rian apa yang dilihatnya dari kamu sok cantik dan suka ngurusin hidup orang cuih"Mardi meludah kesamping

Plak plak

pipi Mardi kiri dan kanan nya ditampar oleh Mira,Mira menatap Mardi berang Mardi yang mendapat perlakuan seperti itu dari Mira tidak bisa membalas nya seketika ciut nyalinya melihat kemarahan Dimata Mira .

Mardi bisa bicara seperti tadi karena dia dan Rian adalah teman dekat jadi Rian selalu curhat pada Mardi

"jangan sekali-kali kamu menghina aku , Jika kamumacam macam seperti tadi aku bersumpah mulut mu akan aku cabik cabik!"ujar Mira berteriak didepan wajah Mardi

Mardi yang mendapat perlakuan seperti itu dari Mira hanya memejamkan matanya dia terkejut rupanya Mira wanita yang pemberani.

"Mira tolongin aku mir"tiba-tiba Erlin muncul dibelakang Mardi dengan wajah yang sudah babak belur bahkan nyaris tak dikenali karena bengkak dan biru dibagian matanya

"astaga Erlin kamu kok sampai begini"ucap Bu Endang menarik tangan Erlin

"ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi kita harus lapor Bu RT "ucap Bu Mida

"ayo kita kerumah Bu RT langsung saja "ujar Bu Endang

"kita bayar makanan kita dulu terus anterin pesanan kerumah baru kita ke tempat Bu RT "ujar Bu Evi memberi saran

"yasudah ayo tunggu apalagi "Bu Mida berjalan menuju rumah Mira

Mardi yang melihat kepergian Erlin dan ibu ibu lainnya tidak bisa berbuat apa-apa ternyata nyali nya tidak sebesar badannya yang kekar,selama ini dia hanya bisa menindas yang lemah seperti istrinya tetapi ketika dihadapkan dengan wanita seperti Mira dia tidak berkutik.

1
Goresan_Pena421
💪Ceritanya seruuu
Goresan_Pena421: sama-sama kak. ✨ semangat menulis.
total 2 replies
kokichi.oma.panta
Ayo thor, semangat update! Kami siap menunggu 😍
darmala (mala: terimakasih sudah mampir dinovel saya
total 1 replies
Alan
Bahasanya enak banget dibaca, terus lanjutkan karya terbaikmu 🎉
darmala (mala: terimakasih, sudah membaca novel saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!