NovelToon NovelToon
Cinta Di Dalam Cerita

Cinta Di Dalam Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Cinta Beda Dunia / Mengubah Takdir / Romansa / Idola sekolah / Ruang Ajaib
Popularitas:203
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Alseana, penulis muda berbakat yang masih duduk di bangku SMA, tak pernah menyangka kehidupannya akan berubah hanya karena sebuah novel yang ia tulis. Cerita yang awalnya hanya fiksi tentang antagonis penuh obsesi, tiba-tiba menjelma nyata ketika Alseana terjebak ke dalam dunia ciptaannya dan menjadi salah satu tokoh yang berhubungan dengan tokoh antagonis. Saat Alseana masuk kedalam dunia ciptaannya sendiri dia menjadi Auryn Athaya Queensha. Lebih mengejutkan lagi, salah satu tokoh antagonis yang ia tulis menyadari rahasia besar: bahwa dirinya hanyalah karakter fiksi dengan akhir tragis. Demi melawan takdir kematian yang sudah ditentukan, tokoh itu mulai mengejar Alseana, bukan hanya sebagai karakter, tapi sebagai penulis yang mampu mengubah nasibnya. Kini, cinta, kebencian, dan obsesi bercampur menjadi satu, membuat Alseana tak tahu apakah ia sedang menulis cerita atau justru sedang hidup di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa yang menang?

Bel masuk sekolah tak dihiraukan oleh Auryn, sudah hampir dua jam dia mencari buku miliknya yang hilang. Ia sangat takut buku itu jatuh kepada orang yang salah terlebih para tokoh novelnya sendiri.

Ia bahkan mencari di setiap rak buku karena siapa tahu pihak perpustakaan disini menaruhnya di sana.

Auryn berkeliling dan tak menemukan apapun yang ia cari hingga ia menyerah, ia pun berjalan keluar dari perpustakan itu dengan langkah lemas, pikiran negatifnya mulai bersarang di otaknya.

Ia berpikir apa kemarin Fredo membawa bukunya? tapi buat apa? apakah dia ingin mengganggunya? tapi ia harap jika Fredo yang membawanya, ia tak pernah membaca sama sekali karena buku itu menyangkut dirinya.

Dia mulai berjalan ke kelasnya, namun semua murid masih berkeliaran di sekitar kelas tidak masuk ke dalam kelas mereka karena sebentar lagi akan ada perlombaan para siswa laki-laki antar kelas untuk bermain basket bola voly bahkan futsal.

Acara hari ini sangat menyegarkan para siswi perempuan karena bisa melihat crush mereka atau pacar mereka bertanding hari ini.

Acara akan di mulai jam sembilan nanti namun Auryn tak tertarik dengan semua itu padahal dia yang memiliki acara ini namun menurutnya ia sudah bosan dengan acara umum di sekolah menengah atas ini, ia lebih baik tidur di uks karena semalaman ia kurang tidur karena terus memikirkan nasib bukunya.

"Auryn!" Suara tinggi tersebut terdengar dari belakang Rhea.

Gadis itu langsung melihat suara yang memanggilnya.

"Lo baru dateng?" Tanya Auryn pada Zamora dan Erzabell yang ngos-ngosan seperti berlari maraton.

"Hehehe, iya tadi gue jemput ni bocah gara-gara bannya bocor. Untung satu minggu kedepan adalah acara ulang tahun lo jadi pak satpam bukain pintu buat kita."

Auryn yang mendengarkan penjelasan Zamora hanya mengangguk saja lalu perhatiannya ia arahkan ke Erzabell.

Sebenarnya adegan ini pernah ia tuliskan tapi ia lupa di halaman berapa. Saat mobil Erzabell mengalami ban bocor, Erzabell sebenarnya sudah menghubungi Haizar yang notabene calon tunangannya untuk menjemputnya namun seperti dugaan kalian Haizar tak peduli bahkan Erzabell melihat dengan mata kepalanya sendiri Haizar melewatinya yang tengah berboncengan dengan Gisella.

"Lo masih yakin ingin bertunangan dengan Haizar saat tadi lo liat sendiri dengan mata kepala lo?" Ucap Auryn tiba-tia sambil melihat Erzabell.

Erzabell yang mendengar itu terkejut, padahal ia belum menceritakan apapun tapi Auryn sudah mengetahuinya lebih dulu. Bahkan Zamora sendiri yang sejak tadi bersamanya belum mengetahui hal ini.

"Ada apa? memang Erzabell lihat apa tadi? lo gak cerita ke gue?" Tanya Zamora pada Auryn kemudian pada Erzabell secara bergantian.

Auryn yang mendengar itu tak menjawab namun malah pergi begitu saja, yang penting Auryn sudah memperingati Erzabell saat ini, urusan dia mau berubah dan sadar atau tidak sudah tak ada hubungannya lagi dengannya.

Erzabell menatap punggung kecil Auryn yang mulai menjauh dan hilang setelah gadis itu berbelok.

"Kalian kenapa si? kok gak cerita ke gue?" Kesal Zamora karena merasa diabaikan.

Erzabell berbalik menatap Zamora.

"Ayo masuk, sebentar lagi Haizar akan tanding bola basket gue ingin melihatnya!" Ucap Erzabell dengan semangat kembali.

Zamora yang mendengar itu hanya menghela nafasnya pelan, lalu mengangguk mengikuti Erzabell yang berjalan mengikuti Auryn tadi yang berjalan kearah kelas.

......................

"Gisella, kamu tadi boncengan sama kak Haizar?" Tanya Belleina, teman Gisella satu-satunya disini. Ia bertemu dengan Belleina secara tak sengaja saat gadis itu di bully dan ia menolongnya.

Belleina Mierales di bully disini karena merupakan anak beasiswa yang culun, untuk sekolah kalangan kelas atas seperti ini anak beasiswa memang terkadang sering dikucilkan sehingga sudah hal biasa disini adanya pembullyan karena beda kasta tersebut.

Bahkan para guru tak berani menolong anak beasiswa tersebut karena tahu yang mereka hadapi orang berpengaruh semua dan jika mereka melindungi anak beasiswa tersebut pekerjaan mereka yang menjadi taruhannya.

"Iya, tadi sepaa aku bannya bocor trus aku tanya sama Naren katanya dia sudah di sekolah alhasil Haizar aku hubungi dan kemudian untungnya dia bisa." Ucap Gisella.

"Kamu gak takut dengan Erzabell? kudengar dia akan tunangan? aku dulu pernah di bully sama dia saat kelas sepuluh karena aku tak sengaja membuat sepatu putihnya kotor."

"Tenang saja, kata Haizar gapapa kok. Nanti jika Erzabell bully kamu lagi bilang aja ke aku nanti aku suruh Haizar buat bilangin ke Erzabell agar gak membully kamu lagi." Ucap Gisella dengan lembut.

Belleina hanya mengangguk saja, ia jadi bersyukur punya teman seperti Gisella yang akrab dengan geng Stofor.

"Oh iya nanti kak Naren dan Kak Haizar tanding basket loh, gimana kalau nanti kita liat dan kamu tau ngga lawannya siapa? anak IPS!"

"Oh iya, asik dong berarti. Aku pasti akan menontonnya untuk mendukung mereka." Ucap Gisella dengan semangat.

"Heem, aku ingin liat kak Angkasa main juga." Ucap Belleina dengan malu-malu.

Gisella yang melihat itu menaikkan alisnya.

"Kamu suka kak Angkasa?" Tanya Gisella dengan penasaran.

"Eh emm, engga kok." Ucap Belleina sambil mengalihkan perhatiannya dengan gelagapan.

Gisella yang melihat itu tersenyum.

"Kak Angkasa jomblo kok, jadi kamu bisa mendekatinya. Apa mau aku bantu?" Tanya Gisella.

"Eh a-apakah benar ia masih jomblo?"

Gisella mengangguk.

"Iya, jadi kau berada didekatku saja karena aku sudah mulai akrab dengan mereka semua siapa ta kak Angkasa juga menyukaimu kan?"

Belleina yang mendengar itu hanya mengangguk saja dan tersenyum pada Gisella. Mereka pun pergi dari sana dan masuk ke kelasnya sebelum pertandingan dimulai.

......................

"Weisss, tadi lo bareng Gisella? kenapa lo gak jemput dia yon?" Tanya Rion pada Naren.

"Gue udah di sekolah, Haizar kan masih dijalan." Ucap Naren apa adanya.

"Bener juga, untung dia gak luntang lantung di jalan." Ucap Rion.

"Nanti kita tanding basket lawan anak IPS." Ucap Rion pada teman-temannya tersebut.

"Berapa?" Tanya Naren dengan dingin.

"Sebentar gue liat jadwal dulu." Ucap Rion sambil membuka hpnya untuk melihat jadwal pertandingan nanti.

"Wahh gila, lawan kita cukup berat ternyata." Rion berkata setelah melihat jadwal pertandingan mereka.

"Lawan kita IPS 3, jadi ada anak itu yang menjadi lawan kita." Ucap Rion yang dapat dimengerti oleh semua geng inti Stofor tersebut.

"Maksud lo Manfredo? gila sih dia sering menang lomba basket antar sekolah bahkan nasional." Komentar Elang.

"Heem, dia memang sering menang tapi dia satu tim. Di kelasnya banyak cowok cupunya dibanding dengan yang jago basket. Pasti kita bakal menang." Ucap Angkasa dengan yakin.

Mereka semua mengangguk, tapi mereka semua tak sadar jika ketua mereka sedang mengepalkan tangannya dengan kuat.

"Pergi." Ucapnya dengan ingin menyuruh teman-temannya itu masuk ke dalam kelas.

......................

Jadi disinilah Auryn sekarang lapangan basket, dia dan sahabatnya berada di tribun paling depan yang rawan akan terkena bola basket yang keluar lapangan.

Namun apa daya, Erzabell ingin melihat dengan jelas pujaan hatinya tersebut. Bahkan Erzabell membawa dua minum untuk dirinya sendiri dan untuk ia berikan pada Haizar nanti.

Auryn hanya membiarkan saja walaupun ia tahu Haizar akan memilih meminum minuman gadis lain yang membuatnya sakit hati.

Biarlah ia sakit hati agar ia sadar akan kebodohannya dan segera berpaling pada pria psikopat tersebut.

"Tadi lo bilang lawannya anak ips, ips berapa?" Tanya Zamora pada Erzabell.

"Em berapa ya tadi, gue lupa kan gak penting juga yang penting adalah Haizar hari ini main basket." Ucap Erzabell dengan senang.

Zamora hanya menghela nafasnya, gadis bucin itu lebih baik tidak ditanya saja.

"Lo kenapa diem aja Ryn? lo cuma beli satu minuman?" Tanya Zamora pada Auryn sambil melihat satu botol air mineral di tangannya.

Auryn yang mendengar pertanyaan ini menaikkan alisnya pada Zamora

"Lah emang buat apa beli banyak? kan buat gue minum sendiri."

"Ouh, kukira lo mau kasih ke crush lo."

"Belum menemukan Crush yang seganteng Lin Yi." Ucap Auryn dengan tenang.

"Ck, lo halu banget." Ucap Zamora sambil menjitak dahi Auryn dengan pelan lalu terkekeh.

"Daripada lo ngecrushin tiga tahun tapi dianya gak peka, hahaha." Ucap Auryn mengejek Zamora.

"Ssssttt, jangan ember deh."

"Emang Zamora suka sama siapa?" Tanya Erzabell dengan penasaran.

Auryn melirik Zamora dengan jahil dan Zamora yang melihat itu langsung mencubit pinggang Auryn agar gadis itu diam.

Auryn tertawa lepas karena cubitan Zamora tidak membuat dia sakit tapi malah membuat dirinya merasa geli.

"Calon kakak ipar lo nih." Ucap Auryn yang membuat Zamora menutup wajahnya karena malu.

Erzabell yang melihat itu menaikkan alisnya lalu berpikir dengan keras, dan saat ia paham ia langsung membuka mulutnya.

"Kau suka Angkasa?" Ucap Erzabell dengan tak percaya.

"Ahhh Auryn gak asik lo, sebel gue sama lo."

Auryn yang mendengar itu hanya terkekeh, Erzabell juga ikut terkekeh melihat Zamora yang seperti tomat rebus saat malu.

"Mau gue deketin sama dia Zamora? atau rayu om sama tante gue dulu biar dapet anaknya?" Erzabell tertawa sambil mengucapkan hal itu.

"Ah udahlah, jangan gitu gue maluuu."

Mereka berdua tertawa, namun tak berlangsung lama karena Auryn yang kebetulan melihat pintu masuk pemain mendadak kaku.

"Ryn lo kenapa?" Tanya Erzabell dengan bingung, Zamora yang tadinya malu juga langsung bingung dengan perubahan ekspresi mendadak sahabatnya itu.

Mereka berdua langsung mengalihkan pandangannya ke arah mata yang dituju Auryn.

Mereka yang melihatnya juga terkejut.

"Wahhh, lawan kelas kita ternyata IPS 3. Bakalan heboh sih ini gue yakin." Ucap Zamora dengan semangat.

Auryn terkejut bukan karena lawan kelasnya adalah kelas IPS 3 tapi ia terkejut saat tatapan dingin antagonis itu mengarah langsung kepada dirinya.

"Kira-kira siapa yaa yang bakal menang?" Tanya Zamora pada sahabatnya tersebut.

"Pastinya calon tunangan gue lah, gak mungkin anak IPS itu." Ucap Erzabell dengan penuh percaya diri.

"Lo dukung siapa Ryn buat pemenang hari ini?" Zamora bertanya pada Auryn yang masih diam membisu sejak tadi.

"IPS." gumamnya.

Erzabell dan Zamora saling berpandangan, padahal kelas mereka yang main namun Auryn malah mendukung kelas jurusan lain?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!