NovelToon NovelToon
Baby Twins Milik Ceo

Baby Twins Milik Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Nikah Kontrak / Penyesalan Suami
Popularitas:367.3k
Nilai: 3.1
Nama Author: kikoaiko

Angkasa Lu merupakan seorang ceo yang kaya raya, dan juga Arogan. Karena traumanya dia membenci wanita. Namun, karena permintaan sang kakek terpaksa dia melakukan kawin kontrak dengan seorang perempuan yang bernama Hana. Dan begitu warisan sudah ia dapatkan, maka pernikahan dia dengan Hana pun selesai. Akan tetapi belum sempat Angkasa mendapatkan warisan itu, Hana sudah pergi meninggalkan pria itu.

Lima tahun kemudian, secara tidak sengaja Angkasa di pertemukan dengan Hana, dan juga kedua anak kembarnya. Pria itu tidak tahu kalau selama ini sang istri telah melahirkan anak kembar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

"Ada apa kak? Kenapa kakak terlihat panik" tanya Zaka dengan wajah cemas, melihat wajah kakaknya yang pucat pasi dan gelisah.

Hana segera menurunkan Ciara dari gendongannya, lalu berlari menutup semua pintu rumah termasuk warungnya juga dia tutup.

"Pria itu ada di sini, Zak. Kakak takut dia akan merebut kembar dari kita" jawab Hana dengan suara bergetar, penuh rasa takut yang menyelimuti hatinya.

"Maksud kakak, Tuan muda Lu?" tanya Zaka memastikan bahwa ia mengerti siapa yang dimaksud kakaknya.

"Iya, Zak. Tadi dia sempat menolong Cia," jawab Hana, menahan isak tangis yang mulai menggelayutinya. "Kakak takut, Zak," ucap Hana lirih, sambil menutup seluruh wajahnya dengan kedua tangannya, mencoba menyembunyikan kepanikannya.

Zaka, yang melihat keadaan kakaknya, segera mendekatinya dan menepuk punggungnya pelan. "Tenang, kak. Aku akan bantu kakak melindungi kembar," ujar Zaka dengan suara penuh keyakinan, berusaha menenangkan Hana dan mengembalikan keberaniannya.

Meskipun dia tidak yakin bisa menang melawan Angkasa, naun setidaknya dia akan berjuang terlebih dahulu untuk melindungi kakaknya dan juga kedua ponakannya.

"Untuk sementara waktu kembar jangan boleh keluar rumah dulu, tunggu sampai situasinya aman" pesan Zaka.

"Kamu benar, kakak harus mengurung mereka untuk sementara waktu" ucap Hana mengangguk setuju.

Tiga hari berlalu sejak Hana memutuskan untuk tidak memperbolehkan anak kembarnya, keluar rumah. Ia takut Angkasa mengetahui keberadaan mereka dan berusaha mengambil anak-anak darinya.

Rumah yang biasanya riuh dengan tawa anak-anak, kini terasa hampa dan sunyi. Ciara, yang biasa bermain dengan teman-temannya di luar rumah, mulai merasa bosan. Gadis kecil itu terus merengek, meminta izin untuk keluar rumah dan bermain dengan teman-temannya.

Ia menghampiri ibunya yang sedang duduk di sofa sambil menatap keluar jendela dengan wajah cemas. "Cia bocan, Mommy. Cia mau main cama teman-teman Cia," rengek Ciara sambil menghentakkan kakinya pada lantai, menunjukkan betapa bosannya ia.

Tiba-tiba, amarah Hana meledak dan memarahi putrinya, "BERHENTI MERENGEK CIA!" Suara bentakan Hana membuat Ciara terlonjak kaget, matanya mulai berembun air mata dan bibirnya bergemetar.

Hana yang menyadari habis membentak putrinya, segera merangkul memeluk Cia dan menenangkannya. "Maafkan Mommy, Sayang. Mommy hanya khawatir akan keselamatanmu dan bang Xander. Kita harus tetap di rumah untuk sementara waktu agar tetap aman."

Cia masih menangis pelan, namun mulai mengerti alasan ibunya melarang mereka keluar rumah. "Tapi Cia bocan, Mommy. Kapan Cia bica belmain lagi cama teman-teman lagi?" tanya Ciara dengan suara lirih.

Hana mengusap rambut Ciara dan berjanji, "Secepatnya, Sayang. Setelah Mommy yakin kita semua aman, kalian boleh keluar dan bermain lagi."

Dengan berat hati, Ciara mengangguk dan kembali ke kamarnya bermain boneka kesayangannya.

*****

Angkasa duduk di balkon kamar hotelnya sambil menikmati secangkir kopi. Tiba-tiba Victor, asistennya, mendekat dan mengatakan, "Tuan, nona Gya menelpon." Ia menunjukkan ponselnya ke arah Angkasa.

Angkasa mengernyitkan dahinya, tampak jelas rasa tidak suka di wajahnya. "Abaikan saja, wanita itu sangat merepotkan," ucapnya sambil menghela nafas panjang, menandakan betapa lelahnya ia menghadapi Gya.

Sejak pertemuannya dengan Hana, Angkasa memutuskan menetap di kampung tersebut untuk sementara waktu. Ia berharap bisa mendapatkan informasi lebih lanjut tentang keberadaan Hana dan buah hatinya yang kini sedang dicarinya.

Setiap hari, Angkasa mengunjungi berbagai tempat di kampung itu, berbicara dengan warga, dan mengumpulkan berbagai informasi yang mungkin berguna.

Victor mengangguk mengerti, lalu ia kembali ke dalam kamarnya, meninggalkan Angkasa yang masih menyesap kopinya.

Angkasa melirik ke arah ponsel yang tergeletak di meja, lalu menggumam, "Maafkan aku, Gya. Tapi aku tidak bisa mengangkat panggilan mu, masih ada masalah yang lebih penting yang harus aku selesaikan"

Langit mulai mendung, menandakan hujan segera turun. Angkasa menatap awan-awan gelap yang menggantung di langit, merenung tentang keputusannya. Ia bertekad akan menemukan Hana dan anaknya, tidak peduli berapa lama atau seberapa jauh ia harus mencari.

*****

Ciara berguling-guling di atas kasurnya untuk mengusir kebosanannya. Tiba-tiba otak kecilnya mendapatkan sebuah ide.

"Huh, Cia bocan, lebih baik Cia kabul aja," gumam Ciara mencoba meyakinkan diri "Iya benal, Cia halus kabul bial bica belmain sama teman-teman Cia. Lindu kali lho Cia cama meleka" ucap Ciara sambil tersenyum merasa tercerahkan.

Dengan hati-hati, gadis kecil itu turun dari atas ranjangnya. Ia melangkahkan kaki gempalnya ke arah pintu, dengan perlahan Ciara membuka pintu tersebut. Ia tidak langsung keluar kamar, dia mengintip terlebih dahulu untuk memastikan keadaannya aman. Matanya mengamati setiap sudut ruangan, mencari tanda-tanda keberadaan ibunya dan juga om nya.

Suasana di luar kamar tampak sepi dan sunyi, hanya terdengar suara angin yang berhembus lembut melalui celah-celah jendela. Ciara mengumpulkan keberanian, lalu melangkah keluar dari kamarnya. Ia berjalan perlahan, mencoba tidak membuat suara yang dapat menarik perhatian orang lain.

Sambil berjalan, Ciara merasa gelisah dan deg-degan, takut akan apa yang mungkin menunggunya di luar sana. Namun, di saat yang bersamaan, ia juga merasa bersemangat untuk segera bertemu dengan teman-temannya dan kembali bermain bersama.

Ciara menghela napas panjang, matanya menelusuri lorong  menuju pintu utama rumah mereka. Sesekali, ia menoleh ke belakang untuk memastikan tak ada siapa-siapa yang mengintainya. Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya Ciara sampai di depan pintu utama.

Gadis kecil itu mengambil napas dalam-dalam, berharap pintu tersebut terbuka. Ia mencoba memutar gagang pintu dengan perlahan.

Klek... Klek....

"Yah...di kunci pintunya," keluh Ciara ketika menyadari pintu tidak bisa dibuka.

Wajahnya langsung berubah muram, semangat yang baru saja berkobar seketika memudar. Dengan perasaan putus asa, Ciara menjatuhkan tubuhnya ke sofa yang berada di dekat pintu. Ia berbaring terlentang, menatap langit-langit rumah dengan pandangan kosong, seperti ikan yang kehabisan air.

Tiba-tiba, sebuah suara mengagetkan Ciara. "Kamu mencari ini?" ucap Xander, kakak kembar Ciara, sambil menunjukkan sebuah kunci yang ia pegang erat di tangannya.

Ciara menoleh dengan kaget, matanya membelalak saat melihat kunci yang sedang ia cari. Hatinya berdebar, Gadis kecil itu segera bangkit dari atas sofa, dan mendekati Xander dan menatapnya dengan ekspresi penuh harap.

"Abang, bawa cini kuncinya, Cia mau kelual," pintanya sambil menunjukkan wajah memelas yang sulit ditolak.

Xander, yang tampak menikmati reaksi adiknya, tersenyum jahil sambil menggoyangkan kunci di tangannya. "Tidak! Kamu tidak mendengarkan perkataan mommy, huh," sahutnya sambil mengangkat alis, mengejek Ciara.

Gadis kecil itu mengerucutkan bibirnya, berusaha keras untuk tidak menangis. "Dengal kok, Cia dengal. Tapi Cia bocan, Abang. Cia mau main," rengek Ciara dengan mata berkaca-kaca, berharap Xander luluh dan memberikannya kunci tersebut.

Suasana di ruang tamu terasa semakin mendebarkan, Ciara dan Xander saling beradu pandang, menunggu siapa yang akan menyerah terlebih dahulu dalam pertarungan kecil mereka.

1
Nurminah
mantep buat orang susah tapi merasa di zholimi hadeh keluarga playing victim dan toxic
reza indrayana
ikit dredeg niichh... 😥😥
Rita Susanti
kenapa dikasih bawang kak
Nur Salmi
klw hasil plagiat kok g d banned sama NT.. gmn pihak NT, kok bisa g diseleksi sebelum d up, knp bisa lolos yg kyk gini ini..
Keyraaleyababy Keyraaleya
GW MAU TANYA DONG SMA PENULIS YA INI.SALAH YA KLAU ADA ORANG CUMA NGEBACA KARYA ORANG GTU .TRUS ADA ORANG MARAH" GA KENAL GA APA TRUS GOBLOK GOBLOKIN GW TRUS DI BILANG GW NGEDUKUNG PENULIS INI KARYA JIPLAKAN ORANG LAIN .YG GW HERAN GW KENAL AZA KGK SMA YG NULIS INI YG DI JIPLAK YA PUN AKU KGK KENAL HADEHH

AKU UDAH BILANG AKU CUMA PEMBACA NOVEL BUKAN NGEDUKUNG ORANG YG NGEJIPLAK KARYA ORANG LAIN HADEHH .
Keyraaleyababy Keyraaleya: LA GW KGK MAU APA" EMANG SALAH KLAU ORANG BERTANYA TRUS DI JAWAB MARAH" 🤣🤣🤣 MBAK TEMAN LHO YG LUCU .NJIRR BARU INI GW BACA CERITA NOVEL DI MAKI" ORANG GA TAU DARI MNA DATANG KENAL KGK . PADAHAL GW CUMA BACA DI YUDIH KYK ORANG PENCURI KARYA ORANG AZA SEREMM AMAT YA 🤣
total 7 replies
khadizah thea
tambah Anak lgi
reza indrayana
bikin nangis TPI ketawa pol gara2 si Bocah Gemblung.... 🥰🥰🥰
reza indrayana
segera sadar Dalillaa.... 😥😥
reza indrayana
Haru nichh.... 😥😥😥
reza indrayana
Haru campur aduk dg keGelian ugara² ulah boCil GeniitTt.. 😥😥🥰🥰🥰
reza indrayana
dalam kepnikan klrganmalah Bocil Gemblung bersantai dg gebetannya... 😍😍😍
reza indrayana
ternyata selama ini yg di anggap sahabat melebihi saudar bukan hanya berkhiaNat tp lebih dr kejaaamMm....😥😥😥 😡😡😡
Eno Pahlevi
Sandrina apa Dalila ya namanya
Eno Pahlevi
🤣Mau lah anak mantu kayak Cia 🤣/Kiss//Kiss/
Hasna Nursyafah
ishhh msh up aja...
Dandelion
hmmm
IG: Kenz___567
Tolong banget ini mah, semua bab yang udah kamu ambil dari karyaku tolong segera hapus/di rubah sama isi otakmu sendiri yah🫵 sisanya terserah, kecadelan bocah enak banget main comot pindahin kesini, gak bisa buat yah? Pantes kecadelannya gak konsisten setiap bab🫵 Koreksi anak Angkasa mu itu Ciara bukan Liora, ketahuan kan kamu pantau karyaku When Janda Meet Duda🫵
-Mom Where is our Daddy
-When Janda Meet Duda.
-Kamu pake konflik pria trauma wanita karena ibunya dan itu ada di karyaku Kembar Genius Milik Ceo Galak🫵 gak ada yang salah pake konflik ini, tapi kamu awalin dengan comot dari karya orang🫨

Minimal tahu diri, minta maaf dan di rubah bukan bodo amat dan tetap di lanjut. Curiga kalau ada karya orang lain juga yang di campur disini🫵
reza indrayana
bikin nGakaakk., CIA... Ciiaaa.... Dasar emang Sableng... 😍😍😍
reza indrayana
Bocil Gemoy Ber-aksii .. 😍😍😍
reza indrayana
Dasar Bocil² Gemblung.... 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!