NovelToon NovelToon
Pengasuh Boneka Tuan Zergan

Pengasuh Boneka Tuan Zergan

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh / Ibu susu / Tamat
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: MahaSilsi24

Demi melunasi hutang ayahnya 120 juta, Juwita terpaksa menjadi pengasuh boneka milik Tuan Zergan, pria kaya raya yang terkenal aneh sekaligus misterius.
Siapa sangka, di balik sikap gilanya, Zergan justru jatuh cinta padanya. Dan bersama lelaki itu, Juwita menemukan rahasia besar tentang hidupnya yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MahaSilsi24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunga Bermekaran di Kantor Zergan

Mobil hitam itu berhenti di depan gedung tinggi menjulang dengan logo Tanubrata Grup terpampang gagah. Pagi itu, matahari baru naik sempurna, cahayanya menyapu kaca-kaca gedung yang berkilau seperti permata.

Zergan turun dari mobil, jasnya rapi, langkahnya mantap. Seperti biasa, satpam dan resepsionis langsung memberi hormat penuh segan. Namun ada yang berbeda. Alih-alih wajah dingin tanpa ekspresi, kali ini ada senyum samar di bibirnya.

“Selamat pagi,” ucapnya singkat namun terdengar hangat.

Dua satpam yang biasanya hanya dapat anggukan kaku nyaris ternganga. Mereka saling pandang, lalu buru-buru membalas, “S-selamat pagi, Tuan!” dengan nada lebih semangat dari biasanya.

Begitu Zergan masuk ke lobi, para karyawan yang sedang berjalan cepat-cepat menunduk, takut ditatap. Namun yang terjadi justru kebalikannya. Zergan mengangguk ringan pada beberapa orang, bahkan sempat menyapa seorang staf yang baru saja menjatuhkan berkas.

“Hati-hati, jangan terburu-buru.”

Staf itu hampir menjatuhkan berkasnya lagi karena kaget. “I-iya, Tuan! Terima kasih, Tuan!”

Lift eksekutif membawanya ke lantai atas, tempat kantor CEO berada. Begitu pintu lift terbuka, asistennya, Sekar, sudah menunggu dengan tablet di tangan. Biasanya, setiap pagi wajah Sekar tegang luar biasa, seperti orang bersiap masuk ruang interogasi.

Namun kali ini, ia malah tercengang.

“T-Tuan, pagi ini wajah Anda berbeda.”

Zergan menaikkan satu alis. “Berbeda bagaimana?”

Sekar menelan ludah. “A-anda tersenyum.”

Zergan justru terkekeh kecil, sesuatu yang nyaris tak pernah terjadi di kantor. “Memangnya salah kalau aku tersenyum?”

Sekar buru-buru menggeleng. “T-tidak, Tuan! Sama sekali tidak! Hanya saja … saya sudah bekerja dengan Anda tiga tahun, ini pertama kalinya saya melihat senyum yang tulus.”

Zergan berjalan ke ruang kerjanya sambil melepas jas dan menggantungnya rapi. “Kalau begitu, anggap saja ini hari keberuntunganmu, Sekar.”

Sekar masih berdiri bengong di pintu, sampai-sampai Zergan harus menegurnya.

“Kau tidak masuk?”

“Eh! Maaf, Tuan!” Sekar terburu-buru masuk sambil membawa tablet.

Di meja kerja, Zergan membuka laptop. Namun jemarinya justru terhenti sejenak, pikirannya melayang pada kejadian semalam. Suara tawa Juwita, wajahnya yang memerah ketika ketahuan joget, dan ekspresinya pagi tadi saat menggendong Princess semua bercampur jadi satu.

Tanpa sadar, bibirnya kembali melengkung tipis.

Sekar yang sedang menjelaskan agenda rapat mendadak berhenti.

“Kenapa kau berhenti?” tanya Zergan.

Sekar melongo. “T-tuan, Anda tersenyum lagi.”

“Memangnya dilarang?”

“Bukan, hanya biasanya setiap saya jelaskan agenda, ekspresi Anda itu seperti sedang menghukum saya.”

Zergan menghela napas, lalu mengibaskan tangan. “Lanjutkan saja. Jangan terlalu drama.”

Sekar menatapnya dengan mata menyipit. Ada apa dengan Tuan hari ini? Jangan-jangan dia jatuh cinta?

Hari itu, suasana kantor terasa berbeda. Karyawan yang biasanya berjalan di lorong dengan jantung berdebar, mendapati CEO mereka lebih ramah. Saat rapat, Zergan tidak langsung memotong dengan suara dingin, tapi mendengarkan lebih dulu, bahkan memberi masukan dengan nada yang lebih manusiawi.

Di ujung meja, Sekar sampai mencubit pahanya sendiri berkali-kali untuk memastikan ini bukan mimpi.

“Strategi marketing ini lumayan,” kata Zergan sambil menatap presentasi di layar. “Tapi coba kembangkan alternatif lain. Jangan takut salah. Kita di sini untuk maju bersama, bukan untuk saling menjatuhkan.”

Beberapa manajer saling pandang dengan wajah terharu. Salah satu bahkan nyaris menitikkan air mata.

Selesai rapat, begitu Zergan keluar ruangan, desas-desus langsung menyebar.

“Astaga, tadi dia bilang ‘maju bersama’ nggak sih?”

“Aku kira aku salah dengar.”

“Bukan cuma kau. Aku juga dengar.”

“Dia … senyum, loh.”

Di ruangannya, Sekar kembali menemui Zergan dengan wajah penuh rasa ingin tahu.

“Tuan, boleh saya tanya sesuatu?”

“Cepat. Aku sibuk.”

“Apakah ada sesuatu yang terjadi semalam?”

Zergan berhenti mengetik. Tatapannya menajam, tapi entah kenapa senyum itu tetap bertahan di sudut bibirnya.

“Kenapa kau bertanya begitu?”

“Karena sejak tadi Anda bukan seperti biasanya. Biasanya aura Anda dingin seperti kulkas dua pintu. Hari ini lebih mirip pemanas ruangan.”

Zergan menahan tawa. “Kau ini, Sekar, terlalu banyak drama.”

Sekar menyipitkan mata. “Jadi, benar ada sesuatu?”

Zergan kembali fokus ke laptopnya. “Kau terlalu banyak ingin tahu. Kerjakan saja tugasmu.”

Sekar menghela napas. “Baik, Tuan. Tapi ingat, kalau Anda terus begini, jangan kaget kalau semua orang di kantor ini tiba-tiba jatuh cinta pada Anda.”

Zergan tidak menjawab, hanya mengibaskan tangan, tapi dalam hatinya ia tahu Sekar tidak salah. Ada sesuatu yang berubah. Semalam bukan sekadar insiden kopi jatuh. Ada sesuatu yang mulai tumbuh, sesuatu yang selama ini ia tolak, tapi kini sulit ia kendalikan.

Dan itu semua karena seorang gadis sederhana bernama Juwita.

Hari itu berlalu dengan cepat. Sejumlah agenda rapat, laporan keuangan, dan pertemuan dengan klien besar membuat meja Zergan penuh dengan dokumen. Namun, meski sibuk, ada satu hal yang tidak bisa ia kendalikan bayangan tentang Juwita.

Suara tawa riangnya saat joget semalam, ekspresi canggungnya ketika ketahuan, cara ia menggendong Princess dengan penuh kasih… semua itu terus terulang di kepalanya, bahkan ketika ia sedang menjelaskan angka-angka serius kepada investor.

“Baik, saya rasa rapat cukup. Lanjutkan seperti yang sudah disepakati.”

Para manajer pun segera bubar. Begitu pintu ruangannya tertutup, Zergan bersandar di kursinya. Ia menatap layar laptop yang kini kosong dari presentasi, lalu membuka sebuah tab baru.

Tangannya ragu-ragu, tapi kemudian ia mengetik: “butik online – pakaian wanita”.

Halaman demi halaman terbuka, menampilkan berbagai model pakaian. Ia menelusuri dengan seksama, meski wajahnya tetap terlihat serius seakan sedang mempelajari grafik saham.

“Dia hanya punya beberapa pasang pakaian,” gumamnya lirih. “Itu pun sederhana sekali,”

Ia menatap satu gaun kasual berwarna pastel. Bibirnya melengkung tipis. Cocok untuknya.

Klik. Masuk ke keranjang.

Ia beralih ke blus sederhana dengan motif bunga. Klik. Tambah ke keranjang.

Hingga akhirnya ada hampir sepuluh item yang terkumpul. Namun tangannya terhenti ketika hendak membayar. Pandangan matanya menatap kosong ke layar.

“Siapa sebenarnya kau, Juwita?” bisiknya.

Hatinya mendadak gelisah. Ia sadar, ia tahu sangat sedikit tentang gadis itu. Dari mana asalnya, siapa orang tuanya, bagaimana ia bisa bekerja di rumah orang tuanya semua masih misteri.

Tangannya terkepal.

“Aku akan cari tahu.”

Namun sejenak kemudian, senyum samar kembali muncul. Tapi untuk sekarang, biarlah aku memastikan kau punya pakaian yang layak.

Dengan sekali klik, transaksi selesai.

Zergan menutup laptop, lalu meneguk kopi yang sudah mendingin di meja. Di luar, lampu-lampu kota mulai menyala, menandai hari sudah sore. Tapi dalam dirinya, ada cahaya lain yang tumbuh halus, hangat, dan membuatnya merasa hidup dengan cara yang sudah lama ia lupakan.

1
Cicih Sophiana
bintang lima menyusul thor ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ meluncur
Cicih Sophiana
Tamat ya thor gak nunggu sampe Juwita punya baby.. hadiah untuk othor VOTE dan bunga untuk Juwita 🌹😍🌹
Cicih Sophiana
waduh mas kawin sampe segitunya Wit... mas kawin aja gak bakal abis tujuh tanyakan dan tujuh pengkolan 🤭😍😍
Cicih Sophiana
bahagia ya Ju ayas pernikahan nya... semoga bahagia sampai akhir usia
Cicih Sophiana
Justin ayo tundukan Jesika... jgn menyerah ya semangat💪🏻💪🏻
Cicih Sophiana
klo Jesika di kasih duit I m jg paling cuma dua jam habis Justin...
Cicih Sophiana
bikin drama seru jg untuk kalian bertempat...
Cicih Sophiana
semoga kamu bahagia yah Juwi mendapatkan suami yg baik dan bertemu keluarga kandung pula... lengkap sudah kebahagiaan mu Juwi
Cicih Sophiana
wah mau suami seperti Zergar walau dia duda aq ikhlas... thor kirim satu yah buat aq yg seperti Zergar...
Cicih Sophiana
semoga Juwita bisa di selamatkan...
Cicih Sophiana
tuh kan Indira klo orang jahat kualat kan... mau mati aja susah apa hidup
Cicih Sophiana
bagus Zergan sekarang sdh tau siapa cecunguk itu... buang dia ke Amazon ngerepitin aja🤭
Zainab Ddi
selalu 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻😍😍 author untuk bekarya
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😍
Zainab Ddi
ya cepet amat tamaty endingy bagus akhirnya bahagia tapi ngak kis Jessica nih 🙏🏻😍🙏🏻🙏🏻💪🏻
Cicih Sophiana
ayo Zergan selidiki siap yg mencekai Juwita... klo sdh di temukan jgn di kasih ampun... masukan dia ke hotel prodeo
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
wah keren banget itu masa kawinnya Juwita bikin semua orang kaget🤣🤣🤣
Cicih Sophiana
semoga Juwita baik baik aja agar dia bisa bertemu orang tua kandung nya... dan semoga si Indira tertangkap
Cicih Sophiana
good Job Zergan buat apa sampah di pungut lagi... selingkuh tdk ada maaf lg itu wanita mau pun pria... sampah tetap aja sampah buang ke tempat nya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!