NovelToon NovelToon
Azzura ( Obsesi Sang Alpha)

Azzura ( Obsesi Sang Alpha)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Vampir / Manusia Serigala / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Fantasi Wanita / Kekasih misterius
Popularitas:37.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Sekuel dari novel Cintaku Dari Zaman Kuno

Azzura hidup dalam kemewahan yang tak terhingga. Ia adalah putri dari keluarga Azlan, keluarga terkaya dan paling berpengaruh di negara Elarion. Namun, dunia tidak tahu siapa dia sebenarnya. Azzura menyamar sebagai gadis cupu dan sederhana semua demi kekasihnya, Kenzo.

Namun, tepat saat perkemahan kampus tak sengaja Azzura menemukan sang kekasih berselingkuh karena keputusasaan Azzura berlari ke hutan tak tentu arah. Hingga, mengantarkannya ke seorang pria tampan yang terluka, yang memiliki banyak misteri yaitu Xavier.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Azzura Dixon Azlan

Pagi itu, di sebuah meja makan yang mewah dan panjang berlapis marmer putih, keluarga Azlan sedang menikmati sarapan mereka. Cahaya matahari menyelinap masuk melalui jendela besar, memantul pada permukaan gelas kristal dan peralatan makan dari perak.

Terlihat Zion, pria dewasa dengan aura wibawa dan ketenangan, duduk di kepala meja, membaca surat kabar digitalnya.

Di sebelahnya, Zanaya, wanita anggun dengan mata tajam dan rambut panjang gelap, menyeruput teh hangat sambil memperhatikan putranya, Zorion, yang sedang mengoles mentega di roti gandum.

Suasana tenang itu tiba-tiba berubah saat suara dari lift pribadi terdengar. Pintu terbuka, dan muncullah seorang gadis remaja dengan pakaian sangat sederhana, hoodie abu-abu, celana jeans lusuh, dan kacamata besar yang tampak kebesaran. Rambut hitamnya dikuncir dua seperti anak SMP.

"Pagi," gumam Azzura dengan lesu, berjalan ke kursinya dan duduk di antara Zorion dan sang ibu. Ia langsung mengambil roti tawar dan mengolesinya dengan selai coklat, tanpa melihat siapa pun.

Zanaya mengangkat alis, meletakkan cangkir tehnya. "Sampai kapan kau akan mengenakan pakaian seperti ini, Azzura? Hanya demi pemuda itu?"

Azzura mendesah keras. "Apa salahnya, Mom? Kenzo pria yang baik. Dia tidak peduli soal penampilan.

Zorion hanya menahan tawa kecilnya tapi memilih bungkam. Zion hanya membalik halaman surat kabarnya, namun dari cara ia menekuk bibir, jelas ia mendengar percakapan istri dan putrinya.

Zanaya berdecak pelan, nadanya mulai meninggi. "Kalau dia pria baik, tidak mungkin dia akan memanfaatkan kamu untuk selalu mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Kamu pikir Mommy dan Daddy tidak tahu itu? Kami tahu semua yang terjadi, Azzura. Dia bukan pria yang baik, jauhi dia!"

Azzura menghentikan gerakannya, menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca. "Mommy benar-benar nggak pernah sayang Azzura," katanya pelan, namun sarat kemarahan.

Zanaya berdiri setengah dari kursinya, hendak menjawab, tapi Azzura sudah mendorong kursinya dan berdiri.

"Aku berangkat ke kampus!" serunya sambil berjalan cepat meninggalkan ruang makan. Dengan membawa bekal yang sudah dia siapkan dari tadi.

Zanaya hendak menyusul, namun tangan Zion terulur dan menyentuh lembut lengan istrinya.

"Biarkan saja dulu," katanya tenang, menatap lurus ke arah pintu tempat Azzura menghilang. "Dia harus sadar sendiri, bukan karena dipaksa."

Zorion menggigit rotinya pelan, lalu bergumam, "Atau karena hatinya yang memang keras seperti batu."

Zanaya menarik napas panjang, lalu kembali duduk. Di meja yang megah itu, hanya suara alat makan yang kembali terdengar. Namun hati para penghuni rumah itu sedang bergemuruh.

🍃🍃🍃

Di Kampus Astoria, kampus mewah dengan arsitektur modern dan taman yang rapi sekumpulan mahasiswa tampak duduk santai di bangku taman tengah. Tawa dan obrolan ringan mengisi udara pagi yang cerah.

Di antara mereka ada Kenzo, pria populer dengan wajah tampan dan gaya percaya diri. Ia mengenakan jaket BEM kebanggaannya, simbol status sebagai ketua mahasiswa.

Di sampingnya, sahabatnya Boby dan Rica, si primadona kampus yang glamor, duduk santai sambil menyeruput kopi dingin.

Boby melirik Kenzo lalu berkata, "Bro, serius deh, sampai kapan lo mau mainin Azzura?"

Kenzo hanya terkekeh kecil, mengangkat alis dengan santai. "Sampai gue bosen, lah. Dia masih berguna banget, apalagi buat ngerjain tugas-tugas gue."

Rica tertawa merdu mendengar itu, lalu menimpali dengan nada mengejek. "Dia tuh bener-bener gadis paling polos sedunia. Disuruh apapun pasti nurut."

"Dan dia pikir lo beneran cinta sama dia," tambah Boby, setengah geli setengah kasihan.

Kenzo menyandarkan tubuhnya ke bangku dan berkata sambil nyengir, "Biarin aja. Selama dia masih mau jadi budak cinta gue, kenapa nggak dimanfaatin?"

Tawa mereka meledak. Mahasiswa lain yang mendengar percakapan itu ikut tersenyum sinis, seakan Azzura hanyalah bahan lelucon umum di kampus Astoria.

"Azzura tuh, bener-bener bodoh," ujar salah satu mahasiswi sambil menggeleng. "Gila, bisa-bisanya dia percaya sama cowok model Kenzo."

"Cinta memang bikin buta, ya," sahut yang lain, sambil tertawa menahan geli.

"Eh, ada Azzura tuh," kata Boby, tapi Kenzo terlihat acuh.

Dari jauh, terlihat Azzura berjalan sambil menenteng sebuah kotak makan siang.

Tak sedikit yang memandangnya dari ujung mata. Ada yang menertawakan, ada pula yang mencibir pelan, tapi Azzura tak peduli.

Langkahnya mantap menuju arah taman, tempat di mana Kenzo, pria populer sekaligus ketua BEM, tengah duduk santai dikelilingi beberapa teman satu organisasinya. Wajahnya tampan, senyumnya memikat, dan setiap gerak-geriknya selalu disorot.

Azzura menarik napas, menenangkan degup jantungnya yang tak karuan. Lalu, ia berhenti tepat di depan Kenzo.

“Kenzo,” sapanya sambil tersenyum kecil, “Aku bawa bekal untukmu.”

Kenzo menoleh, melihat Azzura sekilas dengan ekspresi datar. Ia melirik kotak makan berwarna pastel yang disodorkan Azzura, lalu mendesah pelan.

"Aku udah kenyang," katanya sambil mendorong kotak makan itu kembali. "Baru aja sarapan tadi."

Azzura terdiam. Tangannya masih menggenggam kotak makan itu. Sekilas, matanya berkaca, tapi ia segera menunduk, menyembunyikan kecewanya dengan senyum yang tetap dipertahankan.

“Oh, iya. Gak apa-apa kalau gitu,” ucapnya pelan, mencoba terdengar ceria. “Kalau begitu, buat nanti aja, ya?”

Kenzo tak menjawab, malah kembali ngobrol dengan temannya. Tapi Azzura tetap berdiri di situ, masih ingin bicara.

“Ngomong-ngomong,” lanjut Azzura dengan suara yang lebih lirih, “Untuk acara kemah besok kamu ikut, kan?”

Kenzo mengangguk tanpa menatapnya. “Jelas. Aku kan ketua BEM.”

Azzura tersenyum lagi, kali ini lebih lebar walau terpaksa. “Aku senang kalau kamu ikut. Aku bantu nyiapin konsumsi juga.”

Kenzo hanya mengangguk datar.

“Oh iya, ini ....” Azzura membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa lembar kertas. “Tugasmu yang kemarin. Udah aku kerjain semuanya.”

Kenzo baru menoleh, mengambil kertas itu sambil mengangguk tanpa mengucapkan terima kasih.

“Hmm, sini,” katanya singkat.

Azzura hanya tersenyum lagi. “Aku ke kelas dulu, ya. Semangat hari ini, Kenzo.”

Ia membalikkan badan dan berjalan menjauh, masih membawa kotak makan yang tidak disentuh itu. Di belakang, suara tawa pelan terdengar samar, dari teman-teman Kenzo.

“Dia pikir dia siapa, sih? Naksir Kenzo?”

“Udah cupu, polos, eh bawa bekal segala .…”

"Dasar gadis miskin, murahan," kata yang lain sambil terkekeh kecil.

Azzura mendengarnya cemoohan itu,tapi ia tak menoleh. Ia terus berjalan, sambil menggenggam kotak makan itu erat-erat.

**

Azzura tiba di kelasnya, membawa raut wajah datar dan langkah lelah, perhatian Sania langsung tertuju padanya.

Sania, gadis berambut ikal pendek dan wajah ekspresif, putri dari Zanders dan Nadira itu langsung menarik lengan Azzura agar duduk di bangku sebelahnya. Tatapannya penuh selidik.

“Ditolak lagi makanannya?” tebak Sania, setengah serius, setengah iba.

Azzura tidak menjawab. Ia hanya meletakkan kotak bekal di bawah meja, lalu mengeluarkan buku catatannya dengan gerakan pelan. Kepalanya menunduk, berusaha menghindari mata Sania.

Sania menghela napas panjang. Ia menyandarkan punggung ke kursi, lalu menatap Azzura dengan ekspresi lelah tapi peduli.

“Sampai kapan kau akan terus seperti ini, Ra?” tanyanya pelan tapi tegas. “Sudah jelas Kenzo itu cuma mempermainkan kamu. Benar apa yang Tante Zanaya katakan.”

Azzura mengangkat wajahnya, dan untuk sesaat matanya menyala. Ia menatap Sania tajam.

“Kau tidak tahu apa-apa, San,” ucap Azzura datar.

Sania mengangkat alis, sedikit menahan diri.

“Justru karena aku tahu, makanya aku ngomong begini. Sudah berapa kali? Dia nolak bekalmu, gak pernah ucapin terima kasih, tapi kamu tetap ngejar dia. Sampai kapan kamu mau bikin dirimu terlihat bodoh di depan semua orang?”

Azzura mengepalkan tangannya di bawah meja. “Aku gak bodoh.”

Sania menatapnya dengan lirih. “Tapi kamu membiarkan dirimu disakiti, Ra. Dan itu lebih menyakitkan buatku, tahu?”

Azzura mengalihkan pandangan ke luar jendela. Angin pagi meniup tirai tipis kelas.

“Aku cumn, pengen dia lihat aku. Walau cuma sebentar,” bisiknya.

Sania diam, hatinya mencelos mendengar ucapan sepupunya itu.

“Kau tahu gak, Ra?” lanjut Sania pelan. “Kalau yang kayak dia itu gak akan pernah lihat kamu sebagaimana kamu lihat dia. Kamu ngasih semua yang kamu punya, sedangkan dia bahkan gak anggap kamu ada. Dia itu cowok brengsek.”

Azzura menggigit bibirnya, matanya berkaca. Tapi ia menoleh lagi pada Sania, suaranya pelan, lirih, seperti anak kecil yang tersesat.

“Apa aku gak cukup baik, San?”

Sania terdiam sesaat. Hatinya remuk melihat sepupunya yang biasanya kuat, kini begitu rapuh.

“Kamu baik, Ra. Terlalu baik. Tapi kamu kasih kebaikanmu ke orang yang salah.”

Azzura menunduk lagi. Tak ada yang ia bisa katakan. Semua yang Sania katakan benar. Tapi hati tidak pernah bisa dipaksa logika.

1
Dian Susantie
Chris udh dihabisi Xavier, Rica² udh disingkarikan krn ulahmya aendiri.. tinggal si Kenjo nih kl msh ngeyel.. habis lo .. buaya buntung..!! 🤪🤪🤪
Zea Rahmat
mamposss kau senjata makan tuan kannnn
cuma baca
sudah saya duga,pasti si ayam rica2/Sweat/
cuma baca
😱😱😱😱😱
Tiara Bella
zurra udh ketakutan aja Xavier dikeplak sm zion....wkwkwkwk
Wulan Sari
cerita nya menarik lho semoga akhir yg bahagia 👍💪❤️🙂🙏
Aditya hp/ bunda Lia
kenapa atuh kamu teh kalah sama Azzura ... tak tega yah karena cintaaaaaaa si alpa
SENJA
keplak aja palanya om! kagak sopan si tapir suka nyatronin anak om 😌
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘIncha ᴳᴿ🐅❤️⃟Wᵃf
mengatakan klu aq mencintaimu zura
uni_riva
gak berasa ya Zion udh tuwir ternyata /Facepalm//Facepalm/
uni_riva: lagi Hiatus dri NT dulu aku kmren othoorrr 😁😅😅
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: Eh, kemana aja kak? /Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂 𝑿𝒂𝒗𝒊𝒆𝒓 𝒅𝒊𝒆𝒎 𝒂̀𝒋𝒂 𝒑𝒂𝒔 𝑨𝒛𝒛𝒖𝒓𝒂 𝒈𝒂𝒌 𝒏𝒈𝒂𝑲𝒖𝒊𝒏 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒍 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒑𝒅𝒉𝒍 𝒊𝒏𝒊 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝒁𝒊𝒐𝒏 𝒅𝒂𝒅𝒚 𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒉 𝒉𝒖𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 😉😉
syh 03
klo azzura nikah ama xavier.. bakalan jd keluarga tak biasa..latar belakang tokohnya ga main2..ntar jodoh zeroun gimana ya bidadari dr khayangan mungkin 😆😆😊
Yunita Widiastuti
ngomong ae sat set...
Nayyara Gisella Nay Lagooss
next please..
🌹 ☕ 4u..
Ayudya
ayolah Xavier kamu harus jujur ma dedynya zura jangan main sembunyi terus
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
ihh kenapa g katankan ja malu tp mau apa kek mana coba
Rosna Marleni
gimana rasanya Kenzo sakit kan....
Kusii Yaati
lanjutkan Kenzo biar nasibmu kayak Chriss the and alias is dead 😏
Kusii Yaati
heleh... heleh lelaki Mokondo ternyata 😏...modal tampang sama burung doang gayanya,ku kira orang kaya tak tahunya 😌
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
vj'z tri
dah Lo curut minggir ,pawang nya Dateng serba lebih dari lu 🤭🤭🤭🤭 lebih ganteng,lebih tajir ,lebih setia ,lebih wadidau pokok nya 🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!