Apa jadinya setelah ditinggalkan lalu dipertemukan kembali? Alisha Maureen wanita cantik dengan senyuman manis ini dipertemukan kembali dengan pria yang dulu ia gila-gilai.
"Sejauh apapun kamu meninggalkan seseorang jika itu milikmu, maka akan kembali ke pelukanmu" –Alisha Maureen
"Memang benar tidak ada wanita lain yang seperti kamu, kamu hanya kamu hanya ada satu" –Askara Rigantara
Halo semua mari simak kisah mereka yuk! salam hangat❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deviyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part - 15
Ternyata Keputusan akhirnya Alisha pun menginap, yang pada awalnya ia akan langsung pulang. Lebih parahnya lagi ia tadi berencana akan pulang lagi dan akan langsung pergi mengunjungi butik miliknya setelah makan siang.
Namun, ternyata salah. Alisha memang akan sangat malas untuk kembali ke rutinitas nya jika sudah pulang kerumah.
Ditambah dengan adanya sang ponakan menambah alasan Alisha untuk tetap dirumahnya ini.
Karena sang kakak juga istrinya akan menginap dua hari disini, perjalanan keluarga kecil itu yang lumayan jauh membuat mereka membutuhkan waktu istirahat yang panjang.
Leon dan istrinya memang sudah merencanakan akan kesini dari jauh-jauh hari, dan sudah mempersiapkan semuanya. Berbeda dengan Alisha yang bisa saja dadakan untuk pulang tanpa persiapan.
"Ma aku bantu masak nya." Ina istri Leon atau menantu dari keluarga itu berujar sambil menghampiri sang mertua.
"Loh emang mentari masih tidur nak?" tanya Mama melati.
"Masih ma, dia kalau bangun juga ga rewel untungnya. Nanti mas Leon yang akan gendong."
"Boleh deh sayang jika tidak repot."
"Engga dong ma."
Mama melati memang sangat baik dan dari awal juga selalu menerima atas pasangan anak-anak nya. Ia tidak pernah menjudge setiap pasangan yang dibawa anaknya.
Sampai akhirnya Leon mempersunting Inara atau yang sering mereka sebut ina. Wanita cantik yang berasal dari keluarga sederhana namun memiliki attitude yang sangat baik juga keterampilan nya dalam memasak.
"Gimana perkembangan resto kamu sayang?"
"Berjalan baik ma, meskipun sekarang Ina sambil mengurus mentari tapi semuanya masih aman dalam kendali kok." jawab Ina
"Syukurlah mama lega dan bahagia sekali mendengar nya."
"Mama sangat bangga terhadap kalian, Leon bisa mengembangkan bisnis nya begitupun kamu nak, apalagi sekarang sudah punya mentari pasti ga mudah."
"Mama juga sangat bangga terhadap Alisha, ia sekarang sudah benar-benar dewasa dan bisa mandiri di kaki nya sendiri."
"Ina juga ikut bangga atas pencapaian Alisha ma, dia benar-benar memulai semuanya dari nol."
"Mungkin Ina bisa di titik ini karena dukungan dari mas Leon, segala keluh kesah suka duka dari perjuangan mengelola resto itu ga mudah jadi bisa dibantu oleh mas Leon."
"Tapi Alisha lebih hebat dengan dia yang tidak pernah mengeluh ke Ina begitupun ke mas leon ma. Alisha sering menghubungi kami untuk menanyakan kabar saja dan untuk menanyakan mentari." lanjut Inara
"Benar nak, mama saja sangat bangga terhadap proses pendewasaan nya. Ia memang sangat jarang bercerita tentang perjuangan nya ini. mama dan papa cuman selalu mendoakan nya saja, juga untuk keluarga kecil kalian."
Saat sedang asik bercerita berdua, Alisha sang manusia yang menjadi topik pembicaraan sang mama dan Kakak iparnya itu turun dari tangga.
Ia baru saja terbangun dari tidurnya, lihatlah dari pakaiannya yang masih memakai piyama juga rambut yang acak-acakan yang hanya dicepol seadanya.
"Asik banget nih obrolan nya." ucap Alisha.
Alisha membuka kulkas lalu mengambil botol air minum, lalu mengambil gelas dan duduk di meja makan.
"Huss ga boleh kepo ini pembahasan yang sudah menikah." jawab sang mama.
Inara hanya terkekeh.
"Apa maksudnya pembahasan bagi yang sudah menikah doang ma? Kalian ngobrolin hal itu yaa." Alisha tersenyum dengan penuh arti kepada sang mama dan kakak iparnya itu.
"Heh pikiran nya kesitu mulu ya kamu."
Sekarang giliran Inara sang kakak ipar yang menjawab, ia memukul pundak sang adek ipar dengan pelan.
"Ya lagian mama bilang gitu sih kak, kan aku jadi mikir yang macem-macem." Alisha menyengir.
"Ini tentang permasalahan jika sudah berumah tangga sayang."
"Kak Ina sedang belajar dan bertanya ke mama." ujar sang Mama melati
"Tuh dengerin Al jangan kotor mulu pikirannya, nanti kamu juga kalau udah menikah harus banyak belajar dari kita." pesan inara
"Punya pacar aja belum." Alisha berbicara dengan santai sambil mencomot cake yang ia bawa dadi kulkas.
"Masa sih Al? Ga percaya deh kakak."
Alisha mengerutkan alisnya seakan bertanya
"Kenapa ga percaya?"
"Kamu kan cantik, wanita mandiri juga masa ga ada laki-laki yang mau."
"Bukan laki-laki yang ga mau sama dia, tapi Alisha nya nak yang masih gagal move on." Mama melati berujar sambil cekikikan.
"Ishh Mama." Alisha cemberut.
"Oalah pantesan dong." Inara menimpali obrolan dengan tertawa juga.
"Cepat sana mandi dulu Al, nanti kita sarapan bareng." suruh sang mama.
"Mager ma."
"Anak gadis ga boleh gitu ayo cepet."
"Iya Al nanti kamu jagain mentari dulu." ujar Inara
"Iya iya deh aku mandi sekarang."
Dengan lesu Alisha berjalan dengan langkah lunglai menuju tangga untuk ke kamarnya yang ada di lantai dua.
Keluarga Alisha memang tidak punya pembantu atau yang disebut Asisten rumah tangga. Mama melati memang tidak ingin, ia masih bisa mengurusi rumah nya sendiri katanya.
Ditambah ia tak punya aktivitas lain jika tidak seputaran rumah, jadi daripada ada art dan ia akan diam saja mama melati lebih milih membereskan kan nya sendiri.
Mereka cuman mempunyai satpam yaitu mang Irwan dan juga tukang kebun yaitu mang Asep.
...----------------...
Berbeda di sebuah mansion megah nyonya Evelyn serta Tuan Rigan juga sedang sarapan bersama.
"Dad, Askara kok belum turun juga ya? Apa dia masih tidur." tanya Evelyn kepada sang suami.
"Sepertinya begitu mom."
Askara memang menginap di rumah, kemarin sore ia pulang dengan inisiatif sendiri karena biasanya sang mommy lah yang harus menelpon dahulu untuk menyuruhnya pulang.
Hal itu juga yang membuat Evelyn bingung dan bertanya-tanya anak semata wayangnya ini kesambet apa mau pulang kerumah.
"Mommy akan cek ke atas sebentar dad."
Nyonya Evelyn pun beranjak dari meja makan untuk ke lantai atas menuju kamar sang anak.
Tok tok tok
"Sayanggg"
"Askara sudah bangun belum?" Evelyn sedikit berteriak sambil mengetuk pintu sang anak.
"Baru bangun mom." teriak Askara dari dalam.
"Cepat mandi dan kita sarapan bersama."
"Iyaa iya mom."
"Cepat Daddy sudah menunggu dibawah!"
Sedangkan di dalam kamar Askara memang baru saja bangun, ia mengacak-acak sedikit rambutnya lalu bangkit untuk membersihkan diri.
Jika sang mommy keheranan saat Askara pulang, ternyata Askara pulang karena ia ingin saja. Setelah berbalas pesan dengan Alisha kemarin yang mengatakan bahwa gadis itu akan pulang kerumahnya, ia langsung teringat kepada sang mommy juga Daddy nya.
Maka dari itu setelah pulang dari kantor Askara langsung bergegas untuk menginap di mansion.
Hal begitu saja tapi Alisha telah berkontribusi untuk kebiasaan hidup Askara bukan?
Sungguh hebat sekali, padahal Alisha belum mengetahui seluk-beluk keluarga Askara. Dan Alisha juga tidak menyuruh laki-laki ini untuk pulang, ia hanya bercerita lalu Askara lah yang langsung berpikir ia juga mau untuk pulang kerumahnya.