Tania yang tewas karena kecelakaan beruntun ketika sepulang nya dari supermarket tempat nya bekerja terbangun di sebuah ruangan yang tampak seperti kamar namun sangat asing bagi nya.
Disaat dirinya masih bingung, tiba-tiba ada banyak ingatan yang bukan miliknya satu persatu masuk kedalam otak nya.
Dia akhirnya sadar kalau saat ini sedang berada di sebuah novel bertema akhir dunia yang sebelum nya dia baca.
Bagaimana Tania menjalani kehidupan keduannya itu dengan terus berusaha dapat terus hidup di dunia apokaliptik tersebut..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑁𝑜𝑣𝑖𝑒25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 2
" Perkenalkan nama saja Jaka, " pria itu memperkenalkan dirinya kepada Tania.
" Saya Tania pak. " sahut Tania yang juga memperkenalkan dirinya.
" Apa yang bisa saya bantu nona? "
" Saya ingin mengajukan pinjaman di bank ini pak dengan menjaminkan sertifikat rumah milik saya, saya ingin membuka usaha dan terkendala dengan modal yang tidak sedikit. " jawab Tania dengan sedikit bumbu kebohongan.
" Bisa saya pinjam kartu tanda pengenal nya terlebih dahulu nona. " pinta Jaka.
Tania lalu menyerahkan kartu tanda pengenal nya kepada Jaka. Pria tersebut langsung mengetik sesuatu di laptop nya dan tak lama kemudian dia telah menyelesaikan apa yang dia kerjakan tadi.
" Maafkan saya nona, ternyata anda salah satu nasabah prioritas dari bank ini. Anda bisa mengajukan pinjaman tampa menjaminkan sertifikat rumah anda nona, karena orang tua anda yang juga merupakan nasabah prioritas bank kami merupakan klien yang tak pernah bermasalah sebelum nya. " Jaka menjelaskan kepada Tania.
Tanpa Tania tahu kalau sebenarnya orang tua dari gadis yang dia tempati tubuhnya ini merupakan orang yang kaya dan memiliki banyak perusahaan, pantas saja rumah tempat nya tinggal bisa sebesar itu. Tapi yang mengherankan kenapa gadis itu hanya tinggal seorang diri di sana?
Tak ada sedikit pun ingatan dari gadis itu yang Tania dapatkan kecuali hal hal remeh seperti nama, sandi ponsel, sandi ATM dan hal hal remeh lainnya.
" Terima kasih kalau bisa seperti itu pak, berapa besar kira kira yang bisa saya pinjam pak? " tanya Tania.
" Kami bisa memberikan nona hanya sebesar 10 miliar karena ini merupakan pinjaman pertama anda, kecuali anda ingin meminta bantuan kepada orang tua anda dan yang pasti nya anda akan mendapatkan lebih dari itu. " ujar Jaka.
" Segitu sudah cukup pak, saya tidak ingin merepotkan orang tua saya. " jawab Tania.
" Baiklah kalau begitu saya proses langsung nona, dan untuk uang nya akan anda terima ke rekening anda dalam waktu 1 x 24 jam. " jelas Jaka.
" Terima kasih atas bantuan nya pak, ini sekedar ucapan terima kasih dari saya atas bantuan yang bapak berikan. " Tania menyodorkan sebuah amplop coklat yang cukup tebal kepada Jaka.
" Terima kasih kembali nona, saya dengan senang hati membantu nasabah seperti anda. "
Tania lalu pergi dari bank tersebut dan memulai petualangan nya untuk mengumpulkan persediaan di sebuah pasar yang cukup jauh dari bank. Tania sengaja memilih berbelanja di pasar agar tidak ada yang mencurigai nya, bahkan Tania sampai menyewa sebuah gudang kosong untuk menyimpan sementara perbekalan yang akan di belinya nanti.
Setelah menemukan sebuah toko beras yang cukup besar, Tania langsung masuk.
" Permisi mbak, mau membeli beras jenis apa ? " sapa salah seorang karyawan di sana.
" Maaf mas, bos nya ada di tempat gak ya? Soal nya saya ingin memesan dalam jumlah yang banyak. " tanya Tania.
" Ada mbak, tunggu sebentar akan saya panggilkan terlebih dulu. " ujar karyawan itu dengan sopan.
Tak lama kemudian seorang pria berperut buncit datang bersama karyawan yang tadi menyapa Tania.
" Anda yang ingin membeli banyak beras sama saya nona? " tanya pria itu langsung tanpa basa basi.
" Benar pak, saya ingin memesan seratus ton setiap jenis beras kepada anda. " ucap Tania yang membuat kedua pria yang ada di hadapan nya terkejut mendengar nya.
" Anda serius dengan perkataan anda nona? Di gudang saya ada seratus lebih jenis beras. " pria buncit itu mencoba untuk memastikan lagi.
" Saya serius pak, saya ingin membuka beberapa cabang supermarket makanya saya butuh banyak beras. Bahkan bukan cuma beras yang saya butuhkan tapi juga minyak, berbagai macam bumbu masak, tepung tepungan, mie instan, makanan kaleng, air mineral berbagai macam ukuran. " jelas Tania panjang lebar membuat kedua pria tadi semakin terbelalak kaget.
" Saya bisa membantu anda mendapatkan semua yang anda butuh kan nona, berapa banyak yang anda ingin kan? " tanya pria buncit itu dengan wajah berseri-seri melihat akan ada banyak keuntungan yang dia dapat dari gadis ini.
" Sebanyak yang bisa anda dapat kan pak, saya akan membelinya semua. Dan apakah bisa saya meminta anda untuk mengirimkan terlebih dahulu beras yang telah saya pesan ke gudnah milik saya? " tanya Tania.
" Untuk beras sebanyak itu saat ini saya belum bisa langsung mengirim kan nya semua nona, karena saya harus mengambil nya terlebih dahulu di gudang besar milik saya yang ada di kabupaten. Paling hanya yang ada di sini dulu yang bisa saya antarkan, " jelas pria itu.
" Tidak masalah pak, nanti akan saya berikan alat gudang saya kepada anda. Dan menggenai barang-barang lain nya kapan kira kira bisa bapak antarkan? " tanya Tania lagi.
" Tiga hari, saya butuh waktu tiga hari untuk mengirim kan semua nya kepada anda. " jawab pria itu.
" Baiklah, tak masalah. Bisa saya minta nomor rekening bapak untuk membayar semua pesanan beras saya, dan untuk yang lainnya nanti bapak bisa menghubungi saya soal harga. "
" Ini nomor rekening saya nona, anda boleh memberikan dp saja dulu dan nanti setelah semua beras dikirim kan baru anda bayar keseluruhan. " ucap pria itu membuat Tania menaruh rasa hormat terhadap nya.
" Baiklah kalau begitu, dan saya ucapkan terima kasih kepada anda. " Tania lalu memberikan 30 persen dari harga beras dan akan melunasi jua ketika semua beras telah di terima.
Setelah mendapatkan bahan-bahan yang dia tulis dari satu tempat, kini Tania hanya berbelanja sedikit untuk dia masak sore ini. Besok dia akan mulai mencari perlengkapannya yang lainnya, tapi sebelum pulang ke rumah nya, Tania harus ke gudang yang dia sewa untuk menerima pesanan beras yang baru sebagian itu.
Gudang yang Tania sewa sangat luas, bahkan dengan pesanan beras yang dia lakukan masih membuat gudang tersebut masih memiliki banyak tempat kosong lainnya.
Setelah dari gudang, Tania langsung pulang dan bermaksud untuk memasak makan malam nya nanti. Berhubung hari sudah sore maka Tania bergegas pulang agar masih sempat untuk memasak.
Tania bermaksud memasak makanan sederhana saja malam ini, karena dia sudah cukup lelah setelah seharian ini sibuk di luar. Ketika mengiris sayur, tanpa sengaja jari Tania terkena pisau dan berdarah. Darah dari luka itu cukup besar sehingga membuat ada banyak darah yang keluar, darah Tania pun menggenai cincin perak yang dia pakai dan tanpa Tania sadari kalau cincin tersebut menghisap darah yang menggalir ke cincin tersebut.
Setelah mengobati jarinya yang terluka, Tania kembali bergegas untuk memasak. Dan tak lama kemudian masakan untuk makan malam pun selesai.
To be continued 🔥🔥🔥
Novel berjudul zombie ini yang paling ku suka😍
Semangat nulisnya Thor💪