NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Romansa Fantasi / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: butterfly56

Fania adalah sosok perempuan yang harus membiayai kedua orang tua dan adiknya setiap hari. Dia hanya wanita sederhana bahkan pekerjaannya hanya sebagai petani.

Dia tinggal di pedesaan yang menyejukkan. Fania sangat kaget ketika dia disukai laki-laki terkaya di desanya--- bisa dibilang CEO.

CEO itu menyukai Fania dan menikahinya. Pernikahan diantara mereka itu dijodohkan. Kenapa dijodohkan? karena Fania tidak menyukai sosok CEO itu.

Setelah menikah, kehidupan Fania jauh lebih bahagia dan mudah. Semua urusan yang dia jalani pun berkurang. Mereka berdua sangat berbahagia.

Setelah beberapa tahun, Baskara meninggalkan Fania untuk selamanya. Sehingga kehidupan Fania menjadi hancur dan hilang arah.

Padahal Fania sedang mengandung.


saksikan selengkapnya di 'Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon butterfly56, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Selang beberapa menit kemudian, tio melihat Andira yang sudah bangun dan terduduk di tepi ranjang. Tio segera menghampiri Andira di sana.

"Sudah bangun kamu baby? Mandi dulu sana, nanti keburu malam." ucap tio.

Andira tak menjawab. Dia hanya berdiri dari duduknya dan pergi kedalam kamar mandi. Andira akan membersihkan dirinya yang sangat lengket karena cairan putih yang dikeluar tio.

Cairan itu terlalu banyak, hingga membuat seluruh badan Andira lengket.

"Hufftt... Rahimku masih terlalu sakit." ucap Andira.

Andira dengan cepat menyelesaikan mandinya. Setelah Andira selesai, Andira menggunakan handuknya dan keluar dari kamar mandi.

krit...

Andira melihat tio yang sedang berdiri didepan pintu kamar mandi. Andira menoleh ke atas dan menatap wajah tio yang sedang menatapnya dengan serius.

Tio tidak mengatakan apapun, dia hanya diam tanpa ekspresi apapun. Andira dengan cepat menggunakan pakaiannya.

Tiba-tiba saja, tio mendekat kearah Andira. Di sana tio meremas-remas dada Andira dengan sangat kuat. Membuat Andira sedikit merasakan sakit karena remasan itu.

"Akhh!" desahan Andira.

Tio kini memindahkan tangannya ke rahim Andira. Tio menggerakkan-gerakkan tangannya di sana, dan sesekali Tio memasukkan jari tengahnya kedalam rahim Andira.

Andira merasa geli, andira terus mendesah karena rasa keenakan itu. Andira menghentikan tangan Tio. Andira kini melanjutkan memakai pakaiannya kembali.

Setelah selesai, Andira duduk di depan kaca dimana tempat ia menggunakan make upnya.

Andira akan mengenakan sedikit make up di wajahnya agar terlihat lebih cantik dan putih. Andira sangat suka merias wajahnya dengan sedikit bedak favorit nya dan menggunakan lipstik dibibir pinknya.

Andira kini menoleh ke arah Tio yang sedang duduk dipinggir ranjang. Tio terus menatap Andira yang sedang menggunakan make up.

"Om! Ngapain om ngeliatin aku terus?" tanya Andira.

"Kamu sangat cantik baby, kapan kamu mau menikah dengan om? Om mau kamu menjadi istriku, biar kita tidak melakukan hubungan se-x tanpa pernikahan setiap harinya." jelas Tio.

"Aku gak mau menikah dengan om Tio. Disini aku cuman mencari uang, dan aku melakukan ini semua karena uang." jawab Andira.

"Dengan cara kamu menjual dirimu kepada om? Daripada kamu terus menjual dirimu lebih baik kamu menikah dengan om saja." ucap Tio.

"Enggak om! Andira gak mau, Andira masih pengen sendiri tanpa ada ikatan pernikahan." teriak Andira.

"Yasudah kalo itu maumu, tapi ingat.. Kamu harus puasin om kapanpun itu." kata Tio.

Tio bangkit dari ranjang dan pergi keluar dari kamar Andira. Disana Tio melihat ayah dan ibu Andira yang sedang bersenang-senang bersama.

Tio melihat ada banyak uang di tangan mereka, ya itu uang pemberian dari Tio untuk mereka. Karena Andira sudah memenuhi semua kemauannya, maka dia akan memberikan uang kepada ayah dan ibu Andira.

Itu semua sudah menjadi kesepakatan dari awal.

Tio mendekat ke arah ayah dan ibu Andira. Seketika mereka menatap kedatangan Tio yang saat ini sudah ikut duduk di ruang tamu.

"Sudah selesai kamu?" tanya mama Andira.

"Iya sudah. Ini uang tambahannya." Tio memberikan sebuah ATM berwarna hitam dan uang cash 20juta.

"Apa ini tidak terlalu banyak?" tanya mama Andira.

"Tidak! Itu sudah sepadan dengan semuanya, Andira sudah bisa memuaskan saya. Dan tubuhnya pun sangat menggoda, itu sudah sangat pas uangnya. Kalo butuh lebihan tinggal bilang saya lagi, nanti saya tambahin berapapun itu permintaan kalian." jelas Tio panjang lebar.

"Oke baik-baik. Makasih ya Tio, nanti malam kamu bisa menikmatinya lagi dengan andira." ucap papa Andira.

"Nanti malam saya tidak akan melakukannya dulu, kasihan Andira jika terus menerus digoyang. Pasti dia sangat tertekan." kata Tio.

"Tapi kamu bakal menginap disini kan?" tanya mama Andira.

"Ya, malam ini saya akan menginap dirumah kalian. Tapi besok pagi saya akan pulang." ucap Tio.

Mereka kini saling berdiam diri dan tak membicarakan apapun. Tiba-tiba saja, mama Andira bangkit dari duduknya dan pergi ke kamar Andira.

Sesampai nya di kamar Andira, mama Andira segera membuka pintu itu dengan cepat.

kritt...

Andira menoleh siapa yang membuka pintunya.

ohh ternyata mama..

Andira kira itu Tio, ternyata bukan. Mama Andira mendekat ke arah Andira yang sedang menggunakan make up.

"Akhh!" teriak Andira.

Rambut Andira ditarik oleh mamanya sangat kencang membuat Andira kesakitan.

"Ma! Lepasin ma! Ini sakit, kenapa mama gini sih? Lagian om Tio udah ngasih uang kan ke mama?" ucap Andira.

"Inget ya! Nanti malam kamu harus bisa goda Tio, biar dia melakukan hubungan itu lagi. Harus bisa buat Tio mau menyentuhmu malam ini, biar dia kasih kami uang lebih banyak lagi. Intinya kamu harus nurut sama mama dan papamu, jika tidak mau nurut.. Pergi kamu dari rumah ini." mama Andira mengancam Andira dan masih menjambak rambut Andira.

"I-iya ma, iya. Le-lepasin rambut Andira ma, i-ini sakit." perintah Andira.

Mama Andira langsung melepas tarikan itu. Kini mama Andira pergi dari kamar Andira.

Tio yang akan masuk kedalam kamar Andira melihat mama Andira yang baru saja keluar dari sana. Tio segera berlari dan menghampiri Andira.

"Apa kamu tidak apa-apa baby? Baru saja ibumu ngapain masuk kedalam kamar mu? Apa dia mengancammu lagi?" tanya Tio.

Tio sebenarnya sudah tau, Andira seperti ini karena terus menerus diancam oleh kedua orang tuanya. Sebisa mungkin Tio akan menjaga Andira, tapi tetap saja---- Andira juga harus memuaskannya.

"E-enggak ngapa-ngapain, barusan mama cuma ngecek aku aja. Terus langsung pergi." jawab Andira berbohong.

"Owhh, syukurlah kalo ibumu tidak mengancammu lagi." ucap Tio.

'Sebenarnya mama mengancamku lagi om. Tapi aku gak mungkin bilang ke om.' batin Andira.

Kini Andira sudah selesai menggunakan make upnya. Andira sekarang duduk di tepi ranjang bersebelahan dengan Tio. Tio terus menatap wajah cantik Andira, wajah itu terlihat masih anak-anak.

Tio kini menatap bibir Andira yang berwarna merah merona. Bibir itu sangat menggoda untuk Tio. Tiba-tiba saja....

cup!!

Satu ciuman mendarat di bibir Andira, Andira kini terdiam membeku. Dia tak bisa mengatakan apapun Andira benar-benar terkejut karena Tio tiba-tiba mencium bibirnya.

"Ayo kita lakukan itu lagi baby. Aku ingin menghisap dadamu lagi, om butuh susu." ucap Tio.

"Nanti malam aja om. Sekarang Andira pengen makan, Andira laper." jawab Andira.

"Owhh yasudah ayo kita makan dulu. Kebetulan om tadi udah pesanin makanan buat kita." ucap Tio.

"Iya om." Andira pergi keluar kamarnya dan meninggalkan Tio sendirian.

Tio sekarang masih duduk di tepi ranjang. Tio kini mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas nakas.

Tio mengirimkan pesan kepada seseorang.

flora...

Tio: baby! Om belom bisa pulang malam ini, kamu tidur sendirian dulu ya. Tapi tenang, om tetap akan mentransfer mu uang 10 juta.

Flora: Oke om, makasih ya. Om lanjutin aja sama wanita itu, aku gak mempermasalahkan itu. Tapi inget ya, besok harus pulang. Flora butuh om.

Tio: Iya siap baby. Jangan khawatir.

Tio meletakkan ponselnya kembali ke atas nakas. Sekarang Tio berdiri dari duduknya dan pergi menyusul Andira yang sudah keluar.

1
dinaa naaa tapp (nana)
Thor seruu
dinaa naaa tapp (nana)
lanjut thor
dinaa naaa tapp (nana)
lanjut
dinaa naaa tapp (nana)
lanjutt thorr, seruuu
dinaa naaa tapp (nana)
bagussss
dinaa naaa tapp (nana)
lanjutt
butterfly56
jangan lupa like dan komen ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!